teman yang asing
Saga masuk ke dalam kelas, langsung duduk di bangku paling ujung di belakang.
Dia menyimpan tas nya di atas meja untuk dia jadikan bantal, setelahnya dia memejamkan kedua matanya. Menjadikan ruang kelas sebagai tempat tidur siang nya seperti biasanya.
Rey dan Lintang turut hadir di kelas, dudu di bangku masing-masing segera. Reyna terus memandangi punggung Lintang yang duduk tepat di depannya. Sudah dua tahun lamanya mereka berkenalan namun Lintang masih saja bersikap dingin padanya padahal terlihat biasa saja terhadap orang lain.
Tindakannya beberapa saat lalu ketika dia menegur Saga untuk membela murid baru itu telah mengganggu pikirannya saat ini.
Sampai dia tidak fokus dengan apa yang akan dia pelajari hari ini.
Reyna tetap asik dengan lamunannya, semua murid di kelas segera melirik ke arahnya.
sekali lagi guru itu memanggil nya, namun dia masih tidak mendengarnya .
Lintang cakrawala ( Lintang )
hey ! sadarlah ! ( memutar setengah badannya untuk menghadap Rey seraya mengetuk meja )
Rey pun kembali dari lamunannya.
Dia segera melirik kesekitarnya ketika mereka mulai menertawakan nya. Dia pun mendengus dengan kesal.
guru b.inggris
Apa yang kamu pikirkan ? Kamu masih tidak menyangka kalau sekarang kamu jadi saudara sambung Saga ?
Guru itu menghampiri nya. Reyna meliriknya dengan malas.
Lalu guru itu mengalihkan pandangannya kepada Saga yang masih tertidur meski gurunya ada di hadapannya. Dia kemudian berjalan menuju meja Saga.
guru b.inggris
bangun !! ( menendang kaki meja )
Saga masih tertidur hingga peringatan ketiga kali dia baru bangun.
guru b.inggris
keluar dan cuci wajah mu ! ( tegasnya seraya berlalu pergi kembali ke meja nya )
Saga bangkit dari tempat duduknya, dan bejalan ke luar kelas tanpa rasa bersalah . Lintang sekilas meliriknya dengan ujung matanya.
guru b.inggris
kau juga Rey !
Reyna Evelyn ( Rey)
kenapa aku harus keluar ? aku tidak tidur !
guru b.inggris
siapa tahu kamu mau melanjutkan lamunan mu ! ( dingin )
terdengar beberapa siswa mencoba menahan tawa mereka.
Dengan perasaan kesal, Rey bangkit dari kursi lalu pergi juga keluar kelas.
setelah keluar kelas matanya langsung tertarik pada Saga yang nampaknya akan pergi ke suatu tempat, dia mengikutinya tanpa Saga sadari. Rey mulai merasa takut ketika keberadaannya mulai jauh dari lingkungan sekolah.
Rey mulai memperhatikan sekitarnya yang mulai asing, matanya tidak berhenti waspada hingga dia kehilangan Saga. namun tiba-tiba Saga muncul dari balik tembok sebuah bangunan kosong.
Sagara Airlangga ( saga )
kenapa kau mengikuti ku ?! ( mengagetkan Reyna)
Reyna Evelyn ( Rey)
kenapa kau pergi ke tempat seperti ini !! ( membentak )
Saga menyeringai tipis, lalu tangannya bergerak merogoh ke saku celananya untuk mengeluarkan rokok dan pemantik api.
Reyna Evelyn ( Rey)
harusnya aku sudah menduganya sejak awal. ( seraya mendengus dan melipat kedua tangannya di atas dada )
Saga tidak mempedulikan nya, dia menyalakan rokoknya. segera asap putih mengepul keluar dari mulutnya.
Reyna mengerutkan keningnya.
Reyna Evelyn ( Rey)
ada yang ingin aku tanyakan.
Sagara Airlangga ( saga )
soal apa ?
Reyna Evelyn ( Rey)
kenapa kamu bermusuhan dengan Lintang ?
Reyna Evelyn ( Rey)
Saga segera beralih menghadap nya, dia membuat Rey bersandar di tembok. tangannya dia rentang kan untuk menjaga Rey supaya tetap di tempatnya sekarang.
Sagara Airlangga ( saga )
kenapa kau bertanya padaku ? harusnya kamu bertanya sama dia ! ( dingin )
Reyna Evelyn ( Rey)
kau lihat dia bahkan tidak sudi untuk hanya berdekatan dengan ku, apa mungkin dia tiba-tiba curhat soal pertemanan nya yang pada ku ?! ( sinis )
Saga kembali menghirup kembali rokoknya lalu mengeluarkan asapnya tepat di wajah Rey.
Rey batuk-batuk, Saga kembali menyeringai. dia menarik tangan Rey yang dia gunakan untuk menutup mulutnya saat batuk. Saga mencengkram nya cukup kuat.
Reyna Evelyn ( Rey)
awww sakit !
Sagara Airlangga ( saga )
aku tidak mengerti kenapa kau masih menyukainya padahal dia tidak pernah memperdulikan mu .
Reyna Evelyn ( Rey)
itu bukan urusan mu ! ( menghempaskan genggaman Saga)
Sagara Airlangga ( saga )
kalau begitu masalah ku dan si Lintang juga bukan urusan mu !
saga kembali membuat Rey bersandar di tembok, lalu dia tiba-tiba mendekat kan wajahnya terhadap wajah Rey.
Reyna Evelyn ( Rey)
minggir !! ( tegasnya )
Saga tidak mengindahkannya, dia malah semakin mempersempit jaraknya dengan Rey membuat pergerakan Rey terbatas.
Sagara Airlangga ( saga )
( tersenyum nakal )
Sagara Airlangga ( saga )
kalau kau sudah bosan dengan dia, datanglah pada ku, aku akan memperlakukan mu dengan baik.
Reyna Evelyn ( Rey)
( mendorong Saga menjauh dari hadapannya)
Reyna Evelyn ( Rey)
jaga sikap mu dasar brengsek !! ( membentak )
Reyna Evelyn ( Rey)
Rey segera bergegas pergi sebelum Saga bertindak semakin kurang ajar padanya.
Sagara Airlangga ( saga )
( tertawa ringan )
setelah Rey perlahan menjauh dari pandangan nya, tawa nya ikut memudar.
lalu dia mendengus, membuang sisa rokoknya yang telah habis. ingatannya 3 tahun yang lalu kembali terbersit.
Saat dia masih duduk di bangku kelas dua SMP. Dia dan Lintang saat itu tengah ingin menemui ayah Saga di kantornya, saat tiba dia tidak mendapati sekretaris nya berada di tempatnya Lintang menyuruh Saga untuk langsung masuk ke dalam kantor ayahnya.
Lintang pada saat itu bermaksud baik dan memberinya saran karena Saga merindukan ayahnya, setelah ayahnya beberapa minggu berada di luar negeri dan tidak ada waktu untuk menemuinya.
Lintang kira kedatangan Saga yang tiba-tiba akan membuat kejutan untuk ayahnya namun bukan ayahnya yang terkejut tapi merekalah yang terkejut.
Saat mereka masuk mereka tidak mendapati ayah Saga di meja kerjanya namun mereka mendengar suara perempuan yang mendesah dengan keras. Mereka berdua segera mencari sumber suara hingga mereka mendapati ayah Saga tengah bersetubuh dengan sekretaris nya di balik tembok.
Wanita itu segera menyadari kehadiran anak-anak itu dan menepuk pundak Vian, Vian segera menghentikan aktivitas tak senonohnya ketika dia menoleh ke belakangnya Saga yang sudah sangat marah langsung pergi. Dan Lintang masih terdiam terpaku di tempatnya.
Wanita itu segera meapihkan kembali pakaiannya yang berantakan. Dan dengan tenangnya Vian menyuruh Lintang untuk tidak bilang kepada siapapun soal apa yang dia lihat.
Namun beberapa minggu setelahnya, kabar perselingkuhan itu tiba-tiba mencuat di kalangan mitra bisnisnya yang ternyata semua itu berawal dari ayah Lintang, yaitu Revan cakrawala salah satu pesaing bisnisnya.
Tapi saat itu Vian malah menyalahkan anaknya dan menyiksanya tanpa ampun. Setelahnya Saga jadi marah kepada Lintang karena sebelumnya dia telah berjanji untuk tidak mengatakan kepada siapapun soal apa yang dia lihat bersamanya.
Lintang cakrawala ( Lintang )
Aku minta maaf Saga ! Aku tidak bermaksud begitu, aku hanya ingin melepaskan beban pikiran ku saja !
Sagara Airlangga ( saga )
Beban pikiran ? Bagaimana dengan ku ? Kau kira aku tidak terbebani hah ? Sekarang kau telah mengacaukan semuanya !
Pada akhirnya Saga memusuhinya karena setelah gosif menyebar luas dia jadi bahan olokan di sekolahnya dan ibunya pergi meninggalkan nya karena tidak sanggup menahan malu dan hinaan yang tidak henti mencecar nya.
Dia menyakahkan Lintang sepenuhnya, kalau saja dia tetap diam semuanya akan baik-baik saja dan hanya mereka berdua yang tahu betapa bejad nya ayah nya.
Mereka pun jadi asing dan tidak pernah saling menyapa setelahnya.
Comments