Transmigrasi (Jaemin Harem)
Dua
sebelum jaemin bertemu dengan ayahnya, dirinya memutuskan untuk segera bergegas menuju kamar mandi, saat dirinya ingin memasuki kamar mandi alangkah terkejutnya dengan banyaknya pelayanan yang berada di sana.
Jaemin
'Hah, aku baru sadar jika tubuh ini seorang bangsawan, apakah ini berlebihan?, aku bisa mandi sendiri'
* jaemin bergumam, bagaimanapun dirinya adalah seorang pria yang dari kanak kanak sudah mandi sendiri.
Pelayan 1
"Tuan muda, anda ingin lilin aroma seperti apa tuan?"
Jaemin
"Ah, aku ingin yang bunga mawar"
Jaemin
'Ya, kurasa lilin aroma mawar tidak begitu menyengat'
Saat berendam di bathtub, dirinya teringat dengan alur game yang dia mainkan, well walaupun dirinya adalah anak dari Duke, dirinya adalah satu satu nya anak dari Duke di deskripsikan sebagai Pihak bawah, yang memiliki reputasi sebagai seorang pemalu.
Jaemin
' Sebentar lagi akan di adakan sebuah tes di menara sihir, di saat tes berakhir harem dari protagonis wanita bertemu'
Jaemin menghela nafas, game yang menurutnya klise berlatar belakang kerajaan Harem, di mana protagonis wanita adalah anak angkat dari pasangan barong dan baroness dari wilayah Isabell.
Jaemin
'semangat jaemin, jika kau selamat kau harus mengalahkan protagonis wanita, yah aku tahu itu tidak mudah, karena dirinya memiliki kekuatan api'
lamunan jaemin hancur saat tubuhnya di guncang oleh pelayannya
Pelayan 1
"tuan, tuan, apa anda baik baik saja"
Jaemin
"Tidak apa, apakah sudah selesai?"
Walau rasa malu yang jaemin rasakan, dirinya mengubur dalam rasa malunya, karena orang orang akan aneh jika ada bangsawan yang seperti itu.
Walau pelayan tersebut merasa tidak yakin dengan jawaban jaemin
Pelayan 1
"anda ingin mengenakan pakaian yang mana tuan, yang jas dengan perpaduan renda, atau jas Dangan ornamen sederhana"
Jaemin
"aku memilih yang biasa" jaemin memilih jas yang sederhana namun elegan
Saat selesai bersiap jaemin di antar oleh pengawal yang berjaga di depan kamarnya.
Pengawal
"Selamat pagi Tuan muda" tubuhnya sedikit membungkuk untuk memberikan sebuah salam
Jaemin
"Selamat pagi juga, tolong antarkan saya ke ruangan Duke "
Saat di perjalanan jaemin tidak henti hentinya memandang takjub dengan rumah yang di miliki oleh duke, tanpa terasa jaemin sudah sampai di depan pintu kerja Duke
Pengawal
"Tuan Duke, Tuan muda jaemin sudah datang"
Pengawal
"silahkan masuk tuan muda"
Jaemin berjalan menuju kursi yang berada di hadapan Duke, walau di usianya yang sudah empat puluh, auranya masihlah kuat .
Saat di rasa jaemin sudah duduk di kursi yang di sediakan, Duke berhenti sejenak untuk memandang jaemin.
Donghae
"Empat Minggu lagi akan di adakan tes kekuatan, karena kau adalah anak Duke, kau akan ikut serta dalam tes"
Jaemin
"Bukankah ayah tidak menyetujui itu?"
Mata Donghae melihat sorot mata jaemin yang berbeda dari biasanya, yang awalnya redup kini digantikan dengan ekspresi
Donghae
' Apakah aku salah melihat, aku merasa dirinya sedikit berbeda dari biasanya '
Donghae
"ya ayah awalnya tidak menyetujui itu, tapi apa yang tertulis di dekrit dari Kekaisaran, ayah berfikir ulang dengan penolakan yang ayah fikr"
Jaemin
'bukankah ini sudah melenceng dari alur sebenarnya '
Donghae
"setelah tes kekuatan, Kekaisaran akan mengadakan pesta jamuan teh, ayah harap besok kau akan masuk sekolah tata krama"
Donghae
"Dan satu lagi, kau jangan mempermalukan ayah di perjamuan teh maupun di tes, kakakmu akan terus memantaumu"
Donghae
"jangan khawatir, ayah sudah menyiapkan gurunya"
Jaemin ingin mengatakan keberatannya akan tetapi, dirinya mengetahui bahwa Duke adalah pria yang keras kepala.
Comments