If It Is You. [ Jenlisa ]
Chapter 02. Kecelakaan tak terhindari
Drrrrrrtttttt.... Drrrrrrtttttt....
Suara deringan ponsel menggema di seluruh penjuru kamar kecil, membangunkan seseorang yang masih bermimpi di alam lain.
Lalisa Manoban
Pagi-pagi, sudah berisik sekali?
Lalisa Manoban
[ mulai terbangun dan duduk di atas kasurnya yang tipis, sambil mengerjabkan kedua matanya yang lucu.]
Drrrrrrtttttt.... Drrrrrrtttttt.....
bunyi deringan kembali menggema sangat kencang.
Lalisa Manoban
[ mulai mengambil ponselnya yang tergeletak di sampingnya dan mematikan alarm di ponselnya itu.]
Lalisa Manoban
cepat sekali, paginya? Perasaan, aku tidurnya sebentar loh?
Lalisa Manoban
Haisss... Waktunya kerja lagi,, haisss...
Lisa pun segera beranjak dari tempatnya dan pergi menuju kamar mandi.
Lisa sudah terlihat rapih keluar dari dalam kamar mandi, dia pun berjalan mencari parfum favoritnya dan ia langsung menyembur kan isinya ke arah seluruh badannya, agar badannya berbau wangi.
Lalisa Manoban
Sudah beres, hemm.. Tubuhmu sangat harum Lalisa Manoban,, sekarang saatnya berangkat bekerja.
[ tersenyum dan bersemangat.]
Lisa pun segera keluar dari dalam kamarnya dan mengambil potongan roti yang ada di dalam kulkasnya, kemudian lisa keluar dari kontrakannya dan mengunci pintu tersebut, dia segera menaiki motor sportnya yang sudah di modifikasi berwarna hitam pekat.
Di ruang tamu yang terlihat sangat megah dan mewah
ayah jennie
Gimana dengan pertemuan mu, dengan Taehyung, apa kalian cocok, satu sama lain, jennie.
Kim Jennie
Lancar, appa,, aku belum tahu, karena aku tidak merasakan apa-apa terhadap Taehyung, appa.
ayah jennie
Haah... Ini sudah kesekian kalinya, jennie! seharusnya di usiamu ini, kamu sudah menikah dan mempunyai anak, tapi kamu seakan tidak peduli dengan umur mu yang semakin tua hem.
Kim Jennie
Appa,, sudah ku bilang, aku belum siap untuk menikah! dan, aku juga tidak merasakan detakan apapun, saat jalan sama laki-laki ataupun perempuan. jadi tolong, appa harus mengerti dengan kondisi ku dan perasaan ku, saat ini!
[ kesal, marah, menjadi satu.]
Kim Jennie
Aku sudah selesai.
[ meletakkan sendok dan garpu di atas piringnya.]
Kim Jennie
[ jennie pun langsung beranjak dari tempatnya dan mengambil tas kecil, lalu dia pergi dari sana dengan perasaan kesal juga marah terhadap ayahnya itu.
Kemudian dia segera masuk ke dalam mobil dan segera melajukan mobilnya tersebut ]
Di ruang tamu terlihat ayah jennie merasakan kesal terhadap sikap anak satu-satunya tersebut.
ayah jennie
Lihat lah kelakuan anakmu, dia sekarang sudah berani bersikap keras kepala.
ibunya jennie
Dia juga anakmu, kalau kamu lupa.
[ ucapnya dengan santai sambil menikmati makanannya.]
ayah jennie
gak anak, gak ibu, dua-duanya sama saja.
[ ujarnya mendesah pasrah saat melihat reaksi sang istri yang terbilang santai.]
ibunya jennie
Itu harus, karena aku ibunya,, apa ada masalah!
[ sambil menatap tajam suaminya itu.]
ayah jennie
[ menggelengkan cepat kepalanya penuh kegugupan.]
Tidak-tidak, tidak ada masalah apapun, lanjutkan sarapannya, nanti keburu dingin hehe..
ibunya jennie
Ckk.. Laki-laki memang tahunya, hanya enaknya saja, kalau ada yang sulit, dia lemparkan pada istrinya. sungguh tak berguna.
Mobil sport jennie melaju kencang di jalanan yang tidak begitu macet, saat mobilnya berbelok ke arah kanan, tiba-tiba saja?
Mobil jennie menabrak kendaraan bermotor dan mobil jennie langsung berhenti mendadak karena benturan keras tersebut.
Kim Jennie
[ kening jennie terbentur dasbor mobilnya sendiri saat dia mengerem mendadak mobilnya.]
Kim Jennie
Aghh,, Sshttt...
[ mengerang kesakitan sambil memegangi keningnya yang terluka lecet dan mengeluarkan darah sedikit.]
Kim Jennie
Auw? Sshttt... Siapa sih yang menabrak mobilku! tidak bisa di biarkan,, aku harus memberinya pelajaran.
[ jennie pun segera keluar dari dalam mobil dengan amarah yang menggebu-gebu, dia berdiri di samping mobilnya dan melihat ke arah depan.]
Sedangkan di sisi lain, seseorang sedang terduduk diam, dia terlihat shock juga atas kecelakaan yang baru saja menimpanya, orang itu masih terdiam di tempatnya walaupun ada luka di siku tangannya juga kakinya, darah terus mengalir di lengan sikunya, tetapi orang tersebut seakan tidak merasakan rasa sakit pada dirinya.
sampai dia tidak menghiraukan motornya yang tergeletak di tengah jalan, mungkin orang itu sangat terguncang karena peristiwa kecelakaan dadakan tersebut, ini pertama kali dia mengalami kecelakaan tersebut, wajar saja kalau orang itu sangat shock yang menimpa dirinya barusan.
Kim Jennie
Yaaakk!! Apa kamu tidak melihat jalanan kalau berkendara! atau matamu lagi bermasalah Hah! Jelas-jelas rambu lalulintas sedang berwarna merah ke arah kiri,, kenapa kamu menerobosnya bodoh!, Apakah kamu ingin mati atau bagaimana!
[ jennie sangat marah kepada orang yang sedang duduk itu.]
Kim Jennie
Apa kamu juga tuli, setelah mengalami kecelakaan Huh?
[ tanya jennie marah.]
Orang itu pun menatap jennie yang sedang berdiri di sampingnya dengan tatapan linglung, dia mengedipkan kedua matanya seperti anak kecil yang terpisah dari ibunya.
Jennie yang melihat tatapan imut dari orang tersebut, membuat dirinya terpanah dengan sorotan mata orang itu.
Kim Jennie
[ Degg... Degg... Degg....]
[ suara jantung jennie berdetak begitu cepat saat melihat tatapan orang yang menabraknya.]
Kim Jennie
[ ada apa, dengan jantungku? dan matanya, sungguh indah juga menenangkan sekali,, ya tuhan, apakah aku sudah gila, karena kecelakaan barusan? tidak mungkin kan, aku...] batinnya.
orang tersebut adalah Lalisa Manoban, karena terburu-buru dan mengejar waktu, Lisa tidak melihat kalau rambu-rambu sedang berwarna merah, jadi dirinya melaju kan motornya melewati kendaraan yang sedang berhenti, untung saja laju kecepatan motornya tidak terlalu kencang, di karenakan dia sedang berbelok ke arah kiri, sedangkan mobil jennie berbelok ke arah kanan, keduanya memelankan kecepatan kendaraannya, dan terjadi lah tabrakan yang lumayan keras dan menghempaskan tubuh Lisa terpental dari kendaraannya cukup jauh.
Comments