Commander With His Secretary
–ᜊ Jodoh?
Setelah sampai di depan rumah Helena, gadis itu langsung berterima kasih pada Arsen lalu keluar dari mobil hitam komandannya itu.
Helena memasuki rumahnya dan keheranan melihat ibu, ayah, dan adiknya yang tengah duduk di sofa. Helena menghampiri mereka dan beranjak duduk di sofa.
Helena Prananda Rehayu
Loh, tumben ngumpul di sini. Ada acara apa? [duduk di sebelah adiknya]
Rinjani Prananka Rehayu
Ada yang mau mama papa bicarain sama kakak.
Helena Prananda Rehayu
Loh kenapa emangnya dek? [lalu menatap mama dan papanya secara bergantian]
Sang mama menarik napas panjang, lalu mulai menatap Helena dengan serius.
Vania Prananda Rehayu
Helena, mama mau jodohin kamu.
Helena Prananda Rehayu
[membelalak kaget]
Helena Prananda Rehayu
Loh?! Kenapa tiba-tiba sih ma!?
Alingga Prananda
Tenang Helena, biarin mama kamu ngomong dulu.
Wajah Helena sudah menggambarkan betapa kaget, marah, dan kesalnya. Dan ketiga orang lainnya sudah tahu bahwa Helena akan bersikap seperti ini.
Vania Prananda Rehayu
Terserah kamu mau ngomong apa, tapi besok kita harus ketemu dengan keluarga mereka.
Helena Prananda Rehayu
Kenapa harus aku sih ma?! Kenapa harus selalu aku yang di tumbalin untuk hal kaya gini??
Helena Prananda Rehayu
[Bangkit dari tempat duduk] Semuanya! Semuanya aku aku korbanin!! Dari cita-cita sampai hidup aku pun harus aku korbanin?! Kenapa? Kenapa harus aku!!
Helena berlari menuju kamarnya, menutup pintu dengan cara membantingnya dan mengunci rapat-rapat pintu itu.
Alingga Prananda
[mengelus bahu sang istri] Sudahlah Vania, Helena butuh waktu.
Rinjani Prananka Rehayu
Maaf... Gara-gara aku kak Helena gak bisa jadi dokter, padahal ini cita-citanya...
Alingga Prananda
Enggak Rin, ini bukan salah kamu. Helena bahagia sama pekerjaannya yang sekarang, mungkin kakak kamu lagi kebawa emosi aja.
Rin tak bisa tersenyum, ia menatap dalam pintu kamar sang kakak. Merasa bersalah karna tak bisa membantu kakaknya di saat-saat seperti ini.
꒷︶꒷꒥꒷‧₊° BERSAMBUNG₊˚꒷︶꒷꒥꒷
Comments