Nyonya.. anda di panggil tuan ke ruang kerja
*menunduk hormat
Allisya Hera Ansley
...
Allisya Hera Ansley
baiklah
Allisya Hera Ansley
*beranjak pergi
Penelope
*menghela nafas pelan
Penelope
(semoga anda selalu bahagia, nona)
| Ruang Kerja |
tok
tok
tok
ceklek
Allisya Hera Ansley
*membuka pintu
Allisya Hera Ansley
tuan
Allisya Hera Ansley
*masuk
Xavieer Nazera Danzel
Xavieer Nazera Danzel
*meletakkan cangkir d samping komputer
Xavieer Nazera Danzel
aku sudah memikirkan ini dengan matang
*serius
entah kenapa suasana tiba-tiba terasa aneh bagi Hera. gadis itu jarang berinteraksi dengan suami jadi tidak heran setiap kali mata sang suami tertuju padanya ia hanya tertunduk kikuk
Allisya Hera Ansley
aa--ada apa, tuan?
*menunduk
Xavieer Nazera Danzel
kau berbicara dengan lantai? ❄
*menatap tajam
Xavieer Nazera Danzel
selain tak tau malu kau ternyata juga buta ❄
Xavieer Nazera Danzel
entah mengapa kakek dan nenek bisa menikah kn ku dengan wanita seperti mu ❄
*menatap sinis
Allisya Hera Ansley
*mendongakkan kepalanya
Allisya Hera Ansley
Allisya Hera Ansley
Ya,,, tuan☺
*tersenyum lembut
Xavieer Nazera Danzel
*degh
Xavieer Nazera Danzel
(Sial!)
*mengalihkan pandangan
Allisya Hera Ansley
*mengerutkan kening nya
Allisya Hera Ansley
tuan?
Xavieer Nazera Danzel
diam!
Allisya Hera Ansley
*terdiam
Xavieer Nazera Danzel
*menghela nafas kasar
Xavieer Nazera Danzel
ayo bercerai!
Allisya Hera Ansley
*degh
malam hari
langit mendung pertanda hari akan hujan sebentar lagi, namun gadis itu tak ada niatan sedikit pun untuk beranjak pergi dari atas balkon ruangan khusus untuk nya
ruangan itu memang d sediakan khusus untuk Hera kala itu atas permintaan Hera sendiri
pandangan gadis itu jauh menerawang kedepan, perkataan xavieer beberapa waktu lalu terus menerus terngiang-ngiang di otak dan pikiran nya
perlahan rintikan hujan mulai turun membasahi seluruh daerah yang terbuka tak terkecuali tubuhnya, ia hanya menikmati setiap tetesan air yang menerpa kulit putih nya tanpa ada niatan untuk beranjak dari sana
Allisya Hera Ansley
*memejamkan matanya
Allisya Hera Ansley
(hingga akhirnya....)
Allisya Hera Ansley
(bukan aku pemenang hatinya)
*senyum sendu
Allisya Hera Ansley
(dia benar)
*mata terasa perih
Allisya Hera Ansley
(aku dan dia bukan dari kalangan yang sama, kita juga tidak saling mencintai,, jadi untuk apa hubungan toxic ini di terusi)
Allisya Hera Ansley
(sedikit sakit,kecewa, marah dan sedih)
Allisya Hera Ansley
(bagaimana aku harus menjalani kehidupan ku kedepannya?)
Allisya Hera Ansley
(ayah.... ibu... 🥺)
Allisya Hera Ansley
(Bawa Ana bersama kalian 🥺)
Allisya Hera Ansley
ini sakitt...
*memegang dadanya yang terasa perih
namun tak seorang pun tau seperti apa tekat gadis itu jika sudah berkeinginan, jika orang lain tak membutuhkannya maka dia juga tidak akan membutuhkan orang itu
dalam Kamus seorang Hera itu simple, hargai jika orang lain menghargaimu. akan tetapi, karna besarnya cinta Hera pada xavieer gadis itu bahkan melupakan prinsip hidup yang telah ia tanam sedari kecil
~~
Allisya Hera
Gadis baik penuh kelembutan dan juga senyum nya yang manis membuat setiap para kaum pria terpesona dengan penampilannya yang sederhana.
"Dia bahagia, maka aku juga bisa"
Xavieer Nazera Danzel
Seorang pria matang berkepala tiga dengan sejuta pesona nya yang memang tak main main apalagi pria ini blasteran 2 negara, yang mana menambahkan kesan tersendiri didalamnya, sifatnya yang tak menentu membuat orang lain kadang menilai aneh diri nya yang sering disebut sang penguasa dunia karna kecerdasan serta kepintaran otak nya, hanya Hera, hanya wanita itu yang mampu mengimbangi sikap dan sifat pria itu
"Terlambat, kau sudah menjadi milikku seutuhnya.. sayang~"
Comments