Zola terdiam dengan mengingat kembali kejadian di malam itu, dia benar-benar mengingat jika dia keluar dan duduk dihalte bus. Setelah itu dia tidak mengingat kejadian itu.
"Bagaimana, apa kamu sudah ingat?" tanya Aron yang saat itu berdiri disamping Zola.
Zola membalas dengan anggukkan. "Ya sudah, dimeja sampingmu ada bubur. Cepat kamu makan." perintah Aron pada Zola yang masih duduk terdiam ditempat tidurnya.
"Iya." jawab Zola yang langsung mengambil air putih disamping.
"Cepat habiskan, Setelah itu kamu istirahatlah." Aron segera keluar dari kamar itu. Didepan pintu sudah ada mama Claudia yang berdiri didepan kamar Zola.
"Mama" Aron kaget dengan kehadiran mama Claudia yang sudah berdiri didepan pintu.
"Bagaimana, apa dia sudah sadar?" tanya mama Claudia pada putranya.
"Baru saja dia sadar." jawab Aron dengan santai.
"Ya sudah, mama mau menemui dia." jawab mama Claudia yang ingin masuk kedalam, tiba-tiba saja mama Claudia dihadang oleh putranya didepan pintu.
"Kenapa mama tidak boleh masuk?" tanya mama Claudia yang jalannya dihadang oleh putranya sendiri.
"Dia baru bangun dari tidurnya, dia sekarang sedang makan. Lebih baik jangan menganggu dirinya dulu." kata Aron pada mamanya.
"Mama hanya menemani dia." ucap mama Claudia pada putranya yang sudah kesal pada putranya.
"Ya sudah." jawab Aron yang langsung pergi meninggalkan mamanya yang ingin menemui wanita itu.
Mama Claudia langsung masuk menghampiri wanita itu, wanita duduk terdiam dengan tatapan kosong.
Setelah mama Claudia masuk, Zola langsung mengeryitkan kening seperti penasaran wanita yang berjalan didepan itu siapa.
"Bagaimana, apa sudah baikan?" tanya mama Claudia pada wanita itu. Zola membalas dengan anggukkan.
Wanita itu duduk di kursi dekat tempat tidur.
"Perkenalkan nama saya Claudia, saya mamanya Aron." mama Claudia memperkenalkan diri.
Zola hanya terdiam seolah bingung. "Cepat kamu makan bubur kamu, nanti keburu dingin." perintah mama Claudia.
Zola membalas dengan anggukkan. "Boleh tante tanya, siapa nama kamu?" tanya mama Claudia.
"nama saya Zola tante." jawab Zola yang masih bingung kenapa dirinya ada disini.
"Oh Zola, kamu itu sudah 3 hari tidak sadarkan diri. Lebih baik kamu banyak istirahat." kata mama Claudia.
" apa 3 hari ?"
"Iya, 3 hari." jawab mama Claudia, Zola pun kaget selama itu dia tak sadarkan diri.
Mama Claudia mengambil mangkok disamping tempat tidur.
"Sekarang kamu makan dulu." mangkok itu langsung diberikan pada Zola.
"Terimakasih." jawab Zola, mama Claudia membalas dengan senyuman.
Tiba-tiba pintu terbuka datanglah 2 wanita menghampiri mereka berdua.
"Mama." sapa mereka berdua, mereka berdua berdiri disamping mama Claudia.
"Akhirnya kamu sudah siuman juga." jawab wanita itu.
Zola hanya terdiam melihat mereka berdua.
"Perkenalkan aku Kirana, dan disampingku Almira." mereka saling memperkenalkan diri mereka masing-masing.
"Aku Zola." dia memperkenalkan dirinya sendiri.
"Kenapa kalian disini bagaiman dengan cucu mama?" tanya mama Claudia.
"Mereka sedang asyik bermain ditaman ma, sudah ada baby sister yang menjaganya." jawab Almira yang duduk disamping Zola.
"Ya sudah." jawab mama Claudia. tiba-tiba saja pintu terbuka, masuklah seorang wanita dikamar yang ditepati Zola.
Sontak saja pandangan Zola mengarah pada wanita itu. "Kenapa bayangan hitam itu datang lagi." Zola melihat jelas jika dibelakang wanita itu ada bayangan hitam menyelimuti badannya hingga bukan sekali atau dua kalinya dia melihat bayangan hitam itu.
"Maaf nyonya, saya mau pamit dulu pulang dulu." pamit wanita itu.
"Baiklah." jawab Mama Claudia, wanita itu akhirnya keluar dari kamar Zola.
"Dia siapa?" tanya Zola yang penasaran dengan wanita yang tadi baru keluar dari kamarnya.
"Dia pelayan kami, kebetulan beliau ingin pulang menjenguk anaknya yang sedang sakit di kampung." kata Kirana yang menjelaskan siapa wanita tadi.
"Kasihan." batin Zola, yang pulang ingin menengok anaknya, tapi wanita itu harus menerima takdirnya dengan cepatnya kematian yang lebih dulu menjemputnya.
"Zola." Panggil Mama Claudia.
"Iya tante." jawab Zola yang sedari tadi diam.
"Kenapa kamu malah bengong, ayo cepat kamu makan." perintah mama Claudia.
Zola membalas dengan anggukkan, Zola akhirnya memakan bubur itu.
Sedangkan mama Claudia masih asyik mengobrol dengan mereka berdua.
"Aku pilihkan punyaku saja."jawab Almira yang terus berdiskusi.
" Terserah kamu saja. " jawab Kirana, Almira langsung pergi meninggalkan mereka bertiga.
Zola terdiam melihat mereka yang begitu antusias. Beberapa menit kemudian Almira membawa satu setel baju untuk Zola.
"Bagaimana?"
"Bagus." jawab mama Claudia,yang cocok dengan baju pilihan Almira.
"Zola, ini baju ganti kamu." mama Claudia memberikan baju ganti untuk Zola.
Zola membalas dengan anggukkan, Zola pun sudah selesai makan setelah itu dia mandi setelah 3 hari lamanya dia tak sadarkan diri.
Zola sudah memakai baju yang beri Almira untuk dirinya. Masuklah Almira menemui dirinya.
"Cantiknya." Almira kagum dengan kecantikan Zola.
Zola hanya terdiam, setelah Almira mengucapkan perkataan itu. Setelah itu mereka turun dari lantai atas.
Mulailah, Zola merasakan sesuatu yang aneh. Diruang tamu ada 2 pria berjalan melewati mereka, sekali lagi dia melihat bayangan gelap itu dibelakang pria itu.
"Kenapa disini begitu banyak bayangan hitam yang menyelimuti mereka." Zola penasaran memangnya apa yang akan terjadi dengan mereka.
Zola berjalan mengikuti Almira yang saat itu mereka ingin menuju ruang meja makan. Situasi diruangan itu dipenuhi orang yang sedang menikmati makan malam.
"Zola." sapa mama Claudia pada Zola.
Sontak saja dia terdiam setelah beberapa orang menatap dirinya, Zola membalas dengan anggukkan pada mama Claudia.
"Sini, kamu duduk disamping tante." Zola pun mengikuti apa yang diperintahkan tante Claudia.
Beberapa dari mereka menatap tajam kearah dirinya. Siapa lagi jika bukan Aron, dia begitu memperhatikan dirinya.
"Oh iya perkenalkan ini suami tante." tuan Nick membalas dengan anggukkan.
"3 pria didepan kamu adalah putra tante. Ada Damian, Ariel, dan Aron putra mama yang susah diatur." jawab mama Claudia.
"Mama." suara Aron yang terdengar dia sedikit kesal pada mamanya.
"Kenapa, mau marah. Mama bilang apa adanya kok." jawab mama Claudia, tuan Nick membalas dengan menggelengkan kepala. Jika mereka berdua sudah berkumpul, mereka langsung akan ribut hal sepele.
"Mama, Aron." jawab tuan Nick yang memanggil nama mereka masing-masing. Mereka berdua langsung terdiam, Zola pun memperhatikan pria yang duduk paling ujung.
"Sepertinya wajah itu tak seperti asing aku lihat." batin Zola yang penasaran dengan pria itu.
Mereka menikmati makan malam dengan tenang. Setelah selesai makan malam, Satu-persatu dari mereka bubar hanya ada Aron, tuan Nick dan Zola.
"Zola."
"Iya tuan." jawab Zola setelah namanya dipanggil.
"Bisa ikut saya ke ruang kerja, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan denganmu." Zola pun membalas dengan anggukkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments