Sore ini Raina sudah lebih baik, tubuhnya sudah kembali bugar dan sudah tak terlalu pusing.
Raina memaksakan diri untuk pergi kuliah, malam ini dia ada satu mata kuliah.
Awalnya ibu dan Zaki melarangnya untuk berangkat kuliah, tapi melihat Raina yang tetap kekeh, akhirnya mereka mengijinkan Raina pergi kuliah asalkan Zaki yang mengantarnya.
"Jaketnya dikancingkan mbak." kata Zaki pada kakaknya
" Kita kan pakai mobil, Zaki. Ngapain juga pakai kancing segala." kata Raina pada adiknya itu.
"Mobil kita itu gak bisa hidupkan AC. Jadi harus buka jendela. Nanti kamu masuk angin lagi, ribet mbak." kata Zaki sambil menstarter mobil tua milik almarhum ayah mereka.
Mobil kijang kapsul berwarna silver itu masih terlihat bagus. Karena Zaki selalu merawat mobil peninggalan sang ayah. Bahkan mereka tak berniat mengganti mobil itu dengan mobil keluaran terbaru.
Menurut Zaki mobil ini memiliki banyak kenangan, ayahnya segera membeli mobil ini beberapa bulan setelah Raina menikah.
Raina memandangi lampu jalanan dari jendela mobil ini.
Mengingat kembali kenangan terakhir bersama keluarganya. Saat itu Raina yang tiba-tiba mengatakan ingin jalan-jalan bersama keluarganya ke pantai.
Saat itu Raina masih belum pindah ke kota asal Bayu. Dan masih sering bertemu ayah ibunya walaupun mereka tak tinggal bersama lagi.
Ayahnya membeli mobil ini dengan mencicil. Dan mereka pun pergi ke luar kota tanpa Bayu, yang memiliki pekerjaan yang tak bisa ditinggalkannya.
Raina menghabiskan waktunya bersama keluarga yang disayanginya itu dengan bahagia. Tanpa dia sangka tak lama setelah itu dia harus ikut suaminya yang kembali ke kota asalnya, yaitu Bandung.
Raina mengira jika sang suami akan berada cukup lama di tempat ini. Karena pembangunan mall itu masih jauh dari kata selesai.
Ternyata baru Raina ketahui setelah pindah jika suaminya mundur dari proyek pembangunan mall itu demi kembali ke rumah orang tuanya.
Suaminya melamar pekerjaan di perusahaan lain. Perusahaan jasa pengiriman barang dengan posisi supervisor di perusahaan itu.
Karena Bayu rajin dan cekatan, dalam waktu dua tahun dia pun naik jabatan dan menjadi manajer di perusahaan itu. Disaat itulah terjadi perekrutan pegawai baru dan Widya salah satunya.
Ternyata Bayu dan Widya sering keluar dan menghabiskan waktu weekend bersama. Dan itu sudah terjadi selama tiga tahun lebih.
Raina yang selalu percaya pada suaminya menutup mata ketika perempuan lain menelpon suaminya selama berjam-jam di malam hari hanya untuk menanyakan masalah pengiriman barang.
Raina yang saat itu takut jika suaminya menceraikannya menahan diri untuk tak bertanya pada suaminya kemana hilangnya beberapa pakaian milik suaminya.
Dan ternyata Raina baru tahu jika Bayu selama dua tahun belakangan sering tidur di kontrakan wanita itu.
Pantas saja mantan suaminya jarang pulang dengan alasan lembur.
Yang paling parah adalah mantan suaminya membawa wanita itu untuk dikenalkan pada ibu mertuanya. Dan saat itulah batas kesabaran Raina habis. Dia sering melawan ucapan suaminya dan menolak berhubungan dengan suaminya.
Karena Raina merasa jijik melihat tubuh suaminya yang dipenuhi tanda cinta dari wanita lain.
Akhirnya selama setahun mereka berhubungan terang-terangan Widya minta status jelas dan menuntut untuk menjadi istri sah Bayu.
Raina tak berkomentar apapun, tapi Bayu enggan melepaskan Raina dan juga mau memiliki Widya. Sungguh lelaki yang tamak.
Bayu menawarkan perceraian secara baik-baik dengan maksud akan menikahi Raina kembali setelah Widya melahirkan dan anak mereka mendapatkan status jelas.
Tapi Raina tak bodoh, begitu ucapan talak keluar dari suaminya. Dia segera pergi dari rumah laknat itu dan membawa semua barang-barangnya yang sudah dia titipkan pada Utari.
Raina pun segera pergi dari kota yang memberikannya sejuta luka. Dan kembali ke kampung halamannya di pulau Kalimantan dengan membawa luka dan juga rasa sakit.
Suara dering ponsel menyadarkan Raina dari lamunannya. Ternyata suara ponsel milik Zaki.
"Assalamualaikum, ya mas?" Zaki menatap Raina dan kembali fokus mengemudi sambil berbicara pada pada seseorang di seberang telponnya.
"Susah mas, mbak Iin itu kalau udah mau sesuatu kan gak bisa dihalangi." kata Zaki sambil menyindir kakaknya yang berada di sebelahnya.
"Gak usah mas, cuma sebentar katanya. Aku juga nungguin dia. Nggak pulang, nanggung bolak-balik cuma sebentar." kata Zaki pada orang yang Raina yakini adalah Rahardian.
"Siap, aman mas. Rain itu mbak aku loh mas, ya pasti aku jagain segenap jiwa raga." ledek Zaki pada orang itu.
Terlihat Zaki yang tersenyum jahil pada Raina setelah mematikan sambungan teleponnya.
"Ada yang udah mulai posesif, nih mbak." kata Zaki kemudian dia terkekeh saat melihat Raina yang justru memejamkan mata tak memperdulikan Zaki.
"Mbak mau ditungguin aku atau dijemput Mas Iyan?" tanyanya lagi.
"Gak usah macam-macam ya. Kalau kamu gak bisa menjemput, biar mbak naik ojek online." kata Raina dengan kesal.
"Dia nelpon mbak berkali-kali katanya. Tapi gak mbak angkat, chat nya juga gak dibaca." kata Zaki.
"Mbak tadi pusing, mending mbak tidur daripada pusing baca chat." kata Raina cuek.
"Ciee... Kayaknya ada yang lagi ngambekan." ledek Zaki
"Ki, beneran ini ya. Mbak pulang pakai ojek." ancam Raina dengan wajah serius.
"Iya, iya. Nih bentar lagi kita sampai. Mbak pulang jam setengah sembilan kan?" tanya Zaki dan dijawab Raina dengan anggukkan saja.
"Aku jemput nanti ya. Aku tunggu di kafe dekat sini dulu, mbak." kata Zaki setelah mencium tangan Raina.
"Terserah kamu, yang penting jangan telat jemputnya. Kamu kebiasaan kalau udah nongkrong suka lupa waktu." kata Raina kemudian turun dari mobil dan segera menuju kelasnya.
Raina merapatkan jaketnya, sebenarnya dia masih belum fit. Tapi dia harus mengikuti mata kuliah ini karena beberapa mahasiswa kemarin mendapatkan informasi jika dosen yang masuk kali ini adalah dosen killer dan agak susah memberikan nilai.
"Raina." Fajar terlihat berlari menuju ke arahnya.
"Kenapa lari-lari begitu sih? tanya Raina
"Ngejar kamu." kata Fajar singkat
"Udah yuk , bentar lagi masuk dosennya."
Raina pun berjalan bersama Fajar menuju kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Hj. Raihanah
jangan dekat dengan yang lain rain
2024-04-16
1
Sandisalbiah
Rain kecil hati dgn Iyan..
2024-03-31
1