Bab.20

Ratna yang sedang melamun karena untuk menenang kan pikiran nya, Baru saja akan bahagia bersama Bram. Malah ada saja masalah yang datang menggangu, Padahal yang membuat ulah adalah Ibu nya sendiri. Namun wanita ini sama sekali tidak peduli dan menganggap Ibu nya adalah beban.

Berbagai cara Ratna lakukan agar Ibu nya mati saja, Dari pada hanya menyusah kan yang masih sehat. Bila ada di rumah, Ratna sampai jenuh mendengar kan rintih sakit dari mulut sang Ibu.

Kini tenang karena Bu Kiki melari kan diri entah kemana, Namun kembali terusik karena para warga mulai usil. Yang membuat Ratna tak habis pikir ia lah sikap Romo nya, Sama sekali tidak pernah melirik wanita lain.

Sreeek, Sreeek.

Ratna menoleh cepat karena mendengar daun kering yang di sandung kaki, Saat itu lah ia melihat Nilam sudah berdiri di belakang nya dengan mata merah menyala.

"Cih! Kemana wajah cantik yang kau bangga kan itu." Ratna malah mengejek sambil bersidekap dada.

"Dia suamiku...Dia harus ku bawa sekarang."

Nilam berkata serak dan meminta Bram untuk ikut bersama nya, Ratna berdecih sinis dan memanggil jin peliharaan nya.

Namun jin kodok itu tak kunjung muncul lagi, Tentu saja Ratna kebingungan sekarang. Tidak ada yang melindungi nya jika Nilam sampai menyerang.

"Kau takut jalang? Kenapa kau kehilangan nyali."

Nilam tertawa cekikikan sambil terbang di atas kepala Ratna, Ratna yang panik segera melari kan diri untuk meminta pertolongan Romo nya.

"Ihihihi......Kau tidak akan bisa lepas dari ku." Nilam mengejar.

Crasss.

Punggung Ratna terluka lima cakaran dari Nilam, Wanita ini jatuh telungkup ketanah sambil menjerit kesakitan. Ia bergulung gulung sambil teriak kesakitan.

"Itu tidak seberapa, Racun yang kau berikan itu lebih menyakit kan saat berjalan di dalam tubuh ku." Seringai Nilam.

"Pergi. Biar kan aku hidup bersama Mas Bram, Nilam!" Pekik Ratna.

"Dia milik ku...Kenapa kau merebut dan memfitnah ku." Nilam membabi buta sekarang.

Ratna tidak lagi bergerak ketika tubuh nya hancur karena di makan cakaran tajam kuku Nilam, Jasad nya tidak bergerak lagi. Nilam tertawa puas dan segera menghilang dari pandangan mata.

Setelah kepergian nya Nilam, Ratna berusaha untuk menyeret tubuh nya menemui Sang Romo untuk di sembuh kan. Namun tidak kuat lagi, Nyawa nya hanya tinggal di tenggorokan nya saja.

Sekelebat sosok berpakain serba hitam mendatangi tubuh Ratna yang terbujur kaku, Ia geleng geleng kepala karena tidak menyangka bahwa kuntilanak itu akan membalas sangat sadis seperti ini.

Hanya dengan satu tangan saja dia menggotong Ratna kepundak nya, Gerakan nya sangat kilat dan hampir tidak bisa di lihat oleh mata biasa.

Risa yang kebetulan pulang kerja hanya merasakan sambaran angin saja, Tengkuk gadis ini semakin merinding. Sejak tadi ia sudah merasa seperti sedang di awasi oleh orang, Malah ketambahan sambaran angin yang membuat nya semakin takut.

"Kak Nilam, Tolong ingat lah bahwa aku adik mu." Lirih Risa mendekap tas dan berjalan semakin cepat.

Hingga tiba di tempat yang agak semak belukar, Tiba tiba saja datang di hadapan nya seorang pria dengan gaya nya yang sangat mesum. Menyeringai penuh makna menatap Risa yang memang sangat cantik.

"Jangan takut sayang, Ini loh Aku." Ujar pria tersebut.

"Mas Aldi? Kenapa kau menghadang ku." Bentak Risa.

"Jangan galak begitu dong, Nanti saja galak nya kalau sudah di permainan." Sahut Aldi.

"Dasar pria bangsat! Kau yang membuat Kakak ku celaka, Dan sekarang kau ingin mengganggu ku juga." Geram Risa.

Aldi tidak menjawab ucapan Risa lagi, Langsung saja memeluk Risa erat dan menciumi leher gadis ini. Risa berusaha sekuat tenaga untuk melepas kan diri.

Namun tenaga nya kalah jauh dari Aldi, Mereka ambruk ketanah dan Aldi sudah menindih tubuh mungil nya Risa. Tangan pria ini menggerayang masuk kedalam kaos, Menemukan tumpukan daging empuk.

"Aaakkh bangsaat!"

Risa mengumpat karena merasakan sakit akibat remas*n Aldi yang sangat kuat, Bahkan bibir Risa juga habis di sedot seperti vacum.

Kreekk.

Baju Risa sobek seketika karena Aldi menyentak kuat, Semakin beringas pria ini karena melihat tubuh Risa yang putih bersih. Br* berenda semakin menambah semangat saja.

"Ihihihiiii...

Tawa mengikik yang terdengar sangat jauh di telinga Aldi, Namun gerakan nya jadi terhenti karena ia juga merasakan takut. Kesempatan ini Risa gunakan untuk melari kan diri, Sekuat tenaga di tendang nya dada Aldi.

"Eeggh!"

Aldi menggerang kesakitan dan berusaha bangkit lagi mengejar mangsa nya, Namun tubuh pria ini tidak bisa bangun. Nilam sudah berdiri di atas perut dengan seringai yang sangat menakut kan.

Perut nya yang bolong itu mengeluar kan darah sampai menetes di wajah nya Aldi, Sontak pria ini menjerit keras karena ketakutan. Risa tidak jadi melari kan diri, Ia terpaku melihat wujud Kakak nya yang sekarang sangat menyeram kan.

"Pria tak punya otak! Pikiran mu hanya mesum dan tubuh wanita saja." Geram Nilam.

Tidak bisa Aldi mengeluarkan suara karena sangking takut nya, Nilam berjongkok dan membetot benda di tubuh Aldi yang sudah keras tegang seperti kayu.

"Ihihihi...

Nilam mengunyah kemalu*n nya Aldi sehingga menimbul kan suara seperti kerupuk, Aldi tegang memegang tubuh bagian bawah nya yang sudah hilang.

"Eeghhh..oerrrkkk

Suara nya hanya di tenggorokan saja seperti sapi mengorok, Nilam memain kan kuku nya yang runcing untuk membuat nama di tubuh mantan kekasih nya ini.

Setelah Aldi menghembus kan nafas terakhir nya, Nilam hanya sekilas menatap Risa yang ketakutan. Kemudian arwah ini pergi, Risa segera sadar dan lari menuju rumah.

Belum sempat mencapai rumah, Sebuah motor menyoroti diri nya. Sudah pasti itu orang yang sedang ronda, Risa kewalahan menutupi baju nya yang sudah di robek oleh Aldi.

"Risa!"

Maulana kaget melihat keadaan Risa yang demikian, Rambut nya penuh tanah dan baju nya yang robek besar. Maulana membuka jaket dan memberikan kepada pujaan hati nya.

"Kamu kenapa, Ris?" Tanya Maulana.

"Ada yang ingin memperkosa ku, Tapi dia di bunuh oleh arwah Kak Nilam." Risa mencerita kan sejujur nya sambil menangis.

"Benarkah? Apa dia sudah melakukan nya." Maulana memegang pundak Risa.

"Tidak! Aldi sudah di bunuh sekarang." Risa menggeleng.

Maulana tidak mau jika Risa sampai di lihat oleh para warga lain, Mereka pasti akan menjadi kan nya bahan gosip. Segera Risa di antar kan pulang kerumah, Jaket menutupi tubuh Risa yang berantakan, Baru sekarang Risa mau di bonceng oleh Maulana

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

siksa dl si ratna biar ngerasain sakit jg...hahaa

2024-05-16

0

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

biarlah si aldi mati

2024-04-29

0

Ali B.U

Ali B.U

next,.

2024-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!