BAB 4

Kediaman Orangtua Dhena

" Dhen bagaimana pekerjaan kamu ? " tanya Pak Jefri Papa dari Dhena.

" Lancar Pa, hanya saja sekarang karena klinik buka 24 jam, Dhena dan teman-teman cukup kewalahan, tapi Dhena sudah mengajukan penambahan karyawan " ucap Dhena sambil menyiapkan nasi ke mulutnya.

" Syukurlah, kalau memang kamu nyaman disana "

" Iya Pa "

Dhena menyelesaikan sarapan paginya sebelum ia berangkat ke klinik, karena ia pastikan klinik kembali ramai pagi ini, klinik akan ramai jika pagi menjelang siang, lalu akan kembali sepi jika sudah masuk sore hari, Dhena pun selama ini, walaupun klinik di buka 24 jam tetapi ia belum pernah dinas di malam hari, jika ada pasien yang gawat Dhena baru akan di telepon untuk datang ke klinik.

Tetapi di klinik ini, kebanyakan pasien dengan sakit yang ringan-ringan saja, sebagai pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan, karena jika tidak dapat dilakukan tindakan di klinik, Dhena akan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit yang lebih memadai.

Selesai sarapan ia pamit kepada kedua orangtuanya untuk pergi bekerja.

Dhena pergi menggunakan mobil kesayangannya menuju klinik perusahaan, pagi ini ia sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi di klinik.

Sesampainya di perusahaan seperti biasa Dhena memarkirkan mobilnya dekat parkiran klinik, ia melihat dari kaca spion mobil, pasien yang datang ke klinik sudah memenuhi area klinik bahkan sampai ke luar.

" Bismillahirrahmanirrahim untuk pagi ini " gumam Dhena.

Ia turun dari mobil lalu berjalan menuju klinik, seperti biasa ia sudah disambut oleh pasien-pasien nya karena sebagian pasiennya sudah mengenali Dhena adalah dokter di klinik itu.

Saat Dhena sedang bersama pasiennya tiba-tiba ponselnya berdering, ia melihat nomor kantor yang tidak ia kenali.

" Nomor siapa nih ? " batin Dhena.

Khawatir memang penting, sesaat setelah memeriksa pasien ia mengangkat sambungan telepon itu.

" Ya hallo "

" Pagi dokter Dhena, maaf mengganggu , saya Baby dari Divisi Umum"

" Oh ya tidak apa-apa Bu, ada apa ya Bu Baby ? "

" Permintaan dokter untuk menambah karyawan di klinik sudah Pak Bagas sampaikan kepada Pak Bisma sebagai presiden direktur, maka dari itu Pak Bisma meminta untuk bertemu dengan dokter sekitar pukul 9 nanti tapi dimohon untuk tepat waktu ya Dok, karena Pak Bisma sangat disiplin waktu " ucap salah satu karyawan Divisi Umum.

" Oh begitu, baik saya akan menemui Pak Bisma nanti "

" Baik, kalau begitu saya tutup teleponnya terima kasih dok "

" Sama-sama "

Dhena menyimpan kembali ponselnya lalu ia kembali dengan pasien yang akan ia periksa.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 Dhena sudah merasa gelisah, karena pasien belum kunjung selesai, masih sekitar 5 orang lagi yang harus diperiksa oleh Dhena.

Ia menjadi penasaran dengan Presiden Direktur nya sekarang ini.

" Sedisiplin dan segalak apa sih Pak Bisma ini " batin Dhena.

...----------------...

Selesai dengan pasien di klinik, Dhena langsung menuju gedung kantor utama, ia sebelum nya meminjam motor Sari, karena ia tidak ingin kejadian tempo hari terulang kembali.

Dhena memarkirkan motor nya diparkiran motor khusus karyawan perusahaan.

Ia merapikan dulu pakaian dan jilbab yang ia kenakan, karena tadi jilbab nya agak goyah karena angin saat mengendari motor.

Dhena masuk kedalam gedung ia lalu berjalan menuju meja resepsionis, sejujurnya ia belum tahu jika ruangan presdir itu berada dimana dan Pak Bisma itu orangnya yang mana.

" Mbak, saya akan ke ruangan Pak Bisma " ucap Dhena.

" Baik dok, sudah ada janji sebelumnya ? "

" Sudah " ucap Dhena.

" Di lantai 10 ya Dok "

" Oke terima kasih "

Dhena langsung menuju lift, ia memencet tombol 10 untuk sampai di lantai 10.

Ia berjalan lalu menghampiri meja Yola sekertaris pribadi Bisma.

" Maaf Mbak, saya akan bertemu dengan Pak Bisma " ucap Dhena.

" Dari divisi mana ya Mbak ? " tanya Yola.

" Saya dari Klinik Mbak "

" Oh Dokter Dhena ? "

" Iya Betul "

" Silakan dok, Pak Bisma sudah menunggu dari tadi, ini sudah telat hampir 2 jam dok "

" Oh ya " Dhena hanya mengangguk, tidak menghiraukan ucapan Yola.

Ia lalu diantarkan Yola untuk masuk ke ruang Bisma.

" Siang Pak, maaf Dokter Dhena sudah ada " ucap Yola.

" Ya suruh masuk " suara barintorn Bisma membuat Dhena menjadi sedikit gugup.

Dhena berjalan perlahan masuk ke ruang Bisma, Yola kembali keluar menutup pintu ruangan bosnya.

" Bisa gak Mbak jangan keluar temenin aku disini " Batin Dhena sesaat setelah Yola menutup pintu.

Dhena masih berdiri tidak jauh dari meja Bisma, dengan percaya diri.

" Ehem.. Silakan duduk " ucap Bisma.

" Terima kasih " Dhena mengangguk.

" Dokter Dhena apakah dokter tahu ini jam berapa ? " tanya Bisma tanpa menoleh ke arah Dhena.

Angkuh sekali . Batin Dhena.

Dhena langsung melihat arloji di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 11.15.

" Saya kurang begitu suka kepada orang yang tidak disiplin dan tidak menepati janji " ucap Bisma.

Dhena tidak bisa diam begitu saja, walau pun sebetulnya ia merasa degdegan berhadapan dengan Bisma, tapi disini ia harus membela diri, ia ingin tahu seberapa galak bos nya yang satu ini, yang ia sudah sering mendengar cerita dari Sari dan Alya juga karyawan lain.

Kali ini ia berkesempatan bertemu dengan Bisma secara langsung.

" Mohon maaf Pak Bisma, kenapa saya bisa telat datang menemui Bapak, itu karena bapak sendiri " ucap Dhena.

" Apa ? Karena saya ? Apa maksud Anda ? " Bisma tidak terima.

" Karena kebijakan Bapak, sebelum bapak mengambil kebijakan, seharusnya bapak mempersiapkan dulu Pak, layak atau tidak, siap atau tidak " ucap Dhena lagi.

" Tapi, sejauh ini lancar saja kan ? "

" Itu karena tanggungjawab kami kepada perusahaan ini, maka dari itu saya .. "

Bisma menghela nafas dalam, bisa-bisanya seseorang yang baru pertama kali bertemu bisa mencecarnya seperti ini.

" Ingin meminta untuk penambahan karyawan di klinik " ucap Bisma memotong pembicaraan Dhena.

" Betul Pak " jawab Dhena tegas.

" Atas dasar apa ? Karena saya lihat klinik aman saja dengan karyawan yang ada " ucap Bisma ingin mengetahui alasan Dhena.

" Klinik 24 jam minimal harus memiliki 2 dokter dan tenaga kesehatan lain seperti perawat minimal ada 5 atau 6 orang yang terbagi menjadi 3 shift, setiap shift nya 2 orang perawat dan 1 dokter yang berjaga " ucap Dhena.

Bisma menyimak ucapan Dhena.

" Lalu ? "

" Saya meminta untuk penambahan perawat 4 orang dan dokter 1 orang " ucap Dhena lagi.

" Ada alasan lain ? "

" Jika salah satu karyawan ada keperluan yang mendesak, bisa digantikan oleh tenaga kesehatan lain jika ada penambahan karyawan, karena libur dan bebas tugas adalah hak karyawan Pak " ucap Dhena lagi.

Bisma hanya manggut-manggut.

" Oke cukup penjelasan nya, saya akan hubungi divisi personalia untuk membuka lowongan bagi tenaga kesehatan yang ditempatkan di klinik "

" Baik terima masih banyak Pak " ucap Dhena.

Dhena masih terdiam di hadapan Bisma begitupun Bisma mereka serasa menjadi patung dihadapan masing-masing. Akhirnya Bisma tersadar.

" Saya rasa cukup silakan kembali ke tempat kerja Anda " ucap Bisma.

Dhena pun terkesiap.

" Permisi Pak "

Dhena beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju pintu ruangan Bisma, Bisma memperhatikan Dhena hingga ia keluar dan menutup pintu ruangannya.

Dhena menghela nafas dalam. Sesaat setelah keluar ruangan Bisma.

Yola yang memperhatikan Dhena menjadi heran sendiri.

" Sudah selesai Dok ? " tanya Yola.

" Oh i..iya sudah kok, saya permisi terima kasih " ucap Dhena melangkahkan kakinya menuju lift untuk kembali ke klinik.

🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

Bisma aja yg eror buat janji Ama dokter dijam kerja hrsnya tu di jam istrahat pak, dokter sibuk BPK ajak ketemu ya bisa ngamuklah pasienya...

2024-06-03

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

yah kali pak direktur janji temu dokter di jam sibuk" nya karena banyak pasien dan belum ada dokter pengganti,,,

2024-05-09

7

Yani

Yani

Bagus dr Dhena biar ada rasa takut masih bisa membela diri 👍

2024-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!