Dengan rasa terpaksa nino harus mengikuti permintaan sang ayah, itu pun terpaksa karena mendengar ucapan dari sang papa tercinta.
Dan sekarang di malam yang membuat mood nya begitu hancur, ia turun lantai bawah dengan aura dingin nya yang seakan ingin membunuh orang di sekitar nya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
f*cking in my life
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Jaga perkataan mu Nino Fernandez Oktavio
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Nino Fernandez
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
No oktavio
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Nino!!
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
sudah lah sayang
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
kamu jangan terlalu keras ke nino
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
Lebih baik kita pergi sekarang oke?
Tanpa mendengar pembicaraan dari kedua orang tersebut, Nino langsung masuk kedalam mobil yang akan membawa mereka ke salah satu restoran terkenal
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
nanti disana bersikaplah sedikit dewasa
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
daddy hanya meminta itu hari ini
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
....
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Apa kamu sudah menghafalkan pidato yang joonie kirim?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
hm.
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Daddy harap kamu menghafalnya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
apa papa hadir?
...
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
apa papa ku hadir?
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
Sayang?
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Lupakan dia nino
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Dia bukan anggota keluarga kita lagi
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
terima Levi sebagai papa mu sekarang
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
No
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Novan setya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Cuman papa novan papa ku
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Bukan levi
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
Sudah lah
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
Kalian berhenti berdebat
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
Ku mohon
Levi Strauss (Levi/Papa Nino)
Nino papa minta tolong untuk hari ini kamu tahan dulu emosi kamu yah sayang
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
papa?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Ck, jangan berharap
.
Libertix Company
Perusahaan yang terkenal menduduki posisi nomer 1 di dunia
Perusahaan yang dipimpin oleh oktavio aldigantara, ayah dari Nino. Perusahaan ini telah berhasil berkembang selam 20th lamanya, hari ini ada hari ulang tahun perusahaan itu berdiri.
Banyak kamera wartawan yang tengah menanti keluarga oktavio. Pada saat keluarga tersebut telah sampai di salah satu restoran yang sudah dipadati dengan beberapa tamu undang yang sangat penting, para wartawan pun berlomba lomba untuk mengambil beberapa foto mereka bertiga.
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Tersenyumlah
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Para wartawan tengah mengambil foto kita
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(why am I smiling?)
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(Is my smile that cheap?)
Oktavio yang sudah lelah melihat tingkah anaknya itu segera berjalan memasuki restoran tersebut dengan menggandeng tangan levi dengan lembut
Sedangkan nino, ia hanya berjalan di belakang mereka berdua dengan sikap datarnya.
.
tak terasa sudah hampir 1 jam nino berada disana dengan rasa terpaksa, kalau boleh jujur nino sangat muak dengan tingkah sepasang suami itu.
Pikiran nino saat ini “harusnya yang ada disamping daddy itu papa”
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
mau kemana boy?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Minum
dengan segera nino mengambil minuman yang sudah disediakan oleh pegawai restoran itu ditempatnya, tapi tanpa sengaja ia melihat seseorang yang cukup familiar di matanya.
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
om mahendra?
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Loh kamu?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Saya nino om temannya jayden
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Ah iya om lupa haha
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Oh iya kamu ngapain disini?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
daddy saya memang kerja disini om
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Oh iya?
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Lantas siapa daddy mu?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Ah itu om dad--
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Selamat malam tuan mahendra
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Ah selamat malam juga tuan oktavio, senang bisa bertemu anda secara langsung.
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Suatu kehormatan juga bisa menyambut anda secara langsung dalam perayaan pesta perusahaan saya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(daddy kenal om mahendra? Sejak kapan?)
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
oh iya, apakah tuan adalah ayahnya nino?
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Tepat sekali dugaan anda
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
pantas saja wajahnya tidak beda jauh dari anda tuan
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Haha anda bisa saja tuan
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Oh yah, bagaimana anda bisa mengenal anak saya?
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Ah jadi begini Nino ini adalah salah satu sahabat dari putra saya tuan
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Jadi saya sudah mengenal anak anda dalam beberapa hari yang lalu
Oktavio Aldigantara (Okta/Daddy Nino)
Wah, itu langkah yang sangat bagus. Nino ini anaknya cenderung introvert jadi susah untuk bergaul, dan tidak disangka kalau anak kita justru memiliki ikatan persahabatan.
Mahendra Raditya (Mahen/Ayah Jayden)
Yah benar sekali tuan
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(oke sekarang aku tidak mengerti apa yang orang dewasa bicarakan)
Comments