Setelah menceritakan semua beban Laura pada nisan ibu nya, ia menjadi sedikit lega lalu setelah itu Laura segera pulang kerumah, karena takut akan kesorean.
Tapi, baru saja sampai di rumah..
Alaurra Elsamantha
Aku pulang..
*Berjalan seakan2 baik2 saja.
Gibran Keyfarel Dewland
Laura! Lo gimana sih, kan kemaren gue suruh lo bersihin sepatu ini, kenapa masih kotor?!
*Memperlihat kan sepatunya.
Alkairo Alaskar Dewland
*Melempar baju ke Laura.
Alaurra Elsamantha
*Menangkap baju itu.
Alkairo Alaskar Dewland
Baju gue juga, kenapa masih ada nodanya? Lo nggak niat ya nyuci nya?!
Keenan Natta Dewland
Lo ngapain aja sih!? Kerjaan di rumah numpuk, malah keluyuran.
Baru saja pulang karena lelah, eh malah ditimpa lagi dengan omelan para sang kakak.
Apa yang Laura bisa lakukan? Hanya menuruti perkataan kakak nya saja, karena kalau tidak mereka bisa saja mencaci maki Laura seperti Selena tadi.
Alaurra Elsamantha
Iya kak, maaf, nanti Laura beresin semuanya.
Alaurra Elsamantha
Maaf Laura lupa, kak.
Gibran Keyfarel Dewland
Lupa!? Lain kali ditulis tuh di kertas biar nggak lupa.
*Melempar sepatu nya di depan Laura, lalu pergi.
Alkairo Alaskar Dewland
Bersihin jangan lupa.
*Menatap tajam lalu pergi.
Alaurra Elsamantha
*Menunduk.
Iya kak, Laura minta maaf.
Alaurra Elsamantha
*Memukul kepalanya pelan.
{Bodoh banget, kenapa bisa sampai lupa sih?}
Alaurra Elsamantha
*Menghela nafas berat.
Istirahat tidak bisa Laura lakukan sekarang, karena tugas rumahnya masih banyak yang perlu dilakukan.
Sebenarnya ada Bibi Marie, pembantu di mansion ini, tapi ia pulang kampung karena mengurus anak nya yang sakit.
Jadi selama Bi Marie tidak ada, Laura lah yang menggantikan semua pekerjaan nya.
Jangan suruh Laura untuk sabar, karena beban yang ditanggung nya benar2 berat untuk seumuran nya.
Alaurra Elsamantha
*Mencuci baju Alkairo.
Alaurra Elsamantha
Aku harus kuat, kerjaan aku masih banyak.
*Menyemangati dirinya sendiri.
Alaurra Elsamantha
Semangat!
••••
Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, tak terasa hari sudah malam. Laura sampai lupa kalau ia belum makan, ketika keluar dari dapur ia melihat Gibran membawa makanan.
Aksara Frans Dewland
Wihh, bawa apa lo?
Gibran Keyfarel Dewland
Nasi goreng, nih buat lo.
*Memberikan sebungkus nasi goreng.
Aksara Frans Dewland
*Menerima.
Pas banget gue laper.
Alkairo Alaskar Dewland
Punya gue mana?
Gibran Keyfarel Dewland
Tenang aja semua kebagian.
*Membagi ke Aksa, Alka, dan Keenan.
Alaurra Elsamantha
*Datang menghampiri Gibran.
Alaurra Elsamantha
Punya aku, ada kan kak?
*Tersenyum tidak sabar.
Alaurra Elsamantha
Gibran Keyfarel Dewland
Punya lo nggak ada, gue cuma beli empat.
Gibran Keyfarel Dewland
Lo makan mie aja, didapur tuh masak sendiri sana.
*Nada kasar.
Mereka berempat pun langsung membuka makanan mereka masing-masing, dan melahap nya di depan Laura adiknya sendiri yang juga lapar karena belum makan.
Apa mereka tidak ada rasa kasihan sedikitpun? Tak usah ditanya lagi, memang iya.
Aksara Frans Dewland
Udahlah, masih untung itu ada mie didapur, kalau nggak ada?
Gibran Keyfarel Dewland
Ya mati lah, kelaparan.
Alkairo Alaskar Dewland
Hahahahaha.
*Tertawa.
Keenan Natta Dewland
Lo masih berdiri disitu ngapain?
*Menatap Laura yg masih diam ditempatnya.
Dirumah ini hanya ada Laura dan 4 kakaknya saja, kadang Sadipta atau ayah mereka datang kerumah untuk beristirahat sebentar, tapi ayah mereka lebih banyak menghabiskan hari nya di kantor nya.
Jadi, pantas saja jika tidak ada makanan dirumah mereka, selain mie instan.
Sebenarnya ada beberapa bahan makanan di kulkas, tapi Laura masih dalam tahap belajar memasak, jadi intinya masih belum begitu bisa masak.
Comments