5. Bersama Raka

Di sudut kota yang kecil, Melly telah menikah dengan Ardi, kekasihnya. Mereka hidup berdua di kontrakan kecil. Melly tidak peduli dengan hal itu, asalkan dia bisa hidup dengan lelaki yang dia cintai. 

Ardi saat ini tengah menonton TV, Sedangkan Melly baru saja selesai memasak. Wanita itu kemudian berjalan menghampiri suaminya. 

"Sayang, gimana? Masih belum ada panggilan kerja?" Tanya Melly. 

Ardi menggeleng lesu. "Belum." Jawabnya dengan nada kecewa. 

Melly jadi bingung. "Hm, gimana ya, tabungan aku tinggal sedikit. Jika kita masih belum ada masukan bagaimana?"

"Aku bakal berusaha buat cari kerja lagi, kamu jangan khawatir," kata Ardi. 

"Aku juga bakal cari kerja," kata Melly.

Ardi tersenyum dan mengangguk. 

Dalam lubuk hati Melly, sejujurnya dirinya sangat merindukan Gania dan juga Zito, dia juga memikirkan bagaimana Sella saat ini? Namun, Melly masih tidak siap untuk kembali ke rumah, mengatakan jika dirinya sudah resmi menikah dengan Ardi.

•••

Raka menaikkan kedua alisnya saat melihat Sella sedang berada diruang kerja nya. Gadis itu tampak cantik dengan dress selutut bewarna pink. 

"Mas Raka, aku bawain kamu makanan untuk makan siang," kata Sella. 

Raka menutup pintu ruangannya. Sebenarnya dirinya sudah makan bersama kliennya tadi. "Aku sudah makan," kata Raka.

Rasa semangat Sella jadi turun. "Jadi, kamu nggak mau makan masakanku?" 

Raka menghela napas. "Aku sudah bilang padamu, jika aku sudah makan," kata Raka.

"Baiklah," kata Sella pelan.

Raka kemudian duduk di kursi kebanggaannya, matanya sekilas menatap Sella yang duduk dengan pandangan sedih. Hal itu membuat Raka bergelut dengan batinnya, di lain sisi dia tidak tega dengan gadis itu namun di lain sisi dia juga ingin memberi jarak antara dirinya dan juga Sella.

Sella masih menunduk sedih, dengan cara apa dirinya untuk bisa menarik perhatian Raka. 

Raka mengerang pelan. "Aku akan makan."

Hal itu membuat Sella terkejut. "Benarkah?"

Raka hanya menjawab dengan anggukan kepala saja, Sella segera menyajikan masakannya yang sudah dia taruh di kotak makanan. Senyum Raka tercetak kecil saat melihat Sella bertingkah seperti anak kecil.

"Ini, selamat makan Mas Raka," kata Sella dengan menyodorkan kotak makanan itu. 

Raka segera merubah raut wajahnya menjadi datar, lalu memakan masakan dari istrinya. Masakan Sella sangat cocok di lidah Raka, namun dia enggan menampilkan ekspresi apapun.

"Enak gak, Mas?"

"Lumayan," jawab Raka.

Senyum Sella semakin mengembang, namun senyum itu sirna saat dirinya melihat foto Melly yang dipajang Raka di rak kerjanya. Ah, dadanya jadi terasa nyeri. 

"Kamu masih mencari Kak Melly?" Tanya Sella pelan. 

Raka melirik Sella, tidak ada lagi senyum manis di wajah gadis itu. "Hm, kenapa?"

Sella menggeleng dengan senyum tipis. 

"Aku masih berusaha mencari keberadaan wanita yang aku cintai," kata Raka yang mampu membuat hati Sella hancur. 

Sella hanya diam. 

"Kembali lah ke rumah, Nino akan mengantarmu."

"Aku bisa pesan taksi."

"Aku tidak suka dibantah, Sella! Aku tidak mau tau, kembalilah dengan Nino."

"Aku mau disini," kata Sella sedikit merengek. "Aku bosan dirumah," lanjutnya.

Raka menyudahi makannya, tanpa sadar dia telah menghabiskan makanan Sella. "Terserah, kamu boleh disini atau pulang ke rumah, asalkan tidak berkeliaran di luar."

Raka tidak ingin Sella pergi kemana-mana, walaupun Sella istri yang tidak dia cintai, dia memiliki trauma ditinggalkan. Raka takut Sella meninggalkan seperti Melly meninggalkannya di hari pernikahannya. 

"Aku boleh ikut Mas Raka kerja?" Sella berbinar.

"Hm." Raka kemudian kembali berdiri, mengambil beberapa berkas. "Aku harus ke rapat dengan karyawan, tunggu disini."

Sella mengangguk cepat. Saat suaminya itu sudah pulang, dirinya kemudian berjalan melihat-lihat ruang kerja Raka. Ternyata banyak foto Melly di ruang kerjanya, hal itu membuat Sella tersenyum miris.

Melly pemenang di hati Raka, seandainya Melly tidak kabur, mungkin Sella tidak ada di titik ini. Sella kembali duduk di sofa, tanpa sadar dirinya pun tertidur.

•••

Sella terlonjak kaget saat melihat seorang pria duduk di dekatnya. Pria itu menyeringai saat melihat Sella. 

"Pasti kamu Sella kan? Istri Raka. Aku tidak mengira jika Raka menikahi seorang gadis ABG."

Sella segera menjauh dari pria itu, entah kenapa dia merasa tidak nyaman. 

"Aku ingin menebak, pasti awalnya kamu adalah pemuas nafsu Raka?! Ah, atau kamu penggoda sehingga bisa menarik perhatian Raka sampai dia mau menikahi gadis labil seperti mu?" Pria itu tampak terkekeh saat melihat Sella semakin takut dengan keberadaannya. "Kamu bukan tipe Raka, Sella."

"Aku bukan wanita penggoda!" kata Sella pelan. 

"Baiklah," Pria itu kemudian berdiri dan berjalan pelan menghampiri Sella. "Mau bermain denganku? Uangku juga banyak seperti Raka."

"Aku bukan wanita penggoda!" Sentak Sella. "Jangan mendekatiku!" 

Pria itu tertawa keras, malah semakin mendekati Sella. Sella kemudian berlari ke arah pintu, namun pintu terbuka, menampilkan Raka yang terkejut dengan Sella yang muncul depan pintu.

"Mas Raka!" Sella lantas berlindung di balik tubuh kekar Raka.

Raka menatap Sella dan pria itu secara bergantian, lelaki itu kemudian menyuruh Nino untuk membawa Sella keluar dari ruangannya.

Begitu mereka keluar, Raka menatap dingin lawan bicaranya. "Apa yang membuatmu datang ke kantorku?"

Pria itu tertawa. "Kenapa kamu menikahi wanita yang umurnya jauh denganmu? Aku tidak menyangka jika seleramu turun, Kak Raka."

"Aku sedang tidak ingin berdebat, Deo," ujar Raka dengan melangkahkan kakinya ke meja kerjanya.

Deo merupakan adik Raka. Lebih tepatnya adalah adik tiri.

"Aku tahu kamu tidak mencintainya kan, berikan saja padaku," lanjut Deo.

Raka mengerang pelan, tatapan tajam dia lontarkan kepada Deo. "Pergilah jika tidak memiliki kepentingan."

Deo kembali terkekeh, menyebalkan. Lalu, dia melangkah mendekati Raka sembari memberikan kertas cek kosong, setelah itu, lelaki itu pergi.

Raka menatap cek itu tanpa minat, kemudian dia juga keluar dari ruang kerjanya setelah mengambil barang-barangnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!