" loh , bukan dong , kan nay anaknya kesayangan mommy , sini duduk dekat mommy ". ajak Anggia .
Edo membelai pipi gadis kecil itu , air matanya terus saja mengalir .
" ayah , jangan menangis ya , nay akan nunggu ayah sampai bebas , setelah itu kita hidup sama-sama deh ". Nayla mengusap air mata Edo .
" a-ayah , ". beo Edo .
" iya , bolehkan kalau Nay panggil ayah ". pinta Nayla penuh harap . Edo mengangguk .
" maaf , waktunya sudah habis , mari pak , anda harus masuk kembali ".
" kapan-kapan gue akan sering kesini ". ucap Anggia .
" thanks ya Anggia , tunggu gue bebas gue janji bakal hidup lebih baik lagi ".
setelah Edo menghilang dari pandangan keduanya , Nayla dan Anggia keluar dari kantor polisi . tak lupa Anggia memberikan satu box cake produknya dan beberapa camilan pada Edo .
" mom , habis ini mau kemana lagi ?" tanya Nayla .
" kita ke makam nenek dan kakek ya , abis itu kita ke tempat tinggalnya mommy ".
" oke , mom ".
setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima belas menit. Anggia tiba di makam kedua orangtuanya .
kedua orangtua angkat Anggia tak di kuburkan di pemakaman umum karena waktu itu Anggia belum punya uang untuk membayarnya . dan disini , di waqap punya warga ibu dan bapak angkat Anggia di kuburkan .
sangat banyak sekali rumput liar karena memang gak ada pengurusnya . orang-orang hanya akan membersihkan makam keluarganya sendiri .
setelah selesai membersihkan makam dan menaburkan bunga , tak lupa Anggia memanjatkan doa untuk kedua orangtuanya .
" Bu , pak ! maafkan Anggia baru bisa mampir kesini , liat deh Bu , pak ! Anggia bawa cucu cantik , Anggia membesarkan seorang diri Sampai dia menjadi anak yang lucu dan pintar , Anggia hebat kan , dulu bapak selalu memuji Anggia kalau Anggia melakukan pekerjaan yang bagus , Anggia rindu kalian , hidup Anggia hampa tanpa kalian , semoga kalian hidup tenang di alam sana dan semoga kelak kita bisa bertemu kembali ". Anggia berbicara pada nisan kedua orangtuanya .
setelah puas curhat pada nisan orangtuanya , Anggia beralih pada makam seseorang , Nayla yang belum mengerti pun hanya mengikuti apa yang sang ibu lakukan .
" ini makam siapa mommy ?" tanya Nayla .
" ini , makamnya sahabat mommy , nanti kamu sama ayah harus sering kesini dan mendoakannya ya ". ucap Anggia lembut , Anggia belum bisa menceritakan semuanya biar nanti Edo saja yang ngasih tau Nayla , untuk sekarang Nayla belum mengerti apa-apa.
" memangnya kenapa harus aku dan ayah mom ". tanya Nayla penasaran .
" karena makam ini adalah orang yang paling ayah Edo kasihi , jadi mau harus membantu ayah mendoakan ". Jawab Anggia .
" oh , begitu ya mom ". Nayla menganggukkan kepalanya tanda mengerti .
Nayla dan Anggia mengobrol tapi tangannya gak berhenti membersihkan area makam .
makam bunga tak terlalu banyak rumput liarnya , mungkin ada keluarga yang sering membersihkannya , setidaknya setahun sekali .
setelah membersihkan makam Anggia menaburkan bunga seperti apa yang dilakukan tadi pada makam kedua orangtuanya .
" halo bunga ! apa kabar ? semoga Lo tenang disana , eh lihat deh , gue bawa gadis cantik , dia sekarang menjadi gadis yang energik cerewet dan serba pengen tau , persis seperti Lo ". Anggia berkata lirih .
" gue sangat sayang pada gadis ini , Lo gak usah khawatir , dia gak pernah rewel , dan mulai sekarang gue akan mengajak dia sering kesini buat ngedoain Lo , dan maaf gue baru bisa kesini , gue sibuk banget sampe lupa sama keluarga , cielah , sok sibuk banget kan gue ". Anggia terkekeh .
" sayang ayo kita berdoa , doanya sama ya ? seperti doa untuk kakek dan nenek ". pinta Anggia.
keduanya mengadahkan tangannya di dada lalu membaca doa untuk kedua orangtua dan keselamatan dunia akhirat .
setelah selesai di pemakaman , Anggia melanjutkan langkahnya menuju area pembuangan sampah . ya , Anggia dulu tinggal disana sekolah hanya tamatan SMP saja , bapak menyuruh Anggia untuk lanjut sekolah tapi Anggia menolak karena ingin membantu bapak dan ibu mencari uang .
lokasi pembuangan sampah tak terlalu jauh dari pemakaman . jadi Anggia tak perlu memindahkan mobilnya .
huwekk... huweekk ..
Nayla tampak mual sangat tak kuat mencium aroma di tempat itu .
" kalau kamu gak kuat , tunggu aja di mobil , biar mommy saja yang kesana ".
" gak deh , mom ! aku kuat kok ".
" oke deh , tapi kalau gak kuat jangan di paksa ya ".
Nayla mengangguk .
" assalamualaikum ". sapa Anggia ketika sudah sampai di lokasi .
suasana tak ada yang berbeda semuanya tampak sama , hanya ada beberapa anak kecil , orang-orangnya masih orang yang dulu .
orang-orang tampak heran , artis darimana bisa nyasar ke tempat sampah kayak gini .
" maaf , neng cari siapa ya ? ". tanya pak Imron , dia merupakan orang yang dulu suka membantu Anggia .
" pak Imron , ya ampun masih sehat saja , bapak gak ngenalin aku , ya ampun ". ucap Anggia so akrab . pak Imron hanya tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuknya .
" siapa sih yang ?". tanya istrinya pak Imron .
" gak tau neng , tapi kok dia kenal akang yah , kamu kenal dia gak ". tanya pak Imron pada istrinya .
istri pak Imron tampak menatap Anggia dari atas sampah bawah , wajahnya seperti tak asing . tapi siapa !.
Anggia yang di tatap seperti itu merasa risih .
" kalian gak kenal aku , astaga ! ini aku Anggia masa kalian gak kenalin ". ucap Anggia gemas .
sepasang suami istri itu terperangah merasa tak percaya .
" beneran Anggia kan !" . ujar istri pak Imron .
" Lo berubah sekarang , gak pake celana bolong- bolong lagi ". ucap pak Imron .
" iya sekarang Lo jadi kayak artis ". timpal istrinya .
" woii , warga lihat nih , siapa yang datang ". teriak pak Imron . berlari menghampiri rumah-rumah kardus .
semua orang yang ada disana tampak menghampiri pak Imron .
" siapa dia kang ?" tanya seorang ibu-ibu .
" ayo , tebak siapa ? ". ucap Istri pak Imron .
" gua gak mau tebak-tebakan , ayo ah bubar , lagian kita gak punya kenalan artis kok ". seorang bapak dengan membawa monyet di pundaknya mengusir warga agar membubarkan diri .
" kalian beneran gak ngenalin aku ". teriak Anggia berkaca-kaca .
semua orang menghentikan langkahnya , mendengar teriakan Anggia .
Anggia mengeluarkan suara cemprengnya , Nayla pun sampai kaget mendengar suara baru dari sang ibu , tidak selembut biasanya .
" teh Anggia !!! " teriak bocah lelaki dua belas tahun membawa karung di pundaknya berlari mendekati Anggia .
" ini bener kan , teh Anggia ?" tanya bocah itu .
" iya , Ben , ini Anggia , kamu bento kan , ya ampun udah besar sekarang , udah kelas berapa kamu ? " . cerocos Anggia .
" iya teh , sekarang aku udah kelas enam sebentar lagi lulus ". jawab bento dengan antusias .
" kamu lanjut sekolah dimana ?" tanya Anggia .
"belum tau teh , gak punya biaya mau bantu kerja aja ". ucap bento sendu .
" kamu gak usah khawatir , nanti teteh baiyain yang penting kamu harus semangat dalam belajar ".
"beneran teh ?" tanya bento antusias .
" ini beneran Anggia , kok berubah sih neng , kamu jadi cantik pasti udah sukses kan di kota , tapi hebat masih ingat kita-kita ini ". ucap salah seorang warga .
" aku gak bakal lupa sama kalian , aku di besarkan disini dan gak akan lupa sama kebaikan kalian semua ". ucap Anggia berkaca-kaca.
" ya udah kalau gitu , ayo kita ngobrol di tempat yang enak jangan disini bau , kasian tuh anak kamu mukanya udah pucat " ajak pak Imron . karena memang rumah pak Imron yang lebih luas dan gak terlalu dekat dengan sampah .
bento adalah bocah kecil yang selalu menemani Anggia ketika kedua sahabat Anggia gak ada . tak jarang Anggia bermain layangan dengan bento . itu yang membuat bento selalu mengingat Anggia walaupun sekarang pakaiannya seperti pakaian wanita pada umumnya , tapi suara cempreng nya gak membuat bento melupakan gadis itu .
dulu sebelum pergi , bento masih berusia tujuh tahun , sekarang sudah besar bahkan tinggi badannya sama dengan Anggia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
SweetPoison
Cerita yang mampu.
2023-12-15
0