"Firasatku mengatakan bahwa, pedang itu ada di lokasi ini. Hasil pemeriksaan dari laboratorium kerajaan menyatakan bahwa, pedang itu memang sudah bukan berada dan berasal dari negara Advollo. Mungkin kita telah melewatkan sebuah detail kecil di kerajaan ini."
Setelah mengatakan hal itu, Bob Rendort mengeluarkan sesuatu dari balik mantelnya, "Jika sarung pedang ini asli, ini pasti bereaksi pada seseorang yang memiliki hubungan dengan Raja Advollo dulu"
Entah mengapa kepalaku terasa sakit ketika melihat sarung pedang itu.
"Owghhh...!!! Aghhh.....!!!" aku meremas kepalaku yang kesakitan.
'Jika waktunya tiba, maka kau akan mengerti dengan sendirinya tentang semua ini ..'
'Maafkan ayah karena tidak bisa melindungi kalian berdua, Ayah terlalu lemah'
'Aku minta maaf anakku'
Berbagai pecahan ingatan mulai muncul di pikiranku, aku akhirnya mengingat semua hal, tentang diriku, keluargaku, dan juga tentang Ayahku serta kematiannya. Seorang pria yang membunuh ayahku mulai samar-samar muncul di ingatanku. Mantel hitam pria itu yang digunakan untuk melindungi seragam prajuritnya bergerak karna hembusan angin. Topi kerajaan dan mata biru sedingin es mengingatkanku kepada seseorang yang mirip dengannya. Tidak, lebih tepatnya aku yakin mereka berdua adalah dua orang yang sama... dan orang itu adalah, Kepala eksekutive pasukan, Bob Rendort.. !!!
"Aghhh...!!!! Aghhh!!! Aghhh!!!"
Jantungku terasa sesak ketika mengetahui kebenaran itu.
Buih-buih air Memadat dan mengelilingi tubuhku. Hasrat untuk membunuh Bob Rendort telah bangkit. Segenap kekuatan terkumpul di telapak tangan kananku, dengan cepat aku membuka pintu itu dan berlari ke arah Bob Rendort.
"SWOOSH!!!" aku mengarahkan seranganku ke tubuhnya. Beberapa saat sebelum aku bisa mengenainya, sesuatu terjadi.
"UWAAAH!!!"
Tepat sebelum aku mendaratkan pukulanku diwajahnya, aku terhempas oleh angin kencang yang membuatku terlempar.
"Aghhh...!!! Aghhhhh....!!!" serangannya sangat kuat. dia kemudian menatapku, "mengapa kau menyerangku..." dia bertanya dengan tatapan matanya yang dingin.
"Aku baru ingat, kau adalah Andre Trayer, siswa terbaik tahun ini. Aku telah melihat data dan informasi dirimu setelah ujian kemarin berakhir, dan saat itu juga aku mengetahui bahwa kau adalah budak perang yang kami dapat dari kerajaan Advollo" dia menatap kearahku sejenak setelah itu dia mengarahkan pandangannya pada prajurit yang berdiri disampingnya.
"Bawa anak ini kedalam penjara dan introgasi dia..."
"Baik pak!!!"
***
Aku dibawa dan dimasukkan kedalam jeruji besi. aku yang sadar bahwa telah bertindak dengan otak yang panas mulai mendinginkan otak dan pikiranku. Aku mengamati situasi dari penjara ini.
Ada sepuluh prajurit yang ditugaskan untuk mejagaku. Pandangan mereka lurus kedepan dan poster tubuh mereka membelakangiku. Kesempatan besar itu tak bisa aku lewatkan. Aku menggunakan kekuatan Bach milikku dan mengubahnya menjadi air yang kupadatkan dan kumanipulasi menjadi seperti bentuk tentakel.
Kuarahkan seranganku ke arah Lima prajurit yang sedang tidak terjaga.
"Aghhh.. !!! Apa ini...!!!"
"Chwokkhh....!!!
"Aghh...Aghhh...!!!
"Chowghhh...!!! Apa ini...!!
"Akhh.....Aghhh!!!..tidak..!!!"
Kulilitkan air yang kupadatkan itu keleher mereka hingga mereka kehabisan nafas dan kehilangan kesadaran.
"Sialan! dalam waktu singkat dia bisa membunuh setengah dari kita."
"Kita harus membunuhnya sekarang...!!!"
Lima prajurit lainnya mulai mengeluarkan pedangnya.
"Swoosh...!!! Bomm...!!!
Aku mengumpulkan kekuatan ditangan kananku dan menghancurkan Jeruji besi yang menahan diriku.
Bangunan yang runtuh itu mengeluarkan debu yang tebal, aku memanfaatkan hal itu untuk maju kearah mereka tanpa mereka sadari dan memukul 2 orang dari mereka dan mengambil salah satu pedang mereka berdua.
"Matilah...!!!"
Satu tebasan mengarah kepadaku dari belakang. Dalam keadaan terdesak, aku mengubah air di sekitarku menjadi perisai air padat untuk menahan serangan mereka. Walaupun serangan itu berhasil ditahan, tetapi kekuatan mereka terasa sangat besar.
"Sekarang giliranmu!" seru salah satu prajurit sambil melancarkan serangannya.
Tersisa dua orang yang sedang menatapku dengan panik, dan secara bersamaan mereka berdua maju menyerangku. Melihat mereka yang maju menyerangku, dengan cepat aku mengalirkan Bach milikku ke pedang yang kugenggam dan menebas mereka berdua.
Ketika aku selesai mengalahkan semua penjaga, seseorang memanggilku dari belakang.
Tiba-tiba, suasana di sekitarku berubah. Seolah-olah waktu melambat, dan aku merasa kehadiran seseorang yang kuat. Dengan cepat, aku menoleh ke arah sumber kehadiran itu.
Seorang pria berdiri di ambang pintu penjara dengan sorot mata tajam. Tubuhnya tertutup mantel hitam, dan tatapannya menusuk seakan bisa membaca pikiranku.
"Aku melihat kau memiliki kemampuan yang menarik," ucapnya dengan nada yang tenang.
"Siapa kau?" tanyaku dengan waspada.
"Namaku Ezen Ghael, seorang ahli dalam bidang manipulasi elemen. Aku tertarik dengan potensimu, Andre Trayer," jawabnya.
Aku masih memegang pedang yang baru saja kugunakan untuk melawan prajurit penjaga.
"Apa yang kau inginkan dariku?" tanyaku dengan skeptis.
Ezen tersenyum, "Aku ingin menawarkanmu sebuah peluang. Bergabunglah denganku dan jadilah muridku, dengan itu aku berjanji akan membantu mengembangkan kemampuanmu. Dengan bersama, aku yakin kita bisa mencapai sesuatu yang lebih besar."
"Murid?"
"Penasaran? Kalau begitu, setelah kau lari dari pengejaran tentara kerajaan, datanglah ke Asosiasi sekte bela diri dalam waktu kurang dari satu tahun ini. Aku akan menunggumu disana."
Pertimbangan pun melintas di benakku. Aku ingin mencari kebenaran tentang keluargaku dan sejarah peperangan 10 tahun yang lalu, dan juga penawaran dari Ezen Ghael mungkin bisa membantuku.
"Berpikirlah terlebih dahulu. Dan juga, bukankah ini saat yang tepat untukmu melarikan diri? pergilah sebelum tertangkap, Andre Trayer. Aku akan selalu menunggumu datang."
Setelah mengatakannya dia pun menghilang dalam sekejap. Beberapa saat setelah dia pergi, sebuah suara terdengar dari arah belakangku.
"Andre, apa yang telah kau lakukan?"
Charles nampak terkejut melihatku yang berlumuran darah.
"Charles, aku telah mengingat semua masa laluku, Keluargaku ataupun masa lalu milikku. Aku akan pergi meninggalkan Akademi ini. Dan juga--"
Charles menghentikan ucapanku dan menarik tanganku, "Sial! Kalau begitu cepatlah kabur secepat mungkin, bodoh!" Charles menggenggam tanganku dengan keras dan menarikku pergi dari tempat itu.
"Apa yang kau lakukan..!!! lepaskan tanganku!"
Aku mencoba menarik tanganku dari genggaman Charles, tapi Charles malah menggenggamnya lebih kuat lagi.
"Dasar bodoh...!!! kalau kau ingin kabur, kaburlah secepat dan sejauh mungkin, kalau tidak, pasukan dari Bob Rendort akan menangkapmu sebelum kau bisa lari..!!!
Charles memarahiku tanpa menghentikan langkahnya, aku hanya bisa mengikutinya saja.
Bulan dilangit semakin terang, menyinari langit dan tanah dengan warna keputih-putihan yang mempesona. Namun, keindahan itu tak mampu meredakan api dendam yang membara di hatiku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan pembunuh ayahku.
"Cepat kejar dia! Jangan biarkan dia kabur!"
Teriakan prajurit di belakangku semakin dekat. kami terus berlari tanpa arah yang pasti, berusaha melepaskan diri dari jeratan pengejaran mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments