Hei! Detective I Love You <Liskook>
04. Balkon
kini Anasya dan Kenan masih duduk di balkon ini, bahkan ketika bell istirahat menyuruh keluar lalu masuk lagi mereka masih disana.
Kenan Mahendara
apakah kita sudah di hitung bolos?
Anasya Anandara
menurut mu?
Anasya Anandara
apa kau tidak pernah bolos? wajahmu me ngatakan kau adalah bocah bandel yang suka membuat kasus
Kenan Mahendara
tidak, saat aku sekolah dulu aku anak yang rajin.
Anasya Anandara
hah? maksudmu di sekolahmu yang dulu?
Kenan Mahendara
ah, iya di sekolah ku yang dulu
Kenan menggigit bibirnya karna merasa bodoh, sifatnya sudah sangat mencurigakan dari awal dengan gadis ini. ia bisa saja ketahuan detik ini juga.
Anasya Anandara
Kau mau ku ceritakan beberapa hal tentang sekolah ini?
Kenan Mahendara
Mengangguk, "ceritakan. Aku disini mendengarkan mu"
Anasya Anandara
Kenan, pertama aku ingin menyuruhmu berhati-hati disini
Anasya Anandara
Kau itu tampan, dengan wajah dan postur tubuhmu beberapa wanita genit pasti akan mengincarmu.
Anasya Anandara
baiklah mungkin kau sudah biasa dengan jalang-jalang seperti itu, namun disini mereka akan lebih liar.
Anasya Anandara
aku yakin kau paham, mereka bisa saja menjebakmu.
Kenan Mahendara
baik aku mengerti, kau tahu akan hal itu namun kau malah bertahan disini?
Anasya Anandara
Aku hanya anak dari keluarga miskin yang mendapat beasiswa disini, tak ada lagi sekolah yang bisa memberi ku ijazah.
Anasya Anandara
lagi pula sebentar lagi kita akan lulus, aku yakin semua akan indah pada akhirnya.
Kenan diam, ia hanya memandang wajah Anasya yang tengah memandang langit biru di atas sana.
mungkin sekarang Kenan bisa mengaku bahwa ia kagum dengan anak gadis di sebelahnya ini, ia seakan melihat adiknya sendiri di sebelahnya.
Kenan Mahendara
kau cantik.
Kenan Mahendara
Kau cantik Anasya.
Anasya Anandara
apa maksud mu? kenapa tiba-tiba sekali
Anasya Anandara
aku jadi tidak bisa menyaring pernyataan mu itu
Kenan Mahendara
Apakah salah aku memuji mu cantik?
Kenan Mahendara
kau tadi memuji ku tampan.
Anasya Anandara
I-itu, aku hanya mengatakan sesuatu yang seharusnya kukatakan
Kenan Mahendara
haha, wajahmu merah
Anasya Anandara
Aish Kenan!!
Hari ini begitu indah, bertemu dengan Anasya mungkin menjadi anugerah bagi Kenan.
________________________________
Kini Kenan berbaring di sofa yang ada ruangan sang paman, tubuhnya terlalu lelah karna hari ini. tak lama setelah ia berbaring pintu terbuka dan menampakkan Rendy yang membawa secangkir kopi ditangannya.
Rendy Dergantara
Kau sudah datang? bagaimana hari pertamamu?
Kenan Mahendara
"tidak baik, tidak buruk." Kenan mengambil map dan polaroid yang ada di almamaternya.
Rendy Dergantara
kenapa kau mengambil benda ini?
Kenan Mahendara
Map itu terdapat nama kepala sekolah mereka, namun nama setelahnya di coret dan aku yakin ini ada hubungannya dengan Ketua yayasan.
Rendy Dergantara
maksud mu kepala sekolah dan ketua yayasan memiliki marga yang sama?
Kenan Mahendara
kurang lebih
Rendy Dergantara
mengambil polaroid. "Siapa ini?"
Kenan Mahendara
aku tidak tahu, namun jika itu adalah salah satu guru atau kepala sekolah tidak mungkin wajahnya di blur
Rendy Dergantara
aku rasa foto ini pernah di Pajang di sosial media mereka.
William Teonarta
hei! Ayo malam ini kita minum!!
Yogi Sandares
Aku sudah menahannya untuk masuk.
William Teonarta
apa yang kau Katakan? aku bukan ancaman sehingga dilarang untuk masuk kesini
Kenan Mahendara
Aku masih heran kenapa Jennifer bisa menerimamu sebagai tunangannya
William Teonarta
Kau meremehkan ku? hanya aku yang bisa membuatnya puas kau tau?
Rendy Dergantara
Dalam hal?
William Teonarta
baiklah Rendy kita sedang berpura-pura polos sekarang
Surya Aksara Samudra
Hei, kenapa tidak ada yang mengajak ku?
Vernan Jerandar
jahat sekali, circle di dalam circle
Hares putra sunjana
siang semua
Rendy Dergantara
Kenapa tiba-tiba semuanya berkumpul di ruangan ku?!
Vernan Jerandar
Kita merayakan Kenan yang telah kembali ke SMA
Surya Aksara Samudra
Kalian tidak akan mengerti jadi aku ketika masuk kelas sudah melihat bocah ini di kursi murid, aku ingin sekali memukul kepalanya namun harus tetap pada misi
Hares putra sunjana
sepertinya kau menahan tawa disana
Surya Aksara Samudra
aku tidak menahan, aku tertawa lepas namun dengan imajinasi
Comments