03. Lemari

sebentar lagi istirahat, sekitar 20 menit setelah ini bel akan berbunyi. Dan ini kesempatan Kenan untuk menyelidiki sekolah ini, ia harap tak akan ada hal bodoh yang terjadi.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
pas sekali, tidak ada cctv disini
dengan santai Kenan memasuki ruang guru, tak ada satu orang pun disana dan akhirnya Kenan memasuki ruang kepala sekolah yang berada di bagian paling belakang.
Kenan langsung mencari-cari berkas-berkas ataupun hal yang mencurigakan disana, tentunya ia memakai sarung tangan karet. Ia tidak akan sebodoh itu untuk meninggalkan jejak di ruangan seperti ini.
Ia pun tak memakai sepatu dari kelas, ia hanya memakai kaos kaki. sepatunya yang agak kotor akan meninggalkan noda di lantai, dan itu cukup bahaya.
saat sedang fokus mencari Kenan menemukan sesuatu yang sedikit janggal, karna ada map kuning dengan nama seseorang.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Jenandara ————— S.Pd
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
kenapa nama setelahnya di coret?
Tanpa berpikir lagi Kenan memasukkan map itu ke almamaternya, ia kembali melihat laci meja kepala sekolah itu.
Ada polaroid Disana, namun lagi-lagi ada hal yang aneh. dari 3 orang yang ada disana wajah 2 orang lainnya di blur membuat Kenan tak tahu siapa mereka, namun gadis kecil di antar pria dan wanita ini seakan pernah bertemu dengan Kenan
Saat dirasa cukup, Kenan langsung keluar dari sana. Namun sialnya saat baru 3 langkah keluar ruang guru, ada seseorang yang memanggil namanya.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Kenan?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Apa yang kau lakukan disini?
Kenan terkejut, namun ia berusaha santai agar tak ketahuan.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
ah, aku ingin... aku ingin di sutuh seorang guru untuk mengantar barangnya makanya aku kesini.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
owalah, yasudah aku masuk dulu
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Hah? apa yang kau lakukan disini?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Aku ingin mengambil air
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
air?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
iya, makanan dan minuman disini mahal
Anasya Anandara
Anasya Anandara
jadi minta sedikit tidak apa-apa
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
memang air mineral berapa?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
10 ribu untuk ukuran sedang
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Baik, aku paham
Entah kenapa Kenan menunggu hingga Anasya selesai minum disana. Setelah selesai minum, Anasya beranjak keluar dari ruang guru namun dengan cepat matanya membelalak dan langsung menarik Kenan masuk kembali kedalam ruang guru.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
hei! kenapa?!
Anasya Anandara
Anasya Anandara
tidak usah banyak omong! ikuti saja jika masih ingin hidup
Anasya membawa Kenan masuk kesebuah lemari dan masuk kedalamnya, Anasya menutup pintu lemari dan mmengambil handphone yang ada di dalam almamaternya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
"apa ini?" tanya Kenan pelan.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
"kepala sekolah dan wakilnya menuju kesini," bisik Anasya.
Kenan menatap Anasya kaget, dan menganggap ini bodoh karna membawanya kedalam bukan keluar. padahal tadi mereka ada kesempatan untuk kabur
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
kenapa tak membawaku keluar?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
maaf, aku panik
Kenan hanya diam, sedangkan Anasya tersenyum kikuk. semakin lama disini semakin panas, Anasya dan Kenan sama-sama berkeringat sekarang.
Anasya sedikit gelisah dan menggerakan kakinya, tak sengaja ia menyenggol milik Kenan. itu membuat Kenan mengigit bibirnya.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
dengan wajah panik menatap Kenan "maaf kan aku." bisiknya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
"Sialan gadis ini" batin Kenan
1 menit berlalu, hawanya semakin panas dan suara dua pria dewasa tengah mengobrol masih terdengar.
Anasya sudah tak tahan lagi menahan bobot tubuhnya sendiri, Anasya dengan sadar menyandarkan diri pada dada bidang milik Kenan.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
"hei, kau kenapa?" tanya Kenan sembari berbisik
Anasya Anandara
Anasya Anandara
"maaf, aku lelah."
akhirnya selama 30 detik kedepan Kenan harus memeluk tubuh mungil Anasya agar tidak merosot, mereka berdua basah karna Keringat setelah keluar dari lemari itu.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Kita sangat basah, sebaiknya kita tidak langsung ke kelas.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
lalu?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Ayo kita ke balkon sekolah!
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
hah?
Lagi-lagi Anasya menarik tangan kenan dan membawanya ke balkon sekolah, tepatnya di lantai 4 sekolah mereka.
Lorong sangat sunyi karna semua murid masih di kelas mereka, tak terasa mereka sampai di balkon.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Disini anginnya sangat terasa, sangat pas untuk bersantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!