Ketua Tim Basket
Lapangan Basket Sekolah 🏀
Lapangan basket hari ini sedang ramai di penuhi seluruh siswa siswi Panca
Banyak teriakan-teriakan dari para siswi yang terdengar disana
Siswi-siswi
Semangaattt, Kak Jidann
Siswi-siswi
Kak Jidaannn, mantap dada bidangnyaaa
Seluruh murid di sekitar menoleh
Siswi-siswi
Emm, Mantapp penampilannya Huuuu
Siswi-siswi
Jeyy, Aii, Dii, Eii, Nnn. Jidannn! Love youu. Fightingggg!!!
Siswi-siswi
Kak Joss! Terus majuu
Siswa-siswa
Mepettt terus dong , jangan kasih celaa
Begitulah kira-kira suara teriakan para murid yang menyaksikan pertandingan basket atas tantangan siswa pagi tadi
Pertandingan berlangsung sengit, Jidan memimpin tim basket yang anggotanya 7Boys sedangkan siswa tadi memimpin tim dengan temannya
Tim basket 7Boys awalnya mengungguli, namun dengan mudah tim lawan mengejarnya
Jidan
Ouh, Mulai berani dia /smirk
Jidan terus berlari sambil menggiring bola basket itu sendirian
Jimmy
Jidaannn, lempar ke gueee
Jimmy
Lah,, woii maen grup nih, jangan sendiri ajaa
Jimmy mulai mengejar Jidan
Juan dan Tomi hanya berdiri waspada menjaga ring
Sisanya membantu Jidan untuk menyerang
Sultan
Jidaann, gue juga maenn, lempar sini
Jidan terus berlari tak menghiraukan teriakan teman se timnya
Dan, Yap! Bola itu masuk ring, poin pun didapatkan, dan bersamaan dengan itu pluit dibunyikan, tanda pertandingan selesai
Sultan
Heh, Jidan! Gue jg maen tadi, kenapa gak denger tadi
Jidan
Ah, buktinya gue bisa masukin bolanya
Jidan
Jidan, Jidan. Kamu memang hebatt
Juan dan Tomi menyusul bergabung. Di belakang mereka Joss terlihat jalan santai sambil tersenyum
Itulah Joss. Moodnya selalu berubah dengan cepat, buktinya sekarang dia sudah terlihat gembira kembali
Tomi
Wihhh, 7Boys emang keren /😏
Tomi
Tidak terkalahkan satu sekolah!
Tomi
Capek gue nih sekarang!
Jimmy
Apaan?! Gue liat kerjaan lu tebar pesona doang tadi!
Lalu mereka pun tertawa dan berpelukan
Setelah itu, mereka menghampiri tim lawan basket tadi
Jidan
Selamat ya atas kekalahan nya!
Mereka pun tertawa bersama
Sedangkan tim lawan melihat geram dengan tingkah laku orang-orang di hadapan mereka
Jidan
Kenapa natepnya gitu?
Jidan
/datar, lebih ke marah
Melihat tatapan Jidan, mereka langsung ciut dan memilih meninggalkan lapangan
Begitu juga 7Boys mereka kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran
Walaupun bisa terbilang mereka itu dinomor satukan disana, namun mereka tidak mau dianggap beda dengan murid lainnya, hanya karena memiliki ruangan khusus
Jidan berjalan dengan santai menuju kelasnya
Jidan, salah satu anggota 7Boys. Dia berasal dari keluarga papan atas. Memiliki orangtua utuh dan dua adik perempuan
Orangtuanya lebih sering berada di luar negeri untuk urusan bisnis, alhasil dia yang selalu berada di rumah bersama adik-adiknya
Memiliki wajah tampan rupawan yang membuat semua siswi meleleh
Badan yang atletis terukir sangat jelas pada dirinya, karena dia suka olahraga
Namun, sifat ambisius yang dia miliki kadang malah membuatnya terjatuh
Ambisi yang terlalu besar itulah yang membuat Jidan selalu ditakuti atau dimusuhi teman-temannya terutama yang memiliki potensi dalam diri mereka
Dia selalu tidak mau kalah dari siapapun, siapapun yang mengusiknya terutama dalam hal prestasi, pasti akan selalu diincar
Dan saat ini incarannya adalah Alesya siswi pindahan di kelasnya yang selalu mendapat nilai bagus dan pujian
Jidan
/mengepalkan tangannya
Jidan
Alesya! Tunggu aja hasil ulangan kemarin, gue yang akan menang /batin
Jidan
Aduh, yang bener dong kalau jalan!
Alesya
Lo yang jalannya yang bener!
Mereka saling bertatapan satu sama lain
Alesya
Ohh, yang tadi menang basket?!
/melotot
Alesya
Mentang-mentang menang, jadi gabisa jalan? Kakinya capek dipake lari-larian ya?
Karena tidak bisa menahan amarah, Jidan langsung menarik lengan Alesya paksa, sampai perempuan itu menjerit
Alesya
Awww! Gila Lo yak, sakitt!
Alesya
/meringis kesakitan
Sampailah mereka di ujung koridor kelas XII, dekat dengan gudang kecil
Jidan melepaskan genggamannya
Alesya
Hish! Apa karena menang gitu doang, Lo besar kepala?
Alesya
Kasar sama cewek! Apa emang sifat Lo ya?!
Tanpa bicara, Jidan langsung menutup mulut Alesya dengan kedua tangannya
Dia sedikit memajukan kepalanya
Jidan
Kalau iya, kenapa? /suara pelan
Alesya berusaha untuk lolos dari Jidan karena sebenarnya dia sudah mulai sulit bernafas
Alesya terus memberontak, sehingga membuat Jidan tambah geram
Jidan
Atau gak gue cium lu!
Alesya langsung diam dan menatap mata Jidan dengan tatapan takut
Jidan
Duh, kenapa anceman malah begitu sih /batin
Alesya
Ibuu, Ale takut /batin
/menutup matanya
Jidan melepaskan kedua tangannya, lalu mengibaskannya
Setelah itu, dia kembali menatap Alesya dengan tajam
Jidan
Berani banget Lo ngomong gitu tadi?!
Alesya
Kalau bukan karena terpaksa ogah gue minta maaf /batin
Jidan
/kembali menatap tajam
Tiba-tiba terdengar teriakan Sultan yang memanggil Jidan dengan lantang
Sultan
Jidaaann! Mana sih nih anak?
Sultan
Eh, liat Jidan lewat gak?
Sultan
Eh, liat Jidan jalan gak lewat sini?
Begitulah sekiranya suara Sultan yang terdengar jelas oleh Jidan dan Alesya
Alesya
Temen Lo panggil tuh!
Jidan
Eh, Alesya, denger ya. Selama lu sekolah disini lu akan selalu jadi target gue sampai nilai lu lebih jelek dibanding gue!
Jidan berlalu pergi meninggalkan Alesya yang diam mematung
Alesya
Hei?! Terus gue harus B*g* dulu gitu?!
Alesya
Gampang banget ngomongnya!
Alesya
Tapi, kalau nilai gue lebih bagus dari dia terus apa gue bakal terus dia target?!
Alesya
Akhh tau akh, paling cuma ancaman biasa!
Lalu Alesya pergi menuju kelasnya
Jidan
Apa? Kenapa teriak-teriak kayak orang stres?
Sultan
Orang stres? Parah sih!
Sultan
Itu, Lo ditunggu Pak Joni di ruang olahraga, tentang basket
Jidan
Kenapa? Ada masalah?
Sultan
Gatau, Gue cuma disuruh nyari doang
Jidan mengucapkan terima kasih lalu pergi ke ruang olahraga
Disana sudah ada tim basket sekolah, Pak Joni, dan satu siswa laki-laki
Jidan
Lah, Si Sultan gak ikut? /melirik ke arah kiri
Sultan
/menepuk pundak
Gue di sebelah sini
Jidan
/menoleh ke arah sebaliknya
Mereka bergegas gabung dengan yang lain, mendengarkan penjelasan Pak Joni
Pak Joni
Oke, semuanya sudah lengkap
Pak Joni
Jadi, begini. Bapak mau memberitahukan kepada kalian, kalau tim basket sekolah akan tambah satu orang, yaitu Yudis
Semua mengarahkan pandangannya ke arah siswa yang dikenalkan bernama Yudis itu
Jidan
Anggota baru? Kenalin gue Jidan, ketua tim
Pak Joni
Oh ya Jidan sebenarnya ada satu hal lagi yang mau bapak beritahu, kalau mulai hari ini ketua tim basket sekolah adalah Yudis
Semua orang terkejut mendengarnya, benar-benar terkejut, tak terkecuali Jidan, si mantan ketua basket mulai sekarang
Bagaimana mungkin, selama ini di bawah kendali Jidan, tim basket sekolah selalu unggul
Pak Joni
Duduklah Jidan, biar Bapak kasih tau alasannya
Jidan hanya menurut, sedangkan hatinya sedang membara sekarang
Pak Joni
Kamu tidak keluar dari tim, kamu tetap anggota tim basket, namun sekarang kamu bukan lagi ketuanya
Pak Joni
Ini merupakan keputusan saya sendiri, maaf karena saya egois tanpa meminta pendapat kalian
Pak Joni
Ini semua karena saya menilai akhir-akhir ini skill mu sedikit menurun, Jidan. Entah karena apa, oleh karena itu Bapak memilih Yudis untuk sementara menggantikan kamu menjadi ketua tim
Jidan
Skill saya menurun dari mana sih pak? Saya tadi menang tanding lawan siswa-siswa songong tadi kok
Jidan
Itu menurunnya dari mana?
Pak Joni
/menghela nafas
Mereka memang tidak jago main basket Jidan, itu bukan ranahnya
Pak Joni
Kamu tidak ingat, tim basket kita beberapa kali kalah lawan sekolah lain, beberapa guru juga menyayangi itu dan berpikir supaya ketuanya diganti
Pak Joni
Mungkin kamu lelah!
Jidan
Saya tidak lelah, Pak!
Pak Joni
Jidan, ini untuk sekolah!
Jidan melirik tajam Yudis yang hanya tersenyum melihatnya
Sudah di peringkat kelas tersingkir, sekarang dia juga tersingkir di olahraga
Jidan pun keluar dengan amarah di wajahnya, diikuti semua anggota tim yang berniat untuk menenangkan Jidan
Joss
Kami pamit, Pak! Selamat Yudis! /tersenyum
Sultan
Selamat datang, Ketua! Kami pamit. /tersenyum
Satu per satu anggota 7Boys berlari menyusul Jidan, mereka tahu harus menuju kemana
Jidan memukul tembok berulang kali cukup keras
Jidan
Gue gak mau tersingkir, gue harus jadi yang pertama!!
Jidan
Lu bisa tenang, tapi gue enggak! Atau lu sekarang lagi seneng karena bukan gue lagi yang jadi ketua basket?
Rehan
Justru kita lagi cemas sekarang, bisa gak tuh si Yudis ngerangkul kita semua
Jidan
Akh, pokoknya gue adalah ketua tim, tetap dan selalu!
Jidan
Belum satu selesai, tambah satu lagi!!
Temannya yang mendengar hanya dapat menghela napas kasar melihat kelakuan Jidan
Comments