Waktu pulang kerja sudah tiba. Nelsia bergegas merapikan meja kerja nya dan berkata pada Desta "Desta, gue duluan ya. Mau ke bengkel nih". "Lha kenapa lagi tuh motor? Mau gue bantuin gak?" tanya Desta pada sahabat nya itu. "Dah gak perlu tadi sih masih bisa nyala. Ya mudah-mudahan bisa gue pakai sampai bengkel" ucap Nelsia. "Duluan ya" ucap Nelsia lagi lalu berbalik meninggalkan ruang kerja nya.
Nelsia menunggu lift untuk berhenti di lantai tempat nya bekerja, namun tiba-tiba dari arah pintu masuk karyawan ada yang memanggil "Bu Nelsia. Tunggu saya bareng" ucap pria itu. "Bareng? Emang mau kemana bareng?" jawab Nelsia. "Mau nganterin ibu pulang" canda Gerald sambil tersenyum. "Hush... Jangan bicara sembarangan. Saya gak mau jadi bahan gosip. Terlalu lelah Pikiran saya" jawab Nelsia. Pintu lift terbuka dan mereka masuk ke dalam lift. Semua mata tertuju pada Gerald. Gerald yang merasa di perhatikan wanita-wanita itu langsung mengedarkan senyuman ramah.
"Ya ampun.. Nih motor kenapa sih pake acara ngadat" ucap Nelsia di parkiran dengan kesal. Gerald dan Edwin yang melihat itu pun berjalan mendekat ke Nelsia. "Kenapa Bu motor nya?" tanya Gerald. "Biasa ngadat minta jajan ke bengkel" ucap Nelsia masih kesal. "Aku antar aja gimana?" tanya edwin sambil menggenggam tangan Nelsia. "Ih apaan sih pegang-pegang. Lepas gak?" jawab Nelsia dengan nada kesal dan jutek. "Yuk aku anterin aja. Motor kamu tinggal di sini" Edwin sedikit memaksa. Gerald yang melihat Edwin bersikap tidak wajar berkata "Bu, mau saya bantu stud motor nya sampai bengkel?". " Boleh deh. Saya minta tolong ya Gerald" ucap Nelsia pada Gerald. "Awas dong, gue mau keluar" ucap Nelsia kembali dengan nada kesal pada Edwin.
Edwin menyingkir dari hadapan Nelsia. "Awas saja kamu nel, aku buat kamu memohon cintaku" gumam Edwin. Tetapi gumaman itu tidak sengaja terdengar oleh Gerald. "Permisi Pak. Saya pulang dulu" ucap Gerald mengejutkan Edwin. "Oh iya" jawab Edwin singkat yang tak senang melihat Nelsia malah memilih tawaran dari Gerald. Gerald pun membantu Nelsia sampai di bengkel resmi. "Gerald, terimakasih ya" ucap Nelsia. "Gak apa-apa bu. Saya senang" jawab Gerald kembali. "Sudah kamu pulang saja. Saya bisa sendiri kok" perintah Nelsia pada Gerald. "Hhmm.. saya temani saja bu. Daripada sendirian di sini" ucap Gerald. Nelsia tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia mengabaikan perkataan Gerald dengan masuk ke dalam bengkel untuk menjelaskan kerusakan motor nya.
Gerald mengekori Nelsia masuk ke bengkel lalu duduk samping Nelsia. "Bu, sering ke bengkel sini ya?" tanya nya. "Ya bisa di bilang gitu" jawab Nelsia. Tiba-tiba montir datang "Mba, motor nya gak bisa sekarang. Karena ada suku cadang yang harus di pesan dulu. Baru besok datang. Bagaimana?" tanya montir itu. "Aduh... Terus saya pulang naik apa mas? Mana macet lagi. Cape deh" ucap Nelsia sedikit kesal. "Biar saya saja yang antar bu" jawab Gerald dengan cepat. "Duh... jangan nanti saya ngerepotin lagi" Nelsia buru-buru menjawab. "Gak kok bu" jawab Gerald lagi. "Ya udah mas, gak apa-apa. Motor kakak ini di sini aja. Besok saya yang ambil. Kira-kira jam berapa selesai nya?" ucap Gerald yang montir. "Ya kalau sudah benar nanti saya kabari ke mba ini. Lagian mba ini sudah jadi langganan kami" ucap montir. "Baik mas kalau gitu. Terimakasih ya" Gerald tersenyum ramah. "Yuk bu, saya anterin pulang" ajak Gerald pada Nelsia. Ya Nelsia mau gak mau ikut dengan Gerald. Karena dia malas untuk naik angkot.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments