"Gerald, gue minta tolong lo bantuin dia host ini di acara live ya" ucap Edwin memerintah. "Oke pak" jawab Gerald dengan sigap lalu bergegas menuju ruang siaran Tasya dan Rini. "Gerald nanti tolong catat ya nama-nama yang mendapatkan barang lelangan. Karena jam segini sedikit ramai jadi hati-hati dalam pencatatan ya" ucap Rini meminta tolong serta memberitahu tentang kerjaan yang di bantu. Kita mulai dalam hitungan ke 5 ya. 5...4...3...2...1... Mulai....
Dengan hati-hati Gerald mencatat nama yang mendapatkan barang lelangan.
2 jam berlalu, tiba waktu nya beristirahat. Gerald pun menuju pantry. Dia bingung mau pergi makan di mana. "Hhmm... kemana ya yang enak?" gumam Gerald. "Mas, gak keluar makan?" tanya OB. "Bingung pak, mau makan di mana. Sekitar sini yang enak sama murah di mana ya pak?" jawab Gerald dan bertanya kembali pada OB. "Saya kirain si mas nya ini kalau makan pilih-pilih. Mau nya makan di mall atau restaurant gitu" ucap OB. "Halah pak. Saya mah simpel. Yang penting makanan nya higenis, enak, murah. Kalau di mall cuma menang mahal nya aja. Kadang juga gak enak rasanya" jawab Gerald sambil tertawa.
Pembicaraan mereka ternyata di dengar oleh Nelsia dari luar pantry. Nelsia tak lama masuk ke dalam pantry untuk memanaskan makan siang nya. "Mau saya bantu bu?" tanya OB nya. "Boleh pak. Minta tolong ya Pak. Bapak gak makan siang?" jawab Nelsia lalu bertanya pada sang OB. "Nanti bu saya makan nya. Bareng sama si mas ini. Katanya si mas ini mau cari tempat makan enak tapi murah" jawab sang OB. "Owh gitu. Ya sudah itu di panaskan nya jangan lama-lama ya pak. Nanti tolong bawakan ke ruangan" ucap Nelsia. "Baik Bu Nelsia" jawab OB.
"Bu, gak makan diluar?" tanya Gerald basa-basi. "Lagi males aja. Biasa juga saya pergi keluar buat cari makan" jawab Nelsia sedikit ogah-ogahan. "Kalau keluar makan siang boleh gak bareng sama ibu?" tanya Gerald. "Hah? Apa? Keluar bareng saya? Gak ah... nanti yang ada jadi gosip. Males banget" jawab Nelsia sedikit ketus sekaligus kesal. "Gak usah dengerin omongan orang bu" sahut OB. "Ma... Maaf Bu. Saya lancang motong pembicaraan nya" tambah sang OB. "Gak apa-apa pak. Ya bapak tau sendiri kan gimana mulut disini? Bahkan tembok saja bisa dengar dan bicara. Hahahaha" ucap Nelsia melanjutkan jalan ke ruangan.
"Pak, emang di sini kayak gitu ya? Tembok bisa dengar dan bicara?" tanya Gerald bingung. "Ya Allah Mas... Itu maksudnya kita ngomong kayak gini udah bisa jadi bahan gosip sama orang-orang yang gak ada di sini. Gitu loh mas" jawab OB lalu berjalan menuju ruangan Nelsia. "Pak tunggu mau kemana? Kan tadi janji mau bareng keluar makan nya" tanya Gerald buru-buru. "Ini loh mas saya mau antar makanan nya bu Nelsia. Si mas nya tunggu di lobby aja, nanti saya susul" pinta OB.
OB itu berlalu menuju ruangan Nelsia, sedangkan Gerald menekan tombol lift untuk ke lobby. Sambil menunggu bapak OB dia berkata dalam hati "Kalau aku suka sama Nelsia berarti juga harus hati-hati dong. Jangan sampai 1 perusahaan ini tahu. Mati aku kalau banyak yang tahu gue suka sama Nelsia". OB memanggil berkali-kali tapi Gerald tidak sadar juga, dia masih dalam lamunan nya. " Mas, hayuk katanya mau makan" ucap Bapak OB sambil menepuk bahu Gerald, membuat Gerald tersadar dari lamunan nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments