Gadis berseragam putih abu-abu tersebut menatap kearah pria yang lebih tinggi darinya. Ia tak mengerti dengan syarat yang di ajukan oleh pria itu.
"Turutin gimana? Aku kan masih sekolah, Om." alasan gadis itu yang tak kenal dengan pria yang ada di hadapannya sekarang.
"Kamu kelas berapa?" tanya Arka.
"Kelas tiga, Om. Kenapa?" tanya Amel heran.
"Sebentar lagi kamu lulus dong?" tanya Arka lagi.
Amel mengangguk, sebentar lagi ia akan menghadapi ujian semester terakhir menentukan lulusnya ia di sekolah itu.
"Bagus, tak kamu harus lulus dengan nilai yang tinggi."
"Emang kenapa, Om?" tanya Amel.
"Jadi saya gampang jika butuh kamu." jawab Arka.
"Emang syaratnya apa sih, Om. Emang aku harus ngapain, turutin Om gimana?" tanya gadis itu yang bingung. Ia hanya tak sengaja melempar bekas minumannya harus di hukum seperti ini.
"Terserah aku, Itu jadi urusan ku." jawab Arka tak ingin di bantah.
Ia pun mengancam gadis itu yang akan di laporkan pada pihak yang berwajib agar ia takut dan menuruti keinginannya.
Mau tak mau pun gadis itu mengangguk dengan pasrah nya. Ia tak ada pilihan lain selain mengalah dan menuruti keinginannya dari pada ia harus di laporkan. Pikirnya.
"Ayo ikut saya." titah Arka pada gadis seragam abu-abu itu untuk masuk kedalam mobilnya. Rasa takut yang di rasakan gadis itu mulai curiga, ia takut jika di apa ngapa ngapain oleh pria yang belum ia kenal.
"Ayo masuk, kenapa diam?" titah Arka pada gadis itu untuk masuk ke dalam mobil mewahnya.
"Om mau ngapain? Mau jual Amel ya." tebak gadis itu bernama Amel, ia takut di jual atau pun di bawa entah kemana membuat hati gadis itu cemas.
"Emang ada tampang aku seperti tukang culik , hah. Lihat baik-baik ya gadis kecil kamu kan sudah setuju mau menuruti perintah ku kan?" tanya Arka yang memastikan jika gadis sudah menyetujui keputusannya.
Gadis itu masih terdiam, ia bingung di satu sisi ia dengan pasrah nya menyetujui keputusan pria itu yang memaksa dan di satu sisi ia takut jika ikut dengan pria yang baru ia temui.
"Aku gak akan ngapa-ngapain kamu gadis kecil. Selera ku bukan kamu jika aku mau aku akan memanggil modal yang cantik dan seksi tak seperti kamu yang mungil ini." ucap Arka sambil melihat bentuk tubuh Amel dari atas sampai bawah.
"Enak aja, gini gini juga aku banyak yang taksir loh, Om." elak gadis yang bernama Amel tersebut jika tubuhnya tak ada yang selera.
Arka tertawa berbahak mendengar pertuturan gadis yang katanya dia banyak yang naksir di sekolahnya.
"Apa kamu bilang banyak yang taksir, jangan cinta-cintaan, bocah. Kamu tuh masih bocah." pesan Arka yang memperingati gadis seolah tak boleh pacaran.
"Enak aja masih bocah, Om gak lihat aku tuh bentar lagi mau lulus mau kuliah." bentak Amel tak terima.
"Iya, iya. Terserah kamu saja bagiku kamu tuh bocil."
Arka pun mengambil kartu namanya lalu memberikannya pada gadis itu, setelah itu ia menyuruh gadis itu untuk menemaninya makan siangnya karena perutnya mulai keroncongan minta di isi.
Amel pun menurut untuk masuk kedalam mobil pria itu, ia pasrah mengikuti kemauan karena takut dengan ancaman pria itu jika dirinya tak mengikuti apa maunya maka ia akan di laporkan ke polisi.
.
.
.
Sampai di resto, Arka turun di susul oleh gadis yang masih berseragam putih abu-abu tersebut berjalan di belakang tubuh pria bertubuh tinggi membuat Amel begitu kesal.
Di dalam resto, Arka memesan makanan tanpa menghiraukan adanya gadis itu yang sedang ikut bersamanya. Setelah Arka memesan makanan ia baru ingat dengan adanya gadis yang ikut bersamanya.
Arka pun tersenyum simpul, ia menawarkan beberapa makanan untuk gadis itu yang menolak tawarannya.
"Beneran ini enak loh." ucap Arka melihat tingkah gadis itu aneh tak seperti wanita pada umumnya yang selalu ingin dan itu jika ia tawarkan sesuatu.
"Kamu baru pertama datang ke sini?" tanya Arka yang menebak sesuatu pada diri gadis itu.
Amel pun mengangguk, ia tak pernah menginjakkan kakinya di tempat seperti ini. Ia hanya tahu tentang rumah dan sekolahnya saja setelah itu ia akan habiskan waktunya di rumahnya bersama dengan Tante yang tak suka dengannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pesan apa pun yang kamu, semua saya yang bayar. Jangan sungkan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments