Bab 04

Setelah di ancam seperti itu seorang gadis yang masih memakai seragam abu-abu tersebut keluar dengan wajah ketakutannya. Ia hanya melempar botol bekas minumannya ke sembarang arah tidak tahu jika kena kepalanya pria itu.

"Mau ngaku apa di laporin, hem?" tanya Arka yang memberikan pilihan pada gadis kecil berseragam putih abu-abu tersebut.

"Saya, Om." jawab gadis berambut panjang tersebut sambil tertunduk karena ketakutan. Ia tak sengaja melemparkan botol bekas tersebut.

"Apa? Om, kamu bilang aku Om?" tanya Arka mengulang panggilan dari gadis bau kencur tersebut yang memanggilnya dengan sebutan Om. Geli rasanya saat ia mendengar panggilan itu yang baru pertama ada orang yang memanggilnya dengan sebutan Om.

Gadis berseragam tersebut mendongakkan kepalanya ke atas melihat pria yang berpakaian jas tersebut sedang proses dengan panggilan yang ia berikan. Ia hanya melihat orang-orang jika memakai pakaian formal tersebut sudah dewasa dan menandakan jika pria yang ada di hadapannya itu sedang marah padanya.

Gadis itu mengangguk dan mengiyakan perkataan dari pria itu, jika di lihat memang pria yang ada di hadapannya sekarang adalah pria dewasa dengan stelan orang akan berkerja di kantor atau pun di gedung yang tinggi.

Arka semakin kesal dengan tingkah gadis itu yang sudah kurang ajar saat memanggil dengan sebutan Om di tambah rasa malunya karena lemparan botol minuman yang sudah habis.

"Ampun, Om. Jangan di apa-apain aku." ucap gadis itu yang takut, ia bolos sekolah karena kesiangan masuk ke sekolah hanya beberapa menit saja.

"Terus kenapa kamu bolos sekolah? Ini kan jam sekolah bukan keluyuran, bocah." tanya Arka yang penasaran dengan gadis berseragam putih abu-abu tersebut ada di luar sekolah.

Gadis itu pun merengut kesal, ia karena di katakan bocah oleh pria yang ada di hadapannya. Sebentar lagi ia akan lulus tinggal ujian akhir saja.

"Kenapa diam? Oh, aku tahu kamu bolos sekolah ya.. Mau main sama teman-teman mu ya," tebak Arka yang seolah ingin tahu apa yang di lakukan oleh gadis tersebut.

"Enak aja, Om. Saya ketinggalan terus bingung mau kemana!!" jawab gadis tak terima jika di tuduh seperti itu, ia memang telat datang ke sekolahnya karena ada alasan yang tak pernah ia bagikan pada semua orang termasuk teman dekatnya pun.

"Emang mau kemana?" tanya Arka yang penasaran.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, ia pulang tak ingin di marahi dan di perlakukan seperti pembantu pada umumnya yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah.

Amel. Si gadis periang dan cantik ini di tinggalkan beberapa tahun lalu oleh orang tuanya karena sebuah kecelakaan tunggal, menewaskan kedua orang tuanya yang ia miliki di dunia ini.

"Kamu harus tanggung jawab, lihat nih jidat ku sakit." pekik Arka yang ingin gadis itu tanggung jawab walaupun tak ada luka yang parah hanya sedikit sakit itu pun sudah hilang.

Gadis berseragam putih abu-abu yang akan sebentar lagi lulus tersebut melihat kearah jidat pria yang terkena lemparan yang ia lempar. Tak ada bekas sedikit pun memerah yang menandakan jika orang itu terkena sakit karena lemparannya.

"Gak luka, Om." ucap gadis itu berkata jujur. Ia tak melihat bekas luka di jidat pria itu.

Arka yang bingung harus berbuat apa untuk meyakinkan gadis itu jika ia hanya mengerjai agar perbuatan tak di ulangi lagi oleh gadis yang ada di hadapannya sekarang. Ia takut terkena pada siapapun termasuk dirinya yang jadi korbannya.

"Ya luka tak ada luka pun kamu harus tanggung jawab, atau saya laporkan kamu ke polisi, mau?" ancam Arka yang pasti mujarab jika gadis yang ada di hadapannya sekarang tak mungkin mengelak dengan apa yang ia katakan.

"Tanggung jawab seperti apa sih, Om. Amel tuh bingung loh. Mau di bawa ke rumah sakit tapi gak luka, mau di bawa ke dukun tapi yang di lempar kan kena jidatnya saja." jelas gadis itu yang bingung dan polos.

Arka pun menepuk keningnya sendiri, ia yang bingung harus menghadapi gadis polos ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kamu harus turutin apa yang saya katakan, termasuk semua yang aku inginkan kamu harus lakukan, mengerti???

Baca ya, like komen dan subscribe ya kak 🙏 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!