Keheningan melanda dua orang insan yang saling bertatap wajah, manik kedua nya saling menatap tajam seolah dapat menembus cakrawala.
Pembawaan nya begitu tenang dan damai, namun di dalam hati kedua nya sama-sama merasakan gejolak yang tidak mampu mereka ungkap kan.
" Tak ingin berbicara? " tanya suara bariton seorang lelaki begitu serak dan dalam.
" Soal? " ucap wanita itu lagi tenang seolah tatapan tajam menghunus jantungnya ia acuhkan begitu saja.
" Kau tau tepat pada malam itu kau bersikap seolah aku ini sebuah barang! Jelas-jelas diantara kita berdua kau lah yang mengemis padaku untuk..
" Jasper! " tekan Everlyn dengan manik kelam menatap kearah lelaki yang merupakan ayah kandung dari putrinya. Everlyn mengatur nafasnya agar lebih tenang sungguh bertemu dengan Jasper secepat ini tak ada dalam rencana nya. " Maaf.. Maaf untuk malam itu.. Aku.. Aku terpaksa harus pergi karena sesuatu " ucap Everlyn lagi dengan pandangan tertunduk dan jari yang saling meremat. Jasper tampak memperhatikan setiap pergerakan wanita dihadapan nya ini, entah mengapa sesuatu melesak dalam hatinya.
" Kenapa kau menjelaskan nya? " ucap Jasper dingin membuat Everlyn tertegun. " Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti itu pada seorang Jasper Philip " tekan Jasper lagi dengan tenang.
" Lalu apa mau mu? " ucap Everlyn dengan pandangan yang saling mengunci. Jasper tersenyum menyeringai saat melihat manik memerah dalam diri wanitanya.
" Katakan padaku jika malam itu.. Benih yang ku taburkan tak lahir menjadi seorang anak Eve. " ucap Jasper pelan dengan intonasinya yang berat membuat Everlyn tersenyum menyeringai.
" Tapi sayang nya itu semua berbuah hasil Jasper " ucap Everlyn tenang membuat Jasper terdiam dan berpikir sejenak dengan alis yang saling bertautan.
" Kau! " geram Jasper namun Everlyn segera beranjak dan duduk di pangkuan lelaki bertubuh tegap itu. Jasper diam saja saat wajah mereka saling bertatapan dengan sangat dalam hingga aroma masing-masing saling menguar satu sama lain
Jasper memejamkan kedua manik nya perlahan hanya untuk menghirup aroma yang sama pada malam itu, Everlyn seketika berdebar saat melihat ketampanan seorang Jasper terlihat lebih jelas.
memiliki wajah yang khas dengan alis tebal menukik memberikan kesan tegas pada seorang Jasper, bibir nya yang tebal dengan bulu mata nya yang lentik membuat Everlyn terlena sesaat.
" Apa aku tampan? " ucap Jasper berbisik tepat ditelinga wanita nya. Everlyn terkesiap tak menyadari jika Jasper justru memperhatikan nya kembali.
GREPPP
" Lepas! " ucap Everlyn sedikit meninggi.
" Kau terlalu pandai memainkan perasaan seseorang Eve. Namun aku tak akan membiarkan itu semua terjadi. " ucap Jasper lagi mencengkram erat lengan Everlyn hingga jejak kemerahan tercetak jelas di sana. " Kau tidak bisa lepas dari genggaman ku setelah berhasil melahirkan benih ku " ucap Jasper kejam membuat Everlyn seketika terdiam dan menatap kesungguhan dari lelaki dihadapan nya.
" Biarkan aku pergi " ucap Everlyn pelan hingga dering ponsel mengejutkan mereka berdua. Jasper melirik kearah tas yang di genggam Everlyn hingga tangan besar nya berhasil merampas tas berwarna hitam " You! " teriak Everlyn marah namun Jasper tak perduli dan menatap kearah layar ponsel milik Everlyn.
" Mommy! Aku membeli banyak makanan hari ini, kapan kau akan pulang? " saut suara diseberang sana saat Jasper berhasil menekan tombol hijau. Everlyn terdiam dan merasa marah hingga dirinya berhasil merampas kembali ponsel pribadinya.
" Mommy akan pulang sebentar lagi " ucap Everlyn sedikit gugup saat tatapan manik Jasper menajam menatap dirinya.
" baiklah, aku akan menunggu " ucap suara di sana hingga Everlyn dengan cepat memutuskan panggilan yang terhubung.
Jasper lelaki itu tertawa kecil saat melihat reaksi yang Everlyn layangkan, baginya itu sangat menggemaskan. Namun secara bersamaan Jasper merasa marah karena Everlyn menyembunyikan sesuatu hal besar darinya.
" Jadi anak ku seorang putri? Hmmm luar biasa, tidak kah kau ingin membawanya padaku Eve? " tanya Jasper pelan.
" Jasper! " ucap Everlyn dengan menekan kata-katanya " tolong jangan berdebat, aku akan membawa Laura padamu nanti tapi tidak untuk saat ini " ucap Eve lirih mencoba bernegosiasi dengan Jasper agar membiarkan dirinya pergi.
" Aku mengawasi mu Eve! Berani kau pergi jangan salah kan aku jika aku membawa anak ku secara paksa dari tangan mu! " ucap Jasper berbicara seraya mendekatkan bibirnya tepat di telinga hingga membuat si mpunya sedikit meremang.
" Aku berjanji" ucap Everlyn lagi dengan tersenyum manis. Jasper membiarkan Everlyn pergi dengan pengawasan yang tak diketahui oleh Everlyn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Titika tika
Hihihihihi 😍😍😍😍
2024-02-18
1
Kustri
kata'a Anna, koq msh Eve aja thor
2023-11-28
0
*blank*
up lagiii dong thooor makin memanas ini🥰
2023-07-12
1