"Masa sih matanya serem banget?" Tanya Julia penasaran.
Julia menatap mata kelinci dengan cara mengarahkan ke dua tangannya yang memegang kelinci ke arah wajahnya. Julia melihat biasa saja dan tidak seram banget seperti yang dikatakan oleh Miko.
"Mungkin hanya perasaanmu saja." Jawab Julia.
"Mungkin." Ucap Miko namun tanpa melihat kelinci tersebut.
"Maaf Nona - Nona, di sana ada pemuda yang sepertinya mau pergi ke kota. Nona-Nona bisa menumpang dengan pemuda itu.'' Ucap salah satu Polisi tersebut sambil menghentikan mobilnya.
"Baik Pak, terima kasih." Ucap Julia dan Miko bersamaan.
Ke dua gadis itupun turun dari mobil polisi tersebut kemudian berjalan ke arah pemuda tersebut yang sedang menuju ke arah mobilnya.
"Siang Kak, maaf boleh Kami menumpang pulang ke kota?" Tanya Julia.
"Boleh, silahkan naik Nona-Nona." Jawab pemuda tersebut dengan ramah.
Julia dan Miko naik mobil tersebut hingga mereka sampai di kota dan berlanjut naik kendaraan umum.
"Badanku sangat lengket dan juga sangat lelah, bagaimana kalau kita menginap di hotel atau di tempat penginapan sekalian mandi dan istirahat sebentar." Ucap Miko memberikan usulan.
"Aku sangat setuju karena tubuhku juga sangat lelah dan ingin mandi." Ucap Julia.
Merekapun turun dari angkot kemudian berjalan ke arah penginapan sederhana. Mereka memesan dua kamar karena Miko masih takut dengan kelinci milik Julia.
"Kenapa tidak satu kamar saja?" Tanya Julia.
"Aku ingin sendiri saja." Jawab Miko berbohong.
'Aku tidak mungkin mengatakan kalau Aku takut dengan kelinci itu karena yang ada nanti aku ditertawakan sama Julia.' Sambung Miko dalam hati.
"Ok." Jawab Julia singkat.
"Oh ya kita pulang besok pagi saja." Ucap Miko.
"Kenapa tidak sore saja Kita pulang?" Tanya Julia.
"Karena Aku ingin menenangkan diri dulu." Jawab Julia.
"Tempat ini terasa asing buat Kita jadi lebih baik nanti jam dua atau jam tiga Kita pulang ke rumah." Ucap Julia.
"Baiklah, kalau begitu jam tiga siang Kita pulang." Ucap Miko akhirnya mengikuti permintaan Julia yang ada benarnya.
Perkataan Julia mengingatkan dirinya ketika mereka berkemah di hutan yang masih terasa asing dan berakhir ke empat temannya meninggal. Hal itu membuat Miko sangat takut dan ingin secepatnya pulang ke rumah.
Sedangkan Julia hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju kalau mereka pulang jam tiga siang. Namun sejujurnya dalam hatinya yang paling dalam dirinya masih bingung kenapa hanya menumpang mandi dan istirahat sebentar perlu menyewa dua kamar.
Setelah mendapatkan kunci kamar mereka masuk ke dalam kamar masing-masing dan kebetulan kamar mereka bersebelahan.
Julia meletakkan tasnya dekat ranjang kemudian meletakkan kelinci yang di gendong nya ke atas ranjang. Tubuh Julia yang sangat lengket membuat Julia mengunci kamarnya lalu membuka satu persatu pakaiannya hingga polos tanpa sehelai benangpun.
Julia berjalan dengan santai karena Julia merasa tidak ada orang lain yang melihatnya kecuali kelinci yang menatapnya tanpa kedip.
'Sangat cantik dan seksi membuatku ingin melakukannya tapi itu tidak mungkin.' Ucap kelinci tersebut dalam hati.
Tanpa sepengetahuan Julia kalau kelinci tersebut adalah jelmaan seorang pangeran yang bernama Pangeran William dari kerajaan kelinci.
Whushh
Tiba-tiba muncul kumpulan asap di tubuh kelinci tersebut dan kelinci tersebut mendadak menghilang bersamaan muncul pangeran yang sangat tampan memakai pakaian kerajaan pada umumnya.
Dia adalah Pangeran William, pangeran yang sangat tampan rupawan dan banyak gadis dan wanita tergila-gila dengan Pangeran William namun tidak ada satupun yang menarik di hatinya kecuali Julia. Pangeran William sangat mencintai Julia pada pandangan pertama ketika dirinya terluka parah dan diselamatkan oleh Julia.
Whushh
Pangeran William terbang dan menembus pintu kamar mandi di mana Julia sedang mandi menggunakan shower.
Grep
Pangeran William memeluk tubuh polos Julia lalu memainkan dua gunung kembar milik Julia membuat Julia memejamkan mata menikmati sentuhan Pangeran William.
"Ahhhhhhhhhhh..."
Untuk pertama kalinya Julia mengeluarkan suara merdunya membuat Pangeran William tersenyum mendengar suara merdu Julia.
'Aku ingin melakukannya tapi tidak mungkin jadi cukup seperti ini saja.' Ucap Pangeran William dalam hati.
Whushh
Pangeran William tiba-tiba menghilang dan kembali berubah menjadi kelinci sedangkan Julia langsung tersentak kaget dan memasakan membuka matanya.
'Kenapa Aku merasa tubuhku di peluk oleh seseorang? Kenapa Aku sangat nyaman ketika tubuhku di peluk? Kenapa Aku merasakan ke dua gunung kembar Ku seperti di sentuh?' Tanya Julia beruntun dalam hati sambil mematikan kran shower.
"Si*l, kenapa Aku mengeluarkan suara seperti itu?" Tanya Julia sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Julia membalikkan tubuhnya ke belakang namun hanya ada tembok dan pintu kamar mandi. Julia mengedikkan ke dua bahunya kemudian melanjutkan kembali mandinya.
Hingga lima belas menit kemudian Julia sudah selesai mandi dan memakai handuk di mana menutupi sebagian dua gunung kembar yang lumayan besar dan ke dua paha yang putih mulus tanpa cacat.
Ceklek
Julia membuka pintu kamar mandi dan berjalan ke arah ranjang kemudian duduk di sisi ranjang sambil menggendong kelinci.
"Kenapa wajahmu memerah? Apakah Kamu sakit?" Tanya Julia dengan wajah kuatir sambil mendekatkan wajahnya ke wajah kelinci.
'Aduh Julia, kalau Kamu seperti ini terus bisa - bisa Aku tidak bisa menahannya lagi untuk melakukan hubungan suami istri.' ucap Pangeran William dalam hati.
"Wajahmu tidak panas berarti Kamu tidak sakit tapi kenapa wajahmu memerah?" Tanya Julia dengan bingung.
"Apa jangan - jangan Kamu lapar? Ya ampun Aku lupa dari semalam sampai sekarang Kamu belum makan. Sabar ya setelah Aku ganti pakaian, kita pergi keluar untuk membeli wortel atau sayuran." Ucap Julia sambil meletakkan kelinci di ranjang.
Julia menarik lilitan handuk kemudian mengambil tasnya setelah itu Julia meletakkan tasnya di atas ranjang.
Julia menarik resleting tasnya kemudian mengambil satu steel pakaian santai lalu memakainya di depan kelinci. Sedangkan wajah kelinci tersebut bertambah memerah membuat kelinci tersebut membalikkan badannya.
'Aduh Julia, Kamu membuatku sangat tersiksa.' Ucap Pangeran William dalam hati.
Setelah selesai memakai pakaian santai Julia keluar dari kamarnya sambil menggendong kelinci tersebut. Julia berjalan dengan santai hingga dirinya melihat seorang pedagang buah sedang menjajakan buah-buahan membuat Julia menemui pedagang tersebut kemudian membelinya.
Setelah selesai membeli beberapa wortel, Julia melihat pedagang keliling dan Julia membeli makanan tersebut. Julia membeli dua bungkus untuk dirinya dan juga untuk Miko begitu pula Julia membeli dua botol minuman air mineral. Setelah selesai Julia kembali ke penginapan sederhana.
Tok Tok Tok
Ceklek
Julia mengetuk pintu sebanyak tiga kali di kamar Miko hingga Miko membuka pintu kamarnya dengan wajah bantalnya.
"Ada apa Julia?" Tanya Miko sambil sesekali menguap.
Aku belikan makanan, Kamu makanlah setelah itu istirahat lagi." Jawab Julia sambil memberikan bungkusan plastik yang berisi makanan dan botol mineral.
"Terima kasih banyak ya." Ucap Miko sambil menerima bungkusan plastik tersebut.
"Ok." Jawab Julia singkat.
Julia berjalan ke arah kamarnya kemudian membukanya sedangkan Miko kembali menutup pintu kamarnya untuk melanjutkan tidur karena Miko masih lelah.
Kini Julia duduk di lantai sambil meletakkan kelinci berikut wortelnya dan bungkusan plastik yang berisi makanan dan botol mineral sama seperti milik Miko.
Julia berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci tangan setelah selesai Julia berjalan ke arah ranjang di mana Julia meletakkan kelinci, wortel dan kantong plastik di lantai dekat ranjang.
"Putih, kok wortelnya tidak di makan? Bukannya kelinci makannya wortel?" Tanya Julia dengan wajah bingung sambil duduk di samping kelinci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kinan Rosa
kelinci nya mau nasi juga Jul
2023-06-28
0
Aditya HP/bunda lia
aku gak suka wortel mentah Julia sayang kalo dibikin sup dulu baru aku makan .... 🙈
2023-06-16
1
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2023-06-16
1