Grep
"Kak Alex, takut." Ucap Ririn sambil memeluk tubuh Alex.
"Tidak apa-apa, ada Kakak." ucap Alex.
Grep
"Kak Kelik, takut." Ucap Bela sambil memeluk tubuh Kelik.
"Tidak apa-apa, ada Kakak." ucap Kelik.
Ke dua pria tersebut membalas pelukan ke dua gadis tersebut sedangkan Julia dan Miko hanya memutar bola matanya dengan malas. Julia dan Miko hanya saling menatap kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Julia dan Miko melihat ada dua ranting pohon yang tergeletak membuat ke dua gadis tersebut mengambilnya kemudian berjalan ke arah semak-semak tersebut.
Kelik dan Alex masih memeluk ke dua gadis tersebut sambil tersenyum mesum dan membiarkan Julia dan Miko berjalan ke arah semak-semak.
"Kak Alex / Kak Kelik tidak membantu Julia dan Miko?" Tanya ke dua gadis tersebut bersamaan.
"Dua saja sudah cukup paling kelinci atau ular yang bersembunyi." ucap Alex.
"Betul kata Alex, Kita kan menemani Kalian berdua nanti kalau ternyata hewan buas barulah Kami membantu Julia dan Miko." sambung Kelik beralasan.
'Bilang saja takut.' Ucap Julia dan Miko dalam hati .
Julia dan Miko mengarahkan rating pohon ke arah semak-semak namun tiba-tiba muncul seekor kelinci dengan tubuh penuh luka.
"Huffttttt..." Julia dan Miko menghembuskan nafasnya dengan lega.
"Si*l ternyata kelinci yang sedang terluka, Aku ingin membunuhnya." Ucap Alex dan Kelik bersamaan dengan nada kesal.
"Jangan, kelinci ini sedang terluka dan Aku ingin mengobatinya. Kalian lanjutkan saja mencari kayu bakarnya." Ucap Julia.
Selesai mengatakan hal itu Julia membuang ranting yang di pegangnya kemudia berlutut. Julia mengambil kelinci tersebut yang sudah sekarat dengan perlahan dan meletakkan kelinci tersebut di dress membuat dress berwarna putih langsung terkena noda darah.
"Bajumu kan jadi kotor." ucap mereka bersamaan.
"Tidak apa-apa." Jawab Julia sambil mengangkat dress nya dengan menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang senter kemudian berjalan menuju ke arah tenda.
"Sudah mau mati juga, buat apa diobati kurang kerjaan banget." Celetuk Alex dengan suara agak keras agar Julia mendengarnya.
"Yang penting sudah usaha." Jawab Julia yang tidak perduli dengan ucapan Alex.
Julia berjalan meninggalkan ke lima temannya yang masih menggerutu tanpa memperdulikannya karena yang terpenting sekarang menyelamatkan kelinci yang sedang terluka parah.
Kini Julia sudah berada di dalam tenda kemudian Julia duduk bersila sedangkan kelinci tersebut duduk di pangkuan Julia dengan beralaskan dress milik Julia.
Julia mengambil obat merah dan mulai mengobati kelinci tersebut sambil sesekali meniupnya.
"Sakit ya? Aku pelan-pelan agar tidak terlalu sakit. Kenapa tubuhmu penuh luka? Siapa yang tega menyakiti kelinci seimut dirimu?" Tanya Julia beruntun.
Setelah dua belas menit Julia sudah selesai mengobati kelinci tersebut kemudian membelai bulunya yang tidak terkena luka.
"Aku tidak ingin Kamu disakiti orang lagi karena itu Aku akan membawa mu pulang ke rumah dan tinggal di rumahku yang mungil peninggalan orang tuaku.'' ucap Julia.
"Apakah Kamu suka tinggal di rumahku?" Tanya Julia sambil tersenyum.
"Oh ya, Kamu tidak bisa menjawab pertanyaan ku." ucap Julia sambil tertawa.
"Aku akan menamai dirimu si putih dan aku harap Kamu suka." Sambung Julia.
"Hoam..." Julia mulai menguap.
Karena tubuhnya yang sangat lelah membuat Julia mengambil selimutnya kemudian menutupi tubuhnya dan meletakkan kelinci tersebut di dadanya.
"Selamat tidur Putih." Ucap Julia sambil memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Julia tidur dengan pulas.
Whushh
Tiba-tiba kelinci tersebut keluar asap dan langsung menghilang bersamaan muncul pangeran yang sangat tampan memakai pakaian kerajaan pada umumnya.
"Musuhku sangat kuat hingga Aku terluka seperti ini dan untunglah ada gadis cantik yang menolongku." Ucap pemuda tampan tersebut sambil menatap Julia.
"Aku ingin masuk ke dalam mimpi Julia." Ucap pemuda tampan tersebut.
Pemuda tampan itupun masuk ke dalam mimpi Julia di mana saat itu Julia di kejar-kejar oleh orang yang tidak di kenalnya sambil membawa senjata tajam.
"Tolong!!! Tolong!! Siapa saja tolong Aku!" Teriak Julia sambil berlari.
Grep
"Aku akan menolong mu dari pria jahat itu." ucap pemuda tampan tersebut yang tiba-tiba datang entah dari mana sambil memeluk Julia.
Entah kenapa Julia sangat nyaman ketika tubuhnya pertama kalinya di peluk oleh seorang pemuda tampan.
"Tuan siapa?" Tanya Julia sambil membalas pelukan pemuda tampan tersebut dan menatap wajah tampan pemuda tersebut.
"Panggil saja William jangan menggunakan kata Tuan." Ucap William sambil menatap Julia dengan tatapan penuh cinta.
"Tadi Aku di kejar pria sambil membawa senjata tapi kenapa tidak ada ya?" Tanya Julia memalingkan wajahnya dan sekaligus mengalihkan pembicaraan sambil menetralkan jantungnya yang berdetak kencang.
"Aku tidak tahu." Jawab William berbohong.
Tanpa sepengetahuan Julia kalau William memandang pria tersebut membuat pria tersebut menghilang dan masuk ke dalam kerajaan milik orang tua William.
William mengarahkan tangannya ke arah wajah Julia agar menatap dirinya. Setelah menatap William barulah William mengarahkan wajahnya ke wajah Julia membuat Julia memejamkan matanya.
Cup
William tersenyum kemudian mencium bibir Julia dengan lembut. Ciuman pertama buat William dan juga Julia hingga ciuman tersebut berubah menjadi lu x ma x tan. Setelah beberapa saat William melepaskan ciumannya kemudian tersenyum menatap Julia.
"I Love You." Ucap William sambil tersenyum.
Julia hanya tersenyum hingga tiba-tiba Julia merasakan tubuhnya digoyang-goyangkan oleh seseorang membuat Julia memaksakan membuka matanya dan melihat wajah Miko yang sangat ketakutan sambil menangis.
"Ada apa?" Tanya Julia dengan wajah bingung sambil berusaha bangun dan lupa kalau kelincinya berbaring di dadanya hingga terjatuh ke arah samping.
"Maaf putih, Aku lupa." Ucap Julia sambil bangun dan mengangkat dengan perlahan ke pangkuannya agar kelinci putih tidak kesakitan.
"Kenapa minta maaf sama kelinci putih?" Tanya Miko.
"Hehehehe..." Tawa Julia.
"Oh ya, ada apa membangunkanku?" Tanya Julia mengalihkan pembicaran.
"Bela, Kelik, Ririn dan Alex meninggal dunia." Jawab Miko dengan tubuh gemetar.
Bruk
Miko berlutut di depan Julia sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Apa? Mereka meninggal? Kamu bercandakan?" Tanya Julia yang tidak percaya dengan apa yang di dengarnya dengan tubuh gemetar.
"Aku tidak bercanda dan anehnya kematian mereka sangat misterius." Jawab Miko.
"Maksudnya?" Tanya Julia dengan wajah bingung.
"Bela, Kelik, Ririn dan Alex meninggal tanpa menggunakan sehelai benangpun dengan kondisi ..." Ucap Miko menggantungkan kalimatnya.
Karena penasaran Julia meletakkan perlahan kelinci dengan di alasi selimutnya kemudian keluar dari tenda diikuti oleh Miko sambil berlari. Julia melihat banyak orang berkerumun membuat Julia dan Miko berusaha maju ke arah depan.
"Maaf ... Permisi..." Ucap Julia sambil berusaha menerobos masuk ke dalam kerumunan orang-orang.
Julia menutup mulutnya dengan menggunakan ke dua tangannya karena melihat Bela berada di bawah sedangkan Kelik berada di atas seperti orang sedang melakukan hubungan suami istri namun mereka tidak bergerak.
Sedangkan untuk Ririn dan Alex di mana Ririn berada di atas dan Alex berada di bawah Ririn. Keduanya juga sama seperti melakukan hubungan suami istri.
"Kenapa mereka meninggal seperti itu?" Tanya Julia setelah dirinya mulai tenang.
"Itu dikarenakan mereka melakukan hubungan suami istri membuat penunggu hutan di sini sangat marah dan menghukum mereka seperti itu." Jawab salah satu penduduk yang tinggal tidak jauh dari hutan.
"Apa?" Tanya Julia dan Miko bersamaan dengan wajah terkejut dan tubuh hampir ambruk jika saja tidak ada orang yang menahannya.
"Dulu ada sepasang muda mudi juga melakukan hubungan suami istri hingga akhirnya seperti mereka meninggal dalam kondisi seperti itu." Jawab salah satu penduduk lainnya.
"Jadi Kami minta untuk yang kemping jangan melakukan hubungan suami istri di hutan ini jika tidak ingin nasibnya sama seperti mereka." Sambung penduduk lainnya.
"Jika sudah menikah, apakah tetap tidak boleh?" Tanya salah satu orang yang kemping.
"Kalau itu, Aku tidak tahu." Jawab salah satu penduduk.
Kematian misterius Bela, Kelik, Ririn dan Alex membuat Julia, Miko serta orang-orang yang sedang melakukan kemping sangat terkejut.
Apakah mungkin hutan ini ada penunggu makhluk halus? Apakah mungkin mereka bisa menghukum manusia? Begitu banyak pertanyaan di hati mereka termasuk Julia dan Miko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kinan Rosa
wah bisa gawat kalau sampai keluarga nya tau itu
2023-06-27
1
Desyi Alawiyah
lanjut kak author...
ceritanya seru...🙋🙋🙋🙏🙏🙏
2023-06-15
1
Desyi Alawiyah
apakah ini ulah si pangeran kelinci itu,krn dia tau Alex akan berbuat yg tidak-tidak terhadap Julia...tapi kan Ririn dan Bela ga tau dalam hal ini...🤔🤔🤔
masih misteri ini 😌😌😌
2023-06-15
3