"Aaaaahhh....!"
Ira terkejut pada saat membuka pintu kamar mandi itu. Dan langsung reflek dia menutup kedua mata dan wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Woi, kira-kira ya kalau mau masuk!" seru laki-laki yang ada di dalam kamar mandi yang kemudian menutup pintu kamar mandi itu.
"Jeglekk...!"
"Kamu itu yang kira-kira! kalau mandi itu ya ditutup pintunya! dasar orang aneh!" gerutu Ira yang membelakangi pintu kamar mandi.
Ardi yang mendengar gerutuan Ira, tersulutlah emosinya. Dia membuka pintu kamar mandi dan melihat Ira yang membelakanginya itu, seketika menarik lengan sebelah kiri Ira dan menariknya ke dalam kamar mandi.
"Hei, apa kau bilang hah!" benta Ardi Jaya seraya menarik tubuh istrinya Ira menempel ke dinding kamar mandi, dia tak sadar kalau saat ini keadaan dirinya sedang telanjang tanpa memakai sehelai benang pun.
"Dasar orang aneh!" seru Ira yang menatap kedua mata Ardi Jaya yang menatapnya dengan tajam.
"Kau bilang aku aneh? kau akan selalu melihatku seperti ini,sampai kau tak menganggap ku aneh?" seru Ardi jaya yang mendekatkan wajahnya ke wajah Ira.
"A...apa mau-mu!" seru Ira yang memejamkan kedua matanya, karena tak sanggup melihat wajah luka bakar suaminya.
"Mau tahu mauku? Ha ...ha....! tentu saja menyiksamu!" seru Ardi Jaya dengan gelak tawanya dan terus mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya yang masih memejamkan kedua matanya itu
"Ja...jangan mas, Ja...jangan...!" ucap Ira dengan gugup dan masih memejamkan kedua matanya.
"Buka matamu! dan lihat baik-baik wajahku, wajah suami kamu!" bentak Ardi Jaya yang mendekat dan menempelkan wajahnya yang terkena luka bakar itu ke wajah Ira, yang menimbulkan gesekan yang membuat istri Ardi itu merasa ngeri dan tanpa sadar dia membuka kedua matanya.
"A....tidaaaak...!" teriak Ira yang merasa ngeri wajah Ardi yang menempel dengan wajahnya, dan Ira terus berteriak dan mengumpat mengeluarkan kekesalannya.
"Dasar orang aneh! dasar bajingann...!"
Ira terus meronta dan menggeleng-gelengkan wajahnya, berharap bisa lepas dari wajah Ardi jaya.
Bukannya lepas, Ardi yang kesal karena Ira terus mengumpat dan mengatainya dengan julukan orang aneh, seketika itu juga menyumpal mulut Ira dengan mulutnya.
Ciuman itupun terjadi, dan kedua mata Ira terbelalak tak mengira mulutnya mendapat serangan mendadak dari laki-laki yang menghimpitnya.
"Apa ini, dia menciumku dengan paksa!" gerutu dalam hati Ira.
"Eh kenapa tiba-tiba aku menciumnya? aku kan tidak suka dia? aku kan hanya ingin menyiksanya!" gumam dalam hati Ardi Jaya.
Tiba-tiba Ira merasakan ada sesuatu yang menyodok paha atasnya, dia penasaran dan berusaha melepaskan ciuman Ardi karena dia juga hendak mengambil napas karena tak bisa bernapas pada saat Ardi mencium bibirnya.
Alangkah terkejutnya Ira pada saat melihat benda apa yang menyodok pahanya itu.
"Aaaaaa......!"
Seketika itu juga Ira teriak sekencangnya dan kembali menutup kedua matanya dengan kedua tangannya.
"Hei apa yang kamu takutkan?" tanya Ardi jaya yang penasaran, dan dia melihat ke bawah.
Laki-laki itu menyadari apa yang ditakutkan oleh perempuan dihadapannya.
Ardi lupa akan rasa malunya, dia lebih mementingkan keinginannya untuk menyiksa perempuan yang kemarin dia nikahi itu.
"Oh, kau takut sama milikku ya? padahal kau harus tahu kalau milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku!" seru Ardi dengan senyum menyeringai.
Laki-laki itu memanfaatkan situasi dimana Ira masih saja menutup kedua matanya dengan kedua telapak tangannya.
"He...he ..! aku akan menyiksamu, anak pembuat wajahku celaka!" gumam Ardi jaya yang kemudian kedua tangannya memegang celana pakaian tidur istrinya itu.
"Seeet....!"
Ardi menurunkan celana panjang yang tipis itu, yang sontak membuat Ira membuka telapak tangan yang sebelumnya menutupi wajahnya.
"A...apa yang kamu lakukan!" seru Ira yang berusaha menarik kembali celananya. Keduanya saling berebut antara menurunkan dan menaikkan celana pakaian tidur Ira.
"Bugh...!"
"Arrghh...!"
Ira mendorong Ardi jaya, dan laki-laki itu terjungkal ke belakang. Kesempatan itu digunakan Ira menarik kembali celananya dan berusaha melangkahkan kaki menuju ke pintu.
"Mau kemana kau..!" seru Ardi Jaya yang kemudian dengan posisi jongkok, dia menarik tangan sebelah kanan Ira dan membuat perempuan itu jatuh tepat diatas Ardi Jaya.
Dengan cepat laki-laki itu membalikkan posisinya yang semula dia di bawah Ira dan kemudian dia diatas istrinya itu.
"Apa yang kamu lakukan mas? jangan, jangan lakukan itu...!" racau Ira yang sudah beranggapan jika Ardi akan meminta halnya sebagai seorang suami.
"Kau pikir apa? aku mau dengan kamu? Cih...! dasar tak tahu diri! kau pikir aku mau nanam benihku pada lahan kamu?" bentak Ardi jaya deyang menatap Ira dengan senyuman sinis.
"Kalau tidak seperti itu, lantas kamu mau apa?" tanya Ira yang merasa aneh dengan sikap suaminya itu.
"Aku mau menyiksa kamu! sampai aku puas! ha...ha....ha....!" seru Ardi dengan tertawa lebarnya.
"Ja...jangan mas, aku mohon." pinta Ira yang mulai terdengar suara isakan tangisnya.
Ardi Jaya diam dan memandang Ira yang menangis ketakutan, ada perasaan tak tega tapi ada pula perasaan puasnya.
Laki-laki itu terus menatap wajah Ira, dan dia seperti menikmatinya. Senyum tipisnya terus mengembang dengan kedua tangannya yang masing-masing mencengkeram kedua pergelangan tangan Ira yang terus menangis dan meronta hingga dia kelelahan.
"Katamu aku ini orang aneh kan? tapi orang aneh inilah yang memilikimu! Jadi jangan sekali-kali kamu memberontak padaku! atau ayahmu aku jebloskan ke penjara!" seru Ardi jaya yang kembali mengingatkan perjanjian pernikahan mereka.
Ira yang sudah lelah, hanya bisa pasrah dengan apa yang akan dilakukan laki-laki yang ada diatasnya. Perempuan itu memejamkan kedua matanya, berharap sekali kalau semua yang dialaminya ini hanya mimpi saja.
Tapi kenyataannya ini bukan mimpi, bukan bunga tidur yang menghiasi mimpinya. Ini memang telah terjadi pada dirinya, dan dia tetap menutup kedua matanya.
Ardi merasa tertantang sekali dengan sikap Ira, dia mulai menciumi dan juga memainkan bibir Ira seperti permen lolipop. Dan sesekali Ira menggelengng-gelengkan kepalanya,berharap bisa lepas dari mulut laki-laki dihadapannya itu.
Ardi semakin bersemangat untuk menyiksa Ira,dia perlahan-lahan pergerakannya menurun ke leher Ira, dan laki-laki itu membuat tato non permanen di leher sebelah bawah perempuan dibawahnya.
Ira berusaha meronta, namun kalah kuat dengan cengkeraman tangan Ardi jaya.
"Diam kau! jangan berontak!" bentak Ardi jaya yang menatap Ira dengan tajam.
"Jangan....jangan lakukan itu mas!" rengek Ira yang tak digubris oleh Ardi Jaya.
Laki-laki itu semakin bersemangat untuk menyiksa perempuan yang telah dia nikahi itu.
...~¥~...
...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Sangkar Emas Suami Buruk Rupa ini....
...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....
...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....
...Terima kasih...
...Bersambung...
... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
semoga sukses thor
2023-06-26
1