Angela menangis di dalam kamar begitu juga dengan Bitsy. Rian pun menangis dengan keras akibat teriakan ibu mereka yang menakutkan. Mereka bersembunyi di dalam lemari, tidak ada yang berani keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Angela memeluk kakaknya dengan begitu erat. Gads itu takut, benar-benar takut. Ibunya mendadak menjadi menyeramkan, mereka seperti melihat hantu oleh sebab itu mereka sangat takut.
"Apa yang terjadi dengan Mommy, Bitsy?" tanya Angela.
"Aku tidak tahu, Mommy menakutkan tidak seperti biasanya, " jawab Bitsy. Kedua kaki gemetar begitu juga dengan tubuhnya.
"Mommy masih hidup, bukan?" tanya Angela lagi.
"Aku tidak tahu!" Bitsy menghapus air matanya, dia pun semakin takut dengan ibunya.
"Ma..ma. Ma....ma!" Rian memanggil ibunya kembali.
"Sttss... jangan berisik!" ucap Bitsy.
"Apa Mommy akan menangkap kita?" tanya Angela.
"Tidak tahu, kita harus segera meminta Daddy untuk menjauhi Mommy!"
Angela hanya mengangguk, lengan kakaknya tidak dia lepaskan karena dia takut ibunya tiba-tiba masuk ke dalam kamar mereka. Mereka masih bersembunyi dengan perasaan takut luar bisa sedangkan di luar sana, Darko membawa Mia kembali ke dalam kamar. Mia dibaringkan dengan perlahan, Darko mengambil handuk basah untuk mengelap mulut Mia yang kotor akibat muntah.
Entah apa yang terjadi pada istrinya, dia tidak tahu tapi gara-gara hal itu anak-anaknya jadi takut. Sebaiknya dia menenangkan anak-anaknya terlebih dahulu sebelum istrinya sadar agar kedua putrinya tidak takut pada ibunya nanti. Darko meninggalkan Mia, pintu kamar pun dikunci. Dia melakukan hal itu karena dia takut Mia keluar dari rumah tanpa dia ketahui. kamar kedua putrinya menjadi tujuan, Darko mengetuk pintu kamar kedua putrinya sambil memanggil.
"Bitsy, Angela. Buka pintunya!"
"Daddy?" terdengar kedua putrinya memanggil.
"Yes, ini Daddy. Ayo buka pintunya!"
"Daddy... Daddy!" Bitsy dan Angela keluar dari lemari lalu berlari menuju pintu. Mereka langsung memeluk ayah mereka setelah pintu terbuka dan mereka terlihat ketakutan. Darko menenangkan kedua putrinya yang menangis sambil memeluk pahanya.
"Apa yang terjadi dengan Mommy, Dad?" tanya Angela.
"Mommy sudah jadi hantu, Mommy jadi hantu!" ucap Bitsy pula.
"Jangan asal bicara. Mommy hanya sakit saja jadi jangan takut seperti itu!" Darko mencoba menenangkan putrinya yang ketakutan.
"Daddy bohong. Apa yang Daddy lakukan pada Mommy?" Bitsy tampak tak mempercayai ayahnya.
"Sudah Daddy katakan, Mommy sedang sakit. Kemarilah, Daddy akan menjelaskan sampai kalian berdua paham!" Darko mengajak kedua putrinya untuk masuk ke dalam kamar. Dia yakin tidak terjadi apa pun pada istrinya dan dia yakin Mia hanya terkejut dan belum beradaptasi dengan keadaan.
"Daddy bohong, pasti telah terjadi sesuatu dengan Mommy!" ucap Bitsy
"Bitsy, sudah Daddy katakan jika Mommy baik-baik saja jadi jangan mengatakan perkataan yang bisa membuat adikmu semakin takut!"
"Tapi Bistsy takut dengan Mommy, Dad. Mommy terlihat aneh dan tidak seperti biasanya!"
"Itu karena kau belum terbiasa akibat kejadian buruk yang baru saja Mommy alami. Percayalah pada Daddy, tidak terjadi apa pun pada Mommy. Mommy hanya sedang sakit dan besok, semua akan kembali seperti semula dan kita akan berkumpul dengan Mommy seperti biasanya lagi."
"Tapi tatapan Mommy menakutkan!" Bitsy menunduk, dia masih terlihat ragu dan takut. Darko mengusap kepala kedua putrinya, dia yakin mereka hanya butuh beradaptasi saja dan dia yakin kedua putrinya masih belum bisa menerima kepergian ibunya yang tiba-tiba dan juga ibunya yang kembali secara tiba-tiba juga.
"Kemarilah, bicara dengan Daddy!" Darko mengambil putranya dan mendudukkan Rian ke atas pangkuan lalu dia meminta kedua putrinya untuk duduk di hadapannya.
"Dengar, apa yang Mommy alami memang secara tiba-tiba. Kalian masih kecil, kalian pasti belum mengerti dengan apa yang terjadi. Kita kehilangan Mommy secara tiba-tiba, Daddy tahu itu pukulan paling berat untuk kita semua karena kita tidak pernah berpikir Mommy akan meninggalkan kita oleh sebab itu, Daddy berusaha mengembalikan Mommy agar Mommy bisa bersama dengan kita lagi dan kalian lihat, Mommy kembali bersama dengan kita. Seharusnya kalian bahagia tapi kenapa kalia justru menunjukkan rasa takut seperti itu?Apa kalian benar-benar tidak suka Mommy kembali? Daddy sangat sedih jika kalian benar-benar tidak suka Mommy kembali pada kita!"
"Bukan begitu, Dad. Kata guru sekolah Bitsy, yang sudah meninggal tidak bisa hidup lagi mau itu hewan atau manusia. Kita sudah melihat Mommy di makamkan tapi kenapa Mommy bisa kembali lagi ke rumah? Mommy juga terlihat menakutkan dan tidak seperti biasanya."
"Itu hanya perasaan Bitsy saja. Jangan percaya pada apa yang orang lain ucapkan. Percaya saja pada Daddy. Mommy hanya sakit saja, kita telah membuat kesalahan karena telah menguburkannya oleh sebab itu Daddy membawa Mommy pulang karena Daddy yakin Mommy masih hidup dan kau bia melihatnya, Mommy masih hidup dan bersama dengan kita!!"
"Tapi luka di kepala Mommy?" Bitsy masih tidak yakin.
"Percayalah pada Daddy, Bitsy. Mommy hanya sedang sakit dan lukanya akan segera sembuh. Jika Bitsy selalu takut pada Mommy, Bitsy bisa membuat Mommy sedih. Apa Bitsy mau melihat Mommy sedih?" Bitsy mejawab pertanyaan ayahnya dengan gelengan. Tentu saja dia tidak mau membuat ibunya sedih.
"Jika begitu mulai sekarang Bitsy jangan takut dengan Mommy lagi. Mommy sangat menyayangi kita jadi jangan bersikap seolah-olah Bitsy sedang melihat hantu jika tidak, Mommy akan mengira jika Bitsy tidak sayang lagi pada Mommy."
Bitsy menunduk, dia tampak ragu. Dia memang melihat ibunya seperti hantu karena ibunya sangat menakutkan. Ibunya yang tidak seperti orang hidup meski ibunya bisa berbicara dan berjalan.
"Hei, berjanjilah pada Daddy untuk tidak takut lagi pada Mommy!" pinta ayahnya. Mau tidak mau Bitsy mengangguk. Darko tersenyum, akhirnya dia bisa meyakinkan putri sulungnya.
"Kemarilah, biarkan Daddy memeluk kalian!" pinta Darko. Kedua putrinya mendekat, lalu memeluknya.
"Berjanjilah untuk tidak takut lagi pada Mommy, oke?" pintanya dan mau tidak mau kedua putrinya mengangguk.
"Ayo kita bersihkan bekas muntahan Mommy sebelum Mommy sadar," ajaknya.
"Apa Mommy sedang tidur, Dad?" tanya Angela.
"Yes, Mommy baru saja minum obat jadi butuh istirahat. Sekarang kita bersihkan bekas muntahan Mommy agar saat Mommy sudah bangun, semua sudah bersih. kalian mau, bukan?"
"Tentu, Dad," jawab kedua putrinya.
"Bagus, ayo keluar!" Darko menggendong putranya dan beranjak, sedangkan kedua putrinya mengikuti. Mereka melangkah menuju ruang keluarga di mana muntahan Mia berada. Teriakan Bitsy terdengar saat melihat sesuatu bergerak di antara lendir bekas muntahan ibunya.
"Ada yang bergerak!" teriaknya.
"Mana?" Angela pun penasaran. Mereka berdua melihat lebih dekat lalu teriakan mereka kembali terdengar saat melihat begitu banyak ulat di bekas muntahan ibu mereka.
"Ada apa? Kenapa berteriak seperti itu?" Darko menghampiri kedua putrinya yang ketakutan.
"Banyak ulat, Daddy!" teriak mereka berdua. Darko melihatnya dan benar saja apa yang kedua putrinya katakan, banyak ulat yang bergerak di atas lantai. Bitsy dan Angela berteriak karena takut. Darko terpaksa meminta mereka untuk menjaga Rian dan membersihkan muntahan itu sendirian. Semoga saja hal seperti itu tidak terjadi lagi. Dia harap Mia pun kembali seperti semula tapi itu adalah teror awal yang harus mereka dapatkan karena dia sudah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
💕Bernadet Wulandari💕
si darko bego. masa lebih pinter bitsy. orang mati ga bisa hidup lagi. kalo ada apa2 baru nyaho lu darko.
2023-08-22
1
säňäýä🖤
darkoo sadarrrrrrrr woyyy
2023-08-04
1
Anonymous
duhh...kasian anak2
2023-06-18
1