Sisa air hujan menetes dari ranting-ranting pepohonan yang tumbuh di sekitar rumah. Akibat terjangan angin yang begitu kencang membuat beberapa ranting pohon harus patah. Biasanya akan ada kicauan burung yang bertengger di dahan pohon tapi pagi itu kicauan burung tidak terdengar sama sekali. Burung-Burung seperti enggan mendekati rumah itu lagi, seperti ada sesuatu di rumah itu.
Suasana hening, Bitsy dan Angela bangun lebih pagi akibat tidak bisa tidur akibat teror mengerikan tadi malam memutuskan untuk keluar dari kamar mereka. Terdengar sesuatu dari arah dapur. Suara seperti seseorang sedang memotong sesuatu.
Bitsy dan Angela melangkah perlahan menuju dapur. Biasanya ibu mereka yang akan berada di dapur dan membuat sarapan tapi pagi ini, entah siapa yang sedang membuat sarapan untuk mereka.
"Mom?" Angela memanggil.
"Stss!" Bitsy meletakkan jari ke bibir dan meminta adiknya untuk tidak berisik.
Mendadak suasana menjadi sunyi, tidak ada terdengar suara apa pun lagi dari dapur. Bitsy dan Angela menelan ludah, mereka kembali melangkah perlahan menuju dapur tentunya dengan perasaan takut luar biasa. Angela menahan kedua tangan kakaknya, jujur saja dia takut untuk melangkah lebih maju.
Bitsy menoleh, melihat ke arah adiknya lalu mengangguk. Dia juga meminta adiknya untuk tidak takut. Mereka kembali melangkah dengan perlahan sampai mereka tiba di dapur. Bitsy terkejut melihat sosok yang ada di dapur, sedangkan Angela berteriak karena senang.
"Mommy!" teriak Angela.
Mia berpaling, Bitsy yang melihat ibunya sangat ketakutan namun Angela sangat senang karena ibunya sudah kembali lagi.
"Bitsy, Mommy sudah kembali!" teriak Angela. Dia bahkan melompat-lompat karena girang.
"Yes, Honey. Mommy sudah pulang, Come here!" Mia membuka kedua tangannya lebar.
"Mommy!" Angela kembali berteriak dan hendak berlari ke arah ibunya namun Bitsy menahan adiknya dan menggeleng. Bagaimana dia tidak takut, ibunya terlihat menakutkan. Kedua bola matanya seperti putih semua, kulitnya sepucat mayat. Tidak hanya itu saja, luka di bagian kepalanya mengeluarkan air bercampur darah.
"Ada apa, Bitsy?" Angela melihat ke arah kakaknya lalu melihat ke arah ibunya.
"It's not Mom," jawab Bitsy.
"Apa yang kau katakan, Bitsy. Ini Mommy," ucap ibunya, "Kemarilah, Mommy hanya tidur sebentar dan sekarang, Mommy sudah kembali lagi," ucapnya lagi.
"Tidak!" Bitsy menarik adiknya melangkah mundur, "Mom is dead!" ucap Bitsy tanpa melepaskan tangan adiknya.
"Apa yang kau katakan, Sayang? Jika mommy sudah meninggal, lalu siapa yang sedang berdiri di hadapan kalian saat ini?" Mia memasang wajah sedih, dia bahkan menangis.
"Lepaskan tanganku, Bitsy. Aku ingin memeluk Mommy!" pinta Angela.
"Tidak, Angela. Sebaiknya kita membangunkan Daddy terlebih dahulu. Mommy sudah meninggal, kita melihatnya."
"Mommy tidak meninggal!" teriak Angela yang menepis tangan kakaknya lalu berlari ke arah ibunya.
"Mommy tidak meninggal, Mommy tidak meninggal!" teriak Angela sambil menangis. Teriakan Angela membuat Darko terperanjat dan terbangun. Darko melihat sisi ranjang di mana istrinya sudah tidak ada lagi. Setelah kejadian semalam, Mia yang dia anggap sudah kembali seperti tertidur. Darko membaringkan istrinya di atas ranjang dengan perasaan bahagia karena dia benar-benar menganggap Mia sudah kembali lagi.
Darko yang mendengar teriakan putri keduanya berlari keluar dan menuju dapur. Dia harap tidak terjadi apa pun para putrinya namun ketika melihat Mia sedang memeluk putri kedua mereka, perasaan bahagia meluap di dalam hati.
"Honey," Darko melangkah mendekati Mia. berhasil, ternyata ritual yang dia lakukan benar-benar berhasil membangkitkan Mia dari kematian.
"Darko!" Mia pun terlihat bahagia.
"Kau kembali, Honey. Kau kembali!" Darko melangkah mendekati Mia lalu memeluknya dengan erat.
"Aku benar-benar tidak sanggup kehilangan dirimu, Honey. Aku tidak sanggup!" Tubuh Darko gemetar, air mata bahagia bahkan tumpah.
"Daddy, apa benar Mommy sudah kembali?" tanya Angela.
"Yes, Honey. Bukankah Daddy sudah mengatakan padamu, Mommy hanya butuh istirahat saja dan sekarang, Mommy sudah kembali lagi!"
"Kau dengar, Bitsy. Mommy sudah kembali!" ucap Angela sambil melihat ke arah kakaknya yang masih terlihat ragu.
"Ada apa, Bitsy? Apa terjadi sesuatu?" tanya ayahnya.
"Bitsy tidak percaya aku masih hidup, Darko. Dia tidak percaya!" Mia menutupi wajahnya dengan kedua tangan, dia terlihat sedih karena penolakan putri pertamanya.
"Mommy sudah meninggal, aku tidak percaya kau adalah ibuku!" teriak Bitsy.
"Bitsy, bukankah Daddy sudah katakan? Mommy tidak meninggal. Kenapa kau berkata seperti itu? Apa kau lebih suka Mommy meninggal? Apa kau tidak senang melihat Mommy kembali lagi?" tanyan ayahnya.
"Bukan begitu, Dad. Kita sudah memakamkan Mommy lalu bagaimana Mommy bisa berada di sini?" Bitsy melihat ke arah ibunya yang tidak seperti orang hidup dan tampak menakutkan.
"Sepertinya Bitsy lebih suka jika Mommy mati!" ucap ibunya yang kembali memperlihatkan ekspresi sedih.
"Jaga ucapanmu, Bitsy. Kau bisa menyakiti perasaan ibumu. Apa kau tidak suka ibumu kembali lagi pada kita?" untuk pertama kali, Darko memarahi putrinya. Bitsy menunduk dan terlihat takut, dia benar-benar tidak percaya ibunya hidup lagi padahal mereka sudah menguburkan ibu mereka.
"Kemarilah, Sayang. Ini Mommy," Mia membuka kedua tangannya agar Bitsy mau memeluknya seperti biasanya. Bitsy menggigit bibir dan tampak ragu, sedangkan Mia meminta putrinya untuk mendekat. Dengan perasaan takut, Bitsy melangkah mendekati ibunya.
"Come on, Come to Mommy!" pinta Mia.
Bitsy benar-benar takut apalagi saat dipeluk oleh ibunya. Dia tidak pernah merasakan perasaan takut seperti itu apalagi tubuh ibunya yang sangat dingin. Ibunya benar-benar tidak seperti orang hidup tapi dia takut menyinggung perasaan ibunya dan membuat ibunya marah.
"Anak baik, Mommy sudah kembali. Mommy berjanji, Mommy tidak akan pergi ke mana pun lagi!" Mia mengusap kepala putrinya dan mencium pipinya namun ciuman yang diberikan oleh ibunya justru membuat Bitsy merinding karena takut.
"Maafkan Bitsy, Mom."
"Sstt, tidak apa-apa. Sekarang kita akan bersama lagi, kita akan bersama untuk selamanya!" Mia masih mengusap kepala putrinya tanpa ada yang menyadari tatapan menakutkan serta seringai mengerikannya.
"Memang tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi!" Darko memeluk istrinya dari samping. Tidak saja memeluk Bitsy, Mia pun memeluk putri keduanya.
"I love you, Mom," ucap Bitsy dan Angela.
"Mommy always love you, Honey," seperti tidak terjadi apa pun, seperti baru terbangun dari mimpi buruk, mereka kembali tampak bahagia dan melewati pagi seperti biasanya.
"Pergilah mandi, sebentar lagi kita akan sarapan bersama!" ucap Darko pada kedua putrinya.
"Baik, Dad," jawab Angela namun Bitsy yang masih ragu masih melihat ibunya sejenak sebelum pergi.
"Jangan diambil hati, Bitsy sudah mulai dewasa, mungkin dia curiga dan tidak percaya," ucap Darko untuk menghibur istrinya.
"Apa yang terjadi padaku, Darko?" tanya Mia.
"Tidak terjadi apa pun padamu, Honey. Kau hanya tertidur dan bermimpi buruk saja."
"Benarkah?" Mia melihat ke arahnya, seperti tidak mempercayai perkataan Darko.
"Jangan banyak berpikir, Honey, "Darko memeluknya erat, "Kau sudah kembali, itu yang paling penting dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kita lagi," ucap Darko lagi.
"Yes, tidak akan ada yang bisa memisahkan kita!" seringai mengerikan itu kembali terukir di wajahnya. Darko memeluk istrinya dengan erat, semoga mereka akan tetap seperti itu karena tidak ada yang bisa memisahkan keluarga mereka lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Amaenah
serem amat bacanya😱
2023-06-11
1
𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Darkooo Sadarlah Burungpun tau klo Didalam tubuh istrimu itu iblis jahat
2023-06-11
1
🍒⃞⃟🦅Indras💕
kasihan Bitsy..yg sabar, kamu harus tetep sadar..
2023-06-11
1