Langkah awal Sakura

Pagi ini Rara sudah siap tekad nya untuk meminta izin sang ayah untuk latihan bela diri. Ia akan turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya karena ia sudah di panggil Ibu nya agar cepat turun.

"Selamat pagi semuanya!! " seru Rara saat memasuki ruang makan menyapa semua keluarganya.

"Pagi sayang.. ! "

"Pagi dek... ! "

"Cup.. Cup.. Cup.. Cup.. ! Ciuman selamat pagi dari Rara yang cantik jelita untuk semuanya! " ucap nya lagi dengan ceria memberikan kecupan di pipi ayah ibu serta kedua kakaknya.

Mereka semua kaget dengan aksi Rara yang tidak pernah seperti itu termasuk para pelayan yang menyajikan makanan untuk mereka.

Namun Duke Valliant dengan cepat mengubah ekspresi nya agar Rara tidak tersinggung dengan mengedipkan matanya pada sang istri dan kedua anaknya yang lain.

"Oh manis nya! Apakah kau mengubah kebiasaan mu mulai hari ini adikku?? " ucap Vira dengan tersenyum lebar.

"Tentu saja kakak! Aku bahkan juga akan memberikan ciuman sebelum tidur untuk kalian semua! Sudah saat nya aku mengungkapkan rasa sayang ku kepada kalian semua dengan sebuah ciuman manis. Aku menyayangi dan mencintai kalian semua!! " jawab Rara tersenyum lebar namun matanya terlihat menyimpan kesedihan dan penyesalan.

"Ya Tuhan!! Kenapa di balik senyuman itu aku melihat suatu kesedihan yang begitu mendalam di mata adikku!! " batin Vira dengan dada penuh sesak.

Ia menghirup oksigen banyak-banyak untuk menetralisir perasaannya yang tiba-tiba menyesakkan dada. Vira kembali tersenyum lebar mendengar jawaban dari adik bungsu nya itu.

"Tentu saja adikku! Kau bebas melakukan nya kepada kami! Tapi kau tidak boleh melakukannya kepada sembarangan orang! Benarkan ayah, Ibu, Vian?? " sahut Vira lagi dengan meminta pendapat semua orang.

"Itu pasti! Aku akan menghajar orang itu jika kau juga memberikan ciuman meski di pipinya!! " ucap Vian dengan memperlihatkan kepalan tangan nya.

"Kakakmu benar sayang! Ayah juga akan memenggal kepala orang itu jika ia menerima ciuman dari Putri bungsu ayah! " sahut Duke Valliant juga dengan posesif nya.

Duchess Sabrina hanya geleng-geleng kepala melihat sikap posesif dua pria yang sangat ia cintai itu.

"Sudah, sudah! Ayo kita mulai sarapan nya! Lagian kan pagi ini kau akan bertemu Kaisar kan suamiku?? " lerai Duchess Sabrina sambil bertanya pada sang suami.

"Astaga.. Hampir saja aku lupa istriku! Terimakasih sudah mengingatkan! Ayo anak-anak kita makan dulu sarapan nya! Ayah mau bertemu Kaisar pagi ini jam 9! " ucap Duke Valliant dengan menepuk pelan jidat nya.

Semua anaknya mengangguk dan mereka semua memulai sarapan mereka pagi itu dengan tenang tanpa ada suara, yang ada hanya dentingan garpu dan sendok.

Setelah selesai sarapan, Duke Valliant segera menuju ruang kerjanya di susul sang istri yang ikut menemaninya menyiapkan apa saja yang ingin ia bawa ke istana.

Duke Valliant De Airos adalah sepupu Kaisar Maxime Drake Earl Emeraldy dari pihak Ibu nya karena ayahnya Kaisar terdahulu adalah anak tunggal. Kaisar terdahulu hanya punya seorang anak yaitu Kaisar sendiri meskipun punya selir selain permaisuri.

Otomatis Duke Valliant menjadi bangsawan yang berpengaruh kekuasaannya setelah Paduka Kaisar kerajaan Amoland. Kerajaan Amoland mempunyai empat bagian yaitu bagian utara, bagian selatan, bagian barat dan bagian timur.

Duke Valliant menguasai wilayah bagian barat yang berdekatan dengan bagian utara ibukota kerajaan Amoland. Beliaulah yang bertanggungjawab atas keadaan penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Berkat kepemimpinan Duke Valliant, penduduk bagian barat hidup sangat damai aman dan tentram. Mereka saling bantu membantu antara yang satu dengan yang lain tanpa ada perselisihan.

Tidak hanya itu, Duke Valliant mempunyai pasukan rahasia besutan ayahnya terdahulu dengan mendiang Kaisar sebelum Kaisar Maxime. Suatu pasukan khusus yang selalu menjaga keamanan kerajaan Amoland dari setiap wilayah. Hanya Duke Valliant lah yang bisa memimpin dan mengendalikan pasukan rahasia tersebut.

"Huh bosan! Ayah pergi ke istana, ibu juga ikut! Kak Vian latihan berpedang bersama Sir Nathaniel De Lucas! Kak Vira juga lagi belajar etika dengan Madam Alicia! Enaknya ngapain nya?? Coba aja badanku udah gede dan gak pendek gini, pasti enak kabur panjat pagar dan main sepuasnya ke pasar!! " keluh Rara dengan bertopang dagu di gazebo yang ada di taman samping kediaman Duke Valliant.

Ia duduk selonjoran dengan melihat kupu-kupu yang beterbangan di antara bunga yang satu ke bunga yang lainnya. Ia berkali-kali menghembuskan napasnya tanda ia benar-benar bosan.

"Kira-kira ayah masih lama gak ya pulang nya?? Aku harus membicarakan ini pada ayah secepatnya mumpung masih banyak kesempatan untuk aku melakukannya! Pokoknya aku harus bisa bela diri, berpedang, memanah dan berkuda sebelum usia ku 18 pesta debutante ku yang pertama! Aku harus kuat fisik dan mental sebelum berhadapan langsung dengan bajingan itu dan rombongan nya! " ucap nya lagi dengan wajah lesu.

"Mudah-mudahan ayah nanti gak marah saat aku meminta hal tersebut... ! " gumamnya lagi dengan pelan.

Lamunan nya terganggu dengan panggilan pelayan pribadi nya yang tiba-tiba datang mendekati gazebo.

"Nona, sudah waktunya Nona istirahat! Nona kan baru saja sembuh.. ! Ayo Nona kita kembali ke kamar! Saya tidak mau Nona sakit lagi kayak kemaren! Tuan Duke dan Duchess pasti sedih kalau Nona sakit kembali! " ucapnya berusaha membujuk Nona kecil mereka.

"Ah Betty! Kau menggagalkan lamunan serta khayalan ku! " sahut Rara dengan muka cemberut.

"Astaga Nona! Anda memang menggemaskan! Emang nya Nona ku yang berumur 10 tahun sedang melamunkan apa sih?? " ucap Betty dengan terkekeh geli dengar ucapan Rara.

"Aish kau memang gak asyik Betty! Kau terlalu kaku menikmati hidup ini! " sahut Rara sok menasehati Betty.

Bukannya marah, Betty malah tertawa kecil sembari menutup mulutnya dengan tangan melihat wajah Rara yang cosplay jadi orang dewasa.

"Ayo Nona kita masuk! Anda harus istirahat yang cukup agar tubuh anda selalu sehat! " ajak Betty keukeh dengan meraih tangan Rara.

Dengan wajah lesu dan langkah gontai, Rara mengikuti Betty masuk ke dalam kediaman Duke Valliant menuju kamarnya di lantai dua.

Sore harinya setelah mandi, Rara bergegas keluar menuju ruang kerja ayahnya.

"Sore paman Freddy! Apakah ayah ada di dalam?? " sapa Rara sopan dan ramah pada ajudan setia ayahnya.

"Sore juga Nona! Tuan Duke ada di dalam bersama Duchess Nona! Silahkan Nona masuk! " jawab Marquess Freddy De Beverly dengan tersenyum ramah.

"Terimakasih Paman!! " sahut Rara dengan wajah tersenyum bahagia.

Marquess Freddy dengan senang hati membukakan pintu agar Rara masuk tanpa kesusahan mendorong pintunya.

"Selamat sore ayah, ibu! Ada yang ingin Rara sampai kan kepada ayah! " sapa Rara dengan wajah ceria sembari memberikan ciuman di pipi kedua orang tuanya.

"Sore juga sayang! Duduk lah di sini! " jawab Duke dengan menepuk pelan sofa di sebelahnya.

Rara mengikuti permintaan ayahnya dan duduk di sebelah sang ayah.

"Nah, apa yang ingin kau sampaikan pada ayah mu Putri ku?? " tanya Duchess dengan membelai rambut panjang Rara.

"Eumm... Ayah, Rara ingin belajar berpedang, bela diri seperti Kak Vian!! Bolehkah Rara melakukan semua itu Ayah??? " jawab Rara dengan menatap mata sang ayah dengan mata kucing nya.

"Apa???? " teriak Duke kaget dengan permintaan sang anak.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

apaaaa

2023-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!