Bab 4

Wajah argani terlihat sangat berseri, karena ia sedang berada di dalam kendaraan yang sama beserta gadis yang sudah berhasil membuat dirinya tidak waras.

Selama di perjalanan Farwa merasa ketakutan dan gemetar, akibat dari perbuatan Argani beda lagi dengan laki-laki itu. Ia terus bersenandung dan sesekali ia tertawa kecil, melihat wajah Farwa yang sangat ketakutan, bagi Argani sangat menggemaskan dan membuat dirinya merasa senang sekali.

Waktu bergulir begitu cepat kendaraan yang mereka tumpangi pun sudah berhasil masuk ke area Perumahan milik parwa, setelah beberapa saat Argani menghentikan kendaraannya di depan sebuah rumah sederhana.

Lalu kendaraan yang mengawal mereka pun ikut berhenti, dari mobil yang ada di belakang langsung turun beberapa orang membuka pintu kendaraan yang dikemudikan oleh Argan. Lalu mempersilakan Farwa untuk turun dari kendaraan itu lalu disusul oleh Argani, dengan buru-buru ingin segera langsung masuk ke dalam rumah.

Akan tetapi tangannya langsung ditahan oleh Argani, ia tidak rela perempuan yang sudah berhasil mencuri hatinya pergi begitu saja tanpa berpamitan terlebih dahulu.

"Apa kamu tidak mengucapkan terima kasih sudah ku antar pulang dengan dengan selamat? " kata Argani sambil tersenyum tipis menatap wajah Farmw.

" Saya tidak meminta anda untuk mengantar saya pulang, bukankah tadi anda yang memaksakan kehendak saya seharusnya anda yang mengucapkan terima kasih kepada saya karena saya sudah bersedia anda antar, meskipun selama di perjalanan saya merasa ketakutan dan nyawa saya hampir melayang iarena anda Tuan kejam " kata Farwa dengan nada bicara penuh penekanan.

"Oh gadis manis pujaan hatiku, ternyata kamu itu merasa takut ya. Mengapa kamu tidak bilang kepadaku bahwa kamu sangat takut kan bisa berpegangan kepadaku atau bahkan bisa sambil memelukku selama di perjalanan agar kau merasa aman. Aku akan menerimanya dengan senang hati wahai pujaan hatiku" kata Argani sambil tersenyum menatap lekat wajah farwa.

Kelakuan Argani seperti itu membuat Farwa sangat takut, bukan menyukai sikap yang seperti itu tetapi sebaliknya Farwa sangat membenci orang yang ada di hadapannya.

Meskipun seluruh dunia berkata bahwa Argani adalah seorang pria muda yang sangat tampan dan kaya raya, bagi Farwa Argani hanya seorang pria kejam yang tidak memiliki hati nurani sedikitpun.

" Baiklah saya akan masuk ke dalam rumah, jika sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan silakan pergi dari rumah ini. Saya harap setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi! "usir Farwa terhadap Argani.

" Hai manis...tidak sopan Kamu mengusir calon suamimu, bukannya diajak masuk terlebih dahulu. Bisakah kau menyajikan teh untukku atau makanan yang kamu buat, mungkin itu berhasil membuat hatiku sangat bahagia dan memperlakukanmu dengan sangat lembut wahai pujaan hatiku" Argani berkata sambil senyum-senyum sendiri, ia membayangkan duduk di sebuah kursi di dalam rumah sederhana yang ada di hadapannya sambil menikmati teh hangat buatan Farwa.

"Tuan kejam, jangan harap aku memberikanmu itu semua, bukankah kamu itu orang kaya bisa dilayani oleh siapapun. Mengapa harus aku yang melayani mu, apa tidak takut saya kasih racun nantinya. " kata Farwa sambil menatap wajah Argani dengan tajam, dan penuh kebencian.

"Aku ini calon suami mu suka atau tidak ini adalah kenyataan yang sebentar lagi akan terjadi

" kata Argani dengan penuh keyakinan.

" Memangnya kamu ini siapa bisa memaksakan kehendak orang, di dunia ini tidak semua bisa dibeli dengan uangmu. Termasuk pernikahanku dengan dirimu, itu tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun" kata Farwa dengan nada bicara penuh penekanan.

Setelah berbicara seperti itu Farwa langsung melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan Argani begitu saja, Argani yang ditinggalkan oleh Farwa secara tiba-tiba lalu ia berkata "Gadis manis, tunggu besok ya aku akan datang kembali ke rumah ini dengan membawa lamaran untukmu. Yang pasti kamu bakal menyukainya" ucap Argani sambil berteriak.

Lalu ia masuk kembali ke dalam kendaraannya, dan menginstruksikan kepada para pengawalnya untuk pergi meninggalkan kediaman Farwa.

Farwa sudah berada di dalam rumah, lalu ia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruang tamu.

" Hey anak gadis Ibu, Mengapa wajahmu ditekuk seperti itu apakah ada masalah dengan peserta didikmu di kampus? " tanya sang ibu terhadap anak sulungnya itu, yang terlihat wajahnya sangat masam.

" Tadi aku bertemu dengan orang gila,Bu. Entah kenapa aku sangat ngeri bertemu dengannya, dan dia memaksaku mengantar pulang bahkan Marwan saja tadi hampir dibunuh oleh laki-laki itu " jawab Farwa dengan tatapan lurus ke depan.

Sang Ibu mendengar perkataan putrinya seperti itu langsung merasa kaget, lalu ia menatap lekat wajah putrinya dan berkata.

"Apakah dia sudah menyakitimu, apa yang sakit? bagian mana? yang lecet atau dia sudah memukul kamu? "kata Sang Ibu sambil melihat ke sekeliling tubuh putrinya.

" Ibu jangan berlebihan seperti ini , aku tidak apa-apa hanya saja dia kasar dalam bertutur kata. Dia juga memaksakan kehendak orang lain, tadi saja di jalan dia hampir saja menembak orang. Gara-gara menghalangi jalannya, dia memperlakukanku dengan baik dan selalu memanggilku dengan sebutan gadis manis pujaan hati tapi aku merasa terganggu dengan orang itu,Bu... aku tidak bisa menolaknya terlalu beresiko untuk melawan orang seperti itu" kata Farwa dengan nada bicara penuh kekhawatiran.

Dia juga sangat tahu pengaruh dari keluarga Argani di negara ini sangatlah kuat, ia sudah menggali beberapa informasi dari internet akan keberadaan keluarga yang terkenal di negara ini. Bahkan Tuan Malik terkenal bisa mengendalikan para petinggi yang ada di negara ini, bahkan Argani juga memiliki bisnis terlarang. Akan tetapi pihak yang berwajib termasuk polisi juga tidak berani mengusik bisnis terlarang itu, itu semua karena pengaruh dari tuan Malik sangat kuat di negara ini. Sehingga tidak ada seorangpun yang berani macam-macam dengan Tuan Malik.

Jika mereka masih ingin bernafas di negara ini, makanya saat tadi pagi Ayah Farwa bersikap seperti itu ia sangat ketakutan. Farwa sangat khawatir jika Argani melakukan kekerasan atau bahkan menembak ayahnya, makanya Farwa segera membawa ayahnya untuk pergi dari tempat tersebut. Itu semua untuk menghindari orang seperti Argani dan mencari aman.

"Memangnya pria itu Siapa? "tanya sang ibu terhadap Putri sulungnya itu.

" Ibu tahu keluarga Malik yang sangat kaya raya itu? Nah itu Putra keduanya yang tadi mengantarkan pulang, dia itu seorang gangster di kota ini bahkan sering dijuluki singa jalanan makanya dia selalu membunuh orang orang yang menghalangi jalannya" jawab Farwa sambil menatap lengkap wajah sang Ibu.

"Kalau bertemu dengan orang itu lagi, lebih baik kamu menghindar dan meninggalkannya. Atau kamu Segera lari dan cari tempat yang aman, menjauh dari tempat sepi dan pergi ke tempat keramaian agar dia tidak bisa melakukan apapun" pesan sang ibu terhadap Farwa.

Terpopuler

Comments

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

nah beneer kan farwa serem alias takut sama kamu arga , haiss kamu mah ga ada manis2nya makanya bkin farwa takut sm kamu

2023-11-06

3

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

bener kata ibu mu wa, kalau di kejar lagi, cari tmpat aman

2023-11-06

2

🍌 ᷢ ͩ🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤santi🦚⃝⃟ˢᴴ

🍌 ᷢ ͩ🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤santi🦚⃝⃟ˢᴴ

weh sungguh terlalu Argan ya masa marga wajah ketakutan kamu malah seneg sih

2023-10-30

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 42
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 127
128 Bab 28
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 BAB 149
150 BAB 50
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 Bab 162
163 BAB 163
164 Bab 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 42
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
127
128
Bab 28
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
BAB 149
150
BAB 50
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
Bab 162
163
BAB 163
164
Bab 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!