Wajah argani terlihat sangat berseri, karena ia sedang berada di dalam kendaraan yang sama beserta gadis yang sudah berhasil membuat dirinya tidak waras.
Selama di perjalanan Farwa merasa ketakutan dan gemetar, akibat dari perbuatan Argani beda lagi dengan laki-laki itu. Ia terus bersenandung dan sesekali ia tertawa kecil, melihat wajah Farwa yang sangat ketakutan, bagi Argani sangat menggemaskan dan membuat dirinya merasa senang sekali.
Waktu bergulir begitu cepat kendaraan yang mereka tumpangi pun sudah berhasil masuk ke area Perumahan milik parwa, setelah beberapa saat Argani menghentikan kendaraannya di depan sebuah rumah sederhana.
Lalu kendaraan yang mengawal mereka pun ikut berhenti, dari mobil yang ada di belakang langsung turun beberapa orang membuka pintu kendaraan yang dikemudikan oleh Argan. Lalu mempersilakan Farwa untuk turun dari kendaraan itu lalu disusul oleh Argani, dengan buru-buru ingin segera langsung masuk ke dalam rumah.
Akan tetapi tangannya langsung ditahan oleh Argani, ia tidak rela perempuan yang sudah berhasil mencuri hatinya pergi begitu saja tanpa berpamitan terlebih dahulu.
"Apa kamu tidak mengucapkan terima kasih sudah ku antar pulang dengan dengan selamat? " kata Argani sambil tersenyum tipis menatap wajah Farmw.
" Saya tidak meminta anda untuk mengantar saya pulang, bukankah tadi anda yang memaksakan kehendak saya seharusnya anda yang mengucapkan terima kasih kepada saya karena saya sudah bersedia anda antar, meskipun selama di perjalanan saya merasa ketakutan dan nyawa saya hampir melayang iarena anda Tuan kejam " kata Farwa dengan nada bicara penuh penekanan.
"Oh gadis manis pujaan hatiku, ternyata kamu itu merasa takut ya. Mengapa kamu tidak bilang kepadaku bahwa kamu sangat takut kan bisa berpegangan kepadaku atau bahkan bisa sambil memelukku selama di perjalanan agar kau merasa aman. Aku akan menerimanya dengan senang hati wahai pujaan hatiku" kata Argani sambil tersenyum menatap lekat wajah farwa.
Kelakuan Argani seperti itu membuat Farwa sangat takut, bukan menyukai sikap yang seperti itu tetapi sebaliknya Farwa sangat membenci orang yang ada di hadapannya.
Meskipun seluruh dunia berkata bahwa Argani adalah seorang pria muda yang sangat tampan dan kaya raya, bagi Farwa Argani hanya seorang pria kejam yang tidak memiliki hati nurani sedikitpun.
" Baiklah saya akan masuk ke dalam rumah, jika sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan silakan pergi dari rumah ini. Saya harap setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi! "usir Farwa terhadap Argani.
" Hai manis...tidak sopan Kamu mengusir calon suamimu, bukannya diajak masuk terlebih dahulu. Bisakah kau menyajikan teh untukku atau makanan yang kamu buat, mungkin itu berhasil membuat hatiku sangat bahagia dan memperlakukanmu dengan sangat lembut wahai pujaan hatiku" Argani berkata sambil senyum-senyum sendiri, ia membayangkan duduk di sebuah kursi di dalam rumah sederhana yang ada di hadapannya sambil menikmati teh hangat buatan Farwa.
"Tuan kejam, jangan harap aku memberikanmu itu semua, bukankah kamu itu orang kaya bisa dilayani oleh siapapun. Mengapa harus aku yang melayani mu, apa tidak takut saya kasih racun nantinya. " kata Farwa sambil menatap wajah Argani dengan tajam, dan penuh kebencian.
"Aku ini calon suami mu suka atau tidak ini adalah kenyataan yang sebentar lagi akan terjadi
" kata Argani dengan penuh keyakinan.
" Memangnya kamu ini siapa bisa memaksakan kehendak orang, di dunia ini tidak semua bisa dibeli dengan uangmu. Termasuk pernikahanku dengan dirimu, itu tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun" kata Farwa dengan nada bicara penuh penekanan.
Setelah berbicara seperti itu Farwa langsung melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan Argani begitu saja, Argani yang ditinggalkan oleh Farwa secara tiba-tiba lalu ia berkata "Gadis manis, tunggu besok ya aku akan datang kembali ke rumah ini dengan membawa lamaran untukmu. Yang pasti kamu bakal menyukainya" ucap Argani sambil berteriak.
Lalu ia masuk kembali ke dalam kendaraannya, dan menginstruksikan kepada para pengawalnya untuk pergi meninggalkan kediaman Farwa.
Farwa sudah berada di dalam rumah, lalu ia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruang tamu.
" Hey anak gadis Ibu, Mengapa wajahmu ditekuk seperti itu apakah ada masalah dengan peserta didikmu di kampus? " tanya sang ibu terhadap anak sulungnya itu, yang terlihat wajahnya sangat masam.
" Tadi aku bertemu dengan orang gila,Bu. Entah kenapa aku sangat ngeri bertemu dengannya, dan dia memaksaku mengantar pulang bahkan Marwan saja tadi hampir dibunuh oleh laki-laki itu " jawab Farwa dengan tatapan lurus ke depan.
Sang Ibu mendengar perkataan putrinya seperti itu langsung merasa kaget, lalu ia menatap lekat wajah putrinya dan berkata.
"Apakah dia sudah menyakitimu, apa yang sakit? bagian mana? yang lecet atau dia sudah memukul kamu? "kata Sang Ibu sambil melihat ke sekeliling tubuh putrinya.
" Ibu jangan berlebihan seperti ini , aku tidak apa-apa hanya saja dia kasar dalam bertutur kata. Dia juga memaksakan kehendak orang lain, tadi saja di jalan dia hampir saja menembak orang. Gara-gara menghalangi jalannya, dia memperlakukanku dengan baik dan selalu memanggilku dengan sebutan gadis manis pujaan hati tapi aku merasa terganggu dengan orang itu,Bu... aku tidak bisa menolaknya terlalu beresiko untuk melawan orang seperti itu" kata Farwa dengan nada bicara penuh kekhawatiran.
Dia juga sangat tahu pengaruh dari keluarga Argani di negara ini sangatlah kuat, ia sudah menggali beberapa informasi dari internet akan keberadaan keluarga yang terkenal di negara ini. Bahkan Tuan Malik terkenal bisa mengendalikan para petinggi yang ada di negara ini, bahkan Argani juga memiliki bisnis terlarang. Akan tetapi pihak yang berwajib termasuk polisi juga tidak berani mengusik bisnis terlarang itu, itu semua karena pengaruh dari tuan Malik sangat kuat di negara ini. Sehingga tidak ada seorangpun yang berani macam-macam dengan Tuan Malik.
Jika mereka masih ingin bernafas di negara ini, makanya saat tadi pagi Ayah Farwa bersikap seperti itu ia sangat ketakutan. Farwa sangat khawatir jika Argani melakukan kekerasan atau bahkan menembak ayahnya, makanya Farwa segera membawa ayahnya untuk pergi dari tempat tersebut. Itu semua untuk menghindari orang seperti Argani dan mencari aman.
"Memangnya pria itu Siapa? "tanya sang ibu terhadap Putri sulungnya itu.
" Ibu tahu keluarga Malik yang sangat kaya raya itu? Nah itu Putra keduanya yang tadi mengantarkan pulang, dia itu seorang gangster di kota ini bahkan sering dijuluki singa jalanan makanya dia selalu membunuh orang orang yang menghalangi jalannya" jawab Farwa sambil menatap lengkap wajah sang Ibu.
"Kalau bertemu dengan orang itu lagi, lebih baik kamu menghindar dan meninggalkannya. Atau kamu Segera lari dan cari tempat yang aman, menjauh dari tempat sepi dan pergi ke tempat keramaian agar dia tidak bisa melakukan apapun" pesan sang ibu terhadap Farwa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️
nah beneer kan farwa serem alias takut sama kamu arga , haiss kamu mah ga ada manis2nya makanya bkin farwa takut sm kamu
2023-11-06
3
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
bener kata ibu mu wa, kalau di kejar lagi, cari tmpat aman
2023-11-06
2
🍌 ᷢ ͩ🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤santi🦚⃝⃟ˢᴴ
weh sungguh terlalu Argan ya masa marga wajah ketakutan kamu malah seneg sih
2023-10-30
3