Roy dan semua anak buahnya tertunduk mendengar itu. Mereka semua tak bisa dan bahkan tak akan mungkin melawan bos mafia terbesar di negara itu.
Dengan berat hati, Roy menyuruh anak buahnya untuk melepaskan klien Christ, lalu pergi meninggalkan gudang itu.
Guntur membantu klien Christ untuk berdiri.
Satu masalah terselesaikan. Si Bos gangster bersama anak buahnya akhirnya pergi dan merelakan uangnya yang hilang.
Christ dan Bagas tersenyum lebar. Mereka saling mendapatkan keuntungan dari itu. Christ mendapat upah dari kliennya, sedangkan Bagas mendapatkan seorang akuntan baru yang akan bekerja mengatur keuangan bisnisnya.
Mereka berdua bersalaman, lalu pergi meninggalkan gudang itu.
***
Di sebuah pengadilan tinggi kota Jakarta suatu hari. Beberapa kursi dan meja telah didesain secara formal. Mulai dari tempat duduk, Hakim, Jaksa, Pengacara, dan para penonton yang datang di hari itu.
Para hakim dan jaksa telah menggunakan jubah resmi berwarna hitam, dan melaksanakan dengan hikmat.
Saksi, terdakwa, pengacara pembela terdakwa, dan juga pengacara oposisi saling berdebat mengeluarkan argumennya masing-masing.
Salah satu terdakwa adalah seorang wanita ibu rumah tangga. Dia digugat atas pembunuhan yang dilakukan pada suaminya sendiri.
Seorang wanita cantik bernama Yuli, dia menjadi pengacara sekaligus wali hukum dari terdakwa.
Yuli adalah seorang pengacara junior yang baru bergabung dengan firma hukum yang dimiliki pengadilan tertinggi setempat.
“Berikut putusannya!” Setelah sekian menit para hakim berpikir, akhirnya sampailah di puncak keputusan tertinggi untuk terdakwa. Hakim utama dengan gagah membacakan keputusan itu.
“Meskipun terdakwa melindungi dirinya dan anaknya dari KDRT yang dilakukan oleh suaminya, namun, perbuatan terdakwa sudah melewati batas pertahanan diri.
Apa yang telah diperbuat tidak bisa dibenarkan, dan itu tidak bisa dianggap sebagai pembelaan diri. Dengan ini, Majelis Hakim menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara pada Terdakwa.” DOK DOK DOK
Hakim telah mengetuk palu. Pertanda keputusan itu sudah tidak bisa diganggu gugat.
Semua penonton langsung pergi begitu mendengar keputusan Sang Hakim. Beberapa kecewa, dan beberapa yang tak menghiraukan hal itu.
Petugas pengadilan langsung membawa Terdakwa untuk segera ditahan.
“Nona Yuli, kenapa begini? Tolong aku Nona.” Terdakwa meronta-ronta, dan meminta bantuan kepada pengacara yang membelanya.
Saat itu Yuli tak bisa melakukan apapun. Dia sebenarnya sama sekali tak setuju dengan hukuman yang diberikan Hakim pada Terdakwa.
Yuli mengalami kekalahan telak di sidang pertama kalinya. Dia tak bisa membuat seseorang yang dibelanya menghindari hukuman, ataupun mengurangi hukuman itu.
Yuli hanya menatap Terdakwa dengan iba dan meminta maaf sebanyak-banyaknya.
Sebelum Hakim utama meninggalkan pengadilan, Yuli berdiri dan menghampiri Hakim itu.
“Yang Mulia Hakim! Anda memberikan tuntutan selama 20 tahun, bukankah itu lebih panjang dari tuntutan Jaksa?” seru Yuli tak terima.
“Beraninya kau mempertanyakan keputusan itu.” Hakim geram menatap Yuli di depanya.
“Terdakwa diperlakukan tidak adil selama 10 tahun berumah tangga. Suaminya selalu memukul dan menindas, bahkan pada anaknya yang masih kecil.”
“Meski begitu, apa itu membenarkan jika dia membunuh suaminya?” tanya Hakim ketus. Kau membuatku kesal, Yuli. Sudahlah, kau harus cepat bergegas kembali ke kantor. Masih banyak masalah yang akan kita bahas.”
“Tidak, Yang Mulia Hakim!” Yuli masih tak terima. Suaminya pernah menendang Terdakwa hingga mengalami retak pada tulangnya. Dia juga dipukul pakai ikat pinggang, sapu, dan masih banyak lagi.”
Hakim mendengus. “Memang dia pantas untuk mendapatkan itu. Apa-apaan kau ini?”
“Terdakwa bahkan juga ditikam di beberapa kali. Itu terjadi karena dia harus melindungi dirinya sendiri. Apa kau tak mengerti itu?”
“Hahahaha. Apa kau membelanya karena kau juga seorang wanita? Hah?” Sang Hakim malah mendorong pundak Yuli hingga meja penonton.
“Karena seorang pengacara wanita sepertimu tidak akan pernah berhasil di pengadilan. Kau hanya akan membuat pengadilan menjadi wangi riasan make up dan parfum mu yang menyengat itu.”
Sang Hakim berbalik pergi meninggalkan Yuli.
“Tidak. Bukan karena aku seorang wanita!” tegas Yuli. “Tapi andalah yang bersalah dalam memberi keputusan dalam kasus ini.”
Sang Hakim menghentikan langkahnya dan, “Kau dan aku jelas berbeda. Keputusan yang kubuat merupakan keputusan Tuhan yang harus……”
BUK BAK BUK!!!!
Saking geramnya, Yuli malah memukul mulut dan Hakim tua itu berkali-kali. Sang Hakim pun tersungkur jatuh.
“Sial! Berani-beraninya kau!”
“Hanya karena anda Hakim Utama, bukan berarti anda bisa melakukan sesuka hati! Aku yakin tuhan akan memberikanmu balasan yang setimpal dengan semua perbuatanmu. CAMKAN ITU!”
Yuli membentak dan memaki Sang Hakim yang masih meringkuk di lantai pengadilan.
Beberapa petugas pengadilan langsung membawa Yuli keluar dari ruangan itu.
Tanpa Yuli sadari, ternyata Christ sedari tadi hadir dan menyaksikan pengadilan itu. Dia melihat semua yang dilakukan Yuli kepada Sang Hakim, hanya untuk membela kliennya.
Sejak saat itulah muncul rasa dalam hati Christ pada Yuli. Christ menyeringai lebar saat melihat Yuli yang masih memberontak saat beberapa petugas pengadilan menyeretnya keluar.
Dan mulai detik itulah. Firma hukum pengadilan mencabut kuasa Yuli sebagai pengacara di firma hukum tertinggi itu.
Sama sekali Yuli tak menunjukkan rasa penyesalan, atas dipecatnya dari firma hukum itu.
Yuli melangkahkan kakinya perlahan, menuruni tangga pengadilan. Sejenak dia berhenti di depan patung lady justice, dan berbicara pada patung itu.
“Aku ingin hidup adil sepertimu. Akan tetapi, hal itu sangatlah mustahil di Negara ini.”
Yuli menghela nafas panjang, lalu berjalan pergi meninggalkan gedung pengadilan tertinggi.
Setelah Yuli berlalu, muncullah Christ dari balik tembok dan berjalan ke patung itu.
Dari kejauhan, Christ memandang Yuli yang berjalan pergi menjauh dan menghilang dari pandangannya.
Christ berbalik dan menatap patung keadilan di depannya.
“Keadilan? Hanya tuhan lah yang mampu mengadili semua umat manusia,” gumam Christ dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments