SECTION 003

Roy dan semua anak buahnya tertunduk mendengar itu. Mereka semua tak bisa dan bahkan tak akan mungkin melawan bos mafia terbesar di negara itu.

Dengan berat hati, Roy menyuruh anak buahnya untuk melepaskan klien Christ, lalu pergi meninggalkan gudang itu.

Guntur membantu klien Christ untuk berdiri.

Satu masalah terselesaikan. Si Bos gangster bersama anak buahnya akhirnya pergi dan merelakan uangnya yang hilang.

Christ dan Bagas tersenyum lebar. Mereka saling mendapatkan keuntungan dari itu. Christ mendapat upah dari kliennya, sedangkan Bagas mendapatkan seorang akuntan baru yang akan bekerja mengatur keuangan bisnisnya.

Mereka berdua bersalaman, lalu pergi meninggalkan gudang itu.

***

Di sebuah pengadilan tinggi kota Jakarta suatu hari. Beberapa kursi dan meja telah didesain secara formal. Mulai dari tempat duduk, Hakim, Jaksa, Pengacara, dan para penonton yang datang di hari itu.

Para hakim dan jaksa telah menggunakan jubah resmi berwarna hitam, dan melaksanakan dengan hikmat.

Saksi, terdakwa, pengacara pembela terdakwa, dan juga pengacara oposisi saling berdebat mengeluarkan argumennya masing-masing.

Salah satu terdakwa adalah seorang wanita ibu rumah tangga. Dia digugat atas pembunuhan yang dilakukan pada suaminya sendiri.

Seorang wanita cantik bernama Yuli, dia menjadi pengacara sekaligus wali hukum dari terdakwa.

Yuli adalah seorang pengacara junior yang baru bergabung dengan firma hukum yang dimiliki pengadilan tertinggi setempat.

“Berikut putusannya!” Setelah sekian menit para hakim berpikir, akhirnya sampailah di puncak keputusan tertinggi untuk terdakwa. Hakim utama dengan gagah membacakan keputusan itu.

“Meskipun terdakwa melindungi dirinya dan anaknya dari KDRT yang dilakukan oleh suaminya, namun, perbuatan terdakwa sudah melewati batas pertahanan diri.

Apa yang telah diperbuat tidak bisa dibenarkan, dan itu tidak bisa dianggap sebagai pembelaan diri. Dengan ini, Majelis Hakim menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara pada Terdakwa.” DOK DOK DOK

Hakim telah mengetuk palu. Pertanda keputusan itu sudah tidak bisa diganggu gugat.

Semua penonton langsung pergi begitu mendengar keputusan Sang Hakim. Beberapa kecewa, dan beberapa yang tak menghiraukan hal itu.

Petugas pengadilan langsung membawa Terdakwa untuk segera ditahan.

“Nona Yuli, kenapa begini? Tolong aku Nona.” Terdakwa meronta-ronta, dan meminta bantuan kepada pengacara yang membelanya.

Saat itu Yuli tak bisa melakukan apapun. Dia sebenarnya sama sekali tak setuju dengan hukuman yang diberikan Hakim pada Terdakwa.

Yuli mengalami kekalahan telak di sidang pertama kalinya. Dia tak bisa membuat seseorang yang dibelanya menghindari hukuman, ataupun mengurangi hukuman itu.

Yuli hanya menatap Terdakwa dengan iba dan meminta maaf sebanyak-banyaknya.

Sebelum Hakim utama meninggalkan pengadilan, Yuli berdiri dan menghampiri Hakim itu.

“Yang Mulia Hakim! Anda memberikan tuntutan selama 20 tahun, bukankah itu lebih panjang dari tuntutan Jaksa?” seru Yuli tak terima.

“Beraninya kau mempertanyakan keputusan itu.” Hakim geram menatap Yuli di depanya.

“Terdakwa diperlakukan tidak adil selama 10 tahun berumah tangga. Suaminya selalu memukul dan menindas, bahkan pada anaknya yang masih kecil.”

“Meski begitu, apa itu membenarkan jika dia membunuh suaminya?” tanya Hakim ketus. Kau membuatku kesal, Yuli. Sudahlah, kau harus  cepat bergegas kembali ke kantor. Masih banyak masalah yang akan kita bahas.”

“Tidak, Yang Mulia Hakim!” Yuli masih tak terima. Suaminya pernah menendang Terdakwa hingga mengalami retak pada tulangnya.  Dia juga dipukul pakai ikat pinggang, sapu, dan masih banyak lagi.”

Hakim mendengus. “Memang dia pantas untuk mendapatkan itu. Apa-apaan kau ini?”

“Terdakwa bahkan juga ditikam di beberapa kali. Itu terjadi karena dia harus melindungi dirinya sendiri. Apa kau tak mengerti itu?”

“Hahahaha. Apa kau membelanya karena kau juga seorang wanita? Hah?” Sang Hakim malah mendorong pundak Yuli hingga meja penonton.

“Karena seorang pengacara wanita sepertimu tidak akan pernah berhasil di pengadilan. Kau hanya akan membuat pengadilan menjadi wangi riasan make up dan parfum mu yang menyengat itu.”

Sang Hakim berbalik pergi meninggalkan Yuli.

“Tidak. Bukan karena aku seorang wanita!” tegas Yuli. “Tapi andalah yang bersalah dalam memberi keputusan dalam kasus ini.”

Sang Hakim menghentikan langkahnya dan, “Kau dan aku jelas berbeda. Keputusan yang kubuat merupakan keputusan Tuhan yang harus……”

BUK BAK BUK!!!!

Saking geramnya, Yuli malah memukul mulut dan Hakim tua itu berkali-kali. Sang Hakim pun tersungkur jatuh.

“Sial! Berani-beraninya kau!”

“Hanya karena anda Hakim Utama, bukan berarti anda bisa melakukan sesuka hati! Aku yakin tuhan akan memberikanmu balasan yang setimpal dengan semua perbuatanmu. CAMKAN ITU!”

Yuli membentak dan memaki Sang Hakim yang masih meringkuk di lantai pengadilan.

Beberapa petugas pengadilan langsung membawa Yuli keluar dari ruangan itu.

Tanpa Yuli sadari, ternyata Christ sedari tadi hadir dan menyaksikan pengadilan itu. Dia melihat semua yang dilakukan Yuli kepada Sang Hakim, hanya untuk membela kliennya.

Sejak saat itulah muncul rasa dalam hati Christ pada Yuli. Christ menyeringai lebar saat melihat Yuli yang masih memberontak saat beberapa petugas pengadilan menyeretnya keluar.

Dan mulai detik itulah. Firma hukum pengadilan mencabut kuasa Yuli sebagai pengacara di firma hukum tertinggi itu.

Sama sekali Yuli tak menunjukkan rasa penyesalan, atas dipecatnya dari firma hukum itu.

Yuli melangkahkan kakinya perlahan, menuruni tangga pengadilan. Sejenak dia berhenti di depan patung lady justice, dan berbicara pada patung itu.

“Aku ingin hidup adil sepertimu. Akan tetapi, hal itu sangatlah mustahil di Negara ini.”

Yuli menghela nafas panjang, lalu berjalan pergi meninggalkan gedung pengadilan tertinggi.

Setelah Yuli berlalu, muncullah Christ dari balik tembok dan berjalan ke patung itu.

Dari kejauhan, Christ memandang Yuli yang berjalan pergi menjauh dan menghilang dari pandangannya.

Christ berbalik dan menatap patung keadilan di depannya.

“Keadilan? Hanya tuhan lah yang mampu mengadili semua umat manusia,” gumam Christ dalam hati.

Episodes
1 SECTION 001
2 SECTION 002
3 SECTION 003
4 SECTION 004
5 SECTION 005
6 SECTION 006
7 SECTION 007
8 SECTION 008
9 SECTION 009
10 SECTION 010
11 SECTION 011
12 SECTION 012
13 SECTION 013
14 SECTION 014
15 SECTION 015
16 SECTION 016
17 SECTION 017
18 SECTION 018
19 SECTION 019
20 SECTION 020
21 SECTION 021
22 SECTION 022
23 SECTION 023
24 SECTION 024
25 SECTION 025
26 SECTION 026
27 SECTION 027
28 SECTION 028
29 SECTION 029
30 SECTION 030
31 SECTION 031
32 SECTION 032
33 SECTION 033
34 SECTION 034
35 SECTION 035
36 SECTION 036
37 SECTION 037
38 SECTION 038
39 SECTION 039
40 SECTION 040
41 SECTION 041
42 SECTION 042
43 SECTION 043
44 SECTION 044
45 SECTION 045
46 SECTION 046
47 SECTION 047
48 SECTION 048
49 SECTION 049
50 SECTION 050
51 SECTION 051
52 SECTION 052
53 SECTION 053
54 SECTION 054
55 SECTION 055
56 SECTION 056
57 SECTION 057
58 SECTION 058
59 SECTION 059
60 SECTION 060
61 SECTION 061
62 SECTION 062
63 SECTION 063
64 SECTION 064
65 SECTION 065
66 SECTION 066
67 SECTION 067
68 SECTION 068
69 SECTION 069
70 SECTION 070
71 SECTION 071
72 SECTION 072
73 SECTION 073
74 SECTION 074
75 SECTION 075
76 SECTION 076
77 SECTION 077
78 SECTION 078
79 SECTION 079
80 SECTION 080
81 SECTION 081
82 SECTION 082
83 SECTION 083
84 SECTION 084
85 SECTION 085
86 SECTION 086
87 SECTION 087
88 SECTION 088
89 SECTION 089
90 SECTION 090
91 SECTION 091
92 SECTION 092
93 SECTION 093
94 SECTION 094
95 SECTION 095
96 SECTION 096
97 SECTION 097
98 SECTION 098
99 SECTION 099
100 SECTION 100
101 SECTION 101
102 SECTION 102
103 SECTION 103
104 SECTION 104
105 SECTION 105
106 SECTION 106
107 SECTION 107
108 SECTION 108
109 SECTION 109
110 SECTION 110
111 SECTION 111
112 SECTION 112
113 SECTION 113
114 SECTION 114
Episodes

Updated 114 Episodes

1
SECTION 001
2
SECTION 002
3
SECTION 003
4
SECTION 004
5
SECTION 005
6
SECTION 006
7
SECTION 007
8
SECTION 008
9
SECTION 009
10
SECTION 010
11
SECTION 011
12
SECTION 012
13
SECTION 013
14
SECTION 014
15
SECTION 015
16
SECTION 016
17
SECTION 017
18
SECTION 018
19
SECTION 019
20
SECTION 020
21
SECTION 021
22
SECTION 022
23
SECTION 023
24
SECTION 024
25
SECTION 025
26
SECTION 026
27
SECTION 027
28
SECTION 028
29
SECTION 029
30
SECTION 030
31
SECTION 031
32
SECTION 032
33
SECTION 033
34
SECTION 034
35
SECTION 035
36
SECTION 036
37
SECTION 037
38
SECTION 038
39
SECTION 039
40
SECTION 040
41
SECTION 041
42
SECTION 042
43
SECTION 043
44
SECTION 044
45
SECTION 045
46
SECTION 046
47
SECTION 047
48
SECTION 048
49
SECTION 049
50
SECTION 050
51
SECTION 051
52
SECTION 052
53
SECTION 053
54
SECTION 054
55
SECTION 055
56
SECTION 056
57
SECTION 057
58
SECTION 058
59
SECTION 059
60
SECTION 060
61
SECTION 061
62
SECTION 062
63
SECTION 063
64
SECTION 064
65
SECTION 065
66
SECTION 066
67
SECTION 067
68
SECTION 068
69
SECTION 069
70
SECTION 070
71
SECTION 071
72
SECTION 072
73
SECTION 073
74
SECTION 074
75
SECTION 075
76
SECTION 076
77
SECTION 077
78
SECTION 078
79
SECTION 079
80
SECTION 080
81
SECTION 081
82
SECTION 082
83
SECTION 083
84
SECTION 084
85
SECTION 085
86
SECTION 086
87
SECTION 087
88
SECTION 088
89
SECTION 089
90
SECTION 090
91
SECTION 091
92
SECTION 092
93
SECTION 093
94
SECTION 094
95
SECTION 095
96
SECTION 096
97
SECTION 097
98
SECTION 098
99
SECTION 099
100
SECTION 100
101
SECTION 101
102
SECTION 102
103
SECTION 103
104
SECTION 104
105
SECTION 105
106
SECTION 106
107
SECTION 107
108
SECTION 108
109
SECTION 109
110
SECTION 110
111
SECTION 111
112
SECTION 112
113
SECTION 113
114
SECTION 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!