Bab 4 Benih Perselingkuhan

Ken yang mulai merasa nyaman saat berada di sisi Sayaka,  kini perlahan-lahan mulai menggeser posisi Dinda di dalam hatinya,  sementara itu Dinda selalu berdoa dan berharap,  agar kabar Ken selalu baik-baik saja dan berlimpah rezeki,  ironis memang.

Andai saja Dinda mengetahui apa yang di lakukan oleh Ken di atas kapal dengan Sayaka,  pastilah hati Dinda akan hancur berkeping-keping.

Pagi itu kapal berlabuh di pulau Jeju,  Sayaka berencana untuk menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan menyusuri jalanan di pulau Jeju,  namun demikian Sayaka tak mungkin keluar sendirian di tempat yang masih asing menurutnya,  dia mengajak Agnes dan Fahira untuk ikut jalan-jalan keluar,  tentu saja Agnes dan Fahira bersedia untuk ikut,  karena merekapun juga sudah berencana jauh hari untuk keluar dan berjalan-jalan di pulau Jeju.

Dengan di temani oleh Agnes dan Fahira,  Sayaka pergi keluar menyusuri jalanan di pulau Jeju tanpa harus merasa takut kebingungan lagi.

Sementara itu,  Ken yang tidak bisa keluar menemani Sayaka karena tugas dan pekerjaanya,  kini hanya bisa menghabiskan waktu senggangnya didalam kapal saja. Dia menghubungi Dinda dan berkomunikasi dengan Dinda kekasihnya yang berada di rumah lewat telepon.

Dinda memiliki firasat dan pikiran yang buruk tentang Ken,  saat Dinda mengutarakan perasaannya kepada Ken tentang apa yang dia rasakan,  Ken justru memarahi Dinda dan mengatakan kepada Dinda bahwa semua baik-baik saja.

“Ken,  aku merasa bahwa engkau disana dekat dengan wanita lain,  benarkah apa yang aku rasakan ini?” ujar Dinda dengan nada curiga.

“Apa yang kamu katakan Din,  jangan ngacau deh kalau ngomong,  disini tuh aku kerja bukan deket sama wanita lain.” Ujar Ken kepada Dinda.

Tanpa disengaja percakapan antara Ken dan Dinda itu terdengar oleh Warsana yang secara tidak sengaja Warsana duduk tepat berada di belakang Ken. Tanpa Ken ketahui ternyata Warsana juga

menyimpan perasaan kepada Sayaka,  walaupun Warsana tidak muda lagi dan sudah pernah menikah dan memiliki anak,  namun Warsana masih memiliki hasrat untuk menjadikan Sayaka sebagai pendamping hidupnya.

Tentu saja hal itu di manfaatkan dengan baik oleh Warsana,  perlahan dia menghidupkan perekam suara di ponselnya dan merekam setiap perkataan dari Ken yang sedang berkomunikasi dengan Dinda.

Hingga waktu bekerja kembali tiba,  Sayaka dan yang lainnya sudah kembali kedalam kapal,  secara sengaja Warsana mendatangi tempat kerja Sayaka, yang berada jauh dengan tempat kerja Warsana,  dia mengatakan kepada Sayaka bahwa Ken adalah laki-laki yang tidak baik.

Tentu saja Sayaka bingung dengan apa yang dikatakan oleh Warsana,  karena Sayaka sendiri juga tidak tahu seperti apa hubungannya dengan Ken. Andai memang Ken tidak baik maka apa masalahnya bagi Sayaka,  sedangkan antara Sayaka dan Ken hubungannya hanya sebatas teman yang nyaman,  kira-kira begitulah yang ada

di benak Sayaka pada waktu itu.

Namun dengan berapi-api Warsana mengatakan kepada Sayaka,  bahwa Ken sudah mulai memiliki kekasih yang bernama Dinda,  dan meminta Sayaka agar berhati-hati kepada Ken,  Sayaka yang benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Warsana, hanya mengangguk perlahan tanda dia seolah mengerti,  padahal sebenarnya dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Warsana.

“Sayaka,  kamu adalah wanita baik-baik,  berhati-hatilah kepada ular seperti Ken.” Ujar Warsana meyakinkan

“Dia hanya menginginkanmu sebatas tubuh cantikmu,  bukan untuk benar-benar mencintaimu.” Begitulah yang di ucapkan oleh Warsana.

Waktu beristirahat bagi Sayaka pun tiba,  bergegas Sayaka menuju ke kabin kamarnya,  dan betapa terkejutnya dia,  karena kabin kamarnya penuh dengan orang-orang,  mereka adalah teman-teman Rosane,  teman sekamar Sayaka yang baru.

“Hai Sayaka,  maaf ya,  kami memenuhi kamarmu.” Ucap Gabriel,  teman Rosane.

“Oh tidak masalah,  silahkan dilanjut saja,  aku mau pergi ke crew mess dulu.” Ucap Sayaka kepada teman-teman Rosane.

Dengan hati yang dongkol,  Sayaka berjalan menuju ke crew mess,  berharap bisa mendapatkan tempat istirahat yang nyaman untuknya.

“Hai Sayaka,  mau kemana?” tanya Chiharu

“Oh,  aku mau ke crew mess,  apakah kamu mau pergi kesana juga?” ucap Sayaka

“Sebenarnya aku mau pergi ke perpustakaan,  mungkin kamu mau ikut aku ke sana ?” ujar Chiharu sambil menunjuk ke arah perpustakaan kapal yang berada disamping mereka.

Mendengar ajakan Chiharu,  Sayaka jadi berubah fikiran,  dia merasa bahwa perpustakaan akan jauh lebih baik daripada crew mess.

 “Aku rasa,  perpustakaan lebih baik daripada crew mess,  baiklah aku akan mengikutimu.” Ucap Sayaka

Mereka berdua pun,  pada akhirnya menuju ke perpustakaan.

“Kenapa engkau belum mengganti seragammu Sayaka?  bukankah ini sudah bukan waktunya bekerja lagi?” ucap Chiharu penasaran

“Aku tahu Chiharu,  tapi kamarku penuh sesak dengan teman-teman Rosane,  mereka semua berada di kamarku.” Terang Sayaka.

“Rosane... siapakah dia?  aku baru mendengar namanya.” Tanya Chiharu penasaran.

“Oh, dia adalah cabinmateku yang baru,  pengganti Lim yang baru pulang tadi.” Terang Sayaka.

Sampailah mereka di perpustakaan,  suasana di sana cukup tenang,  dan tidak banyak orang yang berada disana. Sayaka mulai memilih tempatnya untuk beristirahat,  tanpa disangka  dia bertemu dengan Ken di dalam perpustakaan.

“Ken,  apa yang kamu lakukan disini?” tanya Sayaka kepada Ken.

“Oh, aku sedang beristirahat disini…  dikamarku penuh dengan teman-temancabinmateku.” Ujar Ken sambil merebahkan badannya di sofa perpustakaan.

“Sedangkan kau,  apa yang kamu lakukan disini?” tanya Ken.

Sayaka tersenyum mendengar jawaban Ken,  seolah ini suatu kebetulan yang tidak di sengaja,  bagaimana mungkin,  mereka berduadi pertemukan di perpustakaan karena masalah yang sama.

 “Kenapa engkau hanya tersenyum Sayaka,  apakah ada yang salah dengan pertanyaanku?” tanya Ken penasaran.

“Tidak-tidak, aku hanya merasa heran,  bagaimana mungkin alasan kita berada disini adalah sama.” Jawab Sayaka.

“Maksud kamu apa Sayaka ?”  tanya Ken keheranan.

“Ya,  alasanku berada disini karena kamarku penuh dengan teman-teman cabinmateku yang baru.” Ujar Sayaka dengan ekspresi meyakinkan.

 Ken tertawa mendengar pernyataan dari Sayaka,  dan pada akhirnya mereka terlibat dalam obrolan yang cukup menarik,  hingga waktu tak terasa mulai beranjak makin larut.

 Hingga akhirnya Ken memberanikan diri untuk bertanya lebih jauh kepada Sayaka,  mengharap agar hubungan mereka ini menjadi lebih serius.

 Seolah kini Ken sudah benar-benar lupa dengan Dinda,  yang kini hanya menjadi figuran baginya,  yang mungkin saat ini,  Dinda sedang berjuang menjaga hatinya untuk Ken.

“Bolehkah aku bertanya tentang dirimu Sayaka?” tanya Ken dengan nada yang serius,  sejenak Sayaka terdiam berfikir.

“Mau bertanya tentang apa?  Sebisa mungkin akan aku jawab.” ujar Sayaka memastikan.

“Siapakah laki-laki yang berfoto bersamamu di foto itu?  apakah dia kekasihmu?” tanya Ken

Sejenak Sayaka termenung mendengar pertanyaan Ken,  lalu dengan perlahan dia mengeluarkan ponselnya,  dan menunjukkan album foto didalam ponselnya.

 “Dia adalah kekasihku,  namanya Tetsuya,  aku sangat mencintainya.” Ucap Sayaka dengan mata yang sayu.

Ken menghentikan pertanyaanya,  dia mulai merasa khawatir,  jikalau pertanyaan-pertanyaannya akan menyakiti hati Sayaka,  kemudian Sayaka melanjutkan ceritanya.

“Tetsuya adalah kekasih masa kecilku,  kami sudah bersama sejak kami duduk di sekolah menengah pertama. Hingga penyakit jantung merenggut nyawanya.” Terang Sayaka sambil mengusap air matanya yang keluar.

“Seharusnya kami berada disini bersama,  karena dialah yang memaksa aku untuk berada disini.” Ujar Sayaka lagi.

“Maaf Sayaka,  bolehkah aku tahu,  kapan Tetsuya meninggal?” tanya Ken kepada Sayaka dengan berhati-hati.

“Sebulan yang lalu,  di sebuah pertandingan futsal, saat itulah dia menghembuskan nafas terakhirnya.” Ucap Sayaka mengenang kepergian kekasihnya.

Tiba-tiba saja Sayaka menangis dan tak bisa menahan air matanya lagi,  Ken yang bingung harus bagaimana,  dengan spontan dia memeluk tubuh Sayaka,  sambil berusaha menenangkan Sayaka

Sayaka kini di dalam pelukan Ken,  mereka terbawa ke dalam perasaan yang semakin dalam. Bagi Ken,  ini adalah suatu perselingkuhan?  atau sebuah takdir pertemuan!.

Terpopuler

Comments

Little Dream

Little Dream

Tapi jadi lebih ridho ma Warsana seenggaknya dia gak membagi hati kek si Ken.

2023-05-03

1

Little Dream

Little Dream

Benci ama Ken. Sumpah halal di headshoot nih orang.

2023-05-03

1

Liu Zhi

Liu Zhi

tuh kan ada niatan

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!