Bab 5. Bagas

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 07:45.  Bagas buru-buru keluar dari dalam kamarnya, menuju ke meja Makan. Ia berharap sudah ada sarapan yang tersedia disana, mengingat jam masuk kantor sebentar lagi. Namun apa yang Bagas lihat, meja makan yang seharusnya berisikan masakan yang sudah matang, kini beralih fungsi menjadi tempat meletakkan berbagai sampah pembungkus makanan. Bagas hanya menghela nafas melihat itu semua, niat hati ingin mengisi perut sebelum berangkat kerja, kini hanya tinggal angan belaka. Dengan langkah berat, Bagas keluar rumah menuju mobil tanpa mengisi perut terlebih dulu.

Namun saat Akan memasuki mobilnya, Nia tampak dari belakang memanggil Bagas dengan berteriak.

" Mas Bagas tunggu!" teriak Nia.

" Ada apa lagi Nia? Mas mau berangkat kerja ini?" tanya Bagas ketus.

"Mas bagi uang dong, Nia mau ke salon sama shopping ntar siang," ujar Nia seraya mengulurkan telapak tangannya.

" Mas tidak punya uang Nia, Mas hanya memegang uang bulanan kebutuhan rumah. Jadi, jangan meminta uang lagi kepada Mas," ucap Bagas  seraya masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobilnya dengan cepat.

" Mas tunggu! Nia minta nggak banyak kok, cuma dua juta aja." Ucap Nia seraya terus mengetuk kaca mobil Bagas.

Tanpa menghiraukan  ucapan Nia, Bagas melajukan mobilnya meninggalkan Nia yang terus berteriak memanggilnya.

Tak berselang lama Bagas sudah tiba di kantor. Namun sialnya hari ini dia datang terlambat, dan saat akan memasuki kantor, banyak rekan kerjanya melihat Bagas dengan pandangan aneh seraya menahan senyuman.

" Loh kesambet apa hari ini Gas. Penampilan kamu kok Aneh banget, dasi bermotif bunga terus kemeja  berwarna pink, tidak seperti Biasanya?" Tanya Agus teman kerja Bagas.

" Sudah diam! jangan banyak tanya. Kamu membuatku bertambah pusing," ucap Bagas seraya berjalan menuju meja kerjanya.

" Kamu kenapa sih Gas, beberapa hari ini kamu kelihatan tidak terurus?" tanya Agus kembali.

"Gimana mau ke urus, aku sudah berpisah dengan Ratih beberapa hari yang lalu," jelas Bagas.

" Apa? Kamu sedang bercanda kan, Gas. Bisa-bisanya Kamu berpisah dengan Ratih," ujar Agus terkejut karena setau Agus, Bagas dan Ratih adalah pasangan yang harmonis.

" Apa saat ini kamu melihatku sedang bercanda? Aku dan Ratih sudah berpisah beberapa hari yang lalu. Aku sudah menjatuhkan talak kepadanya," ungkap Bagas.

" Apa yang menyebabkan kalian berpisah? karena selama ini, kalian berdua tidak terdengar ada masalah serius?" tanya Agus lebih lanjut.

" Ratih selingkuh Gus. Aku dapat laporan dari Ibu serta adik aku," ujar Bagas.

" Apa Ibu dan Adik kamu selama Ratih jadi istrimu, menjalin hubungan baik dengan istrimu?" tanya Agus tanpa menanggapi penjelasan Bagas yang pertama.

" Hubungan Mereka memang kurang baik sih, Ibuku tampak tak menyukai  Ratih. Entah apa masalahnya, begitupun dengan Nia adik aku, dia kurang suka terhadap Ratih. Namun selama ini, mereka tidak pernah bertengkar hebat atau apapun," ujar Bagas. 

" Kamu goblok Bagas. Kamu percaya gitu aja kalau Ratih selingkuh  kamu memang bodoh!" ucap Agus.

" kenapa kamu mengatakan aku bodoh Agus. apa maksud ucapan kamu?" tanya Bagas.

" Kamu memang bodoh, kalau kamu pintar tentu kamu mencari tahu kebenarannya dulu. Bukan mengambil keputusan begini, hingga mentalak Ratih terburu-buru," ujar Agus.

" Tapi, tidak mungkin kan kalau ibu berbohong Tentang perselingkuhan Ratih. Ibu bahkan memberi bukti berupa Foto Ratih bersama dengan lelaki  lain," ujar Bagas.

" Coba kamu Fikir Gas, apa Ratih selama ini bersikap mencurigakan. selama kamu di rumah?" tanya Agus.

" Ratih bersikap selayaknya istri yang setia, dan tak pernah menunjukkan sikap yang mencurigakan. Tapi, tidak mungkin Ibu mau menghancurkan pernikahanku," ucap Bagas tidak percaya.

" Semuanya bisa saja terjadi Gas. Karena Selama ini, Ibu kamu tidak menyukai Ratih. mungkin secara terang-terangan dia tidak menunjukkan kalau dia menentang hubungan kalian, tapi secara diam-diam dia membuat rencana untuk memisahkan kalian berdua," ujar Agus.

" Tapi, apa untungnya Ibu melakukan itu?" tanya Bagas Ragu.

" Menurut aku jawabannya cuma satu. Dia ingin menguasai semua penghasilanmu, selama bekerja. karena, kebanyakan sekarang  seorang ibu tidak rela anak lelakinya memberi lebih penghasilan yang didapatkan dari bekerja kepada Istrinya. sedangkan dia hanya dijatah  beberapa ratus per bulan saja," terang Agus.

"Jadi, menurutmu aku terburu-buru mentalak  Ratih. Tanpa menyelidiki kebenarannya dulu," ucap Bagas.

" Ya, memang seperti itu kenyataannya. Kamu, tidak harus menelan mentah- mentah ucapan orang lain. cari tau dulu seperti apa kebenarannya, sebelum bertindak. Jangan sampai kamu menyesal dengan talak yang kau ucapkan," ujar Agus.

"Jadi apa yang harus aku lakukan dengan masalah ini?" tanya Bagas frustasi.

" Kamu harus mencari tahu kebenarannya sebelum Benar-benar terlambat," ucap Agus.

" Baiklah, Gus. Akan aku ikuti saranmu. Tapi, jika benar Ibu yang membuat rencana ini maka aku tidak akan memaafkannya."

Sedang di Butik Ratih. Ratih lagi-lagi kedatangan mantan Ibu mertuanya yang datang bersama Geng sosialitanya ke butik milik Ratih. Mira berlagak seperti orang yang mempunyai kuasa di butik ini, ia berlagak sok di depan para teman arisannya. Yang kebetulan Ratih sangat mengenal sebagian besar dari Ibu-ibu itu.

" Ayo jeng masuk. Ini loh butik yang aku maksud, butik ini sebenarnya di bangun menggunakan uang anakku Bagas. Tapi, istrinya yang tukang selingkuh itu sudah menguasai butik ini," ujar Mira memfitnah Ratih,tanpa Mira tau sebagian dari gengnya sangat mengenal Pemilik Butik ini, dan sangat tau siapa yang memulai dan membangun butik terkenal ini.

" Ah! masa sih Jeng. sepertinya anda salah," ucap Salah satu Ibu itu yang merupakan pelanggan tetap Ratih dari sejak dulu hingga sekarang.

" Loh, kamu nggak percaya Jeng?" tanya Mira dengan nada tak suka.

" Jelas. saya tidak percaya ucapan Kamu Jeng Mira. karena sejak awal berdiri butik ini, saya  sudah menjadi pelanggan pertama di sini," ujar Ibu itu yang bernama Nuri.

" Sekarang saya tanya kapan butik ini berdiri? kalau memang ini butik yang di bangun menggunakan uang Anak ibu?" tanya Bu Nuri kembali.

" Eh  sudah bu. Ngapain mau tau segala kapan Butik ini di bangun. Ayo kita belanja, katanya mau belanja baju kan," ujar Mira tiba-tiba seraya berusaha mengalihkan pembicaraan.

" Jelas saya akan belanja, karena pesanan  gaun saya sudah jadi dan di buatkan langsung oleh designer nya." ujar Ibu Nuri.

Tak berselang lama, Ratih sudah berada di sana ia tampak menyapa semua  Ibu-Ibu yang datang ke butiknya. Yang sebagian besar adalah pelanggan Ratih.

" Halo semuanya Nyonya-nyonya. senang rasanya Anda semua bisa berkunjung ke butik saya lagi," sapa Ratih.

"Oh tentu dong Neng Cantik. Butik kamu ini, koleksinya bikin ibu-ibu lupa diri untuk memborong semuanya. karena koleksi gaunmu sangat cantik dan tertutup.

Terpopuler

Comments

Nur Halisah

Nur Halisah

p

2023-07-09

0

Semutmerah

Semutmerah

kasihan

2023-04-03

0

kasihsayang

kasihsayang

hayo malu kan dasar mak lampir

2023-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak.
2 Bab.2 sesaat sebelum Talak.
3 Bab 3 memberi pelajaran.
4 Bab.4 mengadu.
5 Bab 5. Bagas
6 Bab. 6 Bu Mira.
7 Bab. 7 ingin butik Ratih
8 Bab 8 sisi lain Ratih.
9 Bab 9 sisi lain Ratih 2
10 Bab 10 Introgasi
11 Bab 11 Mediasi
12 Bab 12 menangis
13 Bab 13 Bagas emosi
14 Bab 14 Emosi Ratih
15 Bab 15 Tanggung jawab.
16 Bab 16 pingsan.
17 Bab 17 Kenyataan.
18 Bab 18 siapa Dia
19 Bab 19 Rasya
20 Bab 20 Bi Sumi di culik
21 Bab 21 pingsan
22 Bab 22 Rayden Dilema
23 Bab 23 kedatangan masa lalu.
24 Bab 24 Berkeluh kesah
25 Bab 25 Bu Susi
26 Bab 26 Ratih ditangkap polisi
27 Bab 27 mencemaskan Ratih.
28 Bab 28 Bu Susi berpesta
29 Bab 29 Ratih murka
30 Bab 30 Ratih mengusir Bu Susi.
31 Bab 31 ngidam
32 Bab 32 perkara Bakso
33 Bab 33 gangguan.
34 Bab 34 Ratih
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48 Rumah Ratih
49 Bab 49
50 Bab 50 Andre dan Bagas
51 Bab 51 Luruh dalam Dada
52 Bab 52 Mata di Dalam Senja
53 Bab 53 Senyap yang menggetarkan
54 Bab 54 Liontin Naga Merah
55 Bab 55 Andreas
56 Bab 56 Ngidam Makan di Hajatan
57 Bab 57 Acara nikahan.
58 Bab 58 Andre Menjadi Pengantin
59 Bab 59 kembali Sebagai Pengantin Baru
60 Bab 60 Bayangan di tengah Malam
61 Bab 61 Ratih Terluka
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab 1 Talak.
2
Bab.2 sesaat sebelum Talak.
3
Bab 3 memberi pelajaran.
4
Bab.4 mengadu.
5
Bab 5. Bagas
6
Bab. 6 Bu Mira.
7
Bab. 7 ingin butik Ratih
8
Bab 8 sisi lain Ratih.
9
Bab 9 sisi lain Ratih 2
10
Bab 10 Introgasi
11
Bab 11 Mediasi
12
Bab 12 menangis
13
Bab 13 Bagas emosi
14
Bab 14 Emosi Ratih
15
Bab 15 Tanggung jawab.
16
Bab 16 pingsan.
17
Bab 17 Kenyataan.
18
Bab 18 siapa Dia
19
Bab 19 Rasya
20
Bab 20 Bi Sumi di culik
21
Bab 21 pingsan
22
Bab 22 Rayden Dilema
23
Bab 23 kedatangan masa lalu.
24
Bab 24 Berkeluh kesah
25
Bab 25 Bu Susi
26
Bab 26 Ratih ditangkap polisi
27
Bab 27 mencemaskan Ratih.
28
Bab 28 Bu Susi berpesta
29
Bab 29 Ratih murka
30
Bab 30 Ratih mengusir Bu Susi.
31
Bab 31 ngidam
32
Bab 32 perkara Bakso
33
Bab 33 gangguan.
34
Bab 34 Ratih
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48 Rumah Ratih
49
Bab 49
50
Bab 50 Andre dan Bagas
51
Bab 51 Luruh dalam Dada
52
Bab 52 Mata di Dalam Senja
53
Bab 53 Senyap yang menggetarkan
54
Bab 54 Liontin Naga Merah
55
Bab 55 Andreas
56
Bab 56 Ngidam Makan di Hajatan
57
Bab 57 Acara nikahan.
58
Bab 58 Andre Menjadi Pengantin
59
Bab 59 kembali Sebagai Pengantin Baru
60
Bab 60 Bayangan di tengah Malam
61
Bab 61 Ratih Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!