Mereka sangat menantikan siapa yang menjadi wali kelas mereka, satu demi satu guru memperkenalkan diri. Dan kini giliran IPA ², dan mereka kini mendapat kan wali kelas bernama Fitri. Setelah ibu Fitri memperkenalkan diri, mereka langsung dibawah masuk ke ruangan kelas mereka.
Di ruangan kelas, ibu Fitri memperkenalkan kembali siapa dirinya. Dan kemudian memilih perangkat kelas.
'' Hai anak-anak, perkenalkan nama ibu Fitri. Ibu adalah wali kelas kalian, dan ibu adalah guru kimia.'' jelasnya.
'' Wah, ternyata wali kelas kita guru kimia.'' ucap Tia.
'' Iya, aku nggak nyaka. Mudah-mudahan kita bisa mengerjakan tugas-tugas yang akan di berikan oleh ibu Fitri.'' ucap Sani, yang sedang kebingungan.
'' Baiklah anak-anak, sekarang kita akan memiliki perangkat kelas. Ada yang mau mencalonkan diri?'' tanya ibu Fitri.
Awalnya tidak ada yang mengangkat tangan, tetapi akhirnya. Ada seorang anak laki-laki yang duduk di paling belakang, ia pun mengajukan dirinya sebagai ketua kelas. Sebut saja namanya Nizam, ia adalah anak yang berkacamata.
'' Saya Bu, saya ingin mengajukan diri sebagai ketua kelas.'' ucapnya yang bernama Nizam itu.
'' Ada lagi selain Nizam?'' tanya Bu Fitri.
Suasana berubah hening, tidak ada lagi yang bersuara di ruangan itu. Akhirnya ibu Fitri mengambil keputusan Nizam sebagai ketua kelas.
'' Karena sudah tidak ada lagi yang ingin mengajukan diri, kalau begitu ibu memutuskan Nizam sebagai ketua kelas.'' ucap Bu Fitri dan semua anggota kelas bertepuk tangan.
'' Kalau begitu sekarang kita lanjutkan, kira-kira siapa yang mau jadi sekertaris?'' tanya Bu Fitri.
Kini tidak ada satu pun yang mengangkat tangannya, jadi Bu Fitri memutuskan. Bu Fitri pun akhirnya menunjuk asal saja, dan terpilihlah Sani sebagai sekertaris dan Tia sebagai bendahara.
'' Karena pembagian telah selesai, ketua kelas. Kamu sekarang pergi ke bawah dan lihat jadwal pelajaran!'' perintah Bu Febri.
Tidak butuh waktu lama Nizam pun akhirnya kembali, Iya pun menyerahkan telepon genggamnya yang telah membantu jadwal pembelajaran. Kini ia menyerahkannya kepada Sani selaku sekretaris, dan Sani langsung menuliskannya di papan tulis.
Tidak ada suara di dalam ruangan tersebut, semua siswa menulis jadwal pembelajaran. Dan jadwal pembelajaran itu akan berlaku mulai besok, alangkah kagetnya Sasha ketika mengetahui jam pembelajarannya. Ia sangat membenci pembelajaran bahasa Inggris, tetapi dia mau belajar bahasa Inggris ada sampai 15 les. Dan jujur saja itu membuatnya pusing, dan tidak tahu harus berkata apa lagi.
Sepulang sekolah mereka dikumpulkan di lapangan belakang, Sasha mengikuti perkumpulan sebagai anak yang ingin mendaftar organisasi. Tidak banyak anak yang berbaris di belakang, karena banyak yang memilih untuk tidak ikut organisasi. Dan memilih untuk les dan belajar di rumahnya, dan memang itulah kenyataannya.
Tanpa sengaja Sasya bertemu dengan Wahyu, Wahyu adalah teman Sasha sewaktu SD. Dan mereka tidak menyangka akan disatukan di dalam SMA yang sama, sudah 3 tahun lamanya mereka tidak bertemu. Dan kini mereka bertemu kembali, jujur keduanya sangat bahagia karena dapat bertemu kembali. Seusai perkumpulan mereka berdua berbincang tentang masa lalu, mereka terus tertawa di dekat pintu gerbang. Dan akhirnya mereka menjadi pusat perhatian para siswa, tetapi mereka tetap saja tidak peduli.
Tak terasa hari mulai berganti, kini Sasha menghabiskan waktunya untuk berlatih marching band. Karena sesuai dengan jadwal marching band akan menampilkan penampilan pada saat 17 Agustus, dan kini sudah bulan Juli. Waktu mereka untuk berlatih sudah tidak banyak lagi, karena itu mereka jadi jarang masuk kelas.
Sasha sering meninggalkan kelas bersama dengan paskah, mereka terus berlatih. Tak terasa 17 Agustus pun tiba, mereka tampil dengan sangat menawan. Walaupun mereka tidak memenangkan perlombaan, tetapi mereka sangat bahagia karena telah berusaha sebaik mungkin.
Keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus, pembina marching band mengajak seluruh anggota marching band untuk jalan-jalan ke sebuah pantai. Mereka pergi dengan beramai-ramai, dan membawa ikan untuk dibakar di pinggir pantai. Karena perjalanan yang cukup jauh, mereka tidak memungkinkan untuk pulang sore. Sasya sampai di simpang rumahnya diantar oleh mobil angkutan pada pukul 08.00 malam, dan teman-teman organisasinya yang lain kembali ke sekolahnya.
Sasha dijemput oleh ayah, sebelumnya sang ayah tidak pernah menjemputnya. Ini adalah kali pertamanya dijabat oleh sang ayah, dan ia merasa sangat bahagia. Sasha pun akhirnya sampai di rumah dengan damai, kemudian ia langsung membersihkan dirinya. Dan melakukan kegiatan seperti biasanya.
Keesokan harinya Sasha kembali ke sekolah, kini Sasha tidak perlu untuk berkumpul dengan anak-anak organisasi. Karena acara yang dilaksanakan telah selesai, dan mereka diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan. Sasya memilih untuk menghabiskan waktu di kelas, mengobrol dan berbincang dengan teman-temannya.
Tiba-tiba saja temannya mendekatinya, dan Wina membocorkan rahasia terbesarnya. Iya tidak pernah menceritakannya kepada siapapun, hanya Sasha lah yang mengetahuinya.
'' Sya aku mau cerita, tapi kamu jangan ketawa ya.'' ucapnya memperingati.
'' Iya tenang aja, emangnya kamu mau bicara apa?'' tanya Sasha yang penasaran.
'' Coba kamu lihat cowok itu!'' perintah Wina, siapa langsung menatap ke arah cowok tersebut, dan Sasha juga mengetahui siapa cowok itu.
'' Biar aku tebak, jangan bilang kamu suka sama dia ya?'' tebak Sasya.
Wina tidak menjawab ia hanya tersenyum dan mengangguk, Sasha yang menyadari tingkah Wina. Dia pun menyimpulkan kalorinya suka dengan teman sekelasnya itu, dan ia pun berjanji untuk membantunya untuk dekat dengan pemuda itu.
'' Apa nggak salah Win?'' tanya Siapa yang merasa heran.
'' Nggak, kamu mau bantuin aku kan.'' ucapnya dengan ekspresi memohon.
'' Iya kamu tenang aja, aku akan bantu kamu untuk dekat dengannya.'' balasnya dengan menggunakan tangan membentuk tanda oke.
Sejak saat itu Sasya membantu Wina untuk dekat dengan temannya itu, dan semakin hari Sasha semakin dekat dengan teman sebangku dari pemuda yang disukai oleh Wina. begitu saja hubungannya dan cara pemindai itu yang sudah mulai akrab, Sasya pun merasa bahagia melihat kebahagiaan mereka.
Tiba-tiba saja, Sasha dan Wina terbentuk dalam sebuah pelajaran. Biasanya bila Wina tidak mengetahui, Wina akan bertanya kepada Sasha. Tetapi kini Sasha juga tidak mengetahuinya, dan akhirnya Sasya memutuskan untuk bertanya kepada Sani.
'' Sani aku boleh tanya nggak, ini soal nomor 3 gimana jawabnya ya?'' tanyanya yang memang tidak mengetahui.
'' Aduh Sya maaf, bukannya aku nggak mau. Cuman aku pun nggak ngerti, mending kamu tanya aja sama Joko.'' ucap Sani dengan menunjuk ke arah Joko.
Dengan tanpa basa-basi, Sasha pun segera pergi menghampiri Joko. Ia pun bertanya tentang soal nomor 3.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Toresan Dyaf
Sasya jadi Mak comblang, awas nanti naksir nya mala ke Sasya 🤣🤣
2023-08-17
0
Bilxyaf
Wah Wina uda mulai ada hati, jadi penasaran sama kelanjutannya
2023-07-27
0