Episode 3
si tamvan
Okeh mari kita lanjutkan episode sebelumnya
Keesokan harinya, setelah Febri memikirkan dan mendiskusikannya dengan Helena
Kini Febri sudah siap untuk berangkat ke kota untuk mencari pekerjaan
dia sudah membawa barang - barang yang dia perlukan untuknya saat di kota nanti
Febri berangkat ke kota menggunakan Kereta, karena jarak desanya dengan stasiun cukup jauh
Febri membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke stasiun
Febri
Ingat ya, di desa kamu jangan nakal
Febri
Belajar dengan rajin, jangan bergaul dengan orang yang tidak baik
Febri
dan juga, nurut dengan Pakde sama Bude jangan merepotkan mereka
Febri
Baguslah...dan ini..
Febri lalu berjalan mendekati Helena dan mengambil tangan Helena
Febri lalu meletakkan uang berwarna merah dengan jumlah yang cukup banyak, yang membuat Helena bingung
Febri
jangan boros-boros ya
Helena
Helena masih punya tabungan kok dirumah
Febri
simpan saja tabungan itu buat kamu, sekarang gunakan uang ini untuk jajan kamu ya?
Mendengar ucapan itu, membuat Helena mengeluarkan air matanya dan kemudian memeluk kakaknya
Helena
Hiks... terimakasih kak...
Febri lalu membalas perlukan dari adeknya dan mengelus-elus rambutnya
Dika dan Rosy yang melihat itu hanya tersenyum haru melihat sahabatnya akan pergi meninggalkan mereka
Dika
...dia sudah menjadi kakak yang baik ya
Dika
Waktu berjalan cepat, padahal kemarin baru saja SMA
Dika
sekarang dia sudah pergi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan
Rosy
Huhh... sayang sekali, padahal aku ingin sekali bermain bersama
Dika
Ingat umur bodoh, kau udah dewasa
Rosy
berisik kau juga ingin kan?
Dika lalu melihat kearah Febri yang masih berpelukan dengan adiknya, dan seketika sebuah senyuman kecil terbentuk dari ujung bibirnya
Dika
Iya, mungkin kau benar
Setelah itu mereka berdua berjalan mendekati Febri dan Helena
Dika
Kau jangan lupa untuk memberi kita kabar loh Feb
Rosy
iya, jangan lupa untuk kirim surat ke kita
Helena
Jangan lupa buka adek ya kak
Febri
Iya adikku tersayang...*mengelus-elus pipi Helena*
Mereka pun tertawa bersama
Setelah beberapa saat, kereta yang bertujuan ke pusat kota pun datang
Febri lalu berpamitan dengan adiknya dan kedua sahabatnya, dan setelah itu dia masuk kedalam kereta
Febri
...*melambaikan tangan*
Febri
...*menganggukkan kepalanya*
Kereta kemudian berjalan dan meninggalkan stasiun, Febri lalu mencari tempat duduk yang kosong
Setelah menemukan tempat yang kosong, Febri lalu duduk dan meletakkan barang-barangnya di bawah
Febri
...*melihat ke sekeliling*
Febri
Hmmm...(sepertinya tidak ada larangan di dalam sini, yasudah kalo begitu)
Febri lalu mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya, dan itu adalah rokok yang di bawa dari rumahnya
Kemudian Febri menyalakan rokoknya dan menghisapnya kemudian menghembuskan nya
Febri
...(ayah, ibu doakan Febri agar berhasil mendapatkan pekerjaan di kota)
Febri menikmati perjalanannya dengan memandang keluar jendela yang terdapat pegunungan, pesawahan, dan juga lautan
Dan tidak terasa Febri mulai ngantuk dan kemudian tertidur dengan posisi kepala yang menyandar ke jendela
"Perhatian kepada seluruh penumpang, sebentar lagi kita akan sampai di stasiun tujuan. Mohon untuk semuanya ber siap-siap dan memastikan barang-barang tidak tertinggal, terimakasih"
Mendengar pengumuman itu, Febri kemudian terbangun dari tidurnya dan lalu menatap kearah luar jendela
Febri terkejut karena yang tadinya ia lihat pemandangan alam sekarang dia melihat bangunan-bangunan yang tinggi dan megah
Hal itu membuat Febri tercengang dan mengeluarkan sifat kampungan nya, yang tidak pernah melihat gedung-gedung tinggi secara langsung
Setelah cukup puas memandangi gedung-gedung tinggi, Febri lalu mempersiapkan barang-barangnya dan siap untuk turun
Setelah beberapa saat Kereta pun berhenti di stasiun tujuan, para penumpang kemudian turun begitu juga dengan Febri
Febri
(Gila... besar-besar sekali)
si tamvan
Morak bet anyink
Febri
....*menggelengkan kepalanya*
Febri
Febri kamu harus cepat mencari tempat tinggal dan mencari pekerjaan
Febri
jangan fokus pada pemandangan kota
Febri
Emmm, tapi dari mana aku mulai
Febri
sedangkan aku nggak tau harus kemana
Febri lalu melihat ke sekelilingnya berharap mendapatkan tujuan arah kemana dia harus pergi
Saat sedang bingung, Febri melihat sebuah poster yang tertempel di dinding
Sontak Febri lalu berjalan mendekati Poster itu dan membacanya
Setelah membacanya, ternyata itu adalah poster kos-kosan
Febri lalu dengan cepat melihat kearah alamat kos-kosan tersebut tersebut, dan ternyata cukup jauh dari stasiun itu
Febri lalu melihat ke sekeliling nya untuk mencari tukang ojek,
Dan tak jauh dari pandangannya dia melihat sesosok pria yang mengenakan jaket hijau dan helm hijau
Febri
Febri lalu berjalan mendekatinya dan bertanya kepada orang itu
???
...Oh iya, kebetulan saya ojol mas
???
...iya ojol, ojek online
Febri
(ternyata hanya singkatan)
Febri
Eee, pak saya boleh minta anterin ke alamat ****** **** jalan ****
???
Ya udah kalo gitu naik mas
Febri pun di anterin oleh ojol itu ke alamat kos-kosan tersebut, di perjalanan Febri di tanyain
Mulai dari nama, alamat, umur dan lain sebagainya
si tamvan
Oke guys sekian dulu untuk episode kali
si tamvan
Besok-besok kita lanjutkan lagi
si tamvan
Oke see you next time
Comments
aritsu kyokata
salah ini
2024-05-05
0
aritsu kyokata
hhehehehe... buka adek...
2024-05-05
0
aritsu kyokata
temen langka cuy
2024-05-05
0