5. Warisan Sakinah

Selama ini Sakinah tidak mengetahui tentang warisan neneknya karena dia memang tidak pernah memperdulikan tentang hal itu. Dia saja tidak mengetahui apa-apa saja yang dimiliki oleh neneknya di desa itu.

Bi warsih mengajak Sakinah untuk keliling Desa. Melihat puluhan hektar tanah yang diwariskan oleh neneknya Sakinah yang sudah meninggal untuk cucunya.

" Lihatlah Non Sakinah sepanjang jauh mata memandang Ini semua adalah tanah warisan dari Ndoro nyonya besar yang diwariskan seluruhnya kepada Non Sakinah. Selama bertahun-tahun beliau meninggal. Saya telah menabungkan semua pendapatan dari lahan-lahan ini di dalam sebuah rekening atas nama Non Sakinah. Hari ini karena Non Sakinah sudah datang ke sini dan mau menetap di desa ini, maka saya akan segera menyerahkan tanggung jawab saya itu kepada Non Sakinah dan mengembalikan semua warisan almarhumah Nyonya besar yang selama ini menjadi tanggungan saya!" ucap Bi Warsih sambil menggenggam telapak tangan Sakinah yang saat ini tampak sedang berkaca-kacamatanya.

" Percayalah non. Nyonya besar selalu menunggu kepulangan tuan muda ke desa ini dan dia sangat menyesal karena dulu pernah menentang pernikahan Tuan Muda dan istri Tuan Muda. Bahkan sampai akhir hayatnya Nyonya Besar masih menunggu kepulangan Tuan Muda. Bahkan hampir setiap malam nyonya besar selalu menangis dan menyesali segala yang sudah pernah terjadi sehingga akhirnya beliau hanya hidup sendiri tanpa keluarga yang dia cintai!" ucap Bi Warsih menceritakan kehidupan neneknya Sakinah ketika masih hidup.

Sakinah sampai menangis tersedu-sedu. Ketika dia mendengar semua cerita Bi Warsih tentang kesedihan dan juga kepedihan hidup neneknya sampai akhir hayatnya yang tetap menunggu kepulangan ayahnya yang sangat keras kepala dan tidak mau memaafkan sang ibu yang dulu pernah mengusirnya karena bersikeras ingin menikahi ibunya Sakinah yang hanya seorang wanita biasa bukan keturunan ningrat seperti keluarga ayahnya.

" Di Jakarta, hidup kami sangat susah Bi. Bahkan Ayah harus terjerat hutang kepada sahabatnya untuk mengobati Ibu yang sakit kanker. sehingga akhirnya dengan sangat terpaksa Ayah menjodohkanku dengan anak sahabatnya itu untuk melunasi hutang-hutang kami yang sangat banyak sekali." ucap Sakinah.

Mata Bi Warsih sampai berkaca-kaca ketika dia mendengarkan semua cerita Sakinah yang sangat menyedihkan dan membuat pilu hatinya.

" Kami berdua menikah tanpa cinta. Sehingga selama 5 tahun pernikahan itu, bahkan suamiku tidak pernah mau menyentuhku ataupun menganggapku sebagai istrinya." air mata Sakinah semakin deras mengalir di pipinya yang mulus tanpa cela.

Bi Warsih memeluk Sakinah dengan penuh kasih sayang. Memberikan kekuatan kepada cucu majikannya yang sejak kecil tidak pernah bertemu dengan neneknya.

Sikap ayahnya Sakinah yang keras kepala yang membuat hubungan kekeluargaan menjadi jauh. Bahkan sampai meninggal neneknya Sakinah pun Sakinah hanya datang pada saat pemakamannya saja.

Saat Bi Warsih meminta kepada ayahnya Sakinah untuk tinggal di desa itu. Ayahnya Sakinah menentang berat dan menolak keras. Karena dia masih marah dan sakit hati terhadap ibunya sendiri yang dulu telah menghinanya. Ketika dia menikahi sang istri yang sudah meninggal karena penyakit kanker yang kronis.

Operasi tidak menolongnya sama sekali. Hanya meninggalkan hutang yang sangat banyak untuk pengobatan sang istri yang akhirnya mengorbankan Sakinah dalam pernikahan paksa yang menghancurkan kehidupan Sakinah sampai akhir.

" Kemarin tanpa sengaja aku mendengarkan suamiku bicara di dalam telepon." Sakinah menangis tersedu. Hatinya sakit sekali.

" Dia berniat menjualku kepada seorang bandar Kasino Bi, hanya untuk melunasi hutang-hutang judinya di kasino. Aku sangat marah dan juga sangat sedih mendengarnya. Oleh karena itu, aku nekat kabur ke tempat ini dan meninggalkan kehidupan durjana bersama suami yang bahkan tidak pernah menganggapku sebagai istrinya! Hiks hiks!" Sakinah menangis tersedu di dalam pelukan dewasa yang merasa iba dengan nasib cucu majikannya.

Di tengah ladang itu, mereka berdua sedang menangis tersedu-sedu. Mereka seakan tidak memperdulikan begitu banyak mata para pekerja yang sedang bekerja di ladangnya Nenek Sakinah, memperhatikan Sakinah dan Bi Warsih yang sedang berpelukan satu sama lain dengan air mata yang membanjir di pipi keduanya yang sangat kontras.

Wanita cantik dan nenek tua yang berpelukan dengan begitu erat dengan air mata yang tidak mau berhenti membuat semua orang yang melihatnya ikut sedih.

" Bi Warsih! Apakah dia adalah Non Sakinah, putri dari Tuan Muda Revan?" tanya salah seorang pekerja yang sedang bekerja di ladang perkebunan teh yang sangat luas.

Mendengar pertanyaan itu, seketika membuat Bi Warsih dan sakinah menjadi sadar tempat. Bahwa saat ini mereka berada di ruangan publik di mana banyak mata yang sedang memperhatikan mereka.

Bi Wasih sampai tersenyum sendiri. Ketika dia menyadari saat ini dirinya dan Sakinah sedang menjadi tontonan para pekerja.

Muka Sakinah bahkan memerah karena sangking malunya dilihatin oleh begitu banyak para karyawan yang sedang memetik daun teh di kebun neneknya.

" Ya ampun Bi! Sangking asiknya kita yang sedang bercerita. Sampai tidak sadar bahwa saat ini kita sedang berada di tengah kebun dengan begitu banyak karyawan yang memperhatikan kita!" ucap Sakinah sambil mengulas senyum kepada bewarsih yang dari tadi terus mengelus punggungnya berusaha untuk menghibur Sakinah yang sedang bersedih hatinya gara-gara suaminya.

Bi Warsih kemudian meninggalkan lokasi perkebunan teh dan mengajak Sakinah melihat pabrik teh milik keluarga Atmajaya.

" Ayo Non. Bibi akan ajak Non Sakinah untuk pergi melihat pabrik teh milik keluarga Atmajaya yang mulai sekarang akan Bibi serahkan pengawasan dan juga semua pengelolaannya kepada Non Sakinah sebagai pewaris dari keluarga Atmajaya satu-satunya di dunia ini!" ucap Bi Warsih sambil tersenyum kepada Sakinah yang tampak terkejut melihat pabrik yang begitu megah dan ratusan orang karyawan sedang bekerja dengan tekun.

" Bibi tidak bercanda kan kalau semua ini adalah milik nenekku? Kenapa selama ini ayahku tidak pernah bercerita tentang kekayaan nenek yang begini banyak?" tanya Sakinah yang tampak begitu takjub dan tidak percaya dengan semua hal yang ditunjukkan oleh Bi Wasih kepadanya.

Bi Warsih tampak tersedu-sedu, air matanya kembali menetes tanpa dia undang.

" Ketika dulu tuan muda Revan meninggalkan Desa ini adalah dengan kemarahan yang sangat besar. Dia tidak terima tentang nyonya besar yang menghina istri yang dia cintai. Oleh karena itu tuan muda Revan bersumpah bahwa dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya lagi di desa ini. Dan menganggap bahwa hubungan kekeluargaan telah terputus ketika itu!" isak Bi Warsih sedih.

Bi Warsih kemudian menceritakan kejadian memilukan puluhan tahun yang lalu yang akhirnya sedikit demi sedikit menggerogoti kesehatan neneknya Sakinah yang merasa sedih dengan kelakuan putranya yang memutuskan hubungan kekeluargaan hanya karena urusan percintaan yang tidak direstui olehnya.

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

jadi gitu. Sama2 mempertahankan ego. Seharusnya Bapaknya Sakinah berjuang ntuk mendapatkan restu n klupun gak direstui jgn sampe mutusin silaturrahmi karna bagaimanapun hubungan darah gak kan putus. Terlebih pada ibu kandung sendiri.

2023-04-14

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

tetap semangat thor

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Obsesi Stanley
2 2. Jebakan Untuk Reynaldi
3 3. Negosiasi
4 4. Kabur
5 5. Warisan Sakinah
6 6. Bingung
7 7. Kemarahan Stanley
8 8. Akhirnya
9 9. Ke Jakarta
10 10. Ke perusahaan
11 11. Kejutan Seorang Stanley
12 12. Mengalah dulu
13 13. Ancaman Untuk Renaldi
14 14. Resmi bercerai
15 15. Luar biasa
16 16. Mengesankan
17 17. Memikirkan segalanya
18 18. Usaha
19 19. Masih usaha juga
20 20. Menikah dan Kesedihan
21 21. Kemarahaan Seorang Stanley
22 22. Kesal
23 23. Ketika Tengah Malam
24 24. Kesadaran bersama
25 25. Bertemu teman
26 26. Memanjakan Istri
27 27. Bulan madu?
28 28. Berita bahagia
29 29. Kebahagiaan
30 30. Penghianatan Robert
31 31. Ampunan?
32 32. Ok?
33 33. Syukur
34 34. Apa?
35 35. Sadar
36 36. Pulang
37 37. Kalut
38 38. Sabarlah
39 39. Jangan bercanda!!
40 40. Usaha Starla
41 41. Deal!
42 42. Masa?
43 43. Biarkan saja
44 44. Menyerah
45 45. Marah
46 46. Amarah
47 47. Amarah Sabrina
48 48. Jebakan Matteo
49 49. Atur Strategi
50 50. Toleransi
51 51. Haruskah?
52 52. Usaha Stanley
53 53. Tegang
54 54. Akhirnya
55 55. Kesedihan
56 56. Aksi Melly
57 57. Sakinah yang mulai agresif
58 58. Kabur?
59 59. Hotel
60 60. Sedih
61 61. Penyamaran
62 62. Bertemu kembali
63 63. Aneh
64 64. Usaha Stanley
65 65. Pasrah??
66 66. Terbongkar?
67 67. Frustasi
68 68. Syarat??
69 69. Maafkan aku
70 70. Mencari
71 71. Usaha Fic
72 72. Hidup baru?
73 73. Usaha terus
74 74. Usaha Stanley
75 75. Melahirkan
76 76. Kehidupan Agnes
77 77. Harus bagaimana?
78 78. Fic kenapa?
79 79. Sudahlah!
80 80. Keputusan
81 81. Melahirkan
82 82. Bujukan Fic
83 83. Bertemu Mirah
84 84. Bahagia
85 85. Kapok gak?
86 86. Stanley memang tiada duanya
87 87. Vivian itu siapa?
88 88. Rindu
89 89.Kebahagiaan
90 90. Kelakuan Vivian
91 91. Bahagia
92 92. Akikah baby Sean Craig
93 93. Tenang saja
94 94. Kemarahan Stanley
95 95. Kembali
96 96. Bermain Api
97 97. Harus bagaimana?
98 98. Jangan Main-main!!
99 99. Sadarlah!!
100 100. Peringatan Stanley
101 101. Nekat Kau!!!
102 102. Marah lagi?
103 103. Cinta itu indah
104 104. Agnes melahirkan
105 105. Hidup baru Vivian
106 106. Gak juga!!
107 107. Kesal selalu
108 108. Kesempatan emas
109 109. Berjuang
110 110. Pengakuan
111 111. Harus bagaimana??
112 112. Bahagia
113 113. Entahlah!!
114 114. Gilakah?
115 115. Haruskah??
116 116. Pesan Terakhir Vivian
117 117. Mimpi
118 118. Di Pecat
119 119. Menyerah??
120 120. Makan siang
121 121. Amarah Raymond
122 122. Sedih
123 123. Apa?
124 124. Baiklah
125 125. Sabar selalu
126 126. Kemana Amanda?
127 127. Fic bertindak
128 128. Memutuskan
129 129. Penyesalan
130 130. Berita bahagia
131 131. Kesabaran Seorang Sakinah
132 132. 5 tahun kemudian
133 Pengumuman novel baru author
134 134. Pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Obsesi Stanley
2
2. Jebakan Untuk Reynaldi
3
3. Negosiasi
4
4. Kabur
5
5. Warisan Sakinah
6
6. Bingung
7
7. Kemarahan Stanley
8
8. Akhirnya
9
9. Ke Jakarta
10
10. Ke perusahaan
11
11. Kejutan Seorang Stanley
12
12. Mengalah dulu
13
13. Ancaman Untuk Renaldi
14
14. Resmi bercerai
15
15. Luar biasa
16
16. Mengesankan
17
17. Memikirkan segalanya
18
18. Usaha
19
19. Masih usaha juga
20
20. Menikah dan Kesedihan
21
21. Kemarahaan Seorang Stanley
22
22. Kesal
23
23. Ketika Tengah Malam
24
24. Kesadaran bersama
25
25. Bertemu teman
26
26. Memanjakan Istri
27
27. Bulan madu?
28
28. Berita bahagia
29
29. Kebahagiaan
30
30. Penghianatan Robert
31
31. Ampunan?
32
32. Ok?
33
33. Syukur
34
34. Apa?
35
35. Sadar
36
36. Pulang
37
37. Kalut
38
38. Sabarlah
39
39. Jangan bercanda!!
40
40. Usaha Starla
41
41. Deal!
42
42. Masa?
43
43. Biarkan saja
44
44. Menyerah
45
45. Marah
46
46. Amarah
47
47. Amarah Sabrina
48
48. Jebakan Matteo
49
49. Atur Strategi
50
50. Toleransi
51
51. Haruskah?
52
52. Usaha Stanley
53
53. Tegang
54
54. Akhirnya
55
55. Kesedihan
56
56. Aksi Melly
57
57. Sakinah yang mulai agresif
58
58. Kabur?
59
59. Hotel
60
60. Sedih
61
61. Penyamaran
62
62. Bertemu kembali
63
63. Aneh
64
64. Usaha Stanley
65
65. Pasrah??
66
66. Terbongkar?
67
67. Frustasi
68
68. Syarat??
69
69. Maafkan aku
70
70. Mencari
71
71. Usaha Fic
72
72. Hidup baru?
73
73. Usaha terus
74
74. Usaha Stanley
75
75. Melahirkan
76
76. Kehidupan Agnes
77
77. Harus bagaimana?
78
78. Fic kenapa?
79
79. Sudahlah!
80
80. Keputusan
81
81. Melahirkan
82
82. Bujukan Fic
83
83. Bertemu Mirah
84
84. Bahagia
85
85. Kapok gak?
86
86. Stanley memang tiada duanya
87
87. Vivian itu siapa?
88
88. Rindu
89
89.Kebahagiaan
90
90. Kelakuan Vivian
91
91. Bahagia
92
92. Akikah baby Sean Craig
93
93. Tenang saja
94
94. Kemarahan Stanley
95
95. Kembali
96
96. Bermain Api
97
97. Harus bagaimana?
98
98. Jangan Main-main!!
99
99. Sadarlah!!
100
100. Peringatan Stanley
101
101. Nekat Kau!!!
102
102. Marah lagi?
103
103. Cinta itu indah
104
104. Agnes melahirkan
105
105. Hidup baru Vivian
106
106. Gak juga!!
107
107. Kesal selalu
108
108. Kesempatan emas
109
109. Berjuang
110
110. Pengakuan
111
111. Harus bagaimana??
112
112. Bahagia
113
113. Entahlah!!
114
114. Gilakah?
115
115. Haruskah??
116
116. Pesan Terakhir Vivian
117
117. Mimpi
118
118. Di Pecat
119
119. Menyerah??
120
120. Makan siang
121
121. Amarah Raymond
122
122. Sedih
123
123. Apa?
124
124. Baiklah
125
125. Sabar selalu
126
126. Kemana Amanda?
127
127. Fic bertindak
128
128. Memutuskan
129
129. Penyesalan
130
130. Berita bahagia
131
131. Kesabaran Seorang Sakinah
132
132. 5 tahun kemudian
133
Pengumuman novel baru author
134
134. Pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!