Sabar Joe.. Sabar

Happy reading..

☘️

☘️

"Mama.. Kia bukan anak kecil lagi," rengek Kia, ketika Mama Gayatri memutuskan untuk mencari seorang bodyguard, guna menjaga dan menemani Putri semata wayangnya. Setelah kejadian malam itu.

Mama Gayatri sangat menghawatirkan keadaan Kia, waktu itu. Hingga tugas rembulan berganti dengan sinar mentari, tapi Azkia tak kunjung pulang. Baru ketika terik sang matahari sudah meninggi. Putri nya itu, baru balik ke rumah dengan wajah yang lusuh. Akan tetapi Mama dan Papa Azkia tak pernah tahu kejadian naas yang menimpa putri nya itu.

Pipi Kia mengembung. 'Sangat menyebalkan! Masa harus di awasin ketat begitu! Seolah-olah Kia, balita yang baru belajar jalan! Bahkan lebih parahnya, Kia mirip pengutil di minimarket atau di mall mall!' umpat Kia dalam hati, berjalan keluar Kafe Rindu Selawase.

"Ingat, Kia. Jangan bersikap yang berlebihan pada bodyguard yang menjaga kamu! Awas saja, jika Jonathan melaporkan perbuatan kamu yang macam-macam!" Mama Gayatri memperingatkan pada Azkia.

"Iya.. Iya.. Nyonya Gayatri Deolinda Wongso," jawab Kia, langsung menutup teleponnya setelah mengucapkan salam. Walaupun Mamanya di sebrang masih memberikan tausyiahnya.

'Huuh, jadi namanya Jonathan! Namanya keren sih! Tapi lihat saja nanti rupanya, sekeren namanya, nggak sih!' Kia ngedumel sendiri, seraya memasukan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Gimana, Kia. Sopir kamu jadi jemput kita? Atau kita pesan ojek online saja?" tanya Alisa dengan membuka sebuah aplikasi pemesanan jasa antar jemput.

"Nggak usah pesan ojek online, aku sudah dijemput sampai sopir. Kata Mama disuruh nunggu, orangnya lagi otw ke sini," kata Kia pada Alisa.

"Oke, oke," balas Alisa sambil nyengir memasukan kembali ponsel canggih nya ke dalam tas selempang.

****

"Sabar Joe.. Sabar! Ini hanya sementara bukan untuk selamanya!" Jonathan ngomel-ngomel sendiri.

Di siang terik yang biasanya dipergunakan untuk Jonathan bersantai ria, sekarang tugasnya bertambah satu lagi. Yaitu, menjadi bodyguard sang Putri tunggal dari keluarga Wongso.

"Semua gara-gara keputusan Papa yang memberatkan aku! Apa yang dikatakan Jessica itu benar adanya, ya? Papa kok bisa setega ini dengan aku, jika aku benar-benar anak kandungnya. Bukan anak adopsi!" Jonathan memijit pelipisnya, menurunkan kacamata yang sedari nangkring di hidung mancungnya. Lantas turun dari mobilnya untuk membukakan pintu buat Nona Azkia.

Tapi tugas utamanya saat ini, adalah menjadi bodyguard pribadi Nona Azkia. Tapi, hanya sekedar bodyguard pribadi atau bahkan sosok Jonathan juga sanggup mencairkan hati Putri kesayangan dari Tuan Devian Wongso dan Nyonya Gayatri Deolinda Wongso itu.

Dan kini, Jonathan berdiri tegak di hadapan dua wanita yang sudah menunggu kedatangannya.

"Siang Nona Azkia," sapa Jonathan dengan senyum cerah dan hangat untuk sang atasan barunya.

"Kamu?" pekik Azkia melotot sempurna. "Kamu Jonathan, bodyguard yang dikirim Mama buat ngawal aku?" cecar Kia pada pria tampan yang berdiri tegak di hadapannya.

"Iya, Nona Azkia. Saya Jonathan, pengawal pribadi Nona, Azkia. Sekaligus merangkap sopir dan juga personal assisten yang harus selalu mendampingi kemana pun, Nona Azkia pergi," ujar Jonathan dengan tetap menyunggingkan senyum terbaiknya.

"Oh my good, Kia! Ini sih bukan bodyguard, tapi lebih ke calon suami! Kalau modelan begini, aku juga mau dong! Pesan satu boleh, nggak, Kia?" goda Alisa berbisik di telinga Kia, tapi masih terdengar oleh pria tampan di depan mereka.

"Husst.. Mulut dijaga itu! Jangan asal jeplak! Jadi cewek jangan genit!" sahut Kia, seraya meremat bibir monyong Alisa.

"Kalau kamu nolak, aku bersedia nampung, Kia. Catat, ya. Alisa membuka lebar pintu hatinya untuk dia!" celoteh Alisa lagi.

"Sudah diam, bawel! Berisik!" hardik Kia, semakin kesal.

"Ya Alloh, Kia. Bodyguard kamu, tampan sekali tampangnya dengan hidung mancung bak perosotan anak PAUD. Dengan bola mata bersorot tajam dan berbingkai alis tebal. Sungguh hatiku melumer seketika melihat bodyguard kamu itu," Alisa masih saja memuji ketampanan pria yang berdiri dengan sikap sempurna membukakan pintu mobil untuk Nonanya.

"Beneran ini, Kia. Ketampanannya tidak kalah dengan aktor-aktor Holywood, yang mampu memanjakan mata lelah dan menenangkan perasaan galau," tambah Alisa.

"Bicara sekali lagi, nggak usah ikut mobilku!" ancam Kia, langsung masuk ke dalam mobil dan duduk dengan membuang pandangannya ke luar jendela.

'Kalau begini caranya, bisa-bisa kebebasanku semakin sempit. Kemana-mana harus bersama CCTV hidup. Kan jadi risih! Tahu gitu nggak usah balik ke sini, masih mending di rumah nenek!' gerutunya dalam bathin.

Azkia meraup kasar wajahnya. Hatinya merasa kesal dengan keputusan sepihak Mamanya. Gerak-geriknya ditangkap oleh pria tampan yang sudah siap duduk di belakang kemudi.

"Kita langsung pulang atau ke mana dulu, Nona Kia?" tanya lembut Jonathan mengawali tugasnya hari ini.

"Tau ah, gelap!" seru Azkia badmood.

"Kia, ini masih terang. Bukan gelap! Mata kamu siwer apa?" celutuk Alisa yang tidak peka dengan hati Kia, sekarang ini. Atau Alisa memang sengaja membuat daftar list kedongkolan Kia.

Sementara, pria tampan yang duduk di belakang stir bundarnya itu, tetap bersikap tenang dan makin terlihat cool, menyaksikan perdebatan sengit antara dua wanita yang duduk di jok penumpang belakang nya.

Azkia membuka layar sentuhnya. Dan mulai mengetikkan sesuatu, beberapa detik kemudian chat tersebut sudah terkirim ke ponsel yang dituju.

Alisa merasakan ada getaran dari dalam tasnya. Ia merogoh ke dalam, lalu menscoll ke atas untuk membuka aplikasi hijau di layar ponselnya.

Mata Alisa mendelik sempurna, membaca chat sahabatnya yang tenang duduk di sampingnya.

"Kamu kebanyakan protes, aku lempar beneran ke Mars! Mending tak punya sahabat seperti kamu sekalian!" chat berbau kemarahan sekaligus ancaman dari wanita yang diam seribu bahasa itu.

Alisa segera membalasnya. "Sabar woi.. Sabar!" dengan bertebaran emot ngakak terguling-guling nyungsep, Alisa mengirimkan pesan tersebut ke nomor yang sudah dihafal nya.

Tiiiiin..

Suara klakson yang mengagetkan seluruh penumpang mobil berwarna putih itu, langsung menambah deretan badmood KIA hari ini.

"Langsung jalan aja!" titah Kia pada Jonathan.

"Jalan ke mana, Nona Kia?" pertanyaan Jonathan yang langsung disambar oleh Alisa.

"Ke hatimu!" seloroh Alisa dengan tampang tak berdosa.

Jonathan yang sedari tadi menahan tawanya, hingga sakit di perutnya semakin bertambah volumenya.

"Hatimu.. Hatimu!" refleks tangan Lia meraup wajah Alisa. Mendapat serangan mendadak Alisa tak dapat mengelak.

"Woi.. Woi.. Kualat kamu Kia! Muka orang tua di remas-remas!" omel Alisa dengan melempar kasar tangan Kia.

"Hahaha.. Kamu masih waraskan?" pertanyaan Kia yang semakin membuat Alisa meradang.

"Waraslah!"

"Kalau waras kenapa kamu bilang begitu? Umur juga masih sepantaran juga!"

"Habisnya kamu sedari tadi manyun muluh!" protes Alisa. "Sudah terima saja dengan lapang dada, keputusan Mama kamu itu. Mungkin itu yang terbaik buat Putri kesayangannya!" omel panjang Alisa mengalahkan kereta ekspress jurusan Surabaya-Jakarta.

Fokus Jonathan tidak terpecahkan dengan suara gaib di belakangnya. Pandangannya tetap pada aspal hitam yang terhampar di depannya.

💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

niat pengin melupakan malah ini jadi bodyguard nya🤣🤣

2023-03-29

5

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

Joe msh ingat g sama kia ya,🤔

2023-03-29

4

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

mmg jodoh itu g bisa ditebak, ada aja jalane buat ketemu🤭

2023-03-29

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!