Nathan adalah seorang remaja yang memiliki seorang teman dekat bernama Dika. Mereka telah bersahabat sejak kecil dan selalu melakukan banyak hal bersama-sama. Namun, suatu hari Nathan menemukan bahwa Dika telah mengkhianatinya dengan cara yang tidak terduga.
Nathan dan Dika adalah dua sahabat kecil yang telah bersahabat sejak mereka masih kecil. Mereka selalu bersama, bermain bersama, dan merayakan setiap momen bersama. Kedua anak kecil ini memiliki ikatan yang kuat, dan tak ada yang bisa memisahkan mereka.
Ketika mereka berusia lima tahun, Nathan dan Dika bertemu di taman bermain yang sama. Mereka sama-sama mengenakan baju berwarna kuning dan memiliki senyum yang ceria di wajah mereka. Mereka langsung berteman dan mulai bermain bersama. Mereka bermain ayunan, bermain bola, dan menggambar bersama. Setelah itu, mereka menjadi sahabat yang tak terpisahkan.
Mereka juga sering berpetualang bersama. Mereka suka pergi ke hutan belakang rumah mereka dan bermain di sungai kecil yang mengalir di sana. Mereka suka menangkap ikan dan menonton kupu-kupu terbang. Mereka mengumpulkan batu kecil dan kerang untuk dijadikan pajangan di rumah mereka.
Ketika Nathan dan Dika masuk ke sekolah dasar, mereka masuk ke kelas yang sama. Mereka menjadi teman sekelas dan selalu bekerja sama dalam tugas-tugas sekolah. Mereka juga suka bermain peran, membuat drama mini dan membuat kisah-kisah lucu.
Ketika mereka tumbuh dewasa, Nathan dan Dika tetap bersahabat. Meskipun mereka berbeda sekolah dan mulai tertarik pada hal yang berbeda, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Mereka saling menghormati dan saling mendukung dalam segala hal.
Nathan merasa ada yang aneh dengan sikap Dika akhir-akhir ini. Ia sering kali tidak memberikan respon yang jelas saat Nathan bertanya tentang rencana mereka atau tidak menepati janjinya. Nathan merasa curiga, namun ia tidak ingin buruk sangka terhadap temannya.
Nathan: Hei, kalian semua tahu kan kalau kita sudah menyelesaikan tugas besar itu bersama-sama?
Teman: Ya, tentu saja. Ada yang salah?
Nathan: Saya menemukan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan. Dika telah memanipulasi nilai tugas kita.
Teman: Apa maksudmu?
Nathan: Nilai tugas kami sangat rendah, dan saya curiga Dika melakukan sesuatu. Saya mengecek hasil kerja kami sebelum dikumpulkan, dan menemukan bahwa nilai saya jauh lebih rendah dari yang seharusnya.
Teman: Wow, itu benar-benar tidak adil. Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?
Nathan: Saya tidak yakin. Saya sudah mencoba untuk bertanya kepadanya, tapi dia tidak memberikan jawaban yang jelas.
Teman: Mungkin dia mengalami masalah pribadi yang membuatnya melakukan hal itu?
Nathan: Mungkin saja. Namun, menurut saya, tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan seperti itu.
Teman: Kamu benar. Kita harus menemui Dika dan menanyakan hal ini secara langsung.
Nathan: Ya, saya setuju. Kita tidak bisa membiarkan kecurangan seperti ini terjadi tanpa konsekuensi.
Dalam percakapan ini, Nathan menemukan kecurangan nilai dari Dika dan memutuskan untuk menghadapi teman-temannya untuk membicarakannya. Mereka semua setuju bahwa ini tidak adil dan harus ditangani secara serius.
Namun, suatu ketika, Nathan menemukan bahwa Dika telah memanipulasi nilai-nilai pada tugas besar mereka yang dikerjakan bersama. Nathan sangat marah dan merasa sangat kecewa dengan temannya tersebut.
Nathan memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut dan menemukan bahwa Dika telah melakukan hal yang sama pada beberapa teman mereka yang lain.
Nathan: dika, saya ingin membicarakan tentang tugas besar yang kita kerjakan bersama.
Dika: Ya, ada apa?
Nathan: gue menemukan bahwa nilai tugas kita sangat rendah dan ada kecurangan di dalamnya. Apa lo tau sesuatu tentang ini?
Dika: Maafkan gue, Nathan. Gue harus jujur bahwa gue memanipulasi hasil tugas itu.
Nathan: Apa? Kenapa lo melakukan itu? Bukankah kita sudah bekerja keras untuk menyelesaikan tugas itu bersama-sama?
Dika: gue tau, dan gue benar-benar menyesal atas apa yang gue lakukan. Gue memiliki masalah pribadi dan merasa terdesak untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.
Nathan: Itu bukan alasan yang bisa membenarkan tindakan lo ,dika. Kita bisa bekerja sama untuk memperbaiki hasil tugas kita, bukan dengan memanipulasinya.
Dika: gue tahu, dan gue menyesal atas tindakan gue. Gue berjanji untuk tidak melakukan hal seperti ini lagi di masa depan.
Nathan: gue harap lo bisa memperbaiki kesalahan lo dan meminta maaf kepada semua orang yang terlibat dalam tugas ini.
Dalam percakapan ini, Nathan menghadapi dika atas pengkhianatannya yang memanipulasi nilai dan tugas mereka. Dika mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak melakukan hal serupa di masa depan. Meskipun Nathan merasa kecewa dan terluka, ia tetap mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut secara dewasa dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaikinya.
Dika ternyata telah mengkhianati kepercayaan dan persahabatan mereka dengan caranya sendiri.
***
Nathan merasa sangat sedih dan terluka dengan pengkhianatan Dika. Ia merasa kehilangan teman yang telah bersahabat dengannya selama bertahun-tahun. Nathan pun memutuskan untuk menghadapi Dika dan mengungkapkan perasaannya secara jujur.
Ketika Dika mengerjakan tugas besar dengan Nathan dan teman-temannya, dia merasa sangat terdesak untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Dia khawatir jika dia mendapatkan nilai rendah, orangtuanya akan sangat kecewa padanya dan meragukan kemampuannya. Oleh karena itu, Dika memutuskan untuk memanipulasi hasil tugas dan nilai mereka untuk memastikan dia mendapatkan nilai yang tinggi.
Ketika Nathan menemukan kecurangan, Dika merasa sangat terpojok. Dia tidak ingin mengungkapkan alasan di balik tindakannya karena dia takut teman-temannya akan memandang rendah padanya dan menyalahkannya atas tindakan tersebut. Namun, Dika tahu bahwa dia harus bertanggung jawab atas kesalahannya dan meminta maaf pada teman-temannya.
Dika mencoba menjelaskan alasan di balik tindakannya kepada Nathan dan teman-temannya, tetapi mereka tidak menerima alasan itu. Meskipun teman-temannya memahami bahwa Dika menghadapi tekanan dari orangtuanya, mereka masih tidak bisa membenarkan tindakan manipulatif Dika.
Akhirnya, Dika belajar untuk menghadapi tekanan dari orangtuanya dan memahami bahwa dia tidak perlu menunjukkan prestasi yang sempurna untuk memenangkan cinta dan dukungan mereka. Dia belajar untuk berbicara dengan orangtuanya tentang masalah dan kekhawatirannya, dan pada akhirnya, dia meminta maaf kepada Nathan dan teman-temannya atas tindakan manipulatifnya.
Melalui perjalanan ini, Dika belajar untuk menghadapi tekanan dari orangtuanya dan menjadi lebih dewasa dalam mengatasi masalah. Dia juga belajar bahwa kepercayaan dan persahabatan lebih penting daripada prestasi akademis yang sempurna.
Dika dan Nathan adalah dua sahabat baik yang telah saling mengenal sejak mereka masih kecil. Mereka selalu bersama dan selalu ada untuk satu sama lain dalam setiap keadaan. Namun, suatu ketika Dika melakukan kesalahan besar yang membuat persahabatan mereka terancam.
Dika merasa sangat menyesal atas kesalahannya dan menyadari betapa bodohnya dia telah bertindak.
Setelah beberapa waktu, Dika kembali menemui Nathan dan mengaku bahwa dia telah melakukan kesalahan besar. Dia meminta maaf kepada Nathan dengan tulus dan berkata bahwa dia siap menerima konsekuensi atas tindakannya. Nathan terkejut dengan perubahan sikap Dika dan merasa tersentuh oleh ketulusannya. Nathan memutuskan untuk memaafkan Dika dan mengembalikan persahabatan mereka seperti dulu.
Dika belajar banyak dari kesalahannya dan menyadari betapa pentingnya meminta maaf dan bertanggung jawab atas kesalahan. Dia dan Nathan kembali menjadi sahabat yang dekat seperti sebelumnya dan belajar bahwa persahabatan yang sejati adalah tentang saling menghargai dan mendukung satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
mis FDR
aku mmpir kk, semangat kk 💪
2023-03-23
1
Skyga Elnix
novel km keren juga aku suka. semangat ya ^^
2023-03-21
0
Skyga Elnix
siap terima kasih
2023-03-21
0