Pertarungan di Atas Kereta

Note (Update): (𝘒𝘢𝘭𝘪𝘮𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘧𝘰𝘯𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘢𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.) [𝙿𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚗𝚝 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚓𝚊𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚘𝚍𝚎 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚘𝚖𝚞𝚗𝚒𝚔𝚊𝚜𝚒 𝚛𝚊𝚑𝚊𝚜𝚒𝚊 𝚔𝚊𝚛𝚊𝚔𝚝𝚎𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚔𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚑𝚊𝚗.] Silahkan menekan ikon karakter untuk mendapat informasi tambahan. (Karakter figuran yang hanya lewat tidak akan disertai informasi tambahan) Pada beberapa chapter backsound akan disediakan. Anda bisa memutar backsound untuk pengalaman membaca yang lebih baik. Selamat membaca!💕
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
.
.
.
Aku berdiri di atap kereta sambil menjaga keseimbangan.
Anna
Anna
(𝘌𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨.)
Anna
Anna
(𝘛𝘪𝘨𝘢 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢.)
Anna
Anna
(𝘌𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶....)
Aku diam-diam gugup.
Pembunuh
Pembunuh
Gadis manis, bukankah sebaiknya kau pulang saja?
Pembunuh
Pembunuh
Kalau tidak jangan salahkan aku jika aku membunuhmu~
Anna
Anna
*𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮* Itu kalau kalian bisa.
Pembunuh
Pembunuh
Huh! Sombong sekali!
Pembunuh
Pembunuh
Jangan menyesal!
Pembunuh wanita itu mengayunkan senjata mirip cambuk berduri.
Anna
Anna
(𝘜𝘢𝘬𝘩!)
Aku berguling menghindar.
Belum selesai, pria tadi langsung menghujamku dengan rantai pisau miliknya.
Aku mengelak ke samping.
Pembunuh
Pembunuh
Oh, kau lincah juga.
Anna
Anna
*𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘪* Huh!
Anna
Anna
(𝘈𝘤𝘬! 𝘚𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘫𝘶.)
Lebar kereta tidak seluas itu, apalagi kereta sedang melaju kencang.
Tekanan angin dari arah berlawanan juga menyulitkan ku.
Pembunuh
Pembunuh
Lebih baik serang bersama agar cepat selesai.
Selepas perkataan pembunuh itu, sebilah pisau meluncur ke arahku seperti anak panah.
Aku hampir terlambat mengelaknya.
Pisau itu berhasil menggores rambutku.
Beberapa helai rambutku berterbangan.
Anna
Anna
(𝘜𝘬𝘩! 𝘛𝘪𝘨𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘳𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩.)
Anna
Anna
(𝘚𝘶𝘭𝘪𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢.)
Mereka menyerang bersamaan.
Sabetan cambuk, pisau berantai, dan pisau terbang menghujamku bertubi-tubi.
Aku mundur, berguling, melompat dan bermanuver untuk menghindar.
Berkali-kali aku terdesak ke tepi hingga hampir jatuh, tetapi aku melompat dan berputar di udara lalu mendarat kembali ke posisi aman.
Pembunuh
Pembunuh
Berhenti menghindar!
Pembunuh
Pembunuh
Menyerah saja! Kau bahkan tidak bisa membalas.
Anna
Anna
Hah! Aku cuma belum memutuskan untuk membalas!
Pembunuh
Pembunuh
Sudahlah! Buat dia kehabisan tenaga dan bunuh dengan cepat!
Pembunuh
Pembunuh
....
Anna
Anna
(𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢?)
Salah satu pria, yang sepertinya pemimpin mereka, hanya diam melihat.
Tapi, justru perilaku itu membuatku semakin tidak nyaman.
Karena sejak tadi dia diam, aku juga tidak tahu senjata apa yang dia gunakan.
Pembunuh
Pembunuh
Rasakan ini!
Si pembunuh wanita menerjang ku dan mengayunkan cambuknya kuat-kuat.
Aku menunduk kemudian tubuhku meluncur menghindari sabetannya.
Tubuhku yang meluncur kini berada di belakang wanita itu. Sebelum wanita itu sempat bereaksi aku dengan cepat menjegal kaki si wanita.
Pembunuh
Pembunuh
Agh!
Wanita itu terjatuh dan berguling-guling.
Setengah tubuhnya hampir jatuh dari kereta, tetapi dia berpegangan tepat waktu dan berusaha naik lagi.
Pembunuh
Pembunuh
Kau!
Si pria dengan rantai mengayunkan senjatanya.
Kali ini aku mengambil resiko dengan menangkap pisau berantai itu.
Pembunuh satunya kembali melempariku dengan pisau terbang.
Sambil tetap mencengkram rantai dengan kuat, aku meloncat mundur menghindari pisau terbang.
Anna
Anna
(𝘜𝘢𝘤𝘬! 𝘏𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘯𝘢!)
Dengan mengerahkan seluruh kekuatan otot yang kulatih, aku menarik rantai hingga si pembunuh ikut terseret.
Pembunuh
Pembunuh
Whoa!
Di luar dugaan pria dengan rantai ini lumayan ringan. Aku menarik rantainya dengan kekuatanku sampai pria itu terseret dan terlempar.
Aku sengaja mengarahkan tubuh pria itu ke wanita yang tadi masih berjuang naik.
Pembunuh
Pembunuh
Akh!
Pembunuh
Pembunuh
Uagh!
Aku tidak menyangka jika tubuh mereka akan bertubrukan lalu keduanya jatuh dari kereta bersamaan.
Pembunuh
Pembunuh
Rose! Zen!
Anna
Anna
(...𝘜𝘱𝘴)
Pembunuh
Pembunuh
𝗞𝗮𝘂!
Pembunuh dengan pisau terbang menatapku dengan penuh dendam.
Anna
Anna
J-jangan salah paham! Aku juga tak menyangka mereka berdua langsung jatuh begitu!
Pembunuh itu tidak mendengarkan dan melempar pisau dengan lebih brutal.
Anna
Anna
(𝘸𝘩𝘰𝘢, 𝘸𝘩𝘰𝘢! 𝘚𝘢𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘥𝘰𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩!)
Aku menunduk dan melompat mundur sambil berputar kesana-kemari menghindari pisau-pisaunya.
Anna
Anna
(𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘪𝘴𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘩?! 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴-𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴?!)
Sebenarnya senjataku mirip dengan miliknya, hanya saja berbentuk jarum beracun.
Tetapi, aku tidak bisa membawa banyak. Karena itulah aku sangat berhemat.
Anehnya pisau lempar yang tipis itu tidak ada habisnya.
Aku jadi ingin bertanya bagaimana cara dia menyimpannya.
Anna
Anna
Ukh!
Tanpa sadar kakiku ternyata sudah menginjak akhir kereta.
Jika aku mundur satu langkah lagi aku akan jatuh.
Pembunuh
Pembunuh
Mati!
Pembunuh itu menerjang ke arahku.
Karena sudah kepepet, aku melemparkan jarum beracun ke arahnya.
Pembunuh
Pembunuh
!!
Terjangannya terhenti dan dia mundur untuk menghindari jarum.
Aku segera melaju ke arahnya dan memberikan pukulan sebelum dia sempat mengeluarkan pisau-pisaunya lagi.
Pembunuh
Pembunuh
ukh!
Aku memukul dan melakukan manuver tendangan.
Pembunuh itu berhasil menangkisnya, tetapi badannya terhuyung.
Aku melancarkan tendangan putar lagi.
Anna
Anna
(𝘗𝘰𝘬𝘰𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘱𝘪𝘴𝘢𝘶-𝘱𝘪𝘴𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘱𝘰𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪.)
Aku terus memberinya serangan tanpa jeda agar dia tidak memiliki waktu untuk mengeluarkan pisau.
Kami berkelahi tangan kosong selama beberapa saat.
Anna
Anna
(𝘈𝘥𝘢 𝘤𝘦𝘭𝘢𝘩!)
Ketika ada kesempatan, aku menarik salah satu jarum beracun dari kantung persediaan ku dan dengan cepat menancapkan jarum ke leher pembunuh itu.
Pembunuh
Pembunuh
Akh!
Pembunuh itu memegangi lehernya dan dengan segera mencabut jarum yang menancap.
Anna
Anna
(𝘞𝘰𝘸...𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘣𝘶𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶.)
Anna
Anna
(𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪, 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘶𝘮𝘢. 𝘙𝘢𝘤𝘶𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘳.)
Pembunuh itu ingin berlari menyerang lagi, tetapi dia terjatuh dengan kaki yang lemas.
Pembunuh
Pembunuh
Ugh... Apa...yang kau....
Bruk!
Pembunuh itu hilang kesadaran dan terjatuh tak bergerak di atap kereta.
Anna
Anna
(𝘏𝘶𝘧𝘵...𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨...)
Dang!
Anna
Anna
!!
Dengan insting aku reflek menunduk dan berguling ke belakang.
Aku melihat pria yang sejak tadi diam, kini mengacungkan pistol tanpa suara.
Pembunuh
Pembunuh
*𝘉𝘦𝘳𝘵𝘦𝘱𝘶𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯* Hebat! Kau mengalahkan mereka sendirian. Kau memang punya kemampuan, gadis kecil.
Anna
Anna
Hah! Tidak seperti seseorang yang sejak tadi hanya diam melihat seperti pengecut!
Pembunuh
Pembunuh
*𝘔𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘪* Ho!
backsound
backsound
Not support
Dang! Dang! Dang!
Dia beruntun menembak ku.
Aku dengan gesit melakukan lompatan manuver ke belakang dan menghindari semua pelurunya.
Anna
Anna
(𝘏𝘶𝘸𝘢....𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘶𝘭𝘪𝘵! 𝘓𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶𝘴!)
Pembunuh
Pembunuh
*𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘪* Sudah lelah?
Anna
Anna
Huh! Aku baru mulai!
Yah, aku hanya menjawab sok berani.
Pria itu kembali memberondongku dengan tembakan.
Kali ini aku mengandalkan kecepatanku dengan berlari zig-zag menghindari peluru.
Aku membuat pengecoh dengan melempar beberapa jarum.
Pembunuh
Pembunuh
Ck!
Pembunuh itu berdecak dan menghindari jarumku.
Di saat dia fokus dengan jarum yang meluncur, aku dengan cepat melancarkan tendangan putar ke tangannya.
Pistol di tangannya terlepas dan jatuh dari kereta.
Anna
Anna
*𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮* Sekarang sudah–
Dug!
Anna
Anna
Agh!
Pria itu menendangku. Beruntung aku sempat menangkis.
Tetapi, kekuatannya hebat. Tubuhku mundur beberapa langkah.
Anna
Anna
(𝘊𝘬! 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘭𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩.)
Pria itu terlihat akan mengeluarkan sesuatu dari balik mantelnya.
Anna
Anna
(!! 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘪𝘴𝘵𝘰𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯?!)
Ternyata tidak. Pria itu mengeluarkan sebuah tabung logam.
Dia menekan sesuatu di bagian tabung itu dan seketika tabung itu memanjang dengan pisau dua mata yang mengkilap diujungnya.
Tabung itu berubah menjadi tombak dalam beberapa detik.
Anna
Anna
(𝘞𝘰𝘸...𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘴𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯...)
Anna
Anna
(𝘈𝘩! 𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘨𝘶𝘮!)
Pembunuh
Pembunuh
Sekarang mari kita lihat sejauh mana kemampuanmu!
Aku mengeluarkan dua pedang pendek dari balik lengan baju.
Akhir-akhir ini aku banyak berlatih, jadi aku masih bisa melempar jarum beracun dengan dua pedang pendek di tangan.
Tetapi, ini masih belum cukup.
Anna
Anna
(𝘊𝘪𝘩! 𝘛𝘰𝘮𝘣𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯 𝘴𝘪𝘩, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘨𝘪𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶.)
Tombak miliknya memiliki jangkauan lebih luas dari pada pedang pendek yang aku punya.
Jarum yang terisa juga tidak banyak. Akan sulit untuk mengalahkannya.
Pembunuh
Pembunuh
Ha!
Pria itu menerjang dengan ayunan tombaknya yang kuat.
backsound
backsound
Not support
𝘛𝘳𝘢𝘯𝘨!
Mata tombaknya beradu dengan pedang pendek milikku.
Aku berputar melemparkan jarum-jarum beracun ke arahnya.
Pria itu dengan lihai memutar tombak dan menghalau semua jarum yang terbang ke arahnya.
Anna
Anna
Cih!
Pria itu kembali melancarkan serangan.
Dia menusuk, mengayun, dan memutar tombaknya dengan ahli.
𝘛𝘳𝘢𝘯𝘨! 𝘛𝘢𝘬!
Kami saling adu senjata selama beberapa menit. Suara dua logam yang beradu menimbulkan decitan.
Anna
Anna
Ukh!
Kakiku lagi-lagi berada di ambang kereta. Aku kembali terpojok.
Di sisi lain pria itu siap menerjang.
Tetapi,
backsound
backsound
Not support
𝘛𝘶𝘶𝘶𝘶𝘶𝘶𝘶𝘵𝘵𝘵𝘵𝘵𝘵
Suara lenguh kereta yang panjang terdengar.
Pria itu mendadak berhenti dan melihat ke depan.
Anna
Anna
(𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢?)
Di depan sana Kota Berlint sudah terlihat. Kereta sebentar lagi sampai.
Pria itu kemudian menekan bagian tombak dan tombak itu berubah menjadi tabung pendek lagi.
Dia berbalik dan berjalan pergi.
Anna
Anna
Hei! Mau pergi kemana kau!
Rupanya dia menghampiri si pembunuh pisau terbang yang terkena jarumku dan mengecek nadinya.
Pembunuh
Pembunuh
Huh! Masih hidup? Ternyata kau tidak membunuhnya, ya?
Setelah mengatakan itu, pria itu menendang tubuh si pembunuh hingga terguling dan jatuh dari kereta.
Anna
Anna
!!!??
Anna
Anna
Apa– Apa yang kau lakukan? Bukankah dia rekanmu?!
Pembunuh
Pembunuh
*𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘪* Sudah lama sejak terakhir kali aku melihatmu. Sekarang kau sudah besar, ya.
Anna
Anna
??? (𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯?)
Saat ini kereta sedang melalui wilayah hutan sebelum memasuki daerah perkotaan Berlint.
Pria itu mengambil ancang-ancang, berlari, dan melompat dari atas kereta.
Anna
Anna
!!! Tunggu–
Tanpa diduga pria itu melakukan lompatan manuver dan mendarat di salah satu dahan pohon.
Dia bergerak cepat melompat di antara pepohonan dan menghilang ke dalam hutan.
Anna
Anna
W-wow...
Anna
Anna
Apa itu barusan?
Anna
Anna
Aku tahu kemampuan pria tua itu bagus, tapi....
Anna
Anna
Aku tidak menduga dia bisa melakukan itu juga.
Anna
Anna
Melihat orang yang kurasa sudah kepala enam itu bergerak seperti ninja benar-benar sesuatu.
Aku menatap pemandangan yang sedang dilalui kereta.
Hamparan hutan dengan gunung dan matahari di kejauhan. Ujung-ujung bangunan tinggi yang ada di Berlint sudah terlihat dengan jelas.
Melihat ini, aku merenung sebentar.
Anna
Anna
(𝘚𝘦𝘢𝘯𝘥𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘪𝘴𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪.)
Anna
Anna
(𝘏𝘶𝘧𝘵! 𝘛𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘳𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘮𝘢𝘺𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘪𝘵.)
Karena di atap sudah tidak ada apa-apa aku harus kembali masuk ke dalam kereta.
Anna
Anna
(𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘪 𝘑𝘰𝘩𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘱𝘰𝘳.)
Aku berjalan ke pintu samping kereta yang tadi dibuka Max.
Aku berpegangan pada langit-langit pintu dan meloncat turun.
Sepertinya pertarungan hari ini masih belum berakhir.
.
.
.
══━━✥𝘉𝘌𝘙𝘚𝘈𝘔𝘉𝘜𝘕𝘎✥━━══
Hello para pembaca :" Sejauh ini, chapter "Pertarungan di Atas Kereta" adalah chapter terpanjang. Apalagi ini adalah chapter action. Saya baru pertama kali membuat cerita action. Ternyata cukup sulit :" Semoga ceritanya bisa dipahami dan mohon maaf jika masih banyak kekurangan. Saya masih belajar. Itu aja. Terima kasih buat kalian yang sudah mampir dan membaca sampai sini💕 Semoga suka dengan chapter ini💕
Terpopuler

Comments

Kevin_si_timunlaut

Kevin_si_timunlaut

sukaaaa bangett thor... banyakinn chapter yg begini yaa!!

2023-02-01

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!