Tidak biasa, Fumika berjalan ke area perumahannya dengan menenteng belanjaan. Biasanya dia pulang bersama Mina.
Tapi dikarenakan suatu hal, Fumika memilih pulang sendiri. Benar, belanja. Fumika sudah hapal betul Mina akan mengomel karena durasi belanja Fumika mirip seperti ibunya yang bahkan bisa berdiri satu jam di depan freezer demi memilih minuman yang akan dibeli.
Namun entah kenapa, walau sudah sering berjalan sendiri di jalanan saat malam hari, kali ini Fumika merasa ada hal janggal.
Hawa dingin dan sepi. Pukul 12 memang waktunya orang-orang istirahat, tapi ia merasa ini bukan hal biasa.
Fumika
(Masih jauh lagi.. duh ada apaan, sih. Ya kali seta—)
Tiba-tiba di depan sana ada sosok tinggi besar, siluet seorang pria yang tampak mengerikan. Entah mata Fumika yang salah atau memang bentuknya seperti itu, pria itu memiliki sayap besar di punggungnya.
Fumika
Duh anjir apaan lagi, sih. Siluman kelelawar? UDAH LAH WOI AKU MAU PULANG!
Siluman Burung
Bukan kelelawar, tapi..
*Berjalan mendekati Fumika*
Fumika
GASP— ANJINK NGERI COK!
BUAK!
Siluet lain segera menabrak sosok mengerikan itu dan membuatnya terjungkal. Aroma yang sempat menyambar hidung Fumika membuatnya terkesiap.
Comments