ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 4 : Keluar Dari Hutan

Setelah mengalahkan bos dari hutan, Ferisu terpilih sebagai penguasa hutan berikutnya. Saat ini dia sedang berjalan menuju kearah luar hutan, perjalanan menuju keluar memakan waktu cukup lama.

Cih! Aku sudah berjalan selama 5 hari tanpa henti, tapi masih saja tak terlihat ujungnya. Seluas apa hutan sialan ini!

Karena Ferisu merupakan seorang vampir, tidak tidur selama 1 minggu penuh tak akan membuat dirinya mengantuk. Namun, energi sihir dan staminanya cukup terkuras karena selalu menggunakan skill serta berjalan tanpa henti.

"Tuan, sebaiknya Anda istirahat dulu. Sudah 5 hari Anda berjalan tanpa henti," ujar Kuro dengan khawatir.

"Baiklah," saut Ferisu dengan nada jengkel.

Ia berhenti di pertengahan jalan dan duduk santai di pinggir sungai dengan raut muka yang terlihat begitu kesal. Aura membunuh yang dipancarkan oleh Ferisu begitu besar hingga membuat semua monster yang ada di sekitar tak ada yang berani mendekat.

"Tu-Tuan ... ?" panggil Kuro dengan sedikit ketakutan.

"Maaf, aku tak bisa mengendalikan-nya, biasanya aku meminum obat untuk menekan emosiku. Namun, aku tak punya obatnya disini," jelas Satoru dengan nada dingin.

Setelah setengah jam berlalu, Ferisu bangun berdiri dan melanjutkan perjalanan. Pergerakannya menjadi lebih cepat ketimbang sebelumnya, ia mengarahkan tangannya ke depan. "Blood Control : Rain of Blood Needles!" menggunakan skill pengendalian darahnya untuk menembakkan banyak jarum tajam yang terbuat dari darah.

Bam!

Dari arah depan terdengar suara benda keras yang terjatuh. Saat sampai disana terlihat seekor beruang dengan bulu yang dialiri oleh listrik tergeletak di tanah. Ferisu menyayat tubuh beruang itu dan meminum darahnya untuk memulihkan energi sihir dan stamina miliknya.

...Magic Skill : Ligtning Magic Berhasil Didapatkan!...

Setelah beberapa hari berjalan akhirnya ujung dari hutan itu terlihat. Sebuah padang rumput yang sangat luas menjadi pemandangan pertama yang dilihat oleh Ferisu saat keluar dari hutan itu.

"Ouh! Benar-benar tempat yang begitu luas dan angin yang berhembus juga cukup sejuk!" ucap kagum Ferisu saat melihat padang rumput yang luas itu.

Saat itu emosi Ferisu mulai kembali tenang dan aura membunuh besar yang ia pancarkan mulai menghilang. Ferisu berjalan dengan santai melewati padang rumput itu sembari melihat ke segala arah.

"Hei Kuro, apa ada sebuah desa atau kota di dekat sini?" tanya Ferisu.

"Saat ini kita berada di bagian utara hutan Blanca, sekarang kita ada di perbatasan antara kerajaan Rigle dan kerajaan Elven Garden," jawab Kuro.

"Aku tak peduli soal itu, jawab saja ada kota atau desa tidak di dekat sini?" tanya Ferisu sekali lagi dengan nada dingin. Terlihat dari sorot matanya yang cukup kesal saat mendengar nama Rigle.

"Akh, i-iya. Jika dari sini, yang paling dekat adalah desa pada elf dari kerajaan Elven Garden," jawab Kuro.

Setelah mendengar hal itu Ferisu melanjutkan jalannya menuju ke arah desa tempat para elf yang tinggal di pinggiran wilayah kerajaan. Namun, Kuro mencoba untuk menghentikan Ferisu.

"Tu-Tuan, bukankah lebih baik anda pergi ke wilayah manusia? Penampilan anda sebagai vampir tak akan mudah dikenali karena mirip dengan manusia," ujar Kuro dengan ragu.

"Aku akan kesana nanti untuk membuat perhitungan pada mereka. Namun, saat ini aku perlu mengumpulkan kekuatan dan mencari informasi tentang dunia ini terlebih dahulu," jawab Ferisu dengan serius.

"Tapi, saat ini ... ."

Ketika sampai di desa itu, terlihat segumpal asap hitam dan rumah-rumah penduduk yang terbakar. Melihat hal itu Ferisu langsung berlari mendekat, pada saat itu ia melihat sebuah bendera dengan lambang kerajaan Rigle.

Suasana di hatinya yang sebelumnya sudah kembali tenang, kini mulai kembali merasakan kemarahan. Aura membunuh yang sebelumnya menghilang, kini kembali meluap-luap keluar.

Jadi kalian ada disini yah, kalau begitu aku akan memberikan salam hangat untuk kalian.

Di raut wajah Ferisu terlihat sebuah senyuman yang begitu menyeramkan. Seperti seekor predator yang siap untuk memburu mangsanya, ia bergerak dengan begitu cepat. Saat sampai di desa itu, salah satu kepala dari kesatria Rigle melayang terbang tanpa ada yang menyadari serangan kejutan itu.

"A-Apa yang terjadi?" gumam para kesatria dengan penuh kebingungan.

"Yo! Lama tak bertemu bajingan Rigle sialan," sapa Ferisu dari atap rumah sembari melemparkan sebuah kepala kesatria lain yang ia penggal.

"Si-siapa kau!" teriak para kesatria dengan wajah panik mereka.

"Jahatnya~ padahal kalian yang mengganggu tranfer ku sehingga membuatku datang ke negara kalian, setelah itu kalian membuangku dan sekarang aku akan membayar uang muka untuk apa yang kalian lakukan padaku," jawab Ferisu dengan senyum simpul.

Di balik wajahnya yang tersenyum ada seorang iblis yang haus akan darah dan siap untuk membunuh setiap musuh yang ada di hadapannya. "Ahahahah!" terdengar suara tawa seseorang yang begitu keras di alun-alun desa.

Mayat-mayat para kesatria berserakan dengan luka-luka yang mengerikan. Tubuh mereka hancur tercerai berai, bahkan ada yang tak bisa dikenali lagi. Hanya tersisa 5 orang kesatria lagi dan seorang komandan mereka yang memimpin pasukan.

"Hei, kenapa kau menyerang kami? Kau seorang manusia bukan!?" teriak komandan kesatria.

Saat mendengar hal itu Ferisu tertawa dengan kencang. "Hahahahh! Manusia katamu? Benar-benar aku memanglah seorang manusia," ujarnya dengan main-main.

"Kalau begitu bu-bukannya kau seharusnya membantu kami menangkap semua elf ini?" ujar komandan itu dengan wajah yang tersenyum bodoh.

"Benar-benar aku akan membantu kalian, jadi apa kita akan berteman?" saut Ferisu sembari berjalan mendekati para kesatria itu.

"Te-tentu saja! Ki-kita akan berteman," jawab para kesatria itu dengan muka yang mengharapkan keselamatan.

Ferisu tersenyum simpul dan mengulurkan tangannya. Saat komandan kesatria itu hendak menjabat tangan Ferisu, dengan begitu cepat sebuah ayunan pedang membelah dan memutuskan tangan komandan kesatria itu.

"Mana mungkin aku akan berteman dengan kalian, bo-doh," ejek Ferisu dengan tatapan sinis.

"Da-dasar iblis!"

"Iblis? Heh, ya kalian benar. Aku memang seorang iblis, lalu apa?!" saut Ferisu dengan angkuh dan matanya yang berwarna merah bersinar dengan terang sembari memberikan hawa yang mencekam kepada para kesatria itu.

"Akkkhh!!!"

"Gyaaa!!"

Ferisu membunuh semua kesatria itu dengan raut muka yang dingin. "Cih, mereka berisik sekali," gumamnya sembari mengayunkan pedangnya untuk membersihkan bercak darah yang menempel.

Melihat sekelilingnya Ferisu terdiam sejenak dan menatapi semua mayat yang berserakan.

"Ada apa Tuan? Apa ini kali pertamanya anda membunuh manusia? Ah, sepertinya bukan ... ," tanya Kuro, namun ia menyadari kalau tuannya sangat ahli dalam membunuh.

"Hmmm? Tidak, aku hanya berfikir. Mau di dunia manapun, nyawa manusia itu memang sangat mudah menghilang," jawab Ferisu.

Yah, baik itu di bumi ataupun di dunia ini, nyawa manusia sangatlah rapuh dan mudah sekali menghilang. Untuk orang sepertiku, mungkin dunia ini lebih cocok dengaku.

Terpopuler

Comments

Dr. Rin

Dr. Rin

Baaakaaa 😝

2023-06-01

1

Ꞌꞌ禅 ๋〭˖ .Zhou .𑁍!¡

Ꞌꞌ禅 ๋〭˖ .Zhou .𑁍!¡

Lu nanya ke gw, Lah gw nanya ke sapa?

2023-04-05

1

Ꞌꞌ禅 ๋〭˖ .Zhou .𑁍!¡

Ꞌꞌ禅 ๋〭˖ .Zhou .𑁍!¡

digigit malah desah 😭

2023-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 1 : Magic And Skill
3 ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 2 : Pedang Sihir
4 ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 3 : Penguasa Hutan
5 ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 4 : Keluar Dari Hutan
6 ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 5 : Elf
7 Chapter 7 : Putri Elf
8 Chapter 8 : Bandit
9 Chapter 9 : Kota Azpire
10 Chapter 10 : Petualang
11 Chapter 11 : Tujuan
12 Chapter 12 : Hati
13 Chapter 13 : Kontrak
14 Chapter 14 : Perjalanan
15 Chapter 15 : Kota Rigle
16 Chapter 16 : Kembali-nya Putri Elf Ke Ibu Kota
17 Chapter 17 : Percobaan Pembunuhan
18 Chapter 18 : Tujuan Perjalanan
19 Chapter 19 : Bermuka Dua
20 Chapter 20 : Kesetiaan
21 Chapter 21 : Diluar Rencana
22 Chapter 22 : Invasi Iblis
23 Chapter 23 : Ras Iblis
24 Chapter 24 : Pulau Tandus
25 Chapter 25 : Roh
26 Chapter 26 : Dewi Air
27 Chapter 27 : Blood Couple Ke-2?
28 Chapter 28 : Kota Pelabuhan
29 Chapter 29 : Gadis Bermasalah
30 Chapter 30 : Perasaan
31 Chapter 31 : Ternak
32 Chapter 32 : Pelindung
33 Chapter 33 : Keputusan
34 Chapter 34 : Wajah Yang Di Kenal
35 Chapter 35 : Masalah Baru
36 Chapter 36 : Siapa dia?
37 Chapter 37 : Kabar Buruk
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Bunga sekolah
40 Chapter 40 : Hari Yang Indah
41 Chapter 41 : Akhir Sebuah Mimpi
42 Chapter 42 : Mencoba...
43 Chapter 43 : Rapat
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Pahlawan
46 Chapter 46 : Serangan Balasan
47 Chapter 47 : Dhampir
48 Chapter 48 : Dendam
49 Chapter 49 : Raja Baru
50 Chapter 50 : Pengakuan
51 Chapter 51 : Kota Asimi
52 Chapter 52 : Dungeon
53 Chapter 53 : Kekuatan Suci
54 Chapter 54 : Ibu Kota Urgos
55 Chapter 55 : Pedang Keseimbangan
56 Chapter 56 : Land Of Moonlight
57 Chapter 57 : Pertemuan Aliansi Dengan Segudang Masalah
58 Chapter 58 : Benua Lain
59 Chapter 59 : 5 Pemuda Yang Terpilih
60 Chapter 60 : Kekuatan Baru
61 Chapter 61 : Kristal Hitam
62 Chapter 62 : Monster Bencana
63 Chapter 63 : Pertemuan Kembali
64 Chapter 64 : Ingatan Pahit Yang Kembali
65 Chapter 65 : Sebuah Kesalah pahaman
66 Chapter 66 : Dryad
67 Chapter 67 : Lily
68 Chapter 68 : Lima
69 Chapter 69 : Elf pengelana
70 Chapter 70 : Hutan Ilusi Season 1 End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 1 : Magic And Skill
3
ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 2 : Pedang Sihir
4
ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 3 : Penguasa Hutan
5
ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 4 : Keluar Dari Hutan
6
ፈᏂᏗᎮᏖᏋᏒ 5 : Elf
7
Chapter 7 : Putri Elf
8
Chapter 8 : Bandit
9
Chapter 9 : Kota Azpire
10
Chapter 10 : Petualang
11
Chapter 11 : Tujuan
12
Chapter 12 : Hati
13
Chapter 13 : Kontrak
14
Chapter 14 : Perjalanan
15
Chapter 15 : Kota Rigle
16
Chapter 16 : Kembali-nya Putri Elf Ke Ibu Kota
17
Chapter 17 : Percobaan Pembunuhan
18
Chapter 18 : Tujuan Perjalanan
19
Chapter 19 : Bermuka Dua
20
Chapter 20 : Kesetiaan
21
Chapter 21 : Diluar Rencana
22
Chapter 22 : Invasi Iblis
23
Chapter 23 : Ras Iblis
24
Chapter 24 : Pulau Tandus
25
Chapter 25 : Roh
26
Chapter 26 : Dewi Air
27
Chapter 27 : Blood Couple Ke-2?
28
Chapter 28 : Kota Pelabuhan
29
Chapter 29 : Gadis Bermasalah
30
Chapter 30 : Perasaan
31
Chapter 31 : Ternak
32
Chapter 32 : Pelindung
33
Chapter 33 : Keputusan
34
Chapter 34 : Wajah Yang Di Kenal
35
Chapter 35 : Masalah Baru
36
Chapter 36 : Siapa dia?
37
Chapter 37 : Kabar Buruk
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Bunga sekolah
40
Chapter 40 : Hari Yang Indah
41
Chapter 41 : Akhir Sebuah Mimpi
42
Chapter 42 : Mencoba...
43
Chapter 43 : Rapat
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Pahlawan
46
Chapter 46 : Serangan Balasan
47
Chapter 47 : Dhampir
48
Chapter 48 : Dendam
49
Chapter 49 : Raja Baru
50
Chapter 50 : Pengakuan
51
Chapter 51 : Kota Asimi
52
Chapter 52 : Dungeon
53
Chapter 53 : Kekuatan Suci
54
Chapter 54 : Ibu Kota Urgos
55
Chapter 55 : Pedang Keseimbangan
56
Chapter 56 : Land Of Moonlight
57
Chapter 57 : Pertemuan Aliansi Dengan Segudang Masalah
58
Chapter 58 : Benua Lain
59
Chapter 59 : 5 Pemuda Yang Terpilih
60
Chapter 60 : Kekuatan Baru
61
Chapter 61 : Kristal Hitam
62
Chapter 62 : Monster Bencana
63
Chapter 63 : Pertemuan Kembali
64
Chapter 64 : Ingatan Pahit Yang Kembali
65
Chapter 65 : Sebuah Kesalah pahaman
66
Chapter 66 : Dryad
67
Chapter 67 : Lily
68
Chapter 68 : Lima
69
Chapter 69 : Elf pengelana
70
Chapter 70 : Hutan Ilusi Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!