Dark Lephrica

Aku akan sedikit bercerita padamu. Lihatlah ini, disini adalah tempat para mahluk dengan kekuatan gelap berada dan berjalan beriringan bersama kita. Membaur menjadi satu untuk menyamarkan wujud aslinya. Untuk melindungi diri agar semua orang tetap beranggapan jika kisah tentang mereka hanya ada dalam legenda dan mitos saja.

Mereka adalah para mahluk yang hidupnya bergantung pada darah sebagai sumber utama kehidupannya.

-

-

"Hari ini telah ditemukan seorang gadis berusia 19 tahun dengan bekas gigitan di leher sebelah kanannya. Dan dugaan awal gadis itu tewas karna gigitan mahluk buas"

Lucas mematikan TV itu begitu saja. Lagi-lagi tentang vampire. Lucas begitu muak dengan nama mahluk penghisap darah itu.

Awalnya Lucas tidak peduli dengan keberadaan mereka apalagi mempercayai jika mahluk mitologi itu benar-benar nyata. Sampai malam itu tiba. Malam panjang yang membuat Lucas mengambil sumpah untuk memusnahkan semua mahluk penghisap darah yang ada di dunia ini.

Dengan mata kepalanya sendiri, Lucas melihat bagaimana mahluk-mahluk itu membantai seluruh keluarganya dengan keji. Tidak ada yang tersisa dari insiden berdarah pada malam itu selain kebencian dan dendam kesumat yang menguasai hati Lucas.

Xiao Lucas adalah seorang pemburu Vampire yang tergabung dalam sebuah organisasi yang dia dirikan sendiri. Dan profesi itu dia ambil karena dendam dan kebenciannya pada seluruh mahluk penghisap darah tersebut.

Lucas adalah pemuda berhati dingin. Dia tidak ramah ataupun hangat pada siapa pun termasuk anggota timnya. Dengan penampilannya yang cukup sederhana, Lucas mampu membius kaum wanita dengan pesona dan wibawa yang dia pancarkan.

Wajahnya yang tampan tentu dengan sangat mudah meluluhkan hati kaum wanita yang melihatnya. Wajahnya yang dingin justru menjadi daya tariknya. Kehebatan Lucas dalam memburu para vampire tidak bisa diragukan apalagi diremehkan. Dan tidak salah jika keberadaan Dark Lephrica membawa ketakutan tersendiri bagi kaum vampire.

Lucas dan teman-temannya bekerja tanpa bayaran ataupun upah dalam bentuk apapun. Karena hal mulia yang mereka lakukan murni atas keinginan mereka sendiri. Dan dapat membunuh para vampire yang selalu meresahkan membawa kepuasan tersendiri untuk Lucas dan teman-temannya.

"Aku benar-benar tidak habis pikir dengan mahluk-mahluk menjijikkan itu. Memangnya apa sih enaknya minum darah? Jelas-jelas darah itu berbau anyir dan mirip besi berkarat, kadang-kadang seperti susu basi. Lalu di mana letak enaknya coba? Dasar mahluk-mahluk bodoh itu semakin menjijikkan saja." Komentar Kai di tengah kesibukannya menonton video laknat di ponselnya.

"Aku sependapat denganmu, Hitam. Menurutku Vampir itu adalah mahluk paling bodoh di dunia. Jika mereka cerdik, mereka tidak akan meminum darah binatang ataupun darah manusia. Memikirkannya saja sudah membuat perutku mual, aku ingin muntah." Sahut Tao menimpali.

"Tapi di samping hal menjijikkan itu tentu ada fantasy yang sangat luar biasa karena wanita dari klan Vampir itu cantik-cantik. Jika saja mereka bukanlah mahluk yang harus ku buru dan ku habisi, pasti mereka sudah ku tiduri satu persatu." Ujar Carl tanpa mengalihkan perhatiannya dari video game yang sedang dia mainkan.

Lucas mendengus berat. Mendengar obrolan mereka hanya membuat kepalanya semakin pening. Pemuda itu beranjak dari sofa yang di duduki dan melenggang pergi. Mungkin menikmati udara di luar bisa sedikit menjernihkan pikirannya.

Lucas menyusuri jalanan Vancouver yang terlihat padat oleh kendaraan dan juga pejalan kaki. Tidak ada yang istimewa pada penampilannya. Lucas terlihat santai dalam balutan jeans ketat hitam berpadu dengan t-shirt putih polos lengan pendek dan vest v-neck yang senada dengan warna celananya. Sederhana tapi sangat mempesona.

Tiba-tiba Lucas menghentikan langkahnya saat iris coklat jernihnya yang dingin menangkap sebuah objek yang langsung menarik semua atensinya. Seorang gadis berparas jelita bersama dua gadis lainnya terlihat sibuk membagikan balon dan mainan pada anak-anak berkebutuhan khusus. Senyum lembut yang terlukis di bibir pink tipis itu membawa desiran aneh pada dadanya.

"Huaa!! Mainanku, hiks ... mainanku. Kakak, mainanku menggelinding ke jalanan. Mainanku,"

Seorang bocah laki-laki menangis dengan kencang saat bola miliknya menggelinding ke arah jalan raya. Dia ingin mengambilnya tapi sayangnya keterbatasan pada dirinya membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis dan berharap ada orang lain yang mau mengambilkannya.

Gadis bersurai coklat itu kemudian menghampiri si bocah. "Jangan menangis lagi. Kakak, akan mengambilkan bola itu untukmu." Kemudian Jari-jari lentiknya menghapus air mata di wajah bocah itu dengan lembut.

"Apa bola ini milikmu?" sahut seseorang dari arah belakang.

Degg...

Dan gadis itu tersentak kaget saat mendengar suara yang begitu familiar masuk dan berkaur di dalam telinganya. Sontak gadis itu pun mengangkat wajahnya membuat dua pasang mutiara berbeda warna itu saling bersirobok selama beberapa saat.

Gadis itu lalu berdiri, ia dan Lucas saling berhadapan. Kontak mata mereka juga masih belum lepas sampai akhirnya...

"Viona...."

Perhatian mereka teralihkan oleh seruan dari arah belakang. Terlihat tiga orang, satu pria dan dua wanita berjalan menghampiri keduanya. Bukan, tapi Viona lebih tepatnya.

"L, kau ada di sini? Bagaimana bisa?" Ucap Viona pada pria dihadapannya.

"Nona Ellena, yang memintaku untuk menjemputmu pulang. Jangan sembarangan berkeliaran di luar tanpa penjagaan. Apa kau lupa jika mahluk-mahluk itu selalu memburumu." Omel lelaki bernama L tersebut.

Viona mendesah berat, inilah yang tidak dia sukai. Menjadi pemilik keabadian bukanlah sesuatu hal yang patut untuk dibanggakan karena bagi Viona hal itu sangatlah merepotkan. Dan jika bisa memilih, Viona ingin terlahir sebagai gadis biasa tanpa keistimewaan apapun. Tapi takdir berkehendak lain.

Viona dilahirkan di tengah-tengah keluarga bangsawan yang begitu di segani dan dihormati. Selama ini hidupnya tidak bisa tenang karena selalu di buru dan menjadi incaran banyak mahluk abadi karena keabadian yang dia miliki.

"Vi, ayo pulang. Kau tunggu apa lagi, kakakmu sangat mencemaskanmu. Berhentilah menjadi gadis yang keras kepala dan membuat cemas semua orang."

Viona menutup mata dan mengepalkan tangannya. "L, CUKUP!" Viona memekik keras. Di menatap tajam lelaki di depannya itu."Berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil. Aku bukan bocah lagi yang masih perlu di awasi. Aku tau dan aku paham betul dengan situasi yang aku hadapi sekarang. Lagi pula aku tidak terlalu lemah untuk menghadapi mereka semua. Jadi jangan mengaturku ini dan itu."

L mendengus berat. "Aku tau bagaimana perasaanmu, dan aku juga tau jika selama ini kau merasa lelah. Tapi mengertilah jika semua ini kami lakukan demi kebaikanmu." L mencoba memberi pengertian pada Viona, tapi sepertinya hal itu akan sangat sulit mengingat bagaimana keras kepalanya gadis bermarga Jung tersebut.

"Hm, terserah." Ucap Viona dan pergi begitu saja.

Lagi-lagi L mendesah berat. Harusnya dia sudah tau jika hal semacam ini pasti akan terjadi mengingat bagaimana keras kepalanya putri dari tuannya tersebut. Dengan lemas L menolehkan kepalanya dan tanpa sengaja iris matanya bertemu pandang dengan sepasang mutiara coklat milik pemuda yang berdiri di samping kirinya.

L sedikit menelan ludah melihat tatapan dingin dan tajam pemuda itu. Dan matanya seketika membelalak saat dia menyadari siapa yang ada disampingnya itu.

"Dark Lephrica"

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Zila Aziz

Zila Aziz

jodoh yg berat ni bagi Lucas dan viona

2022-12-12

0

Bagoes

Bagoes

Viona jodoh sama lucas ya thor😁

2022-12-09

3

Sumawita

Sumawita

Thor apa Lucas nantinya berjodoh dg Viona

2022-12-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!