Jimin dan Jieun langsung mengambil posisi meja makan di tengah setelah mengantri untuk makan siang.
Park Jimin
Oh? Kau sudah menyukai telur gulung?
Dengan sumpitnya, Jieun mengambil 2 potong telur gulung miliknya dan menaruhnya di tempat makan Jimin yang duduk disampingnya.
Lee Jieun
Daripada aku tidak mengambilnya, lebih baik kuambil dan kuberikan padamu.
Park Jimin
Jieun-a ....
Park Jimin
Gomawo
Ucap Jimin sambil memanyunkan bibirnya.
Lee Jieun
Sebagai gantinya, aku mau telur puyuh itu.
Jieun mengambilnya tanpa persetujuan Jimin.
Mereka makan dengan santai, sampai datang seorang wanita dengan banyak keringat diwajahnya.
Han Daera
Lee Jieun
Lee Jieun
Oh? Han Daera?
Lee Jieun
Ada apa?
Daera sedikit membungkukkan badan untuk memudahkannya berbicara pada Jieun dengan suara pelan dan sedikit gemetar.
Han Daera
Tolong, Jieun-a
Han Daera
Tolong ikut aku sebentar
Jieun terdiam sejenak sambil melihat Jimin. Dia sepertinya mencurigai sesuatu.
Lee Jieun
Baiklah, ayo.
Lee Jieun
Jimin-a, kau di sini saja. Jaga makananku, ya?
Park Jimin
Tapi, Jieun-a ....
Lee Jieun
Ayo, Daera-ya
- KORIDOR BELAKANG SEKOLAH -
Jieun berjalan dibelakang Daera. Terlihat gadis itu seperti ketakutan. Saat sampai di koridor yang sepi, Jieun menarik tangan Daera yang berjalan semakin cepat.
Lee Jieun
Han Daera!
Lee Jieun
Ada apa?
Han Daera
Tolong jangan bertanya, Jieun-a.
Han Daera
Nanti kau akan tau sendiri.
Wajah polos dan suara lembut gadis itu semakin terdengar gemetar. Jieun meraih kedua tangan Daera.
Lee Jieun
Namjoon mengganggumu lagi?
Han Daera
Jieun-a ....
Han Daera
A-aku takut.
Han Daera
Ini bukan soal Namjoon.
Han Daera
Bisakah kau menolongku untuk bicara dengan ayahku?
Lee Jieun
Kau tau, 'kan aku tidak suka pada orang yang memanfaatkan kelebihan ku ini?
Han Daera
Aku mohon, Jieun-a.
Han Daera
Aku mohon padamu.
Kim Namjoon
HYAK, HAN DAERA!
Kim Namjoon
Kenapa kau telat?
Kim Namjoon
Apakah sesusah itu mengajaknya ke sini, hah?!
Jieun menarik Daera untuk berdiri dibelakangnya.
Kaki jenjang Namjoon membawanya semakin dekat dengan Jieun.
Lee Jieun
Ada apa?
Lee Jieun
Kenapa kau memanggilku?
Kim Namjoon
Han Daera, pergilah. Temui aku pulang sekolah nanti.
Lee Jieun
Daera-ya, kau berbohong padaku?
Han Daera
Maafkan aku, Jieun-a. Aku tidak bermaksud.
Lee Jieun
Pergilah dulu. Aku akan mengurusnya sendiri.
Ucap Jieun pelan.
Daera berlari menjauhi mereka.
Lee Jieun
Kenapa kau tidak memanggilku sendiri? Kenapa harus menyuruhnya?
Kim Namjoon
Aku takut pada Jungkook.
Kim Namjoon
Sangat takut.
Kim Namjoon
Lihatlah, dia memukulku tadi pagi. Padahal, aku hanya ingin menyapanya.
Namjoon tertawa sambil menunjukkan sisi kiri wajahnya yang sedikit lebam.
Lee Jieun
Kenapa kau bawa-bawa Jungkook?
Kim Namjoon
Kau kekasihnya, 'kan?
Kim Namjoon
Oh, sepertinya aku salah.
Kim Namjoon
Kau dan Jungkook calon kakak beradik. Nah, itu baru benar.
Lee Jieun
Apa katamu? Kakak beradik?
Lee Jieun
Ck, langsung saja ke intinya!
Lee Jieun
Ada perlu apa kau memanggilku?!
Kim Namjoon
Aku mau kalung itu.
Lee Jieun
Apa?
Tangan Jieun yang mungil memegang kalung dengan liontin lingkaran dan gambar kupu-kupu ditengahnya.
Lee Jieun
Namjoon-a
Lee Jieun
Kenapa kau sangat menginginkan kalung ini?
Lee Jieun
Ini bukan kalung emas. Ini hanya kalung biasa milik mendiang ayahku. Mana mungkin aku memberikannya padamu?
Dengan kasar, Namjoon mendorong Jieun ke tembok. Dia mengunci tubuh Jieun dengan tubuhnya yang besar dan tinggi.
Kim Namjoon
Aku tau semua rahasiamu, Lee Jieun.
Lee Jieun
Rahasia?
Lee Jieun
R-rahasia a-apa?
Kim Namjoon
Kau bukan manusia, 'kan?
Saking dekatnya, Jieun bahkan bisa merasakan napas Namjoon yang ada dihadapannya.
Tangan Jieun memegang erat jas almamater Namjoon, berusaha untuk menyingkirkan pria itu dari hadapannya.
Lee Jieun
A-apa yang kau katakan, sih?
Lee Jieun
M-maksudmu a-aku hantu begitu?
Lee Jieun
Kau ada-ada saja, hahaha.
Entah apa yang Namjoon pikiran, dia secara tiba-tiba mencium bibir Jieun dan ********** dengan paksa.
Jieun berusaha keras untuk melepaskan, namun Namjoon terlalu kuat baginya.
BUGH!
Jungkook datang dan tanpa berpikir langsung memukul kepala Namjoon dari belakang.
Bukan hanya Namjoon yang jatuh, tapi juga Jieun. Gadis itu mencoba mengatur napasnya dan mengelap bibirnya yang merah.
Lee Jieun
Hentikan, Jungkook-a!
Lee Jieun
Hentikan!
Jungkook mengabaikan Jieun walau dia mendengarnya.
Wajar Jungkook kesal. Dia melihat sang kekasih dicumbu oleh musuhnya sendiri.
Comments