Nila menundukan kepala meyembunyikan isaknya tak kuasa menahan pedih. Meski berusha menghindar Jingga dan Nenek tetap menangkapnya. Mereka tidak tinggal diam dan langsung mengulurkan tangan meraih tangan Nila.
“Nila, dengar Kakak. Kamu adik Kakak, kamu putri Ardi Gunawijaya, jangan biarkan hatimu terluka hanya karena laki- laki. Kamu masih muda!” tutur Kak Jingga pelan mengibur Nila.
Oma pun ikut menatap Nila.
“Kamu cucu, Oma.. Oma tidak akan tinggal diam! Oma akan beri pelajaran ke dia!” ucap Oma mengimbuhi.
Nila belum menjawab, Nila menyeka air matanya dan mengangkat wajahnya kemudian tersenyum ke Kakak dan Omanya.
“Makasih Kak, Makasih Oma!”
“Kakak akan kasih tahu Baba!”
“Ya... jangan biarkan dia kesini lagi!” sambung Oma mantap.
Sayangnya semua niat Oma dan Kak Jingga langsung ditolak Nila.
“Jangan Kakak, Oma!” ucap Nila.
“What?” pekik Jingga dan Oma.
Bahkan Jingga semakin geregetan ke Nila.
“Nila kamu jangan bodoh, sebelum kalian menikah ,kakak udah ingetin kan? Pak Rendi baik di luar, dia nyebelin! Selagi kamu masih utuh, akhiri saja. Kasih tahu Baba!” ucap Kak Jingga.
“Benar Nak!” imbuh Oma.
Nila tersenyum dan menggelengkan kepala, membangun koko pertahanan dirinya agar tetap berfikir dengan akal.
“Nila sudah dewasa, Kak.. Oma. Mas Rendi suami Nila, apapun yang akan Nila hadapi nanti, ijinkan Nila berbicara dan selesaikan dengan Mas Rendi dulu!” ucap Nila tenang.
“Hh...,”
Jingga dan Oma sama- sama menghela nafasnya.
“Oma tenang aja. Nila akan baik- baik aja, Nila kuat kok Oma!” ucap Nila lagi.
“Tapi Nila!” sambung Jingga.
“Nila nggak bodoh Kak. Nila hanya ingin selesaikan dulu dengan Mas Rendi. Jangan dulu bilang Baba!” ucap Nila lagi.
“Tapi dengan dia berdusta pada temanya, itu berarti dia mengingkari pernikahan kalian, bukankah itu termasuk dosa, dan bahaya?” tanya Jingga lagi.
“Nila tahu Kak, itu sebabnya, Nila ingin bicarakan dulu dengan Mas Rendi. Oma sama Kakak percaya Nila ya? Nila akan selesaikan ini dengan baik. Kakak mau lahiran kan? Oma juga mau sehat dan liat buyut Oma kan? Kalau Baba tahu pasti semua akan kacau!” ucap Nila dengan dewasa.
“Tapi Kakak nggak terima kamu disakiti, Nila!”
“Nila kuat dan Nila bisa jaga diri. Nila mohon ya Oma sama Kakak jangan beritahu Baba dulu, sebelum Nila bicara dengan Mas Rendi!” ucap Nila meminta.
Kali ini Jingga dan Oma terdiam tidak bisa memaksa lagi. Rupanya Nila tidak ingin gegabah mengambil keputusan. Apalagi Nila juga belum pernah mengobrol dengan Rendi.
Jingga dan Oma pun mengangguk, Jingga menepuk bahu Nila pelan. Lalu mengijinkan Rendi masuk.
Akan tetapi selama Rendi di dalam, Oma tak sudi menoleh dan membuka mulut. Hanya sekitar 5 menit Rendi menjenguk Oma.
Ummi dan Baba pun beramah tamah lalu mengajak Nila pulang ke rumah Rendi. Nila yang memang ingin menyelesaikan dan meluruskan masalahnya setuju pulang ke rumah suaminya dulu sebelum berkunjung ke rumah orang tuanya.
“Jaga putriku, Nak Rendi, baik- baik ya, Baba dan Buna masih kangen kamu. Besok ke rumah ya!” tutur Baba melepas Nila dan Rendi pamit pulang.
Di depan Baba, Rendi mengangguk patuh dan bersikap dewasa. Nila pun mengangguk tersenyum.
“Nila, pulang dulu ya, Ba!” ucap Nila mencium tangan Babanya.
“Ya...!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Bzaa
semoga nika bisa lepas dr rendi
2025-04-23
0
Sandisalbiah
semoga Nila emang cewek yg kuat dan gak mudah di tindas...
2023-06-20
1
Yani
Nila lebih dewasa cara berpikirnya pada usianya
2023-05-22
0