Ya. Tentu nya kalau bukan papa, pasti mama yang menyuruhmu, bukan?
Kata Devan dengan bibir masih tersenyum pahit.
Devan
Aku memang merasa terasing sejak mengalami kebutaan.
Devan
Tapi aku tak mau menerima orang yang merasa terpaksa mau berteman dengan ku...
Vano
Kamu salah, Dev.
Devan
Maksudmu?
Vano
Tak ada yang menyuruhku, apalagi papa atau mama mu.
Vano
Bahkan aku sendiri belum pernah bertemu apalagi kenal dengan papa dan mama mu.
Devan
Oh ya?
Vano
Terserah kamu mau percaya atau tidak dengan apa yang aku katakan.
Vano
Tapi sungguh, yang ku katakan adalah hal yang sebenar nya.
Vano
Aku memang belum pernah bertemu apalagi kenal dengan papa dan mama mu.
Vano
Bahkan aku mengenal mama mu pun baru beberapa hari, itu pun dari pak satpam
Kata Vano panjang lebar berusaha meyakinkan Devan bahwa Vano tidak seperti yang di fikir nya.
Vano
Sori, kalau apa yang kulakukan kamu anggap suatu kelancangan.
Vano
Tapi sebagai tetangga baru, aku ingin mengenal tetangga ku.
Vano
Nah, karna aku belum berani secara langsung bersilahturahmi kemari,,
Vano
maka langkah pertama yang kulakukan adalah dengan bertanya pada petugas satpam rumah mu.
Vano
Dari mereka juga aku tau siapa dirimu.
Vano
Aku ingin mengenal mu lebih dekat.
Vano
Dan kalau diijinkan, aku ingin menjadi teman mu.
Devan
Maaf, aku tak butuh belas kasihan dari orang lain
Vano
Maksudmu?
Devan
Kamu ingin berteman dengan ku, karna kamu merasa iba dengan keadaan ku, kan?.
Vano
Tidak... itu tidak benar, Dev.
Vano
Aku benar-benar tulus ingin menjadi teman mu.
Devan
Kenapa?
Vano
Karna aku merasa kita senasib.
Devan
Maksud nya?
Vano
Kamu merasa terasing karna tak seorang pun temanmu yang mau menemui mu, bukan?.
Devan tak menyahut. Namun hati nya membenarkan apa yang di katakan oleh Vano.
Vano
Begitu juga aku, Dev.
Vano
Di sini aku pun seorang diri, tak punya teman.
Vano
Di sini aku pun merasa asing, karna aku memang belum mengenal banyak orang di sekitar sini.
Vano
Jadi, apakah aku salah ingin menjadi teman mu, berbagi suka dan duka dengan mu?
Vano
Sungguh, aku tulus ingin menjadi teman mu, tanpa maksud apapun....
Devan masih terdiam.
Seperti nya dia tengah berusaha merenungkan dan mempertimbangkan keinginan cowok itu.
Vano
Bukan kah jika kita berteman, maka kita tidak akan merasa terasing lagi?
Vano
Karena kita punya teman untuk berbagi cerita.
Kata Vano memberi alasan kenapa dia ingin menjalin persahabatan dengan Devan.
Devan
Kamu gak malu?
Vano
Malu?
Devan
Ya.
Vano
Kenapa aku harus malu berteman dengan mu?.
Devan
Karena....
Devan tak meneruskan ucapannya.
Vano
Karena kamu tak bisa melihat?
Devan
Ya.
Vano
Seorang teman, tak akan mempersoalkan apakah teman nya buta, tuli, pincang, cacat dan sebagainya.
Vano
Tapi seorang teman, akan menerima dengan senang hati apapun keadaan teman nya.
Vano
Jadi, kenapa aku harus malu berteman dengan mu?
Devan
Kamu sungguh-sungguh ingin berteman dengan ku?
Vano
Ya, itu pun kalau kau tak keberatan.
Devan tak langsung memberi jawaban.
Sesaat dia kembali menghela nafas panjang dengan wajah tampak termenung,,
Seakan tengah mempertimbangkan kembali keinginan Vano itu.
Pada saat itu, dari dalam keluar mama Devan.
Wanita separoh baya Yang masih tampak muda dan cantik itu, semula kaget melihat ada orang asing di rumah nya dan tengah ngobrol dengan Devan.
Namun ketika di lihat putra nya tampaknya suka dengan keberadaan pemuda tampan berambut agak gondrong itu, mama Devan pun berusaha untuk bersikap ramah.
Friska (Mama Devan)
Eh, ada tamu rupa nya?.
Vano
Selamat sore, Tante?.
Friska (Mama Devan)
Sore... siapa ya? maaf, seperti nya saya belum pernah melihat mu.
Comments
아사나 자흐라 자히라
🥲
2023-05-15
0
ZI _ TaeKook 🤟
😍akhirx up juga,,, lanjutkan thooorr semangat 💪😊
2022-12-01
1
park Kim Fitria ⁹⁵⁹⁷
lnjjjjutttt Thorrr semngt thorrr
2022-12-01
1