••• 02•••

Happy Reading.
.
..
...
Telepon di ruang keluarga rumah Devan berbunyi.
Kebetulan mama nya Devan sedang duduk-duduk di ruang keluarga.
Sehingga dia sendiri yang langsung mengangkat pesawat telepon itu.
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Hallo....
Alvin
Alvin
📞Tante?
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Ya, siapa ini?
Alvin
Alvin
📞Saya Alvin, tante
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Eh, kamu vin. Ada apa?
Alvin
Alvin
📞Dev, Tante....
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Dev?
Alvin
Alvin
📞Ya, Tante
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Ada apa dengan Dev?
Alvin
Alvin
📞Dev mengalami kecelakaan, Tan
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Ya tuhan....apa yang terjadi dengan nya, Vin?
Alvin
Alvin
📞Devan terserempet sepeda motor, Tante
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞 Bagaimana keadaannya?
Alvin
Alvin
📞Lumayan parah. Kening nya terluka karena membentur pohon, sehingga mengeluarkan cukup banyak darah,,
Alvin
Alvin
📞Kini oleh para guru Devan di bawa ke rumah sakit
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Rumah sakit mana?
Alvin
Alvin
📞Harapan bunda, Tante
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞Baik...baik, Tante akan segera kesana
Alvin
Alvin
📞Ya,Tante. udahan dulu
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
📞 Makasih Alvin
Alvin
Alvin
📞 Sama-sama, Tante
Hubungan terputus.
Dengan wajah tegang dan agak cemas, mama Devan pun menghubungi nomor ponsel suami nya.
Hendak memberitahukan musibah yang terjadi pada Devan.
Setelah panggilan selesai.
Wanita berumur sekitar tiga puluh lima tahunan itu yang masih tampak muda dan cantik itu pun masuk ke dalam kamarnya untuk ganti pakaian,,
Dan sekaligus mempersiapkan segala sesuatu keperluan yang akan dia bawa ke rumah sakit.
Tak lupa juga ia mempersiapkan sejumlah uang kes selain membawa kartu kredit dan kartu ATM yang ada.
Setelah nya mama nya Devan pun bergegas meninggalkan rumah nya untuk melihat bagaimana keadaan putra tunggal nya.
••••••••••
Setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam,,,
Akhir nya mama Devan pun tiba di rumah sakit.
Dengan wajah masih menggambarkan kecemasan dan kekhawatiran,,,,,
Wanita separoh baya itu bergegas menuju kebagian informasi untuk mencari tau dimana letak ruang perawatan VIP Mawar I.
NovelToon
Setelah mendapatkan keterangan di mana letak ruang Mawar I, mama Devan pun bergegas menuju arah yang di tuju.
Di ruangan itu, selain dokter dan suster, juga masih ada beberapa orang guru dan ketiga teman sekelas Devan serta Weldy.
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Dokter apa yang terjadi dengan anak saya?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Secara ilmiah,putra anda tak mengalami masalah serius, tetapi.....
Sampai di situ dokter tak meneruskan ucapannya.
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Tetapi apa, Dok?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Mungkin akibat benturan keras di wajah nya, putra anda akan mengalami kebutaan
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Apa?! Bu.... buta, Dokter?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Ya. Tapi itu baru sekedar analisa sementara,,
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Masih menunggu waktu untuk membuktikan kebenaran analisa kami....
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Kenapa bisa begitu, Dok?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Menurut hasil pemeriksaan sementara,,,
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Akibat benturan keras yang di alami nya, syaraf yang menuju ke kornea mata putra anda mengalami kerusakan
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Ya Tuhan....
Mama Devan menangis sembari memandangi putra nya yang masih pingsan.
Kemudian dengan lembut, tangan nya membelai-belai rambut Devan.
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Kenapa kamu harus mengalami hal seperti ini, sayang....
Dari luar, masuk papa nya Devan.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Dev...
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Pa..
Sambut mama Devan sembari memeluk suami nya.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Bagaimana keadaan nya, Ma?
Mama Devan tak bisa menjawab.
Wanita separoh baya itu masih menangis sembari menggelengkan kepalanya.
Sehingga akhir nya dokter dan wali kelas Devan yang berusaha menenangkan perasaan papa nya Devan,,,
Lalu menjelaskan kemungkinan yang akan di alami oleh Devan.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Buta?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Ya...
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Tidak! Dia tak boleh mengalami hal itu.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Lakukan sesuatu, Dok. Lakukan...!
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Kami akan berusaha semaksimal mungkin, Tuan.
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Namun segalanya kembali kami serahkan pada yang kuasa.
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Lagi pula, apa yang kami tutur kan masih bersifat analisa.
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Untuk membuktikan kebenaran analisa kami, maka di butuhkan waktu dan saat yang tepat,,,
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Dimana kondisi fisik dan mental putra anda sudah stabil.
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Kami berharap analisa kami salah, sehingga putra anda tetap bisa melihat seperti sebelum nya.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Jika benar putra ku mengalami kebutaan, apakah tidak bisa di sembuh kan, Dok?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Bisa. Tetapi perlu donor
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Donor?
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Ya. Donor mata
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Ohhh....
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Tenang dan sabar serta berdoa lah, Tuan.
Dr.Sauqy
Dr.Sauqy
Semoga saja tuhan akan membantu, sehingga analisa kami salah.
Tutur Dokter berusaha menenangkan perasaan papa dan mama Devan.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Kalau boleh saya tau, apa yang sebenarnya terjadi?
Tanya papa Devan pada para guru dan ketiga teman Devan serta Weldy, yang dia ketahui merupakan teman dekat putra nya.
Alvin dan Tian serta Arkan di bantu oleh Weldy dan wali kelas Devan, bergantian menceritakan apa yang terjadi.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Dimana pengendara sepeda motor itu?
Alvin
Alvin
Kabur, Om
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Apa tak ada yang tau nomor plat sepeda motor yang di kendarai nya?
Weldy
Weldy
Kami panik saat melihat Devan tergeletak, sehingga kami tak sempat memperhatikan nomor plat sepeda motor itu.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Brengsek..
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Sudah lah, Pa. Jangan marah-marah begitu...
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Percuma saja papa marah-marah, toh pelaku nya tak ada di sini.
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Dan pula, tak seorang pun yang tau siapa dia, pa.
Friska (Mama Devan)
Friska (Mama Devan)
Lebih baik kita pikirkan anak kita...
Papa Devan pun menurut diam.
Dia melangkah menghampiri ranjang di mana putra nya masih terbaring pingsan.
Dengan lembut, penuh kasih sayang di belai-belai nya rambut Devan.
Toni (Papa Devan)
Toni (Papa Devan)
Sayang...kenapa kamu jadi menderita seperti ini?
.
..
.
TBC
Terpopuler

Comments

agustd

agustd

next thorrr

2022-10-31

1

ZI _ TaeKook 🤟

ZI _ TaeKook 🤟

🥺 lanjutkan thooorr semangat 😊

2022-10-25

1

park Kim Fitria ⁹⁵⁹⁷

park Kim Fitria ⁹⁵⁹⁷

lnjutttttt thhorrr semngat semngt thorrr lnjutttttt thhorrr semngat semngt thorrr

2022-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!