LUPA JALAN

Sakya menggaruk kepalanya yang tak gatal, saat ia merasa ada yang salah dengan jalan yang ia lalui.

"Tadi perasaan nggak lewat sini," gumam Sakya sambil berpikir keras.

Mobil Sakya memang keluar dari jalan utama tadi karena jalan utama lumayan macet setelah ada insiden kecelakaan. Sakya lalu berinisiatif mengikuti mobil di depannya yang Sakya pikir berbelok ke jalan alternatif. Tapi ternyata mobil yang diikuti Sakya malah berbelok ke sebuah kompleks perumahan dan sepertinya hendak pulang ke rumah.

Ck!

Sakya salah mengambil keputusan.

"Ish!" Gretha terlihat bersungut dan menghentakkan kakinya, saat gadis itu masoh tak bisa membuka pintu mobil yang sengaja Sakya lock.

Sudah sejak tadi memang, Gretha berusaha untuk keluar dari mobil Sakya, namun masih belum berhasil karena semua pintu dan jendela Sakya lock demi keamanan.

"Ini semua gara-gara Pak Dokter!" Gretha kembali mengomel pada Sakya yang kini masih garuk-garuk kepala. Sakya masih memikirkan bagaimana caranya keluar dari jalanan antah berantah ini. Mana ponsel Sakya juga mati karena baterai habis. Dan apesnya lagu, Sakya lupa membawa charger ponselnya juga.

Paket lengkap sekali malam ini!

Apa karena ide konyol Caleb yang meminta Sakya menyanggupi permintaan Gretha untuk membuatnya tak perawan lagi?

Sialan memang teman Sakya itu!

Memberikan solusi untuk Gretha tapi malah menjerumuskan Sakya!

"Pokoknya, kalau besok Uan ninggalin Gretha-"

"Bagus, dong! Kalau pria brengsek itu ninggalin kamu," potong Sakya sambil matanya menatap fokus pada jalan di depannya yang sedikit bergelombang.

"Sebaiknya, kamu itu memang tak usah berpacaran dengan Uan Uan ikan Haruan itu!" Lanjut Sakya lagi yang langsung membuat Gretha menatap kesal pada Sakya.

"Iiihhhhh!" Gretha memukuli lengan Sakya demi meluapkan kekesalannya, hingga Sakya yang tadi masih fokus mengemudi langsung refleks menginjak rem.

"Pak Dokter nyebelin! Ngeselin!"

"Gretha sebel sama Pak Dokter! Gretha benci sama Pak Dokter!" Gretha terus memukul-mukul lengan Sakya hingga membuat Sakya kewalahan untuk menangkis.

"Iya, aku ngaku salah, Gre! Tapi jangan mukulin aku begini-" Sakya terus berusaha menangkis pukulan bertubi-tubi dari Gretha.

"Gretha sebel sama Pak Dokter! Gretha nggak mau lagi pergi sama Pak Dokter!"

"Buka pintunya cepat! Gretha mau turun!" Gretha ganti memukul-mukul pintu mobil dan berusaha untuk membukanya.

"Buka! Buka! Buka!" Gretha terus memukuli kaca samping mobil sambil mulut gadis itu tak berhenti berteriak-teriak.

"Nanti aku buka kalau sudah sampai di rumahmu!" Jawab Sakya yang kembali melajukan mobilnya karena melihat di depan ada banyak lampu. Sepertinya itu adalah pemukiman penduduk. Mungkin Sakya bisa bertanya pada warga, arah menuju ke jalan utama. Rasanya Sakya juga sudah pusing mendengar teriakan Gretha di dalam mobilnya.

"Gretha tidak mau Pak Dokter antar pulang! Gretha mau pulang sendiri!"

"Buka pintunya!" Gretha sudah ganti memukuli Sakya lagi, saat kemudian Sakya menginjak rem dengan mendadak, hingga membuat Gretha kaget dan kepalanya membentur dashboard.

"Auuuwww!" Gretha mengusap kepalanya sendiri yang sekarang terasa nyeri.

"Lihat! Kita hampir menabrak truk!" Omel Sakya pada Gretha yang masih mengusap-usap kepalanya.

Tadi Sakya benar-benar tak melihat kalau ada trus yang sedang berhenti di tepi jalan dan nyaris saja Sakya menabraknya. Jalanan yang Sakya lalui ini memang tak ada penerangan dan sepertinya kiri kanannya adalah lahan kosong.

Atau sawah?

Kenapa juga Sakya tadi bisa tersesat ke daerah antah berantah ini?

"Huwaaaaaa!!!!" Gretha tiba-tiba sudah menangis kencang hanya karena Sakya mengomel satu kalimat barusan.

"Gretha-"

"Pak Dokter jahat! Pak Dokter nakal!"

"Gretha mau pulang! Gretha tidak mau pergi sama Pak Dokter!" Gretha terus memukuli Sakya dengan barbar dan membabi buta sambil berteriak dan menangis kencang tentu saja.

Ya ampun!

"Gretha! Gretha!" Sakya berusaha untuk menenangkan Gretha yang mungkin sudah kerasukan reog ini.

Astaga!

Mimpi apa Sakya semalam hingga bisa dipertemukan dengan gadis bernama Gretha ini?

"Gretha mau pulang! Pokoknya Gretha mau pulang!" Gretha kini sudah ganti memukuli dada Sakya, lalu sesekali juga menarik-narik kemeja Sakya. Ekspresi Gretha sudah mirip anak kecil yang sedang merajuk karena tak dibelikan kinderjoy oleh ibunya saat pergi ke minimarket.

"Iya, habis ini aku antar pulang, tapi kamu tenang dulu!" Sakya masih berusaha untuk menenangkan Gretha.

"Gretha tak mau tenang! Gretha mau pulang! Pokoknya Gretha mau pulang!" Gretha terus menarik-narik kemeja Sakya dengan tak terkendali, hingga kemudian...

Wreeek!

Deretan kancing di kemeja Sakya mendadak jadi copot semua akibat tarikan tangan Gretha yang entah sekuat apa. Atau dasarnya kemeja Sakya saja yang murahan?

Kini kemeja Sakya sudah membuka di bagian dada, dan langsung memperlihatkan dada bidang Sakya yang langsung membuat Gretha membeliak.

"Lihat akibat perbuatanmu!" Sakya kembali mengomel pada Gretha dan sekali lagi, gadis di depan Sakya itu langsung berteriak dengan lebay sembari menangis lebay juga.

"Huwaaaaaaaaa! Pak Dokter jahat!" Gretha menangis lebih kencang dan kembali memukuli Sakya hingga Sakya bisa merasakan guncangan di mobilnya.

Ya ampun!

Jangan bilang kalau mobil Sakya sudah jadi mobil goyang sekarang!

"Gretha nggak mau pulang sama Pak Dokter! Gretha mau keluar! Buka pintunya!"

"Buka pintunya, Pak Dokter!'

"Gretha mau keluar!" Gretha berteriak semakin kencang.

"Buka pintu, Pak Dokter!"

"Buka pintu!"

"Iya! Iya ayo kita pulang!" Sakya refleks menangkup wajah Gretha dan berucap dengan nada tegas, berharap Gretha akan bisa tenang dan berhenti memukulinya.

"Gretha tidak mau pulang bareng Pak Dokter! Gretha mau pulang sen-"

Tok tok tok!

Gretha dan Sakya menghentikan perdebatan mereka saat tiba-tiba ada yang mengetuk kaca jendela mobil Sakya dari luar.

"Pak Dokter, kenapa ada banyak orang?" Gretha kembali mencengkeram baju Sakya yang sudah setengah terbuka karena kancingnya yang memang sudah copot semua.

Sakya ikut melihat ke arah luar, dan benar saja. Sudah ada banyak orang di luar mobil Sakya yang kembali mengetuk kaca jendela mobilnya.

"Keluar, woy!" Teriak orang-orang yang kini mengerubungi mobil Sakya.

Apa mereka begal?

Tapi kenapa sebanyak itu kalau memang begal?

"Keluar!" Teriak mereka sekali lagi, yang langsung membuat Gretha yang wajahnya masih penuh airmata mengeratkan cengkeramannya pada kemeja Sakya.

"Gretha mau pulang, Pak Dokter!" Cicit Gretha dengan ekspresi wajah ketakutan.

"Mereka siapa?" Lanjut Gretha lagi masih dengan suara mencicit.

"Buka pintunya, Tukang mesum!" Teriak orang-orang di luar mobil Sakya itu lagi yang sontak langsung membuat Sakya mengernyit.

Tukang mesum?

Apa maksudnya?

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

beneran di grebeg warga .... 🤣🤣🤣

2023-02-28

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-28

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

waaaahh .... Gretha pengen liat dada bidang dan perut kotak2nya om dokter ya ? bilang aja ... 🤣🤣🤣

2023-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!