Verrel

Pemuda tampan berusia dua puluh empat tahun yang ramah tamah dan suka melakukan kegiatan sosial. Itulah Verrel Putra Baskara.

Berasal dari keluarga bangsawan sekaligus sebagai CEO dari perusahaan papanya. Verrel mempunyai seorang adik kandung perempuan bernama Velice Putri Baskara yang kini usianya tujuh belas tahun.

Papa dan mama Verrel sudah bercerai saat Verrel berusia sembilan tahun. Dan Verrel tetap tinggal bersama papanya sementara sang mama kembali ke negara asal, Amerika.

Tiga bulan kemudian papa Verrel menikah lagi dengan seorang wanita bernama Safira Almira. Dari pernikahannya itu, mereka di karuniai seorang putri bernama Elsia Putri Baskara. Yang kini usianya menginjak empat belas tahun.

Dua tahun setelah melahirkan Elsia, Safira mengalami sakit parah. Ada tumor di rahimnya sehingga harus di operasi. Dan hal itu membuat dia tidak di perbolehkan Dokter untuk hamil lagi. Dan hal itu membuat Verrel tetaplah menjadi pewaris utama perusahaan dari pada kedua adim perempuannya, karena Tuan Ello hanya mempercayakan pada anak laki laki nya saja.

"Verrel.. kamu sudah dewasa, apa kamu belum terpikir untuk mencari pendamping?" tanya Tuan Ello ketika mereka meluangkan waktu untuk ngobrol sebelum sibuk dengan pekerjaan masing masing.

Putra nya tersenyum sambil menggelengkan kepala,

"Belum pa, Verrel masih ingin sendiri" jawabnya.

"Tapi jangan lama lama ya sendirinya. Kalau sudah ada yang sreg di hati , cepat kamu kenalin ke papa" ucap Tuan Ello sambil mengusap lengan Verrel.

"Iya pa, pasti papa orang pertama yang aku kenalkan kepada calon istriku" jawab Verrel dengan sangat sopan.

"Papa yakin pilihan anak papa ini pasti istimewa , iya kan?" gelak tawa pecah di antara keduanya.

"Papa bisa aja" sahut Verrel.

Keduanya berhenti membahas hal tersebut ketika pekerjaan mereka mulai numpuk di meja masing masing.

"Oke Verrel, selamat bekerja dan papa doakan kamu segera menemukan tambatan hati, agar papa segera menimang cucu" tukas Tuan Ello sambil berjalan keluar meninggalkan ruang kerja putranya.

Sebelum memulai aktifitas harian,Verrel raih benda pipih dari sakunya.

Satu nomor kontak yang dia tuju, yaitu Tiara. Gadis yang baru dia kenal satu hari yang lalu.

Sempat dia pandangi foto profil yang terpasang di sana, hingga membuat Verrel memujinya.

"Manis dan giat bekerja"

Senyum terukir di bibir Verrel, entah mengapa dia merasa ada sesuatu yang muncul di hatinya.

Ingin dia hubungi nomor itu, namun dia batalkan karena dia tidak punya alasan mengapa menghubungi Tiara tanpa sebab.

Sayangnya, tingkah laku Verrel tersebut terlihat oleh sepasang mata , yakni Tuan Ello. Sehingga pria itu menyimpan seribu tanya tentang putranya.

"Sepertinya putraku sedang jatuh cinta? tapi pada siapa? kenapa dia tidak bercerita?" kepo Tuan Ello dalam hati.

Pria itu ingin segera menanyainya saat itu juga, mengingat kebersamaan mereka hanya ketika berada di kantor.

Verrel suka dengan kegiatan sosial dan sering menggelar makan gratis di rumahnya, sehingga dia memilih untuk membangun rumah sendiri di lahan masyarakat umum agar lebih mudah melakukan kegiatan sosial.

Sementara kediaman yang di tempati oleh Tuan Ello dan Safira berada di kawasan mansion yang elite karena mereka kurang suka dengan kegiatan sosial.

"Oh ya, sepertinya aku akan menghubungi dia untuk memesan kue lagi di acaraku nanti" tiba tiba muncul inisiatif di otak Verrel.

"Atau aku datangi langsung ke rumahnya ya?"

(Terima kasih buat para pembaca yang sudah mampir ke novel ini, like komen and favorit nya aku tunggu...🤩😍😊😊)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!