≠ First time school
Mama (Assaya Fesya)
Prince Pram, ayo bangun nak
Mama (Assaya Fesya)
Kamu harus sekolah
Mama (Assaya Fesya)
Prince pramm *sambil mengetuk pintu*
Ayah (Pratama Sentra)
Dia belum bangun?
Mama (Assaya Fesya)
Belum, bagaimana?
Ayah (Pratama Sentra)
Ambil darah segar untuk memancingnya
Mama (Assaya Fesya)
*mengeluarkan pisau*
Ayah (Pratama Sentra)
Hey, bukan darah mu sayang!
Mama (Assaya Fesya)
Tidak masalah
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan! Pram bisa hilang kendali nanti.
Mama (Assaya Fesya)
Baiklah, akan ku ambilkan *pergi mengambil darah*
Mama (Assaya Fesya)
Ini *memberi*
Ayah (Pratama Sentra)
Bagaimana caranya ya? pintunya terkunci
Mama (Assaya Fesya)
Aah aku punya ide
Mama (Assaya Fesya)
*membuka penutup botol. menumpahkannya di depan pintu kamar Pram*
Pramudya Sentra
*mengendus*
Pramudya Sentra
*berjalan menuju aroma itu dengan mata tertutup*
Pramudya Sentra
*membuka kamarnya*
Ayah (Pratama Sentra)
Jackpot! akhirnya kamu keluar
Pramudya Sentra
Hah? ada apa ayah?
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu lupa? sekolah??
Pramudya Sentra
Hah? sekarang?
Ayah (Pratama Sentra)
Bukannya sudah dikatakan sekarang prince Pram?
Mama Pram masuk ke kamar Pram, meletakkan kebutuhan Pram
Mama (Assaya Fesya)
Mandilah, gunakan baju itu
Mama (Assaya Fesya)
Jangan lupa turun untuk sarapan
Mama (Assaya Fesya)
Ayo *mengajak Pratama*
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan lama lama
*mengikuti Assaya*
Pramudya Sentra
Baiklahhhhh
Pram pun mempersiapkan dirinya
Setelah selesai dia menuju meja makan untuk sarapan
Ayah (Pratama Sentra)
Putraku benar benar tampan
Pramudya Sentra
Berhenti memuji ku ayah! Aku memang tampan sejak lahir.
Mama (Assaya Fesya)
Benar benar sama seperti ayahmu yang sangat kepedean.
Mama (Assaya Fesya)
Nih sarapan buatmu *memberi darah*
Pramudya Sentra
Makasih ma
*mengambil dan menjilatnya*
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan berbuat kesalahan Pram
Ayah (Pratama Sentra)
Ingat nama mu adalah Pram Sentra!
Mama (Assaya Fesya)
*berjalan menuju Pram*
Mama (Assaya Fesya)
*memasangkan pengikat dikepalanya, menutupi tanda di kepalanya itu*
Pramudya Sentra
Ayah, kapan rambutku berganti warna?
Ayah (Pratama Sentra)
Saat kamu tidur, ayah mengubahnya. Untuk menutupi tanda itu
Ayah (Pratama Sentra)
*berjalan menuju Pram*
Ayah (Pratama Sentra)
*menyuntikkannya sesuatu di lengan Pram*
Pramudya Sentra
Akkhh
*memegang lengannya*
Mama (Assaya Fesya)
Kau tidak bisa pelan? dia kesakitan!
Ayah (Pratama Sentra)
Maaf *cengengesan*
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu harus meminum ini *menyodorkan sesuatu*
Ayah (Pratama Sentra)
Penangkal nafsu mu!
Pram mengambilnya dan meminumnya
Pramudya Sentra
Semua terencana, dan tersusun sangat rapi *mencibir*
Ayah (Pratama Sentra)
Karena itu kamu tidak bisa menolaknya
Mama (Assaya Fesya)
Ini makan siangmu.
Pramudya Sentra
Tidak ada yang curiga tentang ini?
Ayah (Pratama Sentra)
Jika ada yang bertanya, katakan. "Ini minuman kesukaanku"
Ayah (Pratama Sentra)
Jika kamu ditawarkan sesuatu yang berwarna putih seperti ini *menunjuk nasi* katakan "Aku alergi"
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan membagi minumannya pada siapapun!
Pramudya Sentra
Ayah, berapa umurku?
Ayah (Pratama Sentra)
Sepantaran anak SMA, sekitar 17 tahun.
Pramudya Sentra
Kelas berapa aku?
Ayah (Pratama Sentra)
2 SMA
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu bisa mengendarai mobil bukan?
Ayah (Pratama Sentra)
Mobil didepan rumah untukmu
Pramudya Sentra
Dimana lokasi sekolah ku?
Mama (Assaya Fesya)
Tunggu, ini untukmu *memberi*
Mama (Assaya Fesya)
Smartphone canggih
Mama (Assaya Fesya)
Untuk menelepon mama atau ayahmu ketika terjadi sesuatu
Mama (Assaya Fesya)
Jika ada yang bertanya berapa nomor telepon mu, katakan nomor yang ada di dalam ponselmu
Ayah (Pratama Sentra)
Kamu akan terbiasa
Ayah (Pratama Sentra)
Tekan itu, dia akan menunjukkan lokasi sekolahmu
Pramudya Sentra
Bagaimana jika dia salah ayah?
Ayah (Pratama Sentra)
Tidak akan
Ayah (Pratama Sentra)
Pergilah
Mama (Assaya Fesya)
Kamu pintar dan jenius Pram. Semua akan mudah kamu dapatkan nantinya
Ayah (Pratama Sentra)
Ayah peringatkan padamu, jangan membuat kesalahan besar. Bersikaplah seperti manusia normal. Oke?!
Pramudya Sentra
Iya ayahh!
Mama (Assaya Fesya)
Hati hati
Pram pun pergi meninggalkan rumahnya
Pramudya Sentra
Aku bisa terbang, kenapa perlu mobil?
Pramudya Sentra
Aku tidak yakin dia benar
Pramudya Sentra
*menunjuk ponselnya*
Tidak lama kemudian, Pram tiba di sekolah yang besar nan megah
Pramudya Sentra
Apa ini sekolahnya?
Pramudya Sentra
SMA Valdem
Pramudya Sentra
Sama seperti yang lord katakan
Pramudya Sentra
Baiklah, aku datang.
Pramudya Sentra
*membelokkan mobilnya memasuki gerbang*
Siswa: Wah siapa itu? mobilnya keren
Siswi: Apa dia murid baru?
Siswi: Kuharap dia pria agar bisa menjadi pacarku
Siswi: Otakmu penuh dengan kata pacar
Pramudya Sentra
Aku jadi pusat perhatian, aku bahkan belum keluar dari mobil
Dengan keberaniannya, dia membuka mobil.
Mengeluarkan satu kakinya
Siswi: Wah, dia benar benar tampan
Siswi: Aku jatuh cinta pandangan pertama
Siswi: Kau selalu berkata begitu
Pramudya Sentra
Emm.. aroma darah manusia, tetapi kenapa aku tidak tergoda? inikah maksud penangkal dari lord? *batinnya*
Pram berjalan, menuju kerumunan siswi siswi. Mereka semua histeris karena akan disamperi
Pramudya Sentra
Bisa bantu aku menuju ruang kepala sekolah?
Demia Yurezy
Bisa bersamaku
Pramudya Sentra
Terimakasih
Demia Yurezy
Mari *berjalan menuju ruangan kepala sekolah*
Pramudya Sentra
*mengikuti*
Demia Yurezy
Kau pindahan dari mana?
Pramudya Sentra
Bukan urusan mu
Demia Yurezy
Kau ketus ternyata
Demia Yurezy
Kenalkan aku Demia
Demia Yurezy
Kita sudah sampai
Demia Yurezy
Selamat datang di SMA Valdem
Demia Yurezy
Karena sudah disini, aku pergi dulu
Pramudya Sentra
Baiklah, terimakasih.
Demia tersenyum lalu pergi
Pram masuk ke ruangan itu
Pramudya Sentra
Permisi p—
Ayah (Pratama Sentra)
Iya? mengapa?
Pramudya Sentra
Kapan kau tiba disini?
Pramudya Sentra
Aku lebih cepat pergi darimu
Ayah (Pratama Sentra)
Jalan dari smartphonemu itu berbelit
Ayah (Pratama Sentra)
Dan ayah menggunakan jalan pintas
Pramudya Sentra
Wah, yang benar saja
Pramudya Sentra
*memperhatikan sekeliling*
Pramudya Sentra
Ini ruanganmu?
Pramudya Sentra
Bukannya ayah bekerja di perusahaan?
Ayah (Pratama Sentra)
Ayah punya dua kerjaan sekaligus Pram
Pramudya Sentra
Benarkah? Terserah padamu
Ayah (Pratama Sentra)
Akan kuberi padamu nanti jika kamu mengerti ini
Pramudya Sentra
Jadi, aku akan memulainya dikelas mana?
Ayah (Pratama Sentra)
Guru yang akan mengantar mu
Ayah (Pratama Sentra)
Jangan terlalu kaku ya Pram
Ayah (Pratama Sentra)
Ayah takut kamu berbuat kesalahan
Pramudya Sentra
Jangan sepelekan aku ayah
Pramudya Sentra
Seperti yang dikatakan mama, aku ini jenius
Ayah (Pratama Sentra)
Terserah padamu
Ayah (Pratama Sentra)
*mengambil ponselnya*
Ayah (Pratama Sentra)
*menelpon guru*
Ayah (Pratama Sentra)
Siswa baru ini akan ada dikelas anda Bu Tirta. Bimbing dia, dia adalah putra tuan sentra
Bu Tirta
Baik, saya akan membimbingnya.
Bu Tirta
Mari *mengajak Pram*
Pramudya Sentra
Aku pergi ayah
Ayah (Pratama Sentra)
Hati hati, belajar yang benar!
Pram mengiyakan perkataan ayahnya lalu mengikuti Bu Tirta
Comments
My Name
lanjut
2020-05-15
1
My Name
semangat
2020-05-15
2