HK!!!:Hari Pertama Sekolah (2)
Aku melangkah dengan berdiri didepan kelasku. yeah pintunya masih tertutup
Dengan sebaik mungkin Aku mengatur nafasku. dan bersiap untuk masuk.
Yang bertanya-tanya dimana gadis yang berniat bareng denganku. Aku juga tak tahu dimana Dia. karena kami berpisah saat tiba di bus.
sebenarnya Bus yang Ku naiki, harus melangkah lagi. karena pemberhentian Bus lumayan jauh dari gerbang sekolah. jadi dari situlah Kami berpisah.
Ku buka pintu kelas yang hanya tinggal digeser saja.
Ku lihat begitu banyak siswa atau siswi yang mulai berbincang-bincang. dan saling bergaul.
Aku berharap bisa mengobrol dengan mereka. tidak seperti saat aku SMP.
Aku menarik kursi yang bertuliskan namaku. sedikit aneh sih, tapi namanya sekolah. pasti ingin Siswanya berurutan bukan?. jadi wajar urutanku sedikit jauh.
Aku duduk dibagian dekat jendela yang langsung mengarah kearah lapangan sekolah. terus kelas ku ini berada dilantai dua.
dibelakangku kosong. kan namaku Z jadi sudah dipastikan bahwa hanya aku yang ada dibagian belakang. didepanku tak tahu siapa. padahal Aku berniat untuk mencari teman bicara. Sedikit menyedihkan sih diriku ini.
Aku kaget mendengar batuk yang ada disamping kananku.
Jadi ku putuskan untuk melihat kearah sumber suara.
Aku melupakan bahwa aku masih memiliki teman disamping kananku. yeah setidaknya ada yang mau mengajakku mengobrol.
Roji Karuxi
Kau punya Rautan pensil?
Yeah ini yang ku inginkan. Punya teman ngobrol.
Zerqi Qasira
Punya..sebentar
Roji Karuxi
Woke...makasih bree
Ku ambil kotak pensil sederhana yang pasti warna hitam. Aku tak ingin terlihat mencolok. tapi juga tak ingin dikucilkan.
Ku ambil rautan pensil yang ada. dan ku berikan kepada teman disampingku.
Zerqi Qasira
huaaa...begini rasanya ngobrol*benakku
Roji Karuxi
Oh ya..ngomong-ngomong, Asal SMP mana?
Roji Karuxi
Wow...SMP yang memiliki sejuta siswa pintar bukan?
Zerqi Qasira
Kau berlebihan...
Roji Karuxi
Kenapa memilih SMA disini..bukan di SMA LS
Zerqi Qasira
Aku tak terlalu menyukai pelajaran
Roji Karuxi
Ooo...sayang sih, kalau Aku jadi Kau, Aku pasti pilih SMA favorite. tapi Karena Aku bukan dirimu, jadi Aku tak bisa mendapatkannya.
Zerqi Qasira
Kau begitu menginginkannya...
Roji Karuxi
Oh ya, kenalkan Aku Roji Karuxi
Aku merasa senang dengan perkenalan seperti ini.
saat SMP. aku tak seperti ini. lebih memilih untuk berhadapan dengan buku. yeah buku.
Roji Karuxi
Kau pasti tak memiliki banyak teman
Zerqi Qasira
Astaga..apa tampangku terlihat kesepian*benakku.
Zerqi Qasira
Hahaha..yeah aku..
Aku tak bisa berbicara lagi. tak sanggup, ucapan Roji ini menusuk. tepat didadaku.
Roji Karuxi
Berarti Kau tak punya kekasih dong
Ada retak tapi bukan benda.
Aku tak menduga hal ini. jangankan punya kekasih, Teman aja kagak😌.
saat berbicara. Pandanganku teralihkan dengan melihat seorang gadis yang duduk tepat didepan Roji. bedanya cuma berjarak satu kursi.
Roji Karuxi
Wee..sepertinya Kau tertarik dengan gadis itu.
Zerqi Qasira
Kau mengenalnya?
Aku sedikit tak menduga. Gadis yang ku temui ternyata populer juga.
Roji Karuxi
Ya...dia Nisa Jurita
Roji Karuxi
Gimana..cantik?..cantik?
Aku hanya bisa mengatakan hal tersebut. karena Aku belum pernah secara langsung menilai gadis.
Roji Karuxi
Dia, ku dengar-dengar menjadi incaran anak laki-laki
Zerqi Qasira
Eh..benarkah?
Aku sedikit kaget Roji yang ku kira pendiam. ternyata suka bergosib. yeah memang begini tipe orang-orang.
saat asik berbicara. Aku dan Roji dikagetkan dengan suara hempasan. suara itu tepat didepanku.
Wajah yang sedikit cuek tapi terlihat imut dimataku. Aku memandangnya tak percaya karena Gadis yang ku lihat di Bus. ternyata orang yang ada didepanku.
Suara bas. seperti laki-laki berhasil menyadarkanku.
Ucapku secara semberono. membuat Gadis yang ada didepanku hanya mendengus, setelahnya ia pun duduk dikursinya.
Mataku berkedip-kedip melihat hal tersebut.
Zerqi Qasira
Eh..eh...jadi gadis ini yang duduk didepanku*benakku
Kaget. tentu saja. karena Gadis tersebut sedikit yeah menarik perhatian. entah kenapa Aku tertarik padanya. mungkin karena Ia mengenakan Jaket berwarna biru malam. dengan rambut yang diikat seperti ekor kuda.
Zerqi Qasira
Apa Gadis ini tetanggaku?*benaku
Guru Jasni
Baik perkenalan kita hanya sampai disini..untuk semuanya mohon kebersamaannya
Setelah sesi perkenalan dan segala macamnya.
Guru Jasni keluar dari kelas.
Aku memutuskan untuk membereskan tasku. dan bersiap untuk pergi. karena hari ini hanya hari perkenalan sekolah. besok akan dimulainya masa pelajaran. ku harap itu tak membuatku seperti maniak buku.
Roji Karuxi
Zerqi..ikut kumpul ke kafe?
Zerqi Qasira
Eh? Kafe..Hm boleh
Aku tak bisa menolak. karena jika ku tolak, Aku akan berakhir menjadi Siswa yang penyendiri.
Roji Karuxi
Kalau begitu Ayo
Aku dan Roji berjalan berbarengan keluar sekolah.
Roji Karuxi
Eh tunggu bentar..aku ketinggalan dompet.
Zerqi Qasira
Ambil lah..Aku menunggu disini
Roji Karuxi
Woke..tunggu bree Aku akan kembali..pokoknya tunggu
Roji berlari sambil berteriak. membuatku mengeleng-geleng. padahal disekolah dilarang berlarian.
Ku putuskan untuk menunggu di kursi tunggu. dengan menikmati kembali musik yang ingin Ku dengar.
Mataku membulat ketika melihat seseorang tersungkur kedepan.
Aku yang berniat ingin tertawa langsung terhenti ketika menyadari yang terjatuh adalah seorang gadis. ditambah tatapan imutnya.
Zerqi Qasira
Boleh aku memilikinya*benaku
Pikiran aneh berjalar dikepalaku. sudahlah itu tak penting.
Zerqi Qasira
Kau tak apa-apa?
Aku mendekat dan mencoba membantu. tapi Gadis itu langsung menepis tanganku.
Yupi Narume
Kau mengetawaiku
Zerqi Qasira
Eh..tidak..itu
Gadis itu melangkah pergi. Aku tak mengenalnya. karena saat pengenalan nama...
Kilasan Perkenalan sekolah~
Yupi Narume
Perkenalkan namaku
intinya asing, jadi tak perlu diperjelas.
kilasan perkenalan sekolah ends~
Intinya Ia tak menyebutkan namanya. sedikit aneh sih. tapi yasudah lah
Ku lihat ia ingin melangkah pergi tapi kakinya terluka. membuatku tak tega.
Yupi Narume
Tak perlu...lelaki yang tertawa itu pasti mengejek
Zerqi Qasira
Eh...tapi Aku ingin menolongmu.
Yupi Narume
Tak usah perduli..menjauh
Zerqi Qasira
Keras kepala..sini
Karena Aku emosi. dari pada nanti aku dikira anak tak baik. lebih baik aku memaksanya. Aku berjongkok didepannya.
Karena ia sedikit lengah. Aku memutuskan untuk mengendongnya secara dadakan. dengan mengendong dibelakangku.
Yupi Narume
Apa yang Kau lakukan?
Zerqi Qasira
Kakimu pasti sakit...kita ke UKS
Yupi Narume
Tak perlu...Husbuku bisa menyembuhkanku
Comments