Bab 4. Rumah nenek

"sudah sejak 10 tahun terakhir tak pernah berkunjung, jadi ibu agak pangling" ujar nya

"Iya Bu , Siluh cuma mau ngasih tau kalo Siluh sama temen temen mau berlibur dirumah itu, Siluh mohon izin sama pak RT" jawab nya

Gadis manis itu masih menarik tangan Rian agar menjauhi sesajen itu , ia membawa nya ke dalam mobil agar tidak membuat ulah sembarangan

"eh eh Sar Lo apa apaan sih lepasin gue" merengek meminta agar dilepaskan

"udah Lo duduk di mobil diem" ujar nya membuka pintu mobil dan memasukkan Rian dengan paksa

"iya nnati saya sampaikan "

ditengah obrolan yang cukup hangat datang sosok anak kecil yang datang menghampiri wanita paruh baya itu, terlihat bahwa itu adalah anak perempuannya

Gadis kecil itu berlari memeluk ibu nya yang sedang berdiri di teras rumah nya

"Eh sayang, kenalin itu ada tante cantik" ujar nya

"hei cantik, sini kenalan sama Tante " sahut Siluh memberikan senyum manis pada gadis kecil itu

Namun aneh nya gadis kecil itu malah bersembunyi dibelakang ibu nya saat ia melihat wajah Siluh.

gadis itu memegang erat baju ibu nya sembari menutupi wajah dan kedua mata nya

"eh sayang kenapa , itu ada Tante cantik Lo" ujar nya memegang tangan gadis itu dan membujuk nya agar tidak bersembunyi

"Di,,,,a menakutkan" sahut nya gugup sembari mengintip merengek ketakutan

Mendengar hal itu seketika membuat senyum manis nya hilang dari bibir tipis nya, sebenernya apa yang membuatnya bisa menakutkan padahal dirinya sama sekali tidak menakutkan.

"Sayang kok kamu bicara begitu" ujar Ibu nya

"GPP kok Bu , kalo begitu saja pergi dulu" sahut Siluh , ia pergi dengan perasaan bingung mengapa gadis kecil itu mengatakan hal itu, ia terus saja menatap gadis itu dengan tatapan penasaran sebenarnya apa yang diliat nya.

Siluh kembali masuk ke dalam mobil, sedangkan ke empat temannya sudah menunggunya sedari tadi setelah kejadian Rian yang hendak mengambil sesajen itu.

Siluh masuk dengan tatapan kosong

"Luh gimana Lo udah minta izin?" tanya Made tetapi gadis itu hanya terdiam terlihat dia sedang memikirkan sesuatu

"Luh" panggil Sari menepuk bahu nya

"Iya ,,,, kok udah sebentar lagi kita sampai tak jauh dari sini" sahut nya gugup membenarkan rambutnya yang terurai tak terikat.

Sementara Made melanjutkan perjalanan nya karena mereka sudah sangat lelah hari pun sudah mulai petang, ditambah ia menahan kantuk nya dari tengah perjalanan tadi.

memasuki gang rumah nenek Siluh sudah terlihat banyak sekali rumah warga , namun rupanya rumah nenek Siluh berada diujung dan rumah nya tak memiliki tetangga dekat samping rumah nya.

Made mengemudikan mobil itu dengan perlahan, ia melihat ada sebuah pohon beringin besar didekat rumah di ujung sana.

"Luh itu rumah nenek Lo?" tanya Sari

"iya itu" jawab nya

"tapi kok ada pohon beringin besar ya didepan sana" ucap Sari yang merinding melihat pohon itu.

" iya itu pohon tua sudah hidup puluhan tahun" jawab Siluh

bagaimana tidak pohon itu terlihat sudah sangat tua bahkan akar nya menjalar sampai ke jalan , ranting nya sudah mulai menjulur ke bawah , ditambah ada kain putih yang mengelilingi batang nya.

Sari, Radit dan Rian tentu nya baru pertama kali melihat pemandangan seperti itu sementara Siluh dan Made sudah terbiasa itu memang tradisi di masyarakat mereka.

Sampailah mereka dirumah yang dikatakan Siluh , Rumah itu terlihat megah dengan nuansa putih dan emas nya, tetapi karena sudah tak terurus banyak sekali rumput ilalang yang menjulang tinggi.

Made memarkirkan mobil nya tepat didepan rumah itu.

Mereka ber lima turun dari mobil dan melihat kondisi dan situasi dirumah itu

"wah Luh rumah nenek Lo gede juga ya" ucap Rian yang terlihat kagum dengan kemegahan nya

"iya tapi sejak bokap gue meninggal rumah ini ga pernah gue tempati lagi" jawab Siluh mengenang masa masa bersama Ayah nya beserta nenek nya.

"Tapi Luh Lo ga takut ya disini ga ada tetangga dekat, bahkan didepan ada pohon beringin yang besar" jawab Sari merinding melihat sekitar yang begitu dipenuhi pohon dan rumput yang menambah kesan menyeramkan.

"Ya gue udah terbiasa, malah dulu sering main di pohon beringin itu" sahut nya

"Yaudah ayok masuk , mungkin kita bakal berikan sentuhan tangan karena terlihat banyak sekali debu" ucap Siluh mengajak temannya untuk masuk.

"kalian duluan biar gue yang ngambil koper kalian" ucap Made

Mereka ber empat sudah berjalan memasuki rumah itu sedangkan Made pergi untuk mengambil koper mereka di bagasi mobil.

Pria berjalan ke arah bagasi

"banyak banget nih barang, kayak mau pindahan dua tahun aja" ucap nya menggelengkan kepala nya melihat banyak sekali barang yang harus dibawa nya

Awal nya kondisi terlihat baik baik saja, banyak sekali pepohonan yang bergoyang ya maklum karena anginnya lumayan terasa membuat badan terasa segar.

namun ketika ia menurunkan barang nya satu persatu Made merasakan bahwa ada yang sedang mengintai nya dari pohon beringin itu.

pria itu mengusap leher nya

"kenapa gue jadi merinding ya" ujar nya

"ah perasaan gue aja mungkin karena angin nya terlalu kencang" ketus nya positif thinking

Tak lama kemudian terdengar suara orang memanggil nama nya itu terdengar sangat jelas

"M...aaaaadeee" suara nya samar agak serak dan juga halus terdengar seperti suara Sari yang memanggil nya

"iya Ri, biar gue aja yang bawa lo bantu Siluh aja" ucap Made

suara itu terdengar lagi

"Maaaade..."

"astaga Sari nih Lo bawa koper,,," ujar nya melihat ke samping kanan mobil nya dan membawa sebuah koper yang hendak diberikan kepada Sari

Namun naas Pria itu terkejut dengan apa yang dilihat nya ia menoleh kesana kemari, namun tak ada siapapun bahkan Sari pun tak ada lalu siapa yang memanggil nya tadi

"Lo kok ga ada orang, ( menggaruk kepala nya kebingungan) perasaan tadi gue denger Sari manggil gue" wajah nya mulai kebingungan

ia terdiam sejenak memegang kepala nya ia yakin bahwa itu adalah suara Sari , lantas ia kembali ke bagasi menurunkan kembali koper mereka.

"mungkin karena gue ngantuk ya jadi halu" ujar Made

"Heh" memukul bagasi membuat Made terkejut dengan kedatangan Siluh.

"eh Lo Luh, nah Lo ya yang ngerjain gue tadi " tuduh nya menunjuk ke arah gadis itu

"gue? heh De gue aja baru dateng, gue kesini gara gara Lo lama banget" sahut Siluh

"emang Lo kenapa?" tanya nya

"tadi gue denger Sari manggil gue, terus pas disamperin eh ga ada orang" jelas nya kebingungan

reaksi gadis itu pun terlihat melamun setelah mendengar perkataan itu, karena sebelum dirinya berangkat kemari ia selalu mendapat kejadian dan pertanda aneh.

"Lo inget ga pesan petuah Zaman dulu soal kalo ada suara yang manggil tapi ga ada orang nya jangan Lo jawab" ucap Siluh

"iya gue tau Luh, mungkin gue salah denger yaudah tuh sisa nya Lo bawa" meninggalkan Siluh sendirian dan menyisakan dua koper yang harus dibawa nya

nanggung Lo kalo kerja De, kumisan entar jodoh Lo" ucap Siluh

"Yang ada cowok bukan cewe " sahut nya dari kejauhan

Gadis itu tersenyum, ia sengaja ngetes apakah Made masih fokus atau tidak.

Siluh mengambil dua koper itu lantas menutup bagasi, saat dirinya hendak mengangkat kedua koper itu tiba tiba leher nya kembali terasa pegal bahkan ke seluruh badannya

"kenapa gue tiba tiba pegel gini ya" ucap nya merintih

Bersambung

.

.

.

Terpopuler

Comments

Biah Kartika

Biah Kartika

siluh mgkin keturunan yang penganut leak itu

2023-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!